Anda di halaman 1dari 29

KEMPA LANGSUNG

Mirhansyah Ardana
KELEBIHAN
1. Proses sederhana
2. Ekonomis (mengurangi waktu,ongkos, tahapan dan alat yang digunakan)
3. Kualitas tablet terjamin karena tidak membutuhkan air dan panas
4. Dapat digunakan untuk zat aktif yang tidak tahan panas dan tidak tahan lembab
5. Mempunyai waktu hancur dan disolusi yang baik
KEKURANGAN
1. Obat dengan sifat fisik  voluminous (bulk density rendah), kompaktibilitas buruk,
sifat alir buruk  sulit untuk dicetak langsung
2. Sifat fisik serbuk yang halus tidak punya daya kompresibilitas dan daya alir
3. Harga eksipien kempa langsung mahal
4. Pada proses pencampuran kemungkinan sulit tercampur krn ada muatan statik antar
partikel, jadi ukuran partikel harus seragam
5. Dosis obat yang sangat rendah  berpotensi terjadi segregasi
6. Dosis obat sangat tinggi  menyebabkan bobot tablet yang dihasilkan harus tinggi
(max. 1.2 – 1.5 g)
7. Pewarnaan kurang merata
PROSES KEMPA LANGSUNG
KOMPAKTIBILITAS
• Formulasi harus menghasilkan kekerasan tablet yang optimal dengan
gaya kompressi yang rendah  meningkatkan disintegrasi dan
disolusi
• Masalah utama tablet yang dibuat dengan metode ini adalah,
kekerasan dan kerapuhan (friabilitas)
• Kombinasi Filler-Binder dapat menghasilkan kompaktibilitas yang
baik (Avicel + Spray Dry Lactose), namun juga ada yang buruk
(Avicel + Dextrosa)
MICRO CRYSTALLINE CELLULOSE
Diproduksi dengan menghidrolisis selulosa
LAKTOSA
• Terdapat 2 buah isomer α-Laktosa dan β-Laktosa
• α-Laktosa memiliki aliran yang baik namun memiliki kompaktibilitas
yang buruk
• Semakin kecul ukuran partikel α-Laktosa  memiliki kompaktibilitas
yang baik, alirannya menjadi buruk
• Bentuk anhidrat α-Laktosa memiliki kompaktibilitas 3x lebih baik
• β-Laktosa memiliki sifat yang sama dengan α-Laktosa namun
memiliki bentuk yang lebih tidak teratur
GARAM KALSIUM ANORGANIK
• Memiliki aliran yang sangat baik  tidak diperlukan glidant
• Kurang kompaktibel dibanding Avicel dan Gula
• Lebih kompaktibel dibanding spray dry lactose dan starch
• Tidak larut dalam air  tidak dapat digunakan pada bahan dengan jumlah
yang sedikit  meningkatkan waktu disolisi
• Memiliki keterbatasan penggunaan pada bahan-bahan yang tidak stabil
pada pH tinggi (Basa)
AMILUM (STARCH)
• Amilum tidak memiliki kompaktibilitas dan aliran yang baik
• Starch 1500  memiliki aliran yang lebih baik dibandingkan dengan amilum
biasa
• Diproses dengan memanaskan amilium pada titik pregelatinasinya sehingga
menghancurkan sebagian inti pati dan membentuk agglomerate
• Memiliki kadar air yang tinggi (12-13%)  perlu pertimbangan untuk digunakan
pada bahan yang mudah terhidrolisis
• Digunakan sebagai filler-disintegrator (penambahannya sebagai disintegrator
tidak mempengaruhi laju aliran)
GULA DAN GULA ALKOHOL
• Di-Pac  kokristal sukrosa dan dekstrin 3%
• Memiliki laju alir yang baik, namun pada kelembaban diatas 50% memerlukan
penambahan glidant
• Memiliki stabilitas warna yang paling baik diantara gula-gula yang lain
• Biasanya digunakan pada pembuatan tablet kunyah
• NuTab  sukrosa DC yang mengandung gula invert sebanyak 4%, corn starch
dan magnesium stearate sebanyak 0.1-0.2%
GULA DAN GULA ALKOHOL
• Emdex (spray crystalline dextrose)  mengandung 3-5% maltose dan sedikit
oligosakarida
• Memiliki bentuk hidrat (kadar air 9%) dan anhidrat (sedikit lebih kompaktibel)
• Pada kelembaban lebih dari 75%  cenderung higroskopis dan wujud berubahn
menjadi cairan
• Memiliki ukuran partikel yang besar dan pori-pori dimana obat dengan partikel
mikro (micronized) dapat masuk kedalamnya
GULA DAN GULA ALKOHOL
• Sorbitol  memiliki polimorf (α, β, dan γ) dan amorf
• Polimorf α dan β (metastabil) cenderung berubah menjadi bentuk γ (stabil) 
powder caking
• Memiliki rasa dingin (cool taste) dan good mouth-feel
• Higroskopis pada kelembaban diatas 50%  menempel pada mesin kempa tablet
• Memerlukan lubrikan pada kadar air dibawah 0.5 % atau diatas 2%
GULA DAN GULA ALKOHOL
• Mannitol  tablet yang dihasilkan tidak sekeras menggunakan sorbitol namun
tidak higroskopis
• Memiliki polimorf
• Maltodektrin  sangat kompaktibel, mudah larut, dan memiliki higroskopisitas
yang sangat rendah
CO-PROCESSED EXCIPIENT
• Bertujuan untuk menghasilkan kompaktibilitas dan laju aliran yang baik, serta
mengurangi penggunaan lubrikan
COPROCESSED ZAT AKTIF
• Ascorbic acid C-90  micronized granul vitamin C yang digranulasi dengan
pasta amilum
• COMPAP  90% paracetamol dan 10% amilum pregelatinasi
• Diproses dengan spray drying menghasilkan mini granul  optimasi disolusi
parasetamol
• DC-90  sama dengan COMPAP namun diproses dengan fliud bed drying
• DC Ibuprofen  mengandung 63% zat aktif

Anda mungkin juga menyukai