Anda di halaman 1dari 2

Manfaat PCR (Polymerase Chain Reaction)

Teknologi PCR dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan dalam berbagai bidang,
misalnya:

Di bidang kesehatan PCR digunakan untuk menentukan bakteri dan protozoa patogen pada
manusia. Penentuan bakteri patogen dengan PCR lebih cepat dari uji kultur mikroba konvensional,
hal ini karena sebagian besar bakteri patogen mempunyai sensitivitas dan spesifitas tinggi.
Beberapa bakteri dan protozoa patogen yang telah dideteksi dengan PCR adalah E.coli, M.leprae,
M.tuberculosis, S.thypimurum. Selain itu sejumlah virus patogen (yang sulit dikultur) pada
manusia telah dideteksi dengan teknik PCR seperti HIV, virus leukmia, hepatitis B, virus C, dan
virus demam (Hamid, 2011).

PCR juga dapat dimanfaatkan untuk diagnosis penyakit tertentu. Sebelumnya, diagnosis
dilakukan menggunakan banyak sampel disertai prosedur yang panjang untuk mendapatlan hasil.
Dengan PCR, dalam banyak kasus, uji diagnostik yang sama hanya menggunakan waktu singkat
dan menggunakan sampel yang sedikit. Keuntungan ini penting pada berbagai laboratorium
diagnostik untuk mempersingkat waktu kerja dan meningkatkan pelayanan kepada pasien. Contoh
penyakit yang pernah terdiagnosis dengan teknologi PCR adalah kanker dan penyakit genetik
lainnya (Hamid, 2011).

Pemanfaatan lain PCR di bidang kesehatan adalah PCR juga dapat digunakan dalam uji
forensik. Keuntungan teknologi PCR dibandingkan dengan pendekatan Restriction Fragment
Length Polymorphism (RFLP) dalam uji forensik adalah meningkatkan spesifisitas, mampu
mendeteksi alat kecil dari sampel yang sangat kecil, tidak menggunakan label non isotop,
mengurangi pemakaian barang bukti, dan mengurangi waktu pengujian dan tenaga dimana metode
analisis PCR hanya berlangsung dalam bebeapa hari, sedangkan metode RFLP butuh waktu
berminggu-minggu (Hamid, 2011).

Di bidang lingkungan PCR dapat dimanfaatkan untuk mendeteksi berbagai aspek


mikroorganisme lingkungan baik yang berasal dari tanah dan sedimen maupun lingkungan akuatik.
Teknologi PCR dapat juga dimanfaatkan untuk aspek mikrobiologi lingkungan, diantaranya untuk

mendeteksi Genetically Enginecred Microorganism (GEM), mikroorrganisme lokal dalam


lingkunagan, mikroorganisme lokal dalam air, mikroba patogen dari air limbah kapal, dan aplikasi
PCR kompleks untuk memantai mikroorganisme nonkultur dalam lingkungan dan deteksi
virus-virus dalam perairan (Hamid, 2011).
PCR juga dapat dimanfaakan di bidang genetik misanya untuk mempermudah kajian genetik pada
tumbuhan dan hewan. Analisis taksonomi dan evolusi dengan PCR memberikan manfaat pada
tumbuhan dan hewan dalam sidik ari DNA, analisis forensik, pemetaan genetik, dan studi
filogenik. Salah satu variasi PCR adalah amplifikasi acak DNA polimorfis (Random Amplified
Polymorphic DNA = RAPD) yang menghasilkan sidik jari dengan oligonukleotida primer sintetik
tunggal (Hamid, 2011).

PCR juga dapat dimanfaatkan untuk mendeteksi mikroba patogen dalam makanan. Secara
tradisional, cara menentukan mikroba patogen dalam makanan memerlukan tahap: kultur
kompleks, kultivasi pada media selektif, dan uji biokimia. Proses ini terlalu panjang dan lambat
dan boros tenaga. Dengan teknologi PCR, terdapat banyak keuntungan seperti:

1. Waktu pengerjaan yang lebih singkat.

2. Tidak memerlukan banyak tenaga (automatisasi PCR).

3. Biaya yang rendah (tidak membutuhkan hewan uji).

4. Dapat mendeteksi mikroorganisme yang sulit dikultur.

5. Reagen PCR lebih mudah tersedia, dan lain lain (Hamid, 2011).

Hamid, Abdul A.T. 2011. Ensiklopedia Biokimia & Biologi Molekuler. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai