Kelompok : 4 (Empat)
Kelas : Farmasi 4D
Fitrinalis (31116165)
V. Dasar Teori
Infus adalah larutan dalam jumlah besar terhitung mulai dari 10
ml yang diberikan melalui intravena tetes demi tetes dengan bantuan
peralatan yang cocok. Asupan air dan elektrolit dapat terjadi melalui
makanan dan minuman dan dikeluarkan dalam jumlah yang relatif sama.
Rasionya dalam tubuh adalah air 57%; lemak 20,8%; protein 17,0%;
serta mineral dan glikogen 6%. Ketika terjadi gangguan hemeostatis
(keseimbangan cairan tubuh), maka tubuh harus segera mendapatkan
terapi untuk mengembalikan keseimbangan air dan elektrolit.
Tujuan penggunaan infus :
a. Apabila tubuh kekurangan air, elektrolit, dan karbohidrat maka
kebutuhan tersebut harus diganti.
b. Pemberian infus memeberikan keuntungan karena tidak harus
menyuntik pasien berulang kali
c. Mudah mengatur keasaman dan kebasaan obat dalam darah
d. Sebagai penambah nutrisi bagi pasien yang tidak dapat makan
secara oral
e. Larutan penambah zat parenteral volume besar berfungsi sebagai
dialisa pada pasien gagal ginjal.
Persyaratan infus :
a. Sediaan parenteral volume besar harus steril dan bebas pirogen
b. Sesuai kandungan bahan obat yang dinyatakan didalam etiket dan
yang ada dalam sediaan
c. Penggunaan wadah yang cocok yang tidak hanya memungkinkan
sediaan tetap steril
d. Tersatukan tanpa terjadi reaksi
Injeksi yang mengandung glukosa lebih dari 10% dapat bersifat iritan
dan harus diberikan kedalam central venous line (vena utama). Namun
larutan yang mengandung glukosa sampai 12,5% dapat diberikan dalam
jangka waktu sedang ke vena perifer.
VI. Preformulasi
Zat Aktif
Zat Tambahan
A. Alat
Syringe - -
Spuit 1 ml - -
B. Bahan
Perhitungan
Perhitungan Tonsisitas
Zat Δtb C
Glukosa 0,091 5
0,52 – (0,091 . 5)
W = 0,576
W = 0,113%
VIII. Perhitungan
Dibuat sediaan Infus glukosa 5% 1 botol @100 mL
= 306 mL
Dilebihkan volume total 10%
Volume total = 306 mL + 30,6 mL
= 336,6 mL
336,6 𝑚𝐿
Glukosa = 𝑥 5 𝑔 = 16,83 𝑔
100 𝑚𝐿
= 17,6715 g
NaCl
0,113
𝑥 336,6 𝑚𝐿 = 0,380 𝑔
100
Penimbangan
Glukosa 5 gr 17,6715 gr
2 Jumlah sediaan 3
3 Kejernihan Jernih
5 Brosur Baik
6 Kemasan Baik
7 Etiket Baik
8 pH 7
X. Pembahasan
XI. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Anief, Moh. 1997. Ilmu Meracik Obat. Yogyakarta : Gadjah Mada
Universitas Press.
Pharmaceutical Press.
steril.ITB:Bandung