Anda di halaman 1dari 42

1

KOMPOL SUBIANTO, S.H., M.H.


JAKARTA, 14 JULI 2021
PERSPEKTIF PENYIDIK TTG TPPU

TPPU

2
7/13/2021
 Perubahan Perundang-Undangan:
 UU No. 15/2002 sbgm diubah dgn UU No. 25/2003 ttg TPPU.
 UU No. 8/2010 ttg Cegah dan Berantas TPPU.
 Perluasan Kewenangan Penanganan TPPU:
 Penyidik Polri.
 Penyidik Kejaksaan (Tipikor).
 Penyidik KPK (Tipikor).
 Penyidik BNN (TP Narkotika).
 Penyidik Pajak (TP Pajak).
 Penyidik Bea Cukai (TP Kepabeanan).

PPNS Lingkungan Hidup/Kehutanan dan KKP, ajukan Judisial Review ke MK.


 Putusan Mahkamah Konstitusi No. 15/PUU-XIX/2021 Tanggal 10 Juni 2021:
“Menyatakan Penjelasan Pasal 74 sepanjang kalimat yang dimaksud dengan
‘penyidik tindak pidana asal’ adalah pejabat dari instansi yang oleh UU diberi
kewenangan untuk melakukan penyidikan, yaitu Polri, Kejaksaan, KPK, BNN,
Ditjen Pajak dan Ditjen Bea Cukai, bertentengan dengan UUD 1945 dan tidak
memiliki kekuatan hukum mengikat sepanjang tidak dimaknai ‘Yang dimaksud
dengan penyidik tidak pidana asal adalah pejabat atau instansi yang oleh
peraturan perundang-undangan diberi kewenangan untuk melakukan
penyidikan”

7/13/2021 3
 Konsepsi TPPU: Perdebatan TPPU atau bukan ? bisa
dikenakan TPPU atau tidak ? TPPU vs Penadahan ?
 Menemukan dan memulai penyidikan TPPU: Bagaimana
bisa menemukan dan memulai sidik TPPU ?
 Tempus TPPU: Kapan terjadinya TPPU ?
 Harta kekayaan sebagai obyek TPPU: Apakah seluruh
harta tersangka bisa disita dlm TPPU ?
 Subyek hukum TPPU: Siapa saja yang bisa dikenakan
TPPU ? Penerima aliran dana bisa kena TPPU ?
 Kompleksitas dalam penerapan hukum terkait TPPU: TPK,
TP Narkoba, TP Pajak, dll
 Kewenangan tangani TPPU
Penyidik asal vs Penyidik TPPU (skrg seluruh Penyidik)
 Nilai harta kekayaan obyek TPPU: time value of money
SUBDIT MONEY LAUNDERING DITTIPIDEKSUS BARESKRIM POLRI
7/13/2021 4
2009 T.P Asal (Predicate
Crime) Terjadi
(TP. Narkoba)

2009-2021 Hasil Kejahatan


(PoC) berkembang

2021 Kejahatan
diketahui/
ditemukan Penyidik

SUBDIT MONEY LAUNDERING DITTIPIDEKSUS BARESKRIM POLRI


7/13/2021 5
Tindak Pidana Asal
Pasal 2 UU No. 8 TAHUN 2010 :
1. korupsi; 15. penculikan;
2. penyuapan; 16. pencurian;
3. narkotika; 17. penggelapan;
4. psikotropika; 18. penipuan;
5. penyelundupan tenaga kerja; 19. pemalsuan uang;
6. penyelundupan migran; 20. perjudian;
7. di bidang perbankan; 21. prostitusi;
8. di bidang pasar modal; 22. di bidang perpajakan;
9. di bidang perasuransian; 23. di bidang kehutanan;
10. kepabeanan; 24. di bidang lingkungan hidup;
11. cukai; 25. di bidang kelautan dan perikanan;
12. perdagangan orang; 26. tindak pidana lain yang diancam
13. perdagangan senjata gelap; dengan pidana penjara 4 (empat) tahun
14. terorisme; atau lebih,

yang dilakukan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia atau di luar wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia dan tindak pidana tersebut juga merupakan
tindak pidana menurut hukum Indonesia.

Harta Kekayaan yang diketahui atau patut diduga akan digunakan dan/atau digunakan
secara langsung atau tidak langsung untuk kegiatan terorisme, organisasi teroris, atau
teroris perseorangan disamakan sebagai hasil tindak pidana.
7/13/2021 6
TP. ASAL TERKAIT TPU BESERTA REGULASINYA

NO UNSUR TPPU PENJELASAN


1. KORUPSI/PENYUAPAN UU NO. 20/2001 TTG PERUAHAN ATAS UU NO. 31/1999 TTG PEMBERANTASAN TP.
KORUPSI
2. NARKOTIKA/PSIKOTROPIKA UU NO. 35/2009 TTG NARKOTIKA, UU NO. 22/1997
UU NO. 5/1997 TTG PSIKOTROPIKA
3. LUNDUP TENAGA KERJA UU NO. 39/2004 TTG PENEMPATKAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA
DI LUAR NEGERI DAN UU NO. 18/2017 TTG PERLINDUNGAN PEKERJA MIGRAN
INDONESIA
4. LUNDUP MIGRAN UU NO. 6/2011 TTG KEIMIGRASIAN

