Anda di halaman 1dari 35

TINDAK

 PIDANA  
 PENCUCIAN  UANG  
HUKUM PIDANA KHUSUS  
 
Pidana Khusus :

Menurut DR. Andi Hamzah adalah Keseluruhan


ketentuan-ketentuan aturan Pidana (perundang-
undangan Pidana) di luar KUHP
HUKUM PIDANA KHUSUS  
 
Ø Sebagai suatu perundang-undangan yang besifat khusus dasar
hukum maupun keberlakuannya dapat menyimpang dari ketentuan
KUHP dan KUHAP

Ø  Dalam tindak pidana khusus mengenai subyek hukum dapat


diperluas tidak saja meliputi orang pribadi melainkan juga badan
hukum.

Ø Sedangkan dari aspek masalah pemidanaan dilihat dari pola


perumusan atau pola ancaman sanksi yang menyimpang dari
ketentuan KUHP.
TINDAK PIDANA KHUSUS  
 
Perbedaan Tindak pidana umum dan Tindak Pidana Khusus

Ø  Tindak Pidana Umum diatur dalam KUHP sumber hukumnya bermuara
pada KUHP sebagai sumber hukum materiil dan KUHAP sebagai sumber
hukum formil, sistem peradilannya bersifat kovensional yaitu Polisi sebagai
penyidik dan penyelidik, Jaksa sebagai penuntut umum,dan hakim adalah
hakim peradilan umum

Ø  Tindak Pidana Khusus adalah tindak pidana yang perundang-


undangannya diatur secara khusus artinya dalam undang-undang yang
bersangkutan dimuat antara hukum pidana materiil dan hukum acara pidana
(hukum pidana formil), .
TINDAK PIDANA KHUSUS  
 
Macam-macam tindak pidana khusus antara lain:
1. Tindak Pidana Korupsi
2. Tindak Pidana Pencucian Uang
3. Tindak Pidana Narkotika
4. Tindak Pidana di Bidang Lingkungan Hidup.
5. Tindak Pidana di Bidang Perpajakan.
6. Tindak Pidana di Bidang Perikanan (Illegal Fishing).
7. Tindak Pidana di Bidang Perbankan.
8. Tindak Pidana di Bidang Lingkungan Hidup.
9. Tindak Pidana di Bidang Pelayaran.
10. . Tindak Pidana di Bidang Kepabeanan.
11. Tindak Pidana di Bidang Ketenagakerjaan.
12. Tindak Pidana dalam Pemilu.
13 . Tindak Pidana Terorisme
TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG  
 

UU NO. 8 TAHUN 2010


TENTANG
PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN
TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG
TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG  
 

UU NO. 8 TAHUN 2010


TENTANG
TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG  
 
Pengertian Pencucian Uang:
Ø Pencucian Uang adalah segala perbuatan yang memenuhi unsur-
unsur tindak pidana sesuai dengan ketentuan dalam UU ini.
(Psl. 1 angka 1 UU PPTPPU)
PROSES PENCUCIAN UANG

Placement
Penempatan hasil kejahatan ke dalam
sistem keuangan

Layering
Memindahkan atau mengubah bentuk dana melalui
transaksi keuangan yang kompleks dalam rangka
mempersulit pelacakan (audit trail) asal usul dana

Integration
Mengembalikan dana yang telah tampak sah kepada
pemiliknya sehingga dapat digunakan dengan aman

9  
9  
TINDAK PIDANA ASAL
PASAL 2 ayat (1) UU PPTPPU

a.  Korupsi; p. pencurian;


b.  penyuapan; q.  penggelapan;
c.  narkotika; r.  penipuan;
d.  psikotropika; s.  pemalsuan uang;
e.  penyelundupan tenaga kerja; t.  perjudian;
f.  penyelundupan imigran; u.  prostitusi;
g.  di bidang perbankan; v.  di bidang perpajakan;
h.  di bidang pasar modal; w.  di bidang kehutanan;
i.  di bidang perasuransian; x.  di bidang lingkungan hidup;
j.  kepabeanan; y.  di bidang kelautan dan perikanan;
atau
k.  cukai;
z.  tindak pidana lainnya yang diancam
l.  perdagangan orang; dengan pidana penjara 4 (empat)
m.  perdagangan senjata gelap; tahun atau lebih;
n.  terorisme;
o.  penculikan;
TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG DARI NARKOBA  
d  
TINDAK  PIDANA  PENCUCIAN  UANG  
PASAL 3
Setiap Orang:

