Anda di halaman 1dari 2

Sortasi dan Sanitasi

Proses sortasi dan sanitasi adalah proses seleksi dan pembersihan buah dari hal-hal yang
dapat mempengaruhi kualitas buah. Proses sortasi dan sanitas dapat dilakukan melalui
beberapa cara:

 Potong penduncle adalah kegiatan pembersihan tangkai bagian bawah buah dengan
cara pemotongan menggunakan pisau atau alat cutting penduncle
 Trimming adalah kegiatan pengurangan crown yang panjang dengan perbandingan
1:1 dengan fisik buah sehingga buah yang dihasilkan rapi dan bersih dari daun
bendera.
 Air brushing adalah kegiatan pembersihan dengan bantuan alat kompresor yang
menyemprotkan udara bertekanan ke seluruh bagian permukaan buah dengan
tekanan angin tertentu agar hama (semut,kutu daun/mealy bug) yang terdapat pada
buah hilang

Pencucian

Pencucian buah adalah kegiatan membersihkan buah dari sisa – sisa debu dan hama yang
masih menempel dengan menggunakan larutan kaporit.
Bersamaan dengan proses pencucian dilakukan tes terapung yang bertujuan untuk
mengetahui buah yang translucent (memiliki kandungan kadar air yang terlalu tinggi).
Kadar air yang terlalu tinggi pada buah akan mempercepat proses pembusukan buah
tersebut sehingga menyebabkan menurunkannya kualitas buah tersebut.

Grading dan Pengeringan Buah

Setelah proses pencucian, dilakukan pengeringan untuk menghilangkan sisa-sisa air pada
buah. Selain itu dilakukan pula proses grading. Grading adalah proses yang bertujuan
untuk memilih ukuran dan keseragaman buah. Bersamaan dengan proses grading
dilakukan kembali seleksi defect. Hasil selesi defect ini menentukan nasib buah selanjutnya.

Apabila buah tidak memenuhi seleksi defect, maka buah diletakan di meja tiris/pengering
untuk dijual di pasar lokal (local market). Sedangkan jika buah memenuhi seleksi defect,
maka dilakukan proses selanjutnya.

Waxing dan Dipping

Pelilinan (waxing) adalah tindakan yang dilakukan dengan mencelupkan buah ke dalam
larutan lilin dengan dosis yang telah ditentukan sehingga aman untuk dikonsumsi. Tujuan
dari waxing untuk :
memperlambat terjadinya kematangan buah pada saat proses penyimpanan dan
pengiriman.
menjaga tingkat kematangan buah dan membantu mempertahankan kesegaran buah
selama penyimpanan dan pengangkutan.
membantu melindungi buah dari serangan OPT (organisme penganggu tanaman) seperti
jamur.

Beberapa negara tujuan ekspor mempersyaratkan adanya perlakuan perendaman dipping)


dengan fungisida. Proses dipping dilakukan sebelum waxing. Fungsida yang digunakan
harus aman dan telah direkognisi (diperkenankan) oleh negara tujuan ekspor. Buah nanas
yang telah melalui proses waxing atau dipping selanjutnya dikeringkan sebelum dilakukan
pelabelan pada setiap buah.

KESIMPULAN

Nanas merupakan salah satu komoditas buah yang di ekspor Indonesia. Namun daya saing
ekspor nanas segar Indonesia masih relative kecil. Hal ini disebabkan oleh beberapa factor,
salah satunya masih kurangnya daya tahan buah nanas segar yang di ekspor Indonesia.

Oleh karena itu untuk meningkatkan daya saing produk ekspor nanas segar Indonesia
perlu adanya pengelolaan buah nanas yang akan diekspor. Beberapa cara yang dilakukan
untuk memperpanjang daya tahan buah nanas segar tersebut antara lain:

Anda mungkin juga menyukai