Anda di halaman 1dari 10

PENETAPAN KADAR SERBUK VITAMIN C DENGAN POTENSIOMETRI

Potensiometri adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari pengukuran perubahan


potensial dari electrode untuk mengetahui konsentrasi dari suatu larutan. Pengukuran perbedaan
potensial antara dua elektroda (indicator electrode dan reference elektrode) pada kondisi arus
mendekati nol bertujuan untuk mendapatkan informasi analitik tentang komposisi kimia dari
larutan (Kellner et al., 1998).
Elektroda yang digunakan dalam potensiometri adalah elektroda indicator (Pt) dan
elektroda pembanding (Kalomel jenuh). Elektroda pembanding merupakan elektroda yang harga
potensial selnya diketahui, konstan dan sama sekali tidak peka terhadap komposisi larutan yang
sedang diselidiki. Elektroda indikator merupakan pasangan elektroda pembanding yang
potensialnya tergantung pada konsentrasi zat yang sedang diselidiki (Day dan Underwood,
1999).

Titrasi volumetri (titrimetri) merupakan suatu metode analisis kimia yang melibatkan
pengukuran volume zat, yaitu zat penitrasi. Analisis volumetri umumnya menggunakan indikator
sebagai tanda akhir suatu titrasi. Data titrasi potensiometri dapat lebih dipercaya daripada data
titrasi biasa dengan menggunakan indikator kimia seperti perubahan warna dan timbulnya
endapan. Dasar-dasar sistem ini yang akan dipakai untuk melakukan analisis sistem titrasi
potensiometri, yang mana sistem ini tidak menggunakan indikator tetapi mengganti suatu
besaran lain yaitu potensial kimia (Suyanta, 2013).
Analisis sistem titrasi potensiometri pada prinsipnya menggabungkan antara pengukuran
potensial dan volume titran.
I. Reaksi
The Pharmacopeia of The Union Soviet Socialist Republics. IX. Moscow. p 21.

Prinsip reaksi
IO3- +6H+ + 6e  I- + 3H2O | x1
2I-  I2 + 2e | x3 -
-------------------------------------------
6H+ + IO3- + 5I-  3I2 + 3H2O

Penetapan kadar vit. C

C 6 H 8 O6 + I2  C 6 H 6 O6 + 2H+ + 2I-
1 mol I2 = 2 e
1 mol vit c = 2 e
Prinsip kerja
1. Pembuatan larutan baku primer KIO3
2. Penetapan kadar sampel Vit C dengan baku primer KIO3
II. Prosedur
Dissolve about 0.5 g of the preparation (accurately weighted) in water in a 50 ml
measuring flask, add water to the mark, and mix. Take with a pipette 10 ml of the
solution. Add 0.5 ml of a 1% potassium iodide solution, 2 ml of a 0.5% starch solution,
and 1 ml of a 2% hydrochloric acid solution. Titrate with a 0.1 N potassium iodide
solution until a stable blue coloration appears.
1 ml of 0.1 N potassium iodide solution is equivalent to 0.008806 g of ascorbic
acid; its content in the preparation should be not less then 99.0%.
III. Alat dan bahan
Alat :
 Beaker glass
 Elektroda indicator : Pt
 Elektroda pembanding : kalomel jenuh
 Buret
 Potensiometer
 Klem holder, statif
 Magnetic bar, magnetic stirrer
 Botol timbang
 Labu ukur
 Gelas ukur
 Batang pengaduk
 Corong kaca
 Mortir + stamper
 Kertas saring
 Hairdryer
 Tissue
 Timbangan analitik
 Timbangan milligram
 Anak timbangan milligram
 Pipet volume
 Pipet tetes
 Kertas perkamen
 Sendok tanduk
 Pipet filler
Bahan:
 KIO3 (Mr = 214)
 Aquadem
 Sampel vitamin C
 HCl encer 2%
 Larutan KI 1%

