Analisis Fisiko-Kimia
1. Pembuatan baku kerja (baku primer) 0,1 N. (Apa baku primernya? Berapa Mr nya?)
2. Pembakuan, jika baku primer 10,0 ml dipakai untuk pembakuan Na2SO3 dibutuhkan 9,75
ml Na2SO3.
3. Elektroda indikator & pembandingnya yang digunakan apa?
4. Prosedur penetapan kadar vitamin C. Dipipet 10,0 ml sampel + aquadem 150 ml + KI 10%
2 ml + HCl 4N 5 ml, lalu dititrasi dengan Na2SO3 dengan data sbb:
Buatlah Jurnal :
1. Prosedur pembuatan baku primer
2. Perhitungan pembakuan baku sekunder
3. Prosedur kadar dengan potensiometer
4. Perhitungan kadar vitamin C dengan data diatas
5. Kesimpulan kadar vitamin C dalam sampel
1. Baku primer KIO3 0,1N (Mr = 214 mg/mol)
• Perhitungan Baku
0,1 N x 100 ml = 10 mgrek : 6 (ekiv KIO3)
= 1,66667 mmol x Mr KIO3 (214)
= 356,7 mg
• Pembuatan baku primer
a. Ditimbang KIO3 dengan timbangan analitik
b. Dilarutkan ke dalam labu ukur dengan aquadem ad 100 ml
c. Kocok ad homogen
Turunan 1
• 6,5 ml → E = 173 → 179-173/0,1 = 60
• 6,6 ml → E = 179 → 214-179/0,1 = 350
• 6,7 ml → E = 214 → 221-214/0,1 = 70
Turunan 2
• 350-60/0,1 = 2900
• 70-350/0,1 = -2800
V ekiv = 6,6 + 0,1 (2900/│2900│+│-2800│)
V ekiv = 6,6 + 0,05088
V ekiv = 6,6509 ml → Volume Na2SO3
Mgrek vit.C = mgrek Na2SO3
= 0,1026 N x 6,6509 ml
= 0,6824 mgrek
= 0,6824 : 2
= 0,3412 mmol x 176
= 60,0512 mg/10 ml
= 600,512 mg/100ml
Kadar Vitamin C = 600,512 mg%
Kesimpulan : Jadi menurut perhitungan diatas, kadar Vitamin C dalam sampel sebesar 600,42%.