PERCOBAAN 9
IDENTIFIKASI SENYAWA MARKER AKTIF SERTA PENETAPAN
KADAR SENYAWA MARKER (PIPERIN) DALAM SIMPLISIA
Disusun oleh :
Kelompok 2/C
Selyfia P 10060316076
Mita Yuniarti 10060316077
Predi Mubarok 10060316078
Risna Nurliani 10060316079
Nisa Fida F 10060316080
I. TUJUAN PERCOBAAN
Alat Bahan
Gelas kimia 50 ml Serbuk simplisia buah cabe jawa
Gelas ukur Etanol
Kertas saring
Labu takar 50 ml
Labu takar 100 ml
Pemanas
Pipet ukur
Spektrofotometer UV-Vis
Timbangan Analitis
IV. PROSEDUR
1. Ekstraksi Piperin
sampai 0,8.
Perhitungan:
1. 2 (> 0,8)
2. 0,298
Sampel= 2 gr/50 mL
2000mg
0,05 L
= 40.000 ppm (filtrat)
Pengenceran:
Pengenceran ke-1
V1 × N1 = V2 × N2
4.000 × 0,5 = 50 × N2
4000 × 0,5
N2 = = 40 ppm ; abs = 0,298 memenuhi syarat
50
Pembanding
25 mg 1 mg 1 mg
CP = = = 0,001 L = 1000 ppm
25 mL 1 mL
Pengenceran Pembanding
V1 × N1 = V2 × N2
AS
CS = AP × CP ; (AP = 0,698)
0,298
= 0,698 × 1 ppm = 0,4269
VI. PEMBAHASAN
yang termasuk dalam keluarga piperaceae, yaitu pada Piperis nigrii fructus,
Piperis albi fructus, Piperis retrofracti fructus, dll. Tanaman yang termasuk
rendah di Indonesia, karena tanaman ini tidak tahan dengan genangan air.
Pada praktikum kali ini menggunakan sampel buah cabe jawa (Piper
Ordo : Piperales
Genus : Piper
tidak berasa, lama-kelamaan pedas. Larut dalam etanol, asam cuka, benzen,
Alkaloid bebas, larut dalam eter, kloroform, pelarut yang relatif non-
Berasa pahit
mikroskopis)
Elektron yang terikat maupun tidak terikat akan tereksitasi pada suatu
Tjitrosoepomo, 2000).
daerah UV dan visible dapat dilakukan dengan ketelitian dan kepekaan yang
lebih baik daripada dalam daerah IR-dekat dan IR. Panjang gelombang
kualitatif sangat terbatas karena rentang daerah radiasi yang relatif sempit
(500 nm) hanya dapat mengakomodasi sedikit sekali puncak absorpsi
suatu kromofor, seperti dalam butadien akan mengabsorbsi pada 217 nm.
terkonjugasi.
3. Gugus karbonil
gugus auksokrom ini adalah subtituen seperti –OH, -NH2, -NHR, dan –
absorbsi maksimum
5. Gugus aromatic
pelarut bertujuan untuk memperoleh senyawa yang polar maupun non polar.
Kemudian setelah itu dilakukan pemanasan untuk mempercepat reaksi dan
ukur interaksi antara simplisia dan pelarut lebih banyak dibandingkan pada
beacker glass, jadi absorbansinya lebih besar. Hal lain yang mempengaruhi
426,9 mg/mL. Maka dengan demikian kadar piperin dalam sampel adalah
1,0673 % pada literatur kadar piperin seharusnya 2-5% pada kelompok kami
hasil kadar piperin dibawah 2% hal ini dapat disebabkan pada saat
pengocokan labu ukur, suhu, alat dan orang yang melakukan prosedur
VII. KESIMPULAN
kadar senyawa dalam simplisia sebagai salah satu parameter standar mutu
Dari hasil yang didapat pada praktikum ini, kadar piperin pada
Depdikbud.
Pelajar.
Septiatin, Eatin. (2008). Apotek Hidup dari Rempah-Rempah, Tanaman Hias, dan
Wiryowidagdo, Suma Ali. (2007). Kimia dan Farmakologi Bahan Alam. Jakarta:
EGC.
LAMPIRAN