IV. Cara Pembuatan


1. Membuat baku Induk KIO3 0,1 N sebanyak 100 ml
a. Menimbang 390,5 mg KIO3 di timbangan analitik menggunakan botol timbang
b. Dituangkan aquadem (bebas CO2) ke botol timbang secukupnya di aduk dengan
batang pengaduk
c. Larutan baku induk dituangkan ke labu ukur
d. Lalu ditambahkan aquadem ad tanda batas
e. Digoyangkan ad ad larut
2. Menghitung nilai N baku induk KIO3
gram 1000
 N KIO3= x x Ekiv KIO3
Mr V ad (ml)
3. Melakukan kalibrasi pH metri dengan larutan pH 4,0 ,pH 7,0 dan pH 10,0 dimana
dalam setiap pengecekan larutan yang berbeda pH metri (elektroda) dicuci atau dibilas
dengan aquadem lalu di keringkan
4. Melakukan penentuan kadar Vit C
1. Menimbang I) 400,5 mg sampel Vit C menggunakan perkamen pada timbangan mg
lalu dimasukkan ke dalam beaker glass dan ditimbang pada timbangan analitik
(sebelumnya ditimbang berat beaker kosong)
2. Dilarutkan dalam aquadem ad 150 ml di beaker glass, lalu ditambahkan KI 1% 1 ml +
HCl 2% dimasukkan magnetik bar lalu dihidupkan magnetik stirrer
3. pH metri ( elektroda) dibilas dengan aquadem dan dikeringkan
4. Mencelupkan elektroda ke ke beaker glass sampai tanda
5. Dititrasi dengan KIO3 sampai terjadi TAT  terjadi loncatan energi potensial
terbesar
6. Dilakukan orientasi 1x untuk mencari loncatan energi potensial terbesar (p.s volume
harus masuk kapasitas buret)
7. Diulangi lagi pembuatan larutan sampel lalu kembali dilakukan titrasi
8. Ketika mendekati titik yang ditemukan saat orientasi, titrasi dilakukan pelan – pelan
9. Dicatat hasil yang didapatkan
10. Dilakukan perhitungan kadar
11. Dilakukan pengulangan untuk menghitung kadar sampel II) 374,5 mg dan III) 373,5
mg
PERHITUNGAN KADAR

Baku Primer KIO3


gram 1000
N KIO 3= x x Ekiv KIO3
Mr V
0,3905 1000
N KIO 3= x x6
214 100
N KIO3=0 , 109485981 N

1. Replikasi I

Titran KIO3 E ( volt) ∆ E ' / ∆V ' ∆ E /∆V


(ml)
0 251

7 358

7,2 369
375−369
=30
7,4−7,2
7,4 375 555−30
=2625
0,2
486−375
=555
7,6−7,4
7,6 486 65−555
=−2450
0,2
499−486
=65
7,8−7,6
7,8 499

8,0 521

8,2 530

8.4 539
|2625|
VKIO 3=7,4+ (
|2625|+|−2450| )
x ( 7,6−7,4 )

VKIO 3=7,503448276 ml

N KIO 3=0 , 109485981 N

mgrek Vit C=mgrek KIO 3


¿ V KIO 3 x N KIO 3
¿ 7,503448276 ml x 0 , 109485981 N
¿ 0,821522395 mgrek (: ekiv Vit C=2)
¿ 0,410761197 mmol ¿)
¿ 72,34736975 mg
72,34736975mg
Kadar = x 100%
400,5 mg
Kadar = 18,06426211 %
Kadar = 18,06 %

2. Replikasi II

Titran KIO3 E ( volt) ∆ E ' / ∆V ' ∆ E /∆V


(ml)
0 252

7 360

7,2 371

7,4 381
398−381
=85
7,6−7,4
7,6 398 510−85
=2125
0,2
500−398
=510
7,8−7,6
7,8 500 10−510
=−2500
0,2
502−500
=10
8,0−7,8
8,0 502

8,2 529

8.4 539
|2125|
VKIO 3=7,6+ (
|2125|+|−2500| )
x ( 7,8−7,6 )

VKIO 3=7,691891892ml

N KIO 3=0 , 109485981 N

mgrek Vit C=mgrek KIO 3


¿ V KIO 3 x N KIO 3
¿ 7,691891892ml x 0 , 109485981 N
¿ 0,842154329 mgrek (: ekiv Vit C=2)
¿ 0,421077164 mmol ¿)
¿ 74,16432103 mg
74,16432103mg
Kadar = 420,5 mg x 100%
Kadar = 17,63717504 %
Kadar = 17,64 %
3. Replikasi III

Titran KIO3 E ( volt) ∆ E ' / ∆V ' ∆ E /∆V


(ml)
0 252

7 357

7,2 368

7,4 379
388−379
=45
7,6−7,4
7,6 388 500−45
=2275
0,2
488−388
=500
7,7−7,5
7,8 488 85−500
=−2075
0,2
505−488
=85
7,4−7,2
8,0 505

8,2 516

8.4 528
|2275|
VKIO 3=7,6+ (
|2275|+|2075| )
x ( 7,8−7,6 )

VKIO 3=7,704597701ml

N KIO3=0 , 109485981 N

mgrek Vit C=mgrek KIO 3


¿ V KIO3 x N KIO3
¿ 7,704597701ml x 0 , 109485981 N
¿ 0,843545437 mgrek (: ekiv Vit C=2)
¿ 0,421772718 mmol ¿)
¿ 74,28682896 mg
74,28682896 mg
Kadar = 423,5 mg x 100%
Kadar = 17,54116386 %
Kadar = 17,54 %
Kesimpulan
Kadar Vit.C sampel I : 18,06 %
Kadar Vit.C sampel II : 17,64%
Kadar Vit.C sampel III: 17,54%

x̄ : 17,74666667

SD : 0,2759226945
KV : 1,554786032 %

Anda mungkin juga menyukai