5. DIBID PERBANKAN UU NO. 7/1992 DIUBAH DGN UU NO. 20/1998 TTG PERBANKAN
6. DIBID PASAR MODAL UU NO. 8/1995 TTG PASAR MODAL
7. DIBID ASURANSI UU NO. 40/2014 TTG PERASURANSIAN
8. CUKAI UU NO. 11/1995 SEBAGAIMANA DIUBAH DGN UU NO. 39/2007 TTG CUKAI
9. DAGANG ORANG UU NO. 21/2007 TTG PEMBERANTASAN TPPO DAN BEBERAPA KETENTUAN DLM KUHP
10. DAGANG SENJATA GELAP UU DARURAT NO. 12/1951 MERUBAH DAHULU UU NO. 8/1948 TTG PENDAFTARAN DAN
PEMBERIAN IZIN PEMAKAIAN SENJATA API
11. TERORISME UU NO. 5/2018 TTG PERUB ATAS UU NO. 15/2003 TTG PENETAPAN PERATURAN
PEMERINTAH PENGGANTI UU NO. 1/2002 TTG PEMBERANTASAN TP TERORISME
MENJADI UU
12. PENCULIKAN PSL 328 KUHP
13. PENCURIAN PSL 362 S.D. PSL 365 KUHP

7/13/2021 7
TP. ASAL TERKAIT TPU BESERTA REGULASINYA

NO UNSUR TPPU PENJELASAN


14. PENGGELAPAN PSL 372 KUHP S.D. 375 KUHP
15. PENIPUAN PSL 378 KUHP S.D. 380 KUHP

16. PEMALSUAN UANG PSL 244-251 KUHP TTG PEMALSUAN UANG DAN UANG KERTAS, UU NO.
7/2011 TTG MATA UANG
17. PERJUDIAN PSL 303 KUHP DAN ITE

18. PROSTITUSI PSL 296 JO PSL 506 KUHP DAN KETENTUAN PIDANA DLM UU NO.
21/2007 TTG PEMBERANTASAN TPPO
19. PERPAJAKAN UU NO. 28/2007 TTG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN
(KUP)
20. DIBID KEHUTANAN UU NO. 41/1999 TTG KEHUTANAN DAN UU NO. 18/2013 TTG
PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PERUSAKAN HUTAN
21. DIBID LINGKUNGAN HIDUP UU NO. 32/2009 TTG PELINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN
HIDUP
22. DIBID KELAUTAN DAN UU NO. 45/2009 TTG PERUB ATAS UU NO. 31/2004 TTG PERIKANAN DAN
PERIKANAN UU NO. 32/2014 TTG KELAUTAN
23. TP LAIN HUK 4 THN ATAU TP LAIN YG DIANCAM DGN PIDANA PENJARA 4 THN ATAU LEBIH
LEBIH

7/13/2021 8
UU NO. 17 TAHUN 2021 TTG PERKOPERASIAN
SESUAI DENGAN UU NOMOR 17 TAHUN 2012
TENTANG PERKOPERASIAN TIDAK DIATUR TENTANG
SANKSI PIDANA

SANKSI PIDANA.

PIDANA YANG BISA TERJADI:


1. PENIPUAN/PERBUATAN CURANG;
2. PENGGELAPAN;
3. PERBANKAN;
4. TPPU.
KEMENKOP TIDAK BERHAK SIDIK.

SANKSI ADMINISTRASI
1. PASAL 120 SANKSI ADMINISTRASI;
2. BERUPA:
A. TEGURAN TERTULIS SEKURANG2NYA 2 (DUA) KALI;
B. LARANGAN UTK JALANKAN FUNGSI SBG
PENGURUS ATAU PENGAWAS KOPERASI;
C. PENCABUTAN IZIN USAHA;
D. PEMBUBARAN OLEH MENTERI.
9 7/13/2021
Pihak Pelapor (Pasal 17)
1. bank; 10. pedagang valuta asing;
perusahaan pembiayaan; 11. penyelenggara alat pembayaran
Penyedia Jasa Keuangan

2.
3. perusahaan asuransi dan perusahaan menggunakan kartu;
pialang asuransi; 12. penyelenggara e-money dan/atau e-wallet;
4. dana pensiun lembaga keuangan; 13. koperasi yang melakukan kegiatan simpan
5. perusahaan efek; pinjam;
6. manajer investasi; 14. pegadaian;
7. kustodian; 15. perusahaan yang bergerak di bidang
8. wali amanat; perdagangan berjangka komoditi; atau;
9. perposan sebagai penyedia jasa giro; 16. penyelenggara kegiatan usaha pengiriman
uang.

Penyedia Barang dan/Jasa


1. perusahaan properti/agen properti;
2. dealer mobil;
3. pedagang permata dan perhiasan/logam mulia;
4. pedagang barang seni dan antik; atau
5. balai lelang.
10 7/13/2021
PP NO. 43 THN 2015 TTG PIHAK PELAPOR
DLM CEGAH DAN BERANTAS TPPU

Pasal 2 ayat (2) PJK, ditambah:


1. Perusahaan modal ventura;
2. Perusahaan pembiayaan infrastruktur;
3. Lembaga keuangan mikro; dan
4. Lembaga pembiayaan ekspor.

