Nama Kelompok
(10060313142)
Miss Suraila Sato
Dewi Sri Lestari N.
Zidni Hadyarrahman
Shift / Kelompok
:D/4
Asisten Praktikum
Tgl. Praktikum
Tgl. Laporan
(10060313143)
(10060313144)
(10060313145)
I.
Pendahuluan
Anestetik lokal adalah obat yang menghasilkan blokade konduksi atau
yang
dapat
dirangsang
berbeda.
Serabut
saraf
motorik
lokal
mengganggu
fungsi
semua
organ
dimana
terjadi
yang
penting
terhadap
SSP, ganglia
otonom,
cabang-cabang
neuromuskular dan semua jaringan otot. Salah satu obat anestetika lokal yang
sering dipergunakan adalah
efek anestesia permukaan dari obat tersebut dengan metode yang sederhana
Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi untuk suatu jenis obat yang
digunakan sebagai anestetikum lokal, antara lain:
-
Anestetika blok atau penyaluran saraf (juga disebut konduksi), yaitu dengan
injeksi di tulang belakang pada suatu tempat dimana banyak saraf terkumpul
sehingga mencapai daerah anestesi yang luas, terutama pada operasi lengan
atau kaki, juga bahu. Lagi pula digunakan untuk menghalau rasa nyeri
hebat. (Tjay, Tan Hoan dan Rahardja, Kirana, 2007)
Menurut cara pemakaian anestesi lokal dibedakan menjadi:
1. Anestesi permukaan.
Anestetika local digunakan pada mukosa atau permukaan luka dan
dari sana berdifusi ke organ akhir sensorik dan ke percabangan saraf
terminal. Pada epidermis yang utuh (tidak terluka) maka anestetika
local hampir tidak bekhasiat karena tidak mampu menembus lapisan
tanduk.
2. Anestesi Infiltrasi.
Anestetika local disuntikkan ke dalam jaringan, termasuk juga
diisikan ke dalam jaringan. Dengan demikian selain organ ujung
sensorik, juga batang-batang saraf kecil dihambat.
3.Anestesi Konduksi
Anestetika local disuntikkan di sekitar saraf tertentu yang dituju
dan hantaran rangsang pada tempat ini diputuskan. Bentuk khusus
dari anestesi konduksi ini adalah anestesi spinal, anestesi peridural,
dan anestesi paravertebral.
4.Anestesi Regional Intravena dalam daerah anggota badan
Sebelum penyuntikan anestetika local, aliran darah ke dalam dan
ke luar dihentikan dengan mengikat dengan ban pengukur tekanan
darah dan selanjutnya anestetika local yang disuntikkan berdifusi ke
luar dari vena dan menuju ke jaringan di sekitarnya dan dalam waktu
10-15 menit menimbulkan anestesi
LIDOKAIN
Salah satu obat anastetika lokal dari golongan amida.
Lidokain terdiri dari satu gugus lipofilik (biasanya merupakan suatu
Pemerian: serbuk hablur; putih atau semu kuning; bau khas mantap
diudara Kelarutan: praktis tidak larut dalam air, sangat mudah larut
dalam etanol (95%) P dan dalam kloroform P; mudah larut dalam eter
P dan dalam benzene P; larut dalam minyak
Khasiat dan Penggunaan: Anastetikum lokal.
(Farmakope Indonesia III, 1979)
Biasanya Lidokain digunakan untuk anestesi permukaan
dalam bentuk salep, krim dan gel. Efek samping Lidokain biasanya
berkaitan dengan efeknya terhadap sistem saraf pusat
misalnya
bekerja
pada reseptor
spesifik
pada saluran
natrium
natrium dan kalium, sehingga terjadi depolarisasi pada selaput saraf dan
hasilnya tak terjadi konduksi saraf. Mekanisme utama aksi anestetik lokal
adalah memblokade voltage-gated sodium channels. Membran akson saraf,
membran otot jantung, dan badan sel saraf memiliki potensial istirahat -90
hingga -60 mV. Selama eksitasi, lorong sodium terbuka, dan secara cepat
berdepolarisasi hingga tercapai potensial equilibrium sodium (+40 mV).
Akibat dari depolarisasi, lorong sodium menutup (inaktif) dan lorong
potassium terbuka. Aliran sebelah luar dari repolarisasi potassium
mencapaipotensial equilibrium potassium (kira-kira -95 mV). Repolarisasi
mengembalikan lorong sodium ke fase istirahat. Gradient ionic trans
membran dipelihara oleh pompa sodium. Fluks ionic ini sama halnya pada
otot jantung, dan anestetik lokal memiliki efek yang sama di dalamjaringan
tersebut (Rochmawati dkk, 2009)
Fungsi sodium channel bisa diganggu oleh beberapa cara. Toksin
biologi seperti batrachotoxin, aconitine, veratridine, dan beberapa venom
kalajengking berikatan pada reseptor diantara lorong dan mencegah
inaktivasi. Akibatnya terjadi pemanjangan influx sodium melalui lorong dan
depolarisasi dari potensial istirahat. Tetrodotoxin (TTX) dan saxitoxin
memblok lorong sodium dengan berikatan kepada chanel reseptor di dekat
permukan extracellular. Serabut saraf secara signifikan berpengaruh terhadap
blockade obat anestesi lokal sesuai ukuran dan derajat mielinisasi saraf.
Aplikasi langsung anestetik lokal pada akar saraf, serat B dan C yang kecil
diblok pertama, diikuti oleh sensasi lainnya, dan fungsi motorik yang terakhir
diblok (Rochmawati dkk, 2009).
II.
Tujuan
-
III.
