Anda di halaman 1dari 4

Jurnal Praktikum Potensiometri

Analisis Fisiko-Kimia

Nama : Dewi Masfiyah


Nrp : 110119464
Kp :G

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SURABAYA


SURABAYA
2021
Anda akan menentukan vitamin C (Mr 176) dalam sampel minuman (100 ml) dengan
menggunakan metode potensiometri (iodometri). Buatlah rencana kerja (jurnal) yang meliputi:

1. Pembuatan baku kerja (baku primer) 0,1 N. (Apa baku primernya? Berapa Mr nya?)
2. Pembakuan, jika baku primer 10,0 ml dipakai untuk pembakuan Na2SO3 dibutuhkan 9,75
ml Na2SO3.
3. Elektroda indikator & pembandingnya yang digunakan apa?
4. Prosedur penetapan kadar vitamin C. Dipipet 10,0 ml sampel + aquadem 150 ml + KI 10%
2 ml + HCl 4N 5 ml, lalu dititrasi dengan Na2SO3 dengan data sbb:

Vol Na2SO3 E (Volt)


0 48
6 138
6,1 146
6,2 153
6,3 160
6,4 166
6,5 173
6,6 179
6,7 214
6,8 221
6,9 229
7,0 236
7,1 241

Buatlah Jurnal :
1. Prosedur pembuatan baku primer
2. Perhitungan pembakuan baku sekunder
3. Prosedur kadar dengan potensiometer
4. Perhitungan kadar vitamin C dengan data diatas
5. Kesimpulan kadar vitamin C dalam sampel
1. Baku primer KIO3 0,1N (Mr = 214 mg/mol)
• Perhitungan Baku
0,1 N x 100 ml = 10 mgrek : 6 (ekiv KIO3)
= 1,66667 mmol x Mr KIO3 (214)
= 356,7 mg
• Pembuatan baku primer
a. Ditimbang KIO3 dengan timbangan analitik
b. Dilarutkan ke dalam labu ukur dengan aquadem ad 100 ml
c. Kocok ad homogen

2. Baku sekunder Na2S2O3


Pembakuan baku sekunder
a. Pipet baku primer KIO3 10 ml dengan pipet volume dan dimasukkan ke dalam
erlenmeyer
b. Tambahkan HCl 4 N sebanyak 2 ml
c. Tambahkan KI 10% sebanyak 2 ml
d. Titrasi dengan Na2SO3 hingga warna berubah dari coklat menjadi kuning pucat
e. Tambahkan amilum sebanyak 2 ml
f. Titrasi lenjut dengan Na2SO3 warna berubah dari biru menjadi tidak berwarna
g. Catat volume
• KIO3 = Na2SO3
V1 . N1 = V2.N2
10,0 . 0,1 = 9,75 . N2
1 = 9,75 N2
N2 = 0,1026 N

3. Jenis elektroda yang digunakan pada potensiometri


Elektroda indikator = Pt (inert)
Elektroda pembanding = Kalomel jenuh (EKJ)

4. Penetapan Kadar Vitamin C


Prosedur :
a. Pipet 10 ml sampel dengan pipet volume dan masukkan kedalam beaker glass
b. Tambahkan aquadem 150 ml
c. Tambahkan KI 10% sebanyak 2 ml
d. Tambahkan HCl 4 N sebanyak 5 ml
e. Masukkan magnetic stirrer dalam beaker glass
f. Masukkan elektroda indikator kalomel jenuh hingga elektroda tercelup
g. Titrasi dengan Na2SO3 sampai mendapat lonjakan terbesar
h. Catat volume dan tetapkan kadar

Turunan 1
• 6,5 ml → E = 173 → 179-173/0,1 = 60
• 6,6 ml → E = 179 → 214-179/0,1 = 350
• 6,7 ml → E = 214 → 221-214/0,1 = 70
Turunan 2
• 350-60/0,1 = 2900
• 70-350/0,1 = -2800
V ekiv = 6,6 + 0,1 (2900/│2900│+│-2800│)
V ekiv = 6,6 + 0,05088
V ekiv = 6,6509 ml → Volume Na2SO3
Mgrek vit.C = mgrek Na2SO3
= 0,1026 N x 6,6509 ml
= 0,6824 mgrek
= 0,6824 : 2
= 0,3412 mmol x 176
= 60,0512 mg/10 ml
= 600,512 mg/100ml
Kadar Vitamin C = 600,512 mg%

Kesimpulan : Jadi menurut perhitungan diatas, kadar Vitamin C dalam sampel sebesar 600,42%.

Anda mungkin juga menyukai