Pasal 3:
Selain Pasal 2 mencakup juga:
1. advokat;
2. Notaris;
3. Akuntan;
4. Akuntan publik; dan
5. Perencanaan keuangan.
11 7/13/2021
TPPU PADA PJK LAIN

 Perusahaan Penukaran Valas (Money Changer):


– Dana hasil kejahatan ditukar kedalam Valas.
– Sarana menyuapan/korupsi.
 KUPU (Kegiatan Usaha Pengiriman Uang):
– Dana hasil kejahatan disembunyikan dg cara
dikirimkan ke pihak lain.
– Sering digunakan oleh Pedagang Narkoba
dan teroris.
 Perusahaan Komoditas:
– Dana hasil kejahatan diinvestasikan dalam
produk kontrak berjangka: Komoditi/Valas/Indeks.
12 7/13/2021
 Penyidikan TPPU tidak harus buktikan TP Asal (Psl. 69), tetap harus ada
TP asal, tetapi tidak wajib dibuktikan di pengadilan terlebih dahulu.
 Penundaan Transaksi (Psl. 70: Penyidik, PU, Hakim. berwenang utk
minta tunda transaksi kpd Pelapor/PJK/PBJ, paling lama 5 hari kerja).
 Pemblokiran Harta Kekayaan (Psl. 71: Blokir paling lama 30 hari).
 Permintaan Keterangan Harta Kekayaan Tersangka (Psl. 72: Tsk,
Terdakwa, orang yang dilaporkan PPATK kpd Penyidik) dgn disertai LP
dan Sprin Sidik (Kapolri/Kabareskrim, Kapolda/Menteri/Dirjen/Jabatan
lain setingkat).
 Penyidikan TPPU dilakukan oleh penyidik TP Asal (Psl. 74), sesuai dgn
Putusan MK No. 15/PUU-XIX/2021 Tanggal 10 Juni 2021, semua penyidik
berwenang).
 Dlm hal penyidik temukan bukti permulaan yg cukup terjadinya TPPU &
TP Asal, penyidik menggabungkan penyidikan TP Asal dgn penyidikan
TPPU (Psl. 75).

7/13/2021 13
 Pembalikan beban pembuktian ttg asal usul harta
kekayaan Terdakwa, bahwa bukan merupakan hasil tindak
pidana (Psl. 77).
 Terdakwa dipanggil tidak hadir di sidang pengadilan tanpa
alasan yang sah, prkara dapat diperiksa dan diputus tanpa
hadirnya terdakwa/in absentia (Psl 79).
 Jika masih ada Harta Kekayaan yg belum disita, hakim
perintahkan JPU utk lakukan sita Harta Kekayaan tsb (Psl.
81).
 Pejabat dan pegawai PPATK, penyidik, PU atau hakim
wajib rahasiakan pihak pelapor atau pelapor (Psl. 83).
 Kewajiban merahasiakan dokumen dari PPATK (Psl. 11 &
Psl. 12).
7/13/2021 14
UU NO. 8 TAHUN 2010 PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TINDAK
PIDANA PENCUCIAN UANG:
Pasal 3 (pelaku aktif):
Menempatkan, mentransfer, mengalihkan, membelanjakan, membayarkan,
menghibahkan, menitipkan, membawa ke luar negeri, mengubah bentuk,
menukarkan dengan mata uang atau surat berharga atau perbuatan lain atas
Harta Kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya merupakan hasil
tindak pidana (Psl 2 ayat (2)), dgn tujuan sembunyikan atau samarkan asal usul
Harta Kekayaan.

Pasal 4:
Menyembunyikan atau menyamarkan asal usul, sumber, lokasi, peruntukan,
pengalihan hak-hak atau kepemilikan yang sebenarnya atas Harta Kekayaan yang
diketahuinya atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1)
Pasal 5 (pelaku pasif):
Menerima atau menguasai penempatan, pentransferan, pembayaran, hibah,
sumbangan, penitipan, penukaran atau menggunakan Harta Kekayaan yang
diketahuinya atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana.
“Tidak berlaku bagi Pihak Pelapor yang melaksanakan kewajiban pelaporan”
7/13/2021 15
SUBDIT MONEY LAUNDERING DITTIPIDEKSUS BARESKRIM POLRI
UU NO. 8 TAHUN 2010 PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN
TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG:
Pasal 6:
TPPU dilakukan oleh korporasi, pidana dijatuhkan thdp korporasi dan/atau
personil Pengendali Korporasi:
a. Dilakukan atau diperintahkan oleh personil pengendali korporasi;
b. Dilakukan dalam rangka pemenuhan maksud dan tujuan korporasi;
c. Dilakukan sesuai dgn tugas dan fungsi pelaku/pemberi perintah;
d. Dilakukan dgn maksud memberikan manfaat bagi korporasi.
(Korporasi mencakup juga kelompok yang terorganisir yaitu kelompok terstruktur
yang terdiri dari 3 (tiga) orang atau lebih, yang eksistensinya untuk waktu
tertentu dan bertindak dengan tujuan melakukan satu atau lebih tindak pidana
yang diatur dalam UU ini, dengan tujuan memperoleh keuntungan finansial atau
non finansial, baik secara langsung maupun tidak langsung).

Pasal 10:
Setiap orang yang berada di dalam atau di luar wilayah NKRI yg turut serta
melakuan percobaan, pembantuan atau permufakatan jahat untuk melakukan
TPPU (dgn pidana yang sama).

7/13/2021 16
SUBDIT MONEY LAUNDERING DITTIPIDEKSUS BARESKRIM POLRI
UU NO. 8 TAHUN 2010 PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN
TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG :
Pasal 11:
Pejabat atau pegawai PPATK, penyidik, penuntut umum, hakim dan setiap orang
yang memperoleh dokumen atau keterangan dalam rangka pelaksanaan tugasnya
menurut UU ini wajib merahasiakan dokumen atau keterangan tsb, kecuali utk
memenuhi kewajiban menurut UU ini.
Pasal 12:
Direksi, komisaris, pengurus atau pegawai Pihak Pelapor dilarang memberitahukan
kepada Pengguna Jasa atau pihak lain, baik secara langsung maupun tidak
langsung, dengan cara apapun mengenai Laporan Transaksi Keuangan
Mencurigakan yang sedang disusun atau telah disampaikan kepada PPATK.

