Anda di halaman 1dari 2

SOAL ISIAN

1) Hitunglah berapa gram NaOH (BM = 40) yang dibutuhkan untuk membuat 250 ml
larutan NaOH 0,05 N.
2) Pada pembakuan larutan NaOH soal no 1 di atas, ditimbang kalium biftalat sebanyak
0,1523 g dan dilarutkan dengan 25 ml air suling bebas karbon dioksida. Dititrasi dengan
larutan NaOH yang hendak dibakukan menggunakan indikator yang sesuai sampai titik
akhir tercapai. Volume larutan titer yang dibutuhkan ternyata sebanyak
15,2 ml. Pertanyaan :
a) Tuliskan Indikator apa yang harus digunakan ? dan bagaimana mengamati bahwa
titik akhir telah tercapai ?
b) Berapa normalitas larutan NaOH hasil pembakuan tersebut ?
3) Pada penetapan kadar asam salisilat dalam dengan metode alkalimetri, ditimbang
sampel uji sebanyak 7,0091 g. Ditambahkan 30 ml etanol netral dan 10 ml air suling,
dikocok hingga homogen. Ditambah beberapa tetes larutan fenolftalein, kemudian
dititrasi dengan larutan baku NaOH di atas, volume larutan titer sebanyak 19,2 ml.
Hitunglah berapa % kadar asam salisilat dalam sampel uji tersebut. ( gunakan hasil
pembakuan di atas)

4) Hitunglah berapa gram kandungan HCl murni yang terdapat dalam 250 ml larutan HCl
1.1 N (BM HCl = 36,5).
5) Pada pembakuan larutan HCl, ditimbang baku primer natrium karbonat anhidrat
sebanyak 0,1244 g. Dilarutkan dengan 30 ml air suling, ditambah indikator yang sesuai
lalu dititrasi dengan larutan HCl yang hendak dibakukan hingga titik akhir tercapai.
Volume larutan titer yang dibutuhkan adalah sebanyak 23,6 ml.
a) Tuliskan indikator yang digunakan untuk menentukan titik akhir titrasi.
b) Hitung normalitas larutan HCl tersebut.

6) Pada penetapan kadar asetosal dengan metode asidi-alkalimetri, ditimbang serbuk


tablet sebanyak 0,1573 g. Dimasukkan ke dalam erlenmeyer, ditambah 25,0 ml larutan
NaOH 0,1 N dan 20 ml air suling. Dididihkan selama 5 menit, kemudian dititrasi dengan
larutan HCl yang telah dibakukan di atas sampai titik akhir titrasi. Dilakukan pula titrasi
blanko. Volume larutan titer pada titrasi sampel = 15,2 ml dan volume larutan titer pada
titrasi blanko = 25,2 ml.
a) Jelaskan tujuan sampel didihkan terlebih dahulu.
b) Senyawa apakah yang dititrasi dengan larutan HCl ?
c) Jika diketahui berat 10 tablet asetosal tersebut = 5,2621 g, hitunglah berapa mg
kandungan asetosal/tab sampel uji tersebut

7) Hitunglah berapa gram iodium kristal (BM 254) dibutuhkan untuk membuat 250 ml
larutan iodium 0,1 N.
8) Untuk membakukan larutan iod, ditimbang As2O3 sebanyak 0,2992 g. Dilarutkan dengan
larutan NaOH 2 N sebanyak 10 ml, dimasukkan secara kuantitatif ke dalam labu ukur 100
ml. Ditambahkan 3 tetes indikator metil jingga, ditambahkan larutan HCl 6 N hingga
berwarna merah. Dicukupkan volumenya hingga tanda dengan air suling, kemudian
diukur saksama sebanyak 25 ml, dimasukkan ke dalam erlenmeyer. Dilakukan
pengukuran sebanyak 3 kali (triplo), kemudian dititrasi dengan larutan iod yang akan
dibakukan menggunakan indikator yang sesuai sampai titik akhir tercapai. Volume
larutan titer rata-rata yang dibutuhkan adalah 15,42 ml.
a) Indikator apa yang digunakan, dan bagaimana menentukan titik akhir titrasi telah
tercapai
b) Alat apa yang harus digunakan untuk mengukur larutan As2O3 tersebut di atas.
c) Hitunglah normalitas larutan iod tersebut
9) Pada penetapan kadar vitamin C tablet, maka ditimbang serbuk tablet sebanyak 0,3157
g. Dimasukkan ke dalam erlenmeyer 250 ml, dilarutkan dengan air bebas karbon
dioksida dan diasamkan dengan asam sulfat 10%. Dititrasi dengan larutan iodium yang
telah dibakukan di atas menggunakan indikator kanji sampai titik akhir tercapai.
Diketahui Berat 10 tablet sampel uji = 2,3451 g, volume larutan titer iod yang
dibutuhkan = 15,3 ml. Hitunglah berapa mg vitamin c pertablet.

Anda mungkin juga menyukai