Air dingin
Alat :
Bulu sikat
Jarum pentul
Prosedur Percobaan
Pada lengan bagian ventral kiri dan kanan dibuat gambar seperti
contoh berikut :
SPND
SPND
SPND
SPND
SPND
SPND
SPND
SPND
SPND
SPND
SPND
SPND
Jumlah : S : 16
D : 15
N : 16
P : 16
B. Lengan kiri yang diolesi salep lidokain
N
ND
N
PN
PN
D
SN
NP
N
N
SPN
DNP
Jumlah : S : 3
D:6
N : 15
P:7
Keterangan : S = sensasi sentuh
D = sensasi dingin
N = sensasi nyeri
P = sensasi panas
ND
ND
NS
ND
VI. Pembahasan
Anestetika lokal atau zat penghilang rasa setempat adalah obat
yang pada penggunaan lokal merintangi secara reversible penerusan
impuls saraf ke SSP dan dengan demikian menghilangkan atau
mengurangi rasa nyeri, gatal-gatal, rasa panas, atau dingin ( Tjay, Tan
Hoan dan Rahardja, Kirana, 1978)
Pada setiap lengan diberikan stimulus berupa sensasi sentuh (bulu
sikat), sensasi panas ( pegangan bulu sikat yang direndam dalam air
panas), sensasi dingin ( es batu ), dan sensasi nyeri ( jarum pentul ).
Beradasarkan hasil pengamatan dapat dilihat bahwa lengan kiri yang
diolesi dengan salep lidokain memliliki jumlah respon lebih kecil dari
setiap stimulus yang diberikan dibandingkan dengan lengan kanan
yang diolesi air. Hal ini dapat menunjukkan bahwa lidokain memiliki
aktivitas anestetika lokal, sedangkan air tidak.
Anestetika lokal menghilangkan rasa dengan jalan beberapa cara,
misalnya dengan jalan menghindarkan untuk sementara pembentukan
dan tansmisi impuls melalui saraf dan ujungnya. Pusat mekanisme
kerjanya terletak di membrane sel saraf untuk ion natrium ( Tjay, Tan
Hoan dan Rahardja, Kirana, 1978).
Target anestetika lokal adalah saluran Na+ yang ada pada semua
neuron. Saluran Na+ bertanggung jawab menimbulkan potensial aksi
sepanjang akson dan membawa pesan dari badan sel ke terminal
saraf. Aestetika lokal berikatan secara selektif pada saluran Na+,
sehingga mencegah terbentuknya saluran ( Tjay, Tan Hoan dan
Rahardja, Kirana, 1978).
Terjadi persaingan antara ion natrium dan ion kalsium yang berada
berdekatan dengan saluran-saluran natrium di membrane neuron.
Pada waktu berasamaan akibatnya turun laju depolarisasi, ambang
kepekaan terhadap rasa setempat secara reversible ( Tjay, Tan Hoan
dan Rahardja, Kirana, 2007).
Oleh karena itu pada lengan kiri terjadi anestetika permukaan yang
menghilangkan atau mengurangi sensasi yang diberikan, baik itu
sensasi sentuh, panas, dingin maupun sensasi nyeri
Pemilihan lidokain sebagai anestetika lokal pada percobaan kali ini
adalah karena lidokain dengan nama dagang Xylocain yang
merupakan derivate asetanida ini termasuk golongan amida dan
merupakan obat pilihan utama untuk anestesi infiltrasi maupun
permukaan. Zat ini digunakan pada selaput lender dan kulit untuk
nyeri, perasaan terbakar dan gatal. Berhubung tidak mengakibatkan
hipersensitasi, lidokain banyak digunakan dalam banyak sediaan
topical ( Tjay, Tan Hoan dan Rahardja, Kirana, 2007)
Sifat kerja lidokain lebih cepat, lebih kuat, lebih lama dan lebih
ekstensif. Anestesi topical ini akan diserap ke dalam sirkulasi darah
sehingga dapat menimbulkan efek samping yang toksik. Oleh karena
itu, sangat penting untuk memperhatikan jumlah maksimum yang
boleh digunakan pada suatu area yang akan di anestesi. Formula
topical ini tidak boleh digunakan untuk daerah mukosa dan luka
terbuka, karena akan terjadi penyerapan yang cepat oleh tubuh dan
dapat menyebabkan keracunan sistemik ( fatma,s, dewi dkk, tanpa
tahun )
Efek samping lidokain biasanya berkaitan dengan efeknya terhadap
SSP misalnya kantuk, pusing, paraestesia, gangguan mental, koma
dan seizure. Semua efek SSP yang terutama timbul pada overdose.
Obat ini termasuk golongan amino yang jarang menimbulkan alergi
( fatma, s. Dewi dkk. Tanpa tahun )
Pada praktikum ini dilakukan percobaan untuk menguji efek
anestetika lokal, digunakan lengan bagian ventral kiri dan kanan
karena pada bagian ini lapisan kulitnya lebih tipis dibandingkan
dengan kulit lengan yang lain dan pembuluh darah pada daerah
tersebut lebih banyak terlihat dibandingkan daerah kulit lengan yang
lain. Pada lengan kanan hanya diolesi oleh air yang bertujuan untuk
kerja
obat
lidokain
ini
menghambat
konduksi
disemua
bagian
kulit,
jadi
air
tidak
mempengaruhi
permukaan saja.
Lidokain yang merupakan salah satu obat anestesi lokal golongan amida
Jakarta
Cousins MJ, Bridenbaugh PO. Clinical Pharmacology of Local
Anesthetic Agents, Neural Blockade in: Covino BG, wildsmith,
editors. Clinical Anethesia and Management of Pain 3rd ed.