Pasal 16:
Pejabat atau pegawai PPATK, penyidik, penuntut umum atau hakim yang
menangani perkara TPPU yang sedang diperiksa, melanggar ketentuan Pasal 83
ayat (1) dan/atau Pasal 85 ayat (1):
- Wajib merahasiakan Pihak Pelapor dan pelapor;
- Dalam persidangan menyebutkan nama atau alamat pelapor atau hal lain yg
memungkinkan terungkapnya identitas pelapor.
7/13/2021 17
SUBDIT MONEY LAUNDERING DITTIPIDEKSUS BARESKRIM POLRI
UNSUR TPPU DALAM PASAL 3 UU NO. 8 TAHUN 2010

NO UNSUR TPPU PENJELASAN


1. Setiap Orang Orang perseorangan (natural person) atau korporasi (legal person).
2. Menempatkan Berasal dari bahasa aslinya “to place”, terutama terkait dengan atau ditujukan kepada tindakan
menempatkan uang tunai pada penyedia jasa keuangan seperti bank. Sepanjang hal ini menyangkut bank,
pengertian “menempatkan” disini sama artinya dengan pengertian “menyimpan” atau “to deposit” uang
tunai. Berdasarkan UU Perbankan, bahwa yang dimaksud dengan dana yang telah ditempatkan atau
disimpan pada bank disebut “simpanan” yang dapat berupa giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan dan
atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.
3. Mentransfer Dalam istilah perbankan yang terkait dengan dana atau fund. Untuk dapat melakukan transfer, maka dana
harus sudah berada di dalam suatu rekening atau sudah sebagai simpanan. Berdasarkan UU No. 3 Tahun
2011 ttg Transfer Dana dikatakan bahwa transfer merupakan rangkaian kegiatan yang dinilai dengan
perintah dari si pengirim asal yang bertujuan untuk memindahkan sejumlah dana kepada penerima.
4. Mengalihkan “mengalihkan” yang berkata dasar alih berarti pindah, ganti, tukar atau ubah. Dengan demikian tindakan
mengalihkan sama dengan tindakan memindahkan, mengganti, menukar atau mengubat posisi atau
kepemilikan atas harta kekayaan.
5. Membelanjakan Membelanjakan berarti suatu tindakan dalam rangka membeli barang atau jasa (to spend).
6. Membayarkan Menyerahkan sejumlah uang/harta kekayaan kepada pihak lain. Kata membayarkan bukan hanya sekedar
membayar ketika membeli barang atau jasa saja, namun juga dapat digunakan untuk membayar atau
melunasi kewajiban, misalnya kewajiban membayar hutang.
7. Menghibahkan Memiliki arti mengalihkan kebendaan Harta Kekayaan secara cuma-cuma atau tanpa syarat atau juga
dapat digunakan untuk membayar atau melunasi kewajiban, misalnya kewajiban membayar hutang.

7/13/2021 18
UNSUR TPPU DALAM PASAL 3 UU NO. 8 TAHUN 2010
NO UNSUR TPPU PENJELASAN
8. Menitipkan Kata menitipkan (to bail) atau dalam hukum perdata sama dgn “to deposit” yaitu menyerahkan pengelolaan
atau penguasaan atas benda dengan janji untuk dimintakan kembali atau sebagaimana diatur dlm KUH
Perdata. Cara menitipkan dapat berupa menyewa safe deposit box dari bank dimana pelaku menitipkan
barang perhiasan, surat utang negara (obligasi pemerintah) bahkan berupa uang tunai di dalam safe
deposit box tersebut.
9. Membuawa Tindakan membawa Harta Kekayaan secara fisik keluar dari negara Indonesia (keluar negeri). Pengertian
Keluar Negeri kata membawa juga dapat dilakukan dengan cara mengangkut, memuat, memindahkan atau mengirimkan.
10. Mengubah Mengubah berarti perbuatan yang mengakibatkan terjadinya perubahan suatu benda (struktur, volume,
Bentuk massa, unsur, warna, rupa dsb).
11. Menukarkan Kata menukarkan berarti memberikan sesuatu supaya diganti dengan yang lain. Dalam hal ini pelaku dapat
dengan Mata menukarkan Harta Kekayaan dengan mata uang lama atau dengan Surat Berharga. Kegiatan menukarkan
Uang atau Surat uang lazimnya dilakukan pedagang valuta asing dari bank, sedangkan penukaran surat berharga biasa
Berharga dilakukan di pasar modal dan pasar uang.
12. Atau Perbuatan Perbuatan selain dari pada yang telah tercantum di atas, hal ini guna untuk menampung jenis perbuatan
Lain lain yang mungkin saja dapat terjadi dalam melakukan TPPU dengan maksud menyembunyikan atau
menyamarkan asal usul harta kekayaan.
13. Harta Kekayaan Semua benda bergerak dan tidak bergerak, baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud, yang
diperoleh secara langsung maupun tidak langsung.
14. Yang diketahui Suatu keadaan dimana seseorang mengetahui secara jelas dan pasti atau setidak-tidaknya dapat
atau patut memperkirakan berdasarkan fakta atau informasi yang dimiliki bahwa sejumlah uang atau harta kekayaan
diduganya merupakan hasil dari suatu perbuatan melawan hukum.
merupakan hasil
tindak pidana
7/13/2021 19
UNSUR TPPU DALAM PASAL 4 UU NO. 8 TAHUN 2010
NO UNSUR TPPU PENJELASAN
1. Setiap Orang Orang perseorangan (natural person) atau korporasi (legal person).
2. Menyembunyikan Menyimpan (menutup dan sebagainya) supaya tidak terlihat atau sengaja tidak memperlihatkan (memberitahukan)
yakni kegiatan yang dilakukan dalam upaya agar orang lain tidak akan tahu asal usul harta kekayaan berasal,
antara lain tidak menginformasikan kepada petugas Penyedia Jasa Keuangan mengenal asal usul sumber dananya
dalam rangka penempatan (placement), selanjutnya berupaya lebih menjauhkan harta kekayaan (uang) dari pelaku
kejahatan melalui pentransferan baik di dalam maupun di luar negeri, atas nama sendiri atau pihak lain atau melalui
perusahaan fiktif yang diciptakan atau perusahaan illegal dan seterusnya (layering). Setelah proses placement dan
layering dilakukan, biasanya pelaku dapat menggunakan harta kekayaannya secara aman baik untuk kegiatan sah
atau illegal (integration). Dalam konteks money laundering, ketiga tahapan tidak harus semua dilalui, adakalanya
hanya cukup pada tahapan placement, layering atau placement langsung ke integration.
3. Menyamarkan Memiliki arti menjadikan (menyebabkan dan sebagainya) samar atau mengelirukan, menyesatkan atau perbuatan
mencampur uang haram dengan uang halal agar uang haram nampak seolah-olah berasal dari kegiatan yang sah,
menukarkan uang haram dengan mata uang lainnya dan sebagainya.
4. Harta Kekayaan Semua benda bergerak dan tidak bergerak, baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud, yang diperoleh
secara langsung maupun tidak langsung.
5. Yang diketahuinya atau Suatu keadaan dimana seseorang mengetahui secara jelas dan pasti atau setidak-tidaknya dapat memperkirakan
patut diduganya merupakan berdasarkan fakta atau informasi yang dimiliki bahwa sejumlah uang atau harta kekayaan merupakan hasil dari
hasil tindak pidana suatu perbuatan melawan hukum.
6. Asal usul Kata asal usul mengarah pada risalah transaksi dari mana sesungguhnya harta kekayaan itu berasal.

