6.1 Tujuan
pada perubahan energi potensial yang relatif benar. Kelebihan titrasi potensiometri
TAT lebih akurat, titrasi biasa sulit di kerjakan atau diamati bila larutannya keruh.
meter memiliki satuan kontrol (kalibrasi) untuk mengatur pembacaan dengan nilai
dari buffer dan slope. pH meter yang biasa terdiri dari pengukuran probe pH
menampilkan terukur. Prinsip kerja dari pH meter yaitu semakin banyak elektron
pada sampel maka akan semakin bermilai asam nya begitu pun sebaliknya, karena
adalah H2C2O4 karena sifat nya asam sehingga menentuan kadar baku skundernya.
Dan bisa diketahui dengan bereaksi dengan indikator. Larutan baku skunder
merupakan larutan yang konsentrasinya di peroleh dengan cara distandarisasi atau
dibakukan dengan larutan baku primer. Baku skunder yang digunakan adalah
yang menunjukkan perubahan warna. Indikator yang di gunakan yaitu fenol ftalein
dengan jangkauan pH 8,8 – 10,0. Alasannya karena baku sekundernya basa dengan
(C8H8O6) yaitu,
Asam askorbat mengandung tidak kurang dari 39,0 % dna tidak lebih dari
100,5 % C8H8O6 . pemerian hablur/ serbuk putih/ agak kuning. Oleh pengaruh
cahaya lambat laun menjadi berwarna gelap. Dalam kering stabil di udara, dalam
larutan cepat terhidrolisis melebur pada suhu ±1400 C. Kelarutan mudah larut dalam
air , agar sukar larut dalam etanol, tidak larut dalam klorofom, dalam eter dan
dalam benzena. Dan pH dari asam askorbat adalah 2,2-2,5. Oksidasi asam askorbat
lanjut menjadi asam diketogulonta yang tidak memiliki keaktifan sebagai vitamin C
lagi.
mengetahui kosentrasinya dan juga NaOH yang berisfat hidroskopis dan menyerap
CO2 sehingga konsentrasinya bisa berubah. Elektroda yang digunakan untuk titrasi
menggunakan pH meter hasil dari perubahan atau penunjukan TAT dilihat dari
lonjakan perubahan pH. Prinsip dari penetapan kadar yaitu reaksi netralisasi ini
melibatkan titrasi basa bebas. Atau basa yang terbentuk karena hidrolisis garam
yang berasal dari asam lemah dengan suatu asam standart dan titrasi asam bebas,
atau asam yang terbentuk dari basa lemah dengan suatu basa standar.
Kelebihan elektroda gelas : larutan uji tidak terkontaminasi, zat yang tidak
elektroda hirogen.
V ekivalen = v titran + ∆ V ( ∆ 2E / ∆ V2 )
∆ 2E - ∆ 2E
∆ V2 - ∆ V2
Dasar reaksi
4. Neraca 4. Indikator pp
7. Statif
8. PH meter
9. Klem
5.4 Prosedur
mol = M x Volume
= 0,15 M x 0,05 L
= 0,0075 mol
Massa = mol x Mr
= 0,0075 x 126,07
= 0,945525 g
100 mL).
N
M=
V
0,3 N
=
1
= 0,3 M
mol = M x Volume
= 0,3 M x 0,1 L
= 0,03 mol
Massa = mol x Mr
= 0,03 x 40
= 1,2 g
mol = M x Volume
= 0,15 M x 0,05 L
= 0,0075 mol
Massa = mol x Mr
= 0,0075 x 176,13
= 0,945525 g
E. Kalibrasi potensiometri
F. Titrasi orientasi
membrane tercelup.
= 6+0,4948
= 6,4948-1
= 5 mL
G. Titrasi sesungguhnya.
membrane tercelup.
0,2 ml NaOH.
= 6,0388 mL
1. Tabel Orientasi
m Δ pH Δ² pH
No. V titran pH ( )
V ΔV ΔV ²
1. 1 mL 3,82
0,18
2. 2 mL 4,00
0,16
3. 3 mL 4,16
0,23
4. 4 mL 4,39
0,22
5. 5 mL 4,61
0,54
6. 6 mL 5,15 2,9
3,44
7. 7 mL 8,59 -2,96
0,48
8. 8 mL 9,07
-0,42
9. 9 mL 8,65
10. 10 mL -
2. Tabel Sesungguhnya
m Δ pH Δ² pH
No. V titran pH ( )
V ΔV ΔV ²
1. 0 - 5 mL 4,96
0,75
2. 5,2 mL 5,11
0,4
3. 5,4 mL 5,23
1,25
4. 5,6 mL 5,48
2,65
5. 5,8 mL 6,01
5,2
6. 6 mL 7,05 7
6,6
7. 6,2 mL 8,37 -29
0,8
8. 6,4 mL 8,53
0,25
9. 6,6 mL 8,58
-1
0,17
10. 6,8 mL 8,38
= 6,0388 x 0,2298
= 0,24441 g/ 100ml
100
%b/v = x 0,24441 = 2,4441 g/100ml
10
5.6 Kesimpulan
7.1 Tujuan
ditunjukan dengan terjadinya perubahan energy potensial yang relatif besar (tidak
potensial listrik antara elektroda indikator dan elektroda yang dicelupkan pada
konsentrasi ion yang akan ditetapkan dan proses pemilihannya berdasarkan jenis
senyawa yang hendak ditentukan (Gandjar, 2007). Macam macam elektrode untuk
elektroda Ag dan Hg, sehingga berbagai logam dapat dititrasi dengan EDTA.
