Disusun oleh :
FAKULTAS KESEHATAN
2020
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Penyusunan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Resep dengan judul
“Makalah Perundang-undangan Kefarmasian di Indosesia”. Kami berharap dapat
menambah wawasan dan pengetahuan khususnya kepada pembaca.
Demikianlah sebagai pengantar kata, dengan iringan serta harapan semoga
tulisan sederhana ini dapat diterima dan bermanfaat bagi pembaca. Atas semua ini
penulis mengucapkan ribuan terimakasih yang tidak terhingga, semoga segala
bantuan dari semua pihak mudah mudahan mendapat amal baik yang diberikan oleh
Allah ta'ala.
2
DAFTAR ISI
COVER........................................................................................................ 1
BAB I PENDAHULUAN
A. Kesimpulan …………………………………………………………………….13
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
HKSA Merupakan metode untuk membuat suatu hubungan antara
struktur dan aktifitas dari berbagai deskriptornya. Deskriptor-deskriptor
Fisikokimia meliputi beberapa parameter termasuk hidrofobisitas atau
lifopilisitas, topologi, elektronik dan sterik, yang dilakukan secara empirik
atau yang lebih baru dengan metode komputasi. HKSA digunakan dalam
pengukuran aktivitas bahan kimia dan pengujian biologis. HKSA sekarang
diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu dengan banyak menyinggung
kedesain obat dan penilaian resiko lingkungan.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
spesifik sebagai yaitu studi kimiawi senyawa atau obat yang dapat
memberikan efek menguntungkan dalam sistem kehidupan, yang melibatkan
studi hubungan kimia senyawa dengan aktivitas biologis dan model kerja
senyawa pada sistem biologis, dalam usaha mendapatkan efek terapetik obat
yang maksimal dan memperkecil efek samping yang tidak diinginkan.
Desain obat dapat dibagi menjadi 2 kategori, langsung dan tidak langsung.
Pendekatan langsung (Direct Approach) menguntungkan dari segi
pengetahuan tentang struktur atom dari reseptor obat dan memegang peranan
penting dalam penelitian di bidang farmasi. Pendekatan tidak langsung
(Indirect Approach) merupakan pendekatan yang diterapkan program
penelitian kimia medicinal pada umumnya, dimana tidak ada informasi secara
terstrukur tentang reseptor target. Kedua pendekatan tersebut meliputi
optimalisasi suatu senyawa penuntun atau senyawa-senyawa hasil sintesis dari
molekul baru
Metode komputasi memberikan dukungan yang sangat penting
terhadap kedua pendekatan tersebut. Beberapa perangkat spesifik untuk desain
obat secara langsung mencoba menghasilkan desain de novo untuk molekul-
molekul dengan terhadap reseptor tertentu berdasarkan struktur reseptor
tersebut. Perkembangan sekarang termasuk mencoba untuk membentuk
molekul dengan suatu bagian yang aktif dan keberhasilan metode penelusuran
data base 3D dari Desjarlanis dkk. Pendekatan-pendekatan yang paling berarti
dalam lingkup desain obat secara tidak langsung didasarkan penggunaan
metode statistic terhadap desain seri molekul-molekul untuk sintesis dan
analisis HKSA dalam hal data yang berkaitan dengan obat.
Suatu pendekatan yang sempurna awalnya dikembangkan
di Marshall’s Laboratory di St. Louis, yakni membuat model-model tiga
dimensi dari ikatan reseptor dengan obat dengan membandingkan afinitas
terhadap suatu reseptor yang sama dari beberapa molekul yang berbeda
berdasarkan struktur molekul-molekul tersebut. Model-model tersebut
merupakan dasar untuk kajian COMFA (Comparative molecular field
7
analysis), yang mengijinkan para desainer obat untuk memprediksi aktivitas
molekul-molekul hipotesis berdasarkan data 3D ligan-ligan terhadap suatu
reseptor dengan struktur yang tidak diketahui dan penelusuran data base 3D
terhadap senyawa penuntun.
1. Metode Hansch
Metode Hansch dikembangkan oleh Hansch pada tahun 1964. Model Hanch
mengasumsikan aktivitas biologis sebagai fungsi dari parameter-parameter
hidrofobisitas (π), elektronik (σ), dan sterik (Es) yang terdapat pada molekul,
yang dapat dinyatakan secara matematis sebagai persamaan (II,3) berikut:
Log A = aΣπ + bΣ σ + cΣ Es + d
8
S adalah sumbangan subtituen pada aktivitas keseluruhan senyawa turunan
senyawa induk dengan subtituen yang bersangkutan dan adalah aktivitas
biologis kerangka dasar atau senyawa induk
Analisis QSAR-3D
9
dari senyawa sedemikian sehingga ini ” aturan” dapat digunakan untuk
mengevaluasi keseluruhan bahan kimia baru.
• Suatu QSAR [yang] secara umum menggunakan bentuk dari suatu persamaan
linier
10
keunggulan secara praktis adalah kesuksesan dan kesalahannya sedikit banyak
terprediksi.
11
memungkinkan dari molekul tersebut. Kajian Monte Carlo dapat digunakan
untuk menghitung pergerakan atom dalam molekul, sifat-sifat dinamik dan
termodinamik seperti entropi, entalpi, dan perbedaan energi bebas.
• Inti dari teknik modelling adalah suatu seri dari fungsi energi potensial medan
gaya (force field). Energi potensial suatu sistem merupakan fungsi dari
koordinat yang menggambarkan tiap bagian energi multidimensi dari system.
Medan gaya dirancang berdasarkan gambaran fisikakimia dari interaksi
molekul. Beberapa parameter yang dapat dihitung berdasarkan medan gaya
statu molekul antara lain ikatan van der waals, sudut torsi, panjang ikatan,
sudut ikatan, jarak antar atom, energi bebas permukaan, dll.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
13
DAFTAR PUSTAKA
Kubinyi, H.,1993,QSAR:Hansch Analysis and Related Approaches, VCH, New York, USA.
Bravi, G.,E. Garcia, D.V.S. Green, M.M. Hann, 2000, Modelling Structure – Activity
Relationship; Virtual Screening for Bioactive Molecules, vol. 10., Wiley-VCH,
Basel, Germany.
14