7. Sumber Kata sumber mengarah pada transaksi yang mendasari, seperti hasil usaha, gaji, fee, honor, infaq, hibah, warisan
dan sebagainya.
8. Lokasi Kata lokasi mengarah pada pengidentifikasian letak atau posisi harta kekayaan dengan pemilik yang sebenarnya.
9. Peruntukan Kata peruntukan mengarah pada pemanfaatan harta kekayaan.

10. Pengalihan hak-hak Pengalihan hak-hak adalah cara untuk melepaskan diri secara formal atas kepemilikan harta kekayaan.
11. Kepemilikan yang Kepemilikan yang sebenarnya mengandung makna bukan hanya terkait dengan aspek formalitas tetapi juga secara
sebenarnya
7/13/2021 fisik atas kepemilikan harta kekayaan. 20
UNSUR TPPU DALAM PASAL 5 UU NO. 8 TAHUN 2010

NO UNSUR TPPU PENJELASAN


1. Menerima Kata menerima (bersifat pasif) memiliki arti mendapat atau menampung dan sebagainya sesuatu
yang diberikan atau dikirimkan.
2. Menguasai Kata meguasai berarti berkuasa atas, memegang kekuasaan atas (suatu) atau mengendalikan
secara langsung atau tidak langsung.
3. Menggunakan Perbuatan yang memiliki motif untuk memperoleh manfaat atau keuntungan melebihi kewajaran.
4. Harta Kekayaan Semua benda bergerak dan tidak bergerak, baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud, yang
diperoleh secara langsung maupun tidak langsung.
5. Yang diketahuinya Suatu keadaan dimana seseorang mengetahui secara jelas dan pasti atau setidak-tidaknya dapat
atau patut memperkirakan berdasarkan fakta atau informasi yang dimiliki bahwa sejumlah uang atau harta
diduganya kekayaan merupakan hasil dari suatu perbuatan melawan hukum.
merupakan hasil
tindak pidana

7/13/2021 21
UNSUR TPPU DALAM PASAL 6 UU NO. 8 TAHUN 2010

NO UNSUR PENJELASAN
TPPU
1. Korporasi Dilakukan atau diperintahkan oleh personil pengendali
dan atau korporasi.
personel Dilakukan dalam rangka pemenuhan maksud dan tujuan
pengendali korporasi.
Korporasi
Dilakukan sesuai dgn tugas dan fungsi pelaku/pemberi
perintah.
Dilakukan dgn maksud memberikan manfaat bagi
korporasi.

7/13/2021 22
PEMBERKASAN TINDAK PIDANA

NO. TINDAK KEBERADAAN TERSANGKA PEMBERKASAN


PIDANA
1. ADA TERTANGKAP BERKAS BIASA

2. ADA TIDAK TERTANGKAP DAN TIDAK IN ABSENTIA


BISA DIHADIRKAN

3. ADA TERSANGKA UTAMA ADA, PERMA NO. 1


DENGAN IDENTITAS FIKTIF, TIDAK THN 2013
TERTANGKAP

7/13/2021 23
Pengertian menyembunyikan/menyamarkan
Menyembunyikan:
Kegiatan yg dilakukan dalam upaya, shg org lain tidak akan tahu asal usul harta kekayaan berasal,
antara lain tidak menginformasikan kpd petugas Penyedia Jasa Keuangan mengenai asal usul sumber
dananya dalam rangka penempatan (placement), selanjutnya berupaya lebih menjauhkan harta
Dalam TPPU

kekayaan (uang) dari pelaku dan kejahatannya melalui pentransferan baik di dalam maupun di luar
negeri, atas nama sendiri atau pihak lain atau melalui perusahaan fiktif yang diciptakan atau
perusahaan illegal dst (layering). Setelah placement dan layering berjalan mulus, biasanya pelaku
dapat menggunakan harta kekayaannya secara aman baik untuk kegiatan yg sah atau illegal
(integration).
Menyamarkan:
Perbuatan mencampur uang haram dengan uang halal agar uang haram nampak seolah-olah berasal
dari kegiatan yang sah, menukarkan uang haram dengan mata uang lainnya dsb.