volume pada saat terjadi perubahan potensial yang relatif besar ketika ditambah
titran. Untuk titrasi yang menggunakan suatu elektroda kaca dapat digunakan
untuk semua reaksi titrimetri, misalnya asam basa, redoks, pengendapan dan
prosedur itu diotomatiskan. Dalam titrasi tidak otomatis, potensial diukur setelah
penambahan tiap tetes berurutan dari titran dan pembacaan yang diperoleh dari
letak titik ekivalen. Penentukan titik ekivalen tersebut dapat dilakukan dengan
beberapa cara antara lain, yaitu turunan pertama ΔE/ΔV atau ΔPh/ΔV vs volume
titran (Vx), kemudian dari grafik yang diperoleh dicari harga maksimum atau
Δ2pH/ΔV2 vs volume titran (Vy), kemudian dari grafik yang diperoleh dicari titik
nolnya.
adalah dapat digunakan untuk titrasi pengendapan, salah satunya yaitu titrasi
kadar zat dalam suatu larutan yang dilakukan dengan cara titrasi berdasarkan
pembentukan endapan dengan ion Ag+. Titrasi argentometri terdapat tiga metode
yaitu :
kurang 100 mg. Larutkan dalam 100 ml air dalam cawan porselen. Tambahkan 1 ml
diklorofluorosein LP. Campur dan titrasi dengan AgNO 3 0,1 N LV hingga terbentuk
flokulasi dan campuran berubah menjadi merah lemah. 1 ml AgNO3 0,1 N 5,349
mg NH4Cl.
5. Labu ukur
6. Gelas ukur
7. Batang pengaduk
8. Pipet volume
7.4 Prosedur
mol = M x Volume
= 0,015 M x 0,1 L
= 0,00015 mol
Massa = mol x Mr
= 0,00015 x 169,87
= 0,2548 g
3. Dimasukkan larutan ke dalam labu ukur 100 mL yang sudah berisi sebagian
aquadest.
mol = M x Volume
= 0,015 M x 0,05 L
= 0,000075 mol
Massa = mol x Mr
= 0,000075 x 58,5
= 0,043875 g
sebagian aquadest.
mol = M x Volume
= 0,015 M x 0,05 L
= 0,000075 mol
Massa = mol x Mr
= 0,000075 x 53,49
= 0,0401175
3. Dimasukkan larutan ke dalam labu ukur 50 mL yang sudah berisi sebagian aquadest.
4. Titrasi diulangi beberapa kali, catat warna dan volume Titik Akhir Titrasi
= 6+0,5
= 6,5-1
= 5,5 mL
= 5,2+0,1322
= 5,3322 mL
m ΔV Δ² V
No. V titran ΔV ( )
V Δ2 V ΔV ²
1. 1 mL 189,5
-1,2
2. 2 mL 188,3
-1,7
3. 3 mL 186,6
-1,8
4. 4 mL 184,8
-1,6
5. 5 mL 183,2
-1,6
6. 6 mL 181,6 -0,5
-2,1
7. 7 mL 179,5 0,5
-1,6
8. 8 mL 177,9
-1,7
9. 9 mL 176,2
-1,6
10. 10 mL 174,6 -
Reaksi :
Pembakuan
(merah)
Penetapan Kadar
( Tabel Orientasi)
m ΔV Δ² V
No. V titran ΔV ( )
V Δ2 V ΔV ²
1. 0-4 mL 1654
-5
2. 4,2 mL 1653
-50
3. 4,4 mL 1647
-20
4. 4,6 mL 1643
-20
5. 4,8 mL 1639
-10
6. 5 mL 1637
-5
7. 5,2 mL 1636 -100
-25
8. 5,4 mL 1631 50
-15
9. 5,6 mL 1628
-20
10. 5,8 mL 1624 -
(Tabel Sesungguhnya)
= 5,391657 mg/10ml x 10
7.6 Kesimpulan