BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
organ bagian dalam tubuh terhadap rangsangan dari luar, baik rangsangan
Kulit terdiri atas epidermis atas dan dermis, yang terletak di atas
Berbagai jenis efek dapat terjadi akibat pajanan kulit itu sendiri,
secara fisik dan kimia. Banyak obat dalam kelompok ini digunakan dalam
klinik. Obat lokal untuk penyakit kulit yaitu Demulsen yang merupakan suatu
akan menyebabkan kerusakan jika diserap oleh organisme itu. Absorpsi bisa
terjadi lewat kulit, paru-paru dan beberapa jalur lain. Salah satu jenis efek
yang terjadi akibat pejanan kulit terhadap toksikan adalah iritasi primer kulit.
Iritasi adalah suatu reaksi kulit terhadap zat kimia misalnya alkali kuat, asam
kuat, pelarut, dan detergen. Iritasi primer terjadi di tempat kontak dan
B. Tujuan
terhadap tubuh.
kosmetik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Iritasi
1. Definisi
Iritasi adalah suatu reaksi kulit terhadap zat kimia misalnya alkali
basah atau retak-retaknya kulit. Reaksi bisa ringan atau berat dan
pemakaian pertama kali dari obat oles atau kosmetika pada kulit yang
minyak dari kulit dan sifat iritasi dari asam lemak. Pernah dilaporkan
(Montagna, 1999).
3. Salah kosmetik
Kulit yang wajah sensitif cepat sekali memberikan reaksi
sensitif akan cepat memerah jika kosmetika yang dipakai tidak cocok.
(Montagna, 1999).
3. Metode Uji
Adapun metode uji yang dilakukan yaitu uji ini dikerjakan pada 2
ekor tikus yang dibagi dalam dua kelompok. Daerah sepanjang punggung
dari masing-masing hewan uji yang meluas dari pangkal leher sampai
salah satu kelompok hewan, satu daerah yang luasnya lebih kurang dari
dua inci persegi dan kulit yang gundul itu digosok dengan insisi minor
sepanjang lapisan permukaan sel, yaitu insisi itu tidak sedemikian dalam
zat ujinya berupa zat padat, maka zat itu dilarutkan dalam suatu pelarut
misalnya minyak nabati atau aquadest, dan 0,5 gram senyawa itu
dimasukkan dibawah alas kasa. Setelah interval 24 jam, zat pengikat dan
dievaluasi pada 72 jam terakhir ( Loonis, 1978 ). Hasil uji 24 jam dan 72
jam dari dua kelompok itu digabungkan untuk mendapatkan indeks iritasi
bacaan 24 jam dan 72 jam, dan skor rata-rata untuk kulit utuh dan kulit
pada kulit akibat efek samping dari penggunaan sediaan topikal. Eritema
dari mencit, mudah dipelihara dalam jumlah yangbanyak. Tikus putih juga
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Rodentia
Subordo : Odontoceti
Famili : Muridae
Genus : Rattus
G. Uraian Bahan
higroskopis.
K/P : Pensuspensi
mempunyai rasa
tanpa diaduk
BAB III
METODE PRAKTIKUM
a. Alat cukur
b. Batang pengaduk
e. Gelas ukur 10 mL
f. Gunting rambut
g. Timbangan digital
1. Melanox
2. Pabanox
3. Vitaquin
4. Ponds pelembab
b. Kasa steril
e. Vaselin album
f. Aquadest
B. Cara Kerja
c. Dimasukkan Na. CMC kedalam air sedikit demi sedikit sambil diaduk
c. Pencukuran
pendarahan.
b. Diolesi kulit hewan uji dengan zat uji sesuai dengan dosis yang telah
ditentukan
c. Dilapisi kulit dengan plastic tipis dan kasa steril, dibuat sedemikian
rupa sehingga dipastikan hewan uji tidak dapat menelan senyawa uji
yang diberikan
d. Diberikan zat uji 1x/hari dan juga lakukan pengamatan gejala toksik
selama 3 hari
BAB IV
A. Hasil
1. Tabel eritema
Eritema
Kelompok Kulit Rata – Kulit lecet Rata – Indeks
perlakuan normal rata rata eritema
24 72 24 72 primer
jam jam jam jam
Pabanox 0 1 0,5 0 1 0,5 0,5
kontrol (+) 0 0 0 0 1 0,5 0,25
Vaselinalbum
Vitaquin 0 0 0 2 4 3 1,5
2. Tabel edema
Edema
Kelompok Kulit Rata – Kulit lecet Rata – Indeks
perlakuan normal rata rata edema
24 72 24 72 primer
jam jam jam jam
Pabanox 0 1 0,5 0 2 1 0,75
kontrol (+) 0 0 0 0 0 0 0
Vaselinalbum
Vitaquin 0 0 0 1 2 1,5 0,75
3. Perhitungan
a. Pabanox
0,5+0,5
= 2
= 0,5
0,5 + 1
= 2
= 0,75
= 0,5 + 0,75
= 1,25
b. Vitaquin
0 +3
= 2
= 1,5
0 + 1,5
= 2
= 0,75
= 1,5 + 0,75
= 2,25
c. Vaselin album
0+1
= 2
= 0,5
0+0
= 2
=0
= 0,5 + 0
= 0,5
B. Pembahasan
primer dengan tujuan untuk mengetahui efek efek yang dapat ditimbulkan
dari penggunaan kosmetik, dan untuk mengetahui nilai indeks iritasi primer.
Iritasi adalah suatu reaksi kulit terhadap zat kimia misalnya alkali
akan meyebabkan kerusakan jika ia diserap oleh organisme itu. Absorbs bisa
terjadi lewat kulit , paru – paru dan beberpa jalur lain. Untuk sebagian besar
efek pada kulit , hewan uji pilihan adalah tikus putih namun biasanya
digunakan hewan uji kelinci karena lebih besar dan mudah diamati. Berbagai
jenis efek dapat terjadi akibat pejanan kulit terhadap toksikan salah satunya
lama di dalam toples dan terlalu lama menghirup eter, sehingga tikus tersebut
mati, padahal tujuan awalnya yaitu membuat tikusnya pingsan namun harus
kemerahan, bintik – bintik merah, dan gatal, serta dapat menimbulkan edema
kosmetik itu.
eritema primer dan indeks edema primer yang merupakan iritasi kulit yang
mencari indeks iritasi primer mula – mula harus dicari terlebih dahulu indeks
eritema primer dan indeks edema primer. Indeks iritasi primer yang didapat
untuk pabanox adalah 1,25 sedangkan untuk vitaquin adalah 2,25, vaselin
album 0,5.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
eritema primer dan indeks edema primer yang merupakan iritasi kulit yang
mencari indeks iritasi primer mula – mula harus dicari terlebih dahulu
indeks eritema primer dan indeks edema primer. Indeks iritasi primer yang
didapat untuk pabanox adalah 1,25 sedangkan untuk vitaquin adalah 2,25,
B. Saran
terhadap hewan uji (tikus putih) karena apabila salah prosedur maka akan
DAFTAR PUSTAKA
Tan Hoan Tjay, dkk. 2002. Obat – Obat Penting. Gramedia : Jakarta
LAMPIRAN
SKEMA KERJA
Dikelompokkan
Analisis
Bahas
Disimpulkan