Menyembunyikan:
Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia

a. menyimpan (menutup dan sebagainya) supaya jangan (tidak) terlihat;


b. Sengaja tidak memperlihatkan (memberitahukan dsb), merahasiakan;
c. Menutup-nutupi perbuatan jahat yg sudah diketahui orang.
Menyamarkan:
a. Menjadikan (menyebabkan dsb) samar, mengelirukan, menyesatkan;
b. Menyembunyikan maksud, perasaan dsb.

24
7/13/2021
KETENTUAN TP. TERKAIT DENGAN KORPORASI

Ketentuan Pidana:
UU No. 8 Tahun 2010 Ttg Pencegahan dan Pemberantasan TPPU:
1. Pasal 1 angka 10: Korporasi adalah kumpulan orang dan/atau kekayaan yang terorganisir, baik
merupakan badan hukum maupun bukan badan hukum.
2. Pasal 6:
(1) Dalam hal TPPU, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, 4, 5 dilakukan oleh Korporasi,
Dalam TPPU

pidana dijatuhkan terhadap korporasi dan/atau Personil Pengendali Korporasi.


(2) Pidana dijatuhkan thdp korporasi apabila:
a. dilakukan atau diperintahkan oleh personil pengendali korporasi;
b. dilakukan dalam rangka pemenuhan maksud dan tujuan korporasi;
c. dilakukan sesuai dgn tugas dan fungsi pelaku/pemberi perintah;
d. dilakukan dgn maksud memberikan manfaat bagi korporasi.
3. Penjelasan Pasal 6:
Korporasi mencakup juga kelompok yang terorganisir yaitu kelompok terstruktur yang terdiri
dari 3 (tiga) orang atau lebih, yang eksistensinya untuk waktu tertentu dan bertindak dengan
tujuan melakukan satu atau lebih tindak pidana yang diatur dalam UU ini, dengan tujuan
memperoleh keuntungan finansial atau non finansial, baik secara langsung maupun tidak
langsung).

25
7/13/2021
1. Dana hasil kejahatan perbankan/penggelapan ditranfer ke rekening
keluarganya.
2. Mendapat transfer dari orang yang tidak dikenal saat menjabat dan di
simpan di bank luar negeri.
3. Dana hasil korupsi ditransfer ke rekening keluarga.
4. Menarik dana dari luar negeri melalui rekening pemerintah kemudian dibagi-
bagi.
5. Menukar dengan valas dan ditempatkan di rekening pribadi dan untuk
pembayaran.
6. Menampung hasil penipuan dengan internet.
7. Dana milik instansi pemerintah dimasukan ke rekenig pribadi kemudian di
setor dan untuk pembayaran proyek.
8. Dana hasil illegal loging ditranfer ke rekening pribadi dan untuk pembelian
properti & pabrik.
9. Bank garansi palsu dijadikan jaminan kredit dan hasilnya masuk ke rekening
pribadi dan untuk pembayaran.
10. Dana bantuan BLBI dimasukkan ke rekening pribadi dan disimpan di luar
Negeri.
11. Dana hasil narkoba dimasukan ke rekening pribadi dan untuk pembelian
properti.
12. Dan lain-lain.
7/13/2021 26
SUBDIT MONEY LAUNDERING DIT TIPIDEKSUS BARESKRIM POLRI
MO TPPU

 Smurfing: hindari pelap dgn pecah2 transaksi oleh banyak pelaku.


 Structuring: hindari pelap dgn pecah2 transaksi shg jlh transaksi
menjadi lebih kecil.
 U Turn: kaburkan asal usul hsl kejahatan dgn putarbalik transaksi,
kembeli ke rek asalnya.
 Cuckoo Smurfing: kaburkan asal usul sumber dana dgn kirim dana dr
hsl kejahatan melalui rek pihak ketiga yg tunggu kiriman dana dari
luar negeri dan tdk sadari bahwa dana yg diterima merup “proceed of
crime”.
 Mingling: campur dana hasil TP dgn dana dr hasil giat usaha yg legal,
dgn tujuan utk kaburkan sumber asal dana yg illegal.
 Penggunaan identitas palsu: transaksi yg dilakukan dgn gunakan
identigas palsu sbg upaya utk persulit terlacaknya identitas dan
27 pendeteksian keberadaan pelaku cuci uang.
7/13/2021
MO TPPU 28

 Beli harta pakai nama anggota keluarga/orang


lain.
 Beli polis asuransi.
 Belanja menjadi kendaraan dan peralatan
rumah tangga.
 Gunakan rek org lain dan lakukan pola transaksi
pass by pass by yg dilakukan oleh pelaku, shg
ketika dilakukan lacak uang sdh tdk ditemukan.
 Tanam modal yg berasal dr hasil kejahatan pd
perusahaan lain dgn kerjasama scr ilegal.
 Penggunaan identitas palsu dlm pembukaan rek.
Money Laundering