Menempatkan;
Mentransfer; Harta Kekayaan yang
Mengalihkan; diketahui / patut diduga
Membelanjakan; hasil tindak pidana psl 2
Membayarkan; ayat (1)
menghibahkan; Pidana:
Menitipkan; Penjara
membawa ke luar maksimal 20
negeri; tahun dan
Mengubah denda
bentuk; maksimal Rp.
Menukarkan Dgn tujuan 20 Milyar
dengan mata Menyembunyikan /
uang/surat menyamarkan asal
berharga; atau usul Harta Kekayaan
perbuatan lain
 TINDAK  PIDANA  PENCUCIAN  UANG    
PASAL 4

Setiap Orang yg
menyembuyikan/ atas dipidana
menyamarkan

asal – usul,
sumber, Harta Kekayaan Penjara
lokasi, yang diketahui / maksimal 20
peruntukan, patut diduga tahun dan denda
pengalihan hak, hasil tindak maksimal Rp 5
atau kepemilikan pidana psl 2 ayat milyar
yg sebenarnya (1)
TINDAK  PIDANA  PENCUCIAN  UANG    
PASAL 5 ayat (1)

Setiap Orang yg
menerima/menguasai
penempatan, Harta Kekayaan yang
pentransferan, diketahui atau patut
pembayaran, hibah, diduga merupakan
sumbangan, hasil tindak pidana
penitipan, penukaran psl 2 ayat (1)
atau menggunakan

Penjelasan:
Dipidana dengan
Pidana penjara
Ketentuan sebagaimana dimaksud
maksimal 5 tahun
pada ayat (1) tidak berlaku bagi Pihak
dan denda maksimal
Pelapor yang melaksanakan
Rp 1 milyar
kewajiban pelaporan sebagaimana
diatur dalam Undang-Undang ini.
Pasal 5 ayat (2)
HASIL KEJAHATAN PENCUCIAN UANG  
 
TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG  
 
Pasal 6

(1)  Dalam hal tindak pidana pencucian uang sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3, Pasal 4, dan Pasal 5 dilakukan oleh Korporasi, pidana
dijatuhkan terhadap Korporasi dan/atau Personil Pengendali Korporasi.
(perluasan subyek hukum)

(2) Pidana dijatuhkan terhadap Korporasi apabila tindak pidana pencucian


uang:
a. dilakukan atau diperintahkan oleh Personil Pengendali Korporasi;
b. dilakukan dalam rangka pemenuhan maksud dan tujuan Korporasi;
c. dilakukan sesuai dgn tugas dan fungsi pelaku/ pemberi perintah; dan
d. dilakukan dengan maksud memberikan manfaat bagi Korporasi.
PIDANA POKOK UTK KORPORASI

Pidana Denda Psl 7 ayat (1)


Max Rp. 100.000.000.000,- (seratus miliar
rupiah)

Pidana Tambahan Psl 7 ayat (2)


a. pengumuman putusan hakim;
b. pembekuan sebagian atau seluruh kegiatan usaha
Korporasi;
c. pencabutan izin usaha;
d. pembubaran dan/atau pelarangan Korporasi;
e. perampasan aset Korporasi untuk negara;
dan/atau
f. pengambilalihan Korporasi oleh negara

17  
17  
TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG  
 
Pasal 10

Setiap Orang yang berada di dalam atau di luar wilayah


Negara Kesatuan Republik Indonesia yang turut serta
melakukan percobaan, pembantuan, atau Permufakatan
Jahat untuk melakukan tindak pidana pencucian uang
dipidana dengan pidana yang sama sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3, Pasal 4, dan Pasal 5.
TINDAK PIDANA LAIN YG BERKAITAN
DENGAN TPPU    
 
Ø Pejabat atau pegawai PPATK, penyidik, penuntut umum, hakim, dan setiap orang
yang memperoleh Dokumen atau keterangan dalam rangka pelaksanaan tugasnya
menurut Undang-Undang ini wajib merahasiakan Dokumen atau keterangan tersebut
(Pasal 11)

Ø Direksi, komisaris, pengurus atau pegawai Pihak Pelapor dilarang memberitahukan


kepada Pengguna Jasa atau pihak lain, baik secara langsung maupun idak langsung,
dengan cara apa pun mengenai laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan yang
sedang disusun atau telah disampaikan kepada PPATK. (Pasal 12)

Ø Setiap Orang yang melakukan campur tangan terhadap pelaksanaan tugas dan
kewenangan PPATK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat (3) dipidana dengan
pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan denda paling banyak Rp500.000.000,00
(lima ratus juta rupiah). (Pasal 14)
PELAPORAN DAN PENGAWASAN KEPATUHAN    
 
