Nama Generik
Ambroxol Hydrochloride
Merek Dagang
Brommer 30, Galpec, Mosapec, Roverton, Epexol/Epexol Forte, Lapimuc, Promuxol, Ambril,
Berea, Bronchopront, Broxal, Extropect, Limoxin, Mucera, Mucopect/Mucopect Retard,
Mucoxol, Propect, Transbroncho, Ambroxol Indo Farma, Betalitik, Broncozol, Cystelis, Intrepec,
Molapect, Mucolica, Mucos, Nufanibrox, Silopect/Silopect Forte, Transmuco
Pengertian
Ambroxol adalah salah satu jenis anti-tusif (batuk) yang sudah memiliki sejarah panjang. Obat ini
adalah derivat / turunan bromhexine yang diesktraksi dari tanaman Adhatoda vasica
Batuk adalah salah satu bentuk mekanisme tubuh untuk mengeluarkan hasil sekresi tubuh atau
material benda asing. Namun dalam beberapa kondisi seperti penyakit bronkopulmoner, dapat
terjadi batuk patologis bersifat persisten yang menghasilkan sekresi mukus berlebihan yang harus
dikeluarkan.
Golongan
Mukokinetik, Mukolitik, Stimulan Surfaktan, Anti-Oksidan, Anestesi Lokal
Golongan Obat
K (Obat Keras)
Sediaan
Tablet 30mg
Tablet Pelepasan Terkendali 75mg
Elixir 30mg/5ml
Sirup 15mg/5ml, 30mg/5ml
Drops 15mg/1ml
Indikasi
Sebagai mukolitik pada penyakit-penyakit saluran nafas baik akut maupun kronis seperti asma
bronkitis kronik, bronkitis asmatik, asma bronkial, penyakit paru obstruktif kronik, rhinosinusitis.
Oral: Anak usia >12 tahun dan Dewasa 60-120mg/hari dibagi dalam 2-3 dosis disarankan
dikonsumsi setelah makan
Oral: Anak <2 tahun 7,5mg / 2x sehari, 2-5 tahun 7,5mg / 2-3x sehari, 6-12 tahun 15mg /
2-3x sehari disarankan dikonsumsi setelah makan
Kontraindikasi
Sampai saat ini, kontraindikasi absolut hanya pada orang-orang yang hipersensitif dengan
ambroxol.
Efek Samping
Secara umum, ambroksol adalah obat yang sudah terbukti relatif aman penggunaanya dengan efek
samping yang tidak banyak. Namun demikian, ambroxol adalah obat yang tidak boleh dikonsumsi
dalam jangka waktu panjang dan harus dikonsumsi dengan supervisi dari dokter.
Hubungi dokter Anda apabila mengalami efek samping seperti:
Gejala kulit seperti ruam kemerahan, urtikaria, gatal dan angioedema
Perubahan rasa di lidah (dysgeusia)*, nausea dan hipoestesia orofaringeal*.
Gejala gastrointestinal seperti muntah, dyspepsia, nyeri abdomen, diare dan mulut dan
tenggorokan kering*
Tidak diketahui efeknya terhadap kemampuan mengendarai atau menjalankan mesin
*Efek samping hanya muncul setelah konsumsi sediaan sirup
Interaksi Obat
Dua atau lebih obat yang diberikan pada waktu yang bersamaan dapat memberikan efek masing-
masing dan saling berinteraksi. Efek tersebut dapat berupa penambahan efek salah satu obat,
penurunan efek salah satu obat, atau bahkan dapat meningkatkan resiko efek samping obat. Efek
ini disebut juga dengan interaksi obat.
Mengkonsumsi obat-obat dibawah ini dengan bersamaan dengan ambroxol diketahui telah
memunculkan interaksi obat. Dokter mungkin akan meminta Anda untuk berhenti mengkonsumsi
salah satu obat atau menyesuaikan dosisnya bila digunakan bersamaan dengan ambroxol. Obat
tersebut adalah:
Semua jenis anti-tusif
Amoksisilin
Cefuroxome
Doksisiklin
Eritromisin
Terjadi peningkatan absorbs antibiotik ke paru-paru pada penggunaan secara bersamaan dengan
ambroksol.
Penyimpanan
Simpan obat di tempat yang kering dan tidak lembab dengan suhu kurang dari 30oC. Jauhkan dari
jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
Bila obat yang disimpan telah mencapai masa kadaluarsa hindari membuang obat ini secara
sembarangan. Tanyakan kepada apoteker atau petugas sarana pengelola limbah di lingkungan
Anda dimana dan bagaimana cara paling aman untuk membuang sisa produk ini.
Daftar Pustaka
1. Ambroxol. Diunduh dari:
http://www.mims.com/indonesia/drug/info/ambroxol/?type=brief&mtype=generic.
Diakses pada 2 November 2018
2. Malerba M, Ragnoli B. Ambroxol in the 21st century: pharmacological and clinical update.
Expert Opin Drug Metab Toxicol. 2008;4(8):1119-29
3. Bennett PN, Brown MJ. 2003. Clinical pharmacology. London: Churcill Livingstone
4. Ambroxol hydrochloride. Diunduh dari:
https://gskpro.com/content/dam/global/hcpportal/en_PH/Pdf/Homepage/products/Ambro
xol/Ambrolex.pdf. Diakses pada 2 November 2018
5. Drug use in pregnancy and lactation. Diunduh dari:
http://www.imc.med.sa/pharmacy/therapeutics/PBF.pdf. Diakses pada 2 November 2018