Proses penyembunyian dan penyamaran asal usul


hasil kejahatan tesebut umumnya digambarkan
melalui tahapan:

 penempatan (placement) yaitu menempatkan


uang hasil kejahatan ke dalam sistem keuangan;

 transfer (layering) yaitu upaya memindahkan


uang hasil kejahatan yang telah ditempatkan ke
tempat atau penerima lainnya, dan;

 penggunaan harta hasil kejahatan (integration)


yaitu upaya menikmati hasil kejahatan seolah-
olah sebagai harta yang sah.
7/13/2021 29
TIPOLOGI TPPU SAAT INI
30
1. Beli aset gunakan mata uang asing scr tunai dr plk TP utk sembunyi/samar asset dr hsl
kejahatan.
2. Beli asset & barang mewah (mobil, tanah bangunan, property dgn gunakan nama
sendiri.
3. Dana ditransfer dulu ke rek lain, transfer kembali ke rek sumber (u-turn).
4. Renovasi/rubah bentuk asset jadi lebih bagus & lebih produktif (jadi kos-kosan, kantor
dsb dan hasilnya utk kep pribadi.
5. Uang hasil TP digunakan utk lakukan TP lain yg bernilai ekonomis (judi) dgn tujuan utk
dptkan profit dr perputaran uang tsb.
6. Bawa uang tunai ke luar negeri utk tukar lg di penukaran asing.
7. Tukar dana hasil TP ke dalam mata uang asing (hawala bangking).
8. Uang yg ditransfer ke rek pelaku digunakan dlm bisnis kirim uang tdk berizin, uang tsb
ditarik tunai, ditukarkan mata uang asing, dibawa ke luar negeri atau diberikan kpd
seseorang scr tunai atau ditransfer.
9. Tarik tunai diikuti dgn transfer ke banyak rek bank utk transfer hasil judi online.
10. Gunakan rek an. sendiri di banyak bank utk tampung, transfer, alihkan dan lakukan
transaksi hasil TP.
11. Uang yg telah diserahkan kpd pihak lain scr tunai ditransfer kembali kpd pelaku.
12. Selain utk perluas usaha, hasil cair kredit dan jual beli sertifikat tanah curian digunakan
utk bayar hutang lain, tarik tunai, transfer ke bank lain dan beri kpd pihak yg bantu tipu.
13. Terima uang hasil TP di rek an. sendiri.
TIPOLOGI TPPU
31
 Penggunaan nominee (nama pinjaman) sbg rek penampungan yaitu
pihak yang diajak kerjasama.
 Pemanfaatan korporasi dgn buat kerjasama yg bersifat formalitas dgn
perusahaan yg sebenarnya dimiliki oleh pelaku.
 Penggunaan nominee (nama pinjaman) dlm beli aset dan barang2
mewah (mobil, tanah, bangunan dan properti).
 Penempatan pd produk bernilai investasi (deposito, polis asuransi).
 Penggunaan rek an org lain utk tampung, transfer, alihkan dan lakukan
transaksi hasil TP.
 Penggunaan rek dgn nama samaran utk tampung, transfer, alihkan
dan lakukan transaksi hasil TP.
 Dana hsl TP ditransfer ke bbrp rek pihak lain/keluarga (istri, pacar
anak/structuring).
 Gabungkan uang hasil TP dgn uang lainnya.
 Beli aset gunakan sarana pembiayaan shg tampak bahwa asset tsb
berasal dr harta yg sah (padahal dri hasil TP).
TIPOLOGI TPPU
32

 Lakukan TPPU pd tahapan layering yg bertujuan hilangkan jejak yaitu


dgn cara lakukan transfer dana dr bbrp rek ke lokasi lainnya, pecah2
jlh dananya di bank dg maksud kaburkan asal usul.
 Keuntungan dari hasil TP digunakan sbg modal usaha (kontrakan,
apotek, laundry, kedai kopi dll).
 Beli aset (tanah, bangunan, mobil dll) gunakan nama kepemilikan org
lain.
 Pembelian aset berharga berupa logam mulia.
 Structuring (pecah2 transaksi dlm jlh relatif kecil) namun dlm frekuensi
yg tinggi.
 Mingling gabungkan uang hasil TP dgn uang hsl usaha yg sah.
 Gunaan korporasi utk samarkan uang hasil TP seolah-olah uang yg
ditransfer merup uang dr para TKI di luar negeri yg dikirimkan dgn
gunakakan jasa trasfer dari luar negeri utk dikirimkan kpd keluarga TKI
di Indonesia dgn bidang usaha yg dijalankan.
TIPOLOGI TPPU
33
 Penggunaan rek palsu an org lain utk tampung, transfer, alihkan dan
lakukan transaksi hasil TP.
 Tarik tunai uang hasil TP.
 Penggunaan nominee an istri, anak dan karyawan.
 Uang yg terkumpul dr calon jamaah dikumpulkan ke satu rek
penampungan milik perusahaan shg terlihat bhw perpindahan dana adl
giat wajar dlm opsnal perusahaan (placement).
 Uang hsl TP yg berhasil ditampung dlm rek perusahaan kemudian
dipindahkan ke bbrp rek pribadi milik keluarga/pihak lain seperti suami, istri,
adik kandung dan bbrp pihak ketiga terkait pembelian aset.
 Uang hsl TP yg sdh dipindahkan ke rek pribadi selanjutnya digunakan utk
beli bbrp perusahaan shg seolah-olah dana tsb berasal dr harta yg sah
dan bukan hsl dr TP.
 Penggunaan transaksi tunai sbg salah satu upaya utk putus mata rantai
transaksi shg uang yg digunakan utk transaksi tdk dpt diketahui asal usulnya
krn sulit ditelusuri scr perbankan.
 Beli komoditas berharga yg mudah dibawa berupa cincin dll.
TIPOLOGI TPPU
34