(1) Pihak Pelapor meliputi: (Pasal 17)
a. penyedia jasa keuangan:
1. bank;
2. perusahaan pembiayaan;
3. perusahaan asuransi dan perusahaan pialang asuransi;
4.dana pensiun lembaga keuangan;
5. perusahaan efek;
6. manajer investasi;
7. kustodian;
8. wali amanat;
9. perposan sebagai penyedia jasa giro;
10. pedagang valuta asing;
11. penyelenggara alat pembayaran menggunakan Kartu;
PELAPORAN DAN PENGAWASAN KEPATUHAN    
 
12. penyelenggara e-money dan/atau e-wallet;
13. koperasi yang melakukan kegiatan simpan pinjam;
14. pegadaian;
15. perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan berjangka komoditas; atau
16. penyelenggara kegiatan usaha pengiriman uang.

b. penyedia barang dan/atau jasa lain:


1. perusahaan properti/agen properti;
2. pedagang kendaraan bermotor;
3. pedagang permata dan perhiasan/logam mulia;
4. pedagang barang seni dan antik; atau
5. balai lelang.
PELAPORAN DAN PENGAWASAN KEPATUHAN    
 
Penyedia jasa keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17
ayat (1) huruf a wajib menyampaikan laporan kepada PPATK yang
meliputi:
a. Transaksi Keuangan Mencurigakan;
b. Transaksi Keuangan Tunai dalam jumlah paling sedikit
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) atau dengan mata uang
asing yang nilainya setara, yang dilakukan baik dalam satu kali
Transaksi maupun beberapa kali Transaksi dalam 1 (satu) hari
kerja; dan/atau
c. Transaksi Keuangan transfer dana dari dan ke luar negeri.
(pasal 23)
PELAPORAN DAN PENGAWASAN KEPATUHAN    
 
Pasal 25

(4)Penyedia jasa keuangan yang tidak


menyampaikan laporan kepada PPATK
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat
(2), dan ayat (3), dikenai sanksi administratif.
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS
TRANSAKSI KEUANGAN
(PPATK)  
 
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
(PPATK) DIATUR DALAM UNDANG-UNDANG PPTPPU MULAI
PASAL 37 SAMPAI PASAL 63 YANG MENGATUR TENTANG :
Ø  KEDUDUKAN
Ø  TUGAS, FUNGSI DAN WEWENANG
Ø  SUSUNAN ORGANISASI
Ø  SDM
Ø  PEMBIAYAAN
- WEWENANG PPATK
MEMERIKSA TRANSAKSI
KEUANGAN MENCURIGAKAN.
- INDIKASI TPPU DAN TINDAK
PIDANA LAIN SERAHKAN
PEMERIKSAAN PENYIDIK (psl 40)
PPATK TERHADAP
TRANSAKSI
KEUANGAN
MENCURIGAKAN

WEWENANG MELAKUKAN
ANALISIS (psl. 44)
TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG  
 

PENYIDIKAN,  PENUNTUTAN,  DAN  


PEMERIKSAAN  
DI  SIDANG  PENGADILAN  
ASAS  UMUM  
1.  Penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di sidang
pengadilan serta pelaksanaan putusan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap terhadap tindak
pidana sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
ini dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan, kecuali ditentukan lain dalam
Undang-Undang ini (Pasal 68);

2.  Untuk dapat dilakukan penyidikan, penuntutan, dan


pemeriksaan di sidang pengadilan terhadap tindak
pidana pencucian uang tidak wajib dibuktikan terlebih
dahulu tindak pidana asalnya (Pasal 69);

 
PERLUASAN  ALAT  BUKTI  
(Pasal  73)  
Alat  buk@  yang  sah  dalam  pembuk@an  @ndak  pidana  pencucian  
uang  ialah:    
a.  alat  buk@  sebagaimana  dimaksud  dalam  Hukum  Acara  
Pidana;  dan/atau;    
b.  alat  buk@  lain  berupa  informasi  yang  diucapkan,  
dikirimkan,  diterima,  atau  disimpan  secara  elektronik  
dengan  alat  op@k  atau  alat  yang  serupa  op@k  dan  
Dokumen.  
Dokumen  adalah  data,  rekaman,  atau  informasi  yang  dapat    dilihat,    dibaca,    dan/
atau  didengar,  yang  dapat  dikeluarkan  dengan  atau  tanpa  bantuan  suatu  sarana,  baik  
yang  tertuang  di  atas  kertas  atau  benda  fisik  apa  pun  selain  kertas  maupun  yang  
terekam  secara  elektronik,  termasuk  tetapi  Idak  terbatas  pada:    
a.  tulisan,  suara,  atau  gambar;    
b.  peta,  rancangan,  foto,  atau  sejenisnya;    
c.  huruf,  tanda,  angka,  simbol,  atau  perforasi  yang  memiliki  makna  atau  dapat  
dipahami  oleh  orang  yang  mampu  membaca  atau  memahaminya.  
(Pasal  1  Angka  16)  
PENYIDIKAN  
PASAL  74  DAN  PASAL  75  
UU  NO.  8  TAHUN  2010  
Penyidikan tindak pidana pencucian uang dilakukan oleh penyidik tindak
pidana asal sesuai dengan ketentuan hukum acara dan ketentuan
peraturan perundang-undangan, kecuali ditentukan lain menurut Undang-
Undang ini.