 Penukaran mata uang asing, disetorkan ke rek bank utk


samarkan jejaknya dan langsung menukarnya ke rupiah utk
digunakan.
 Beli sejumlah asset berharga berupa tanah dan mobil gunakan
sarana pembiayaan shg aset tsb tampak dari harta yg sah.
 Mendirikan perusahaan scr formal berdasarkan aturan hkm yg
berlaku, buat rek an perusahaan tsb sbg tempat penampungan
uang yg berasal dr luar negeri utk sembunyikan/samarkan asal
usul harta kekayaan seolah-olah berasal dr usaha yg sah,
namun dlm praktiknya perusahaan tsb tdk digunakan utk
lakukan giat usaha.
 Gunakan rek perusahaan fiktif yg digunakan utk terima transfer
dana dr rek perusahaan dgn berikan ket palsu pd slit transfer.
KELEMAHAN DLM TANGANI TPPU 35

 Tantangan pembuktian dlm pkr TPPU lebih besar dibandingkan pkr


pidana lainnya, krn pelaku selalu jauhkan bukti2 yg dpt jeratnya.
 Terapkan pembuktian terbalik dpt rugikan proses penuntutan, plk
tunjuk sumber perolehan harta kekayaan yg tdk wajar berasal dr
bisnis yg merup rekayasa.
 Penyidik alami kendala dlm hal telusuri aset yg bukan an. Pelaku.
 Kendala dlm lakukan sita aset dikarenakan ada beberapa aset dlm
penguasaan pihak ketiga/org lain.
 Bilamana harta yg akan disita oleh negara bercampur dgn uang hsl
TP, penyidik harus pisahkan uang hasil TP tsb dgn uang halal yg
diperoleh pelaku selama ini.
 PPATK diharapkan bantu perkuat ket perkara terkait dgn kasus TPPU
yg ditangani oleh Pengadilan.
TP
HARTA POKOK
HASIL
PIDANA

TAHAPAN
ML

Menghubungkan hasil penyelidikan kemudian dirumuskan untuk


mendapatkan kesimpulan tentang apa peristiwa pidana yang
ditemukan dan kemudian ditingkatkan ke tahap penyidikan.

7/13/2021 DITTIPIDEKSUS BARESKRIM POLRI 36


KEJAHATAN UANG
KOTOR

UANG
BERSIH
CUCI

Tabung, deposito Mengalihkan


MENEMPATKAN MENGHIBAHKAN
giro, dll kebendaan scr hibah
Pindahkan dana Menyerahkan
MENTRANSFER MEMBAYARKAN
antar rekening/bank sejumlah uang
Money Changer/
MEMBELANJAKAN Transaksi jual beli TUKAR VALAS/SB
Perbankan

7/13/2021
SUBDIT MONEY LAUNDERING DITTIPIDEKSUS BARESKRIM POLRI 37
PRINSIP TPPU/MONEY LAUNDERING

MENGHASILKAN
HARTA KEKAYAAN
2
TINDAK PIDANA TRANSAKSI
1 3

1 2 3 MERUPAKAN UNSUR POKOK TPPU

7/13/2021 38
STR & CTR (LHA/IHA)
PPATK
LANJUTKAN PERMINTAAN BANTUAN

UNDANG-UNDANG TPPU
BANTUAN TELUSURI

IJIN KAPOLRI/
ANALISIS
LAP HSL

BUKA RAHASIA BANK


ASET

KAPOLDA

SIDIK TPPU ALAT


BLOKIR
PJK DPTKAN BUKTI
Penyidik
SIDIK TP LAIN

UNDANG-UNDANG PERBANKAN
IJIN
BUKA RAHASIA BANK
KOM OJK
7/13/2021 39
CONTOH KASUS TERKAIT KOPERASI

MODUS OPERANDI
TERSANGKA HS MENDIRIKAN KOPERASI INDOSURYA
INTI PADA NOVEMBER 2012 UNTUK MENGHIMPUN
DANA DARI MASYARAKAT DI JAKARTA DAN
CABANG-CABANG LAIN DI INDONESIA DALAM
BENTUK SIMPANAN BERJANGKA DENGAN BUNGA 8-
11%, DENGAN MELANGGAR KETENTUAN-
KETENTUAN YANG DIATUR DALAM UNDANG- TERSANGKA
PERSANGKAAN PASAL UNDANG KOPERASI (KEANGGOTAAN, WILAYAH 1.HENRY SURYA (HS);
378, 372 KUHP, PSL. 46 UU OPERASIONAL, ANGGARAN DASAR) DAN DALAM 2.SUWITO AYUB (SA);
10 THN 1998 TTG MELAKUKAN PENGHIMPUNAN DANA TANPA 3.JUNE INDRIA (JI); DKK.
PERBANKAN DAN TPPU MEMILIKI IZIN DARI PIMPINAN BANK INDONESIA 4.KOPERASI SIMPAN PINJAM
(OTORITAS JASA KEUANGAN). INDOSURYA CIPTA
PADA BULAN FEBRUARI 2020, KOPERASI
MENYATAKAN GAGAL BAYAR TERHADAP SEKITAR
6.000 NASABAH DGN 8647 BILYET KODE C DAN CN
TOTAL SENILAI RP. 10.034.379.576.031,40
DAN SEKITAR 8.500 NASABAH DGN 8542 BILYET
KODE ISP TOTAL SENILAI RP. 5.983.391.136.812,49
STUDI KASUS 3

SLIP DEBET
TRANSFER REK

IMD TELLER “H” NASABAH CITIGOLD

TRANSFER TRANSFER
KE REK PIHAK KETIGA KE REK PIHAK KETIGA
DI BANK LAIN DI BANK LAIN
TRANSFER
KE REK PIHAK KETIGA
& BELI ASET

PT PU

PT
ASURANSI A AG PT S PT EJP
7/13/2021 41
42

Anda mungkin juga menyukai