Sesuai dengan Penjelasan Pasal 74, yang dimaksud dengan Penyidik


tindak pidana asal adalah Kepolisian Negara RI, Kejaksaan, KPK, Penyidik
pada BNN dan Ditjen Pajak serta Ditjen Bea dan Cukai.

Dalam hal penyidik menemukan bukti permulaan yang cukup terjadinya


tindak pidana pencucian uang dan tindak pidana asal, penyidik
menggabungkan penyidikan tindak pidana asal dengan penyidikan tindak
pidana pencucian uang dan memberitahukannya kepada PPATK.
PENUNTUTAN  
PASAL 76 UU NO. 8 TAHUN 2010

Penuntut umum wajib menyerahkan berkas perkara tindak pidana


pencucian uang kepada pengadilan negeri paling lama 30 (tiga
puluh) hari kerja terhitung sejak tanggal diterimanya berkas perkara
yang telah dinyatakan lengkap.

Dalam hal penuntut umum telah menyerahkan berkas perkara kepada


pengadilan negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ketua
pengadilan negeri wajib membentuk majelis hakim perkara tersebut
paling lama 3 (tiga) hari kerja sejak diterimanya berkas perkara
tersebut.
PEMBUKTIAN  TERBALIK  
 (Pasal  77  &  78  UU  No  10/2010)  
                                                                                                       Pasal  77  
           Untuk  kepen@ngan  pemeriksaan  di  sidang  pengadilan,terdakwa  wajib  
membuk@kan  bahwa  Harta  Kekayaannya  bukan  merupakan  hasil  @ndak  
pidana.    
                                                                                                       Pasal  78  
(1)  Dalam  pemeriksaan  di  sidang  pengadilan  sebagaimana  dimaksud  dalam  
Pasal  77,  hakim  memerintahkan  terdakwa  agar  membuk@kan  bahwa  
Harta  Kekayaan  yang  terkait  dengan  perkara  bukan  berasal  atau  terkait  
dengan  @ndak  pidana  sebagaimana  dimaksud  dalam  Pasal  2  ayat  (1).  
(2)  Terdakwa  membuk@kan  bahwa  Harta  Kekayaan  yang  terkait  dengan  
perkara  bukan  berasal  atau  terkait  dengan  @ndak  pidana  sebagaimana  
dimaksud  dalam  Pasal  2  ayat  (1)  dengan  cara  mengajukan  alat  buk@  yang  
cukup.  
PEMERIKSAAN  IN  ABSENSIA  

                                                                                                       Pasal  79  
(1)  Dalam  hal  terdakwa  telah  dipanggil  secara  sah  dan  
patut  @dak  hadir  di  sidang  pengadilan  tanpa  alasan  
yang  sah,  perkara  dapat  diperiksa  dan  diputus  tanpa    
hadirnya  terdakwa.  
KETENTUAN HUKUM PIDANA MATERIAL

Perumusan tindak pidana Asas – asas


1.  Tindak pidana pencucian uang 1. S u b y e k h u k u m : o r a n g
a.  Aktif perorangan dan korporasi
b.  Pasif 2. Ancaman pidana
c.  TPPU oleh korporasi - Komulatif
-  Dilakukan / diperintahkan penjara dan denda
personil pengendali - Pidana pengganti diperberat = 1
-  Dalam rangka pemenuhan tahun 4 bulan (psl 8,13)
maksud / tujuan korporasi - Pengganti pidana denda
-  Sesuai dengan tugas dan fungsi korporasi : perampasan aset
pelaku / pemberi perintah korporasi / personil pengendali
-  Dengan maksud memberi korporasi (psl 7)
manfaat korporasi - Percobaan pembantuan sama
2.  Tindak pidana lain yang berkaitan dengan pelaku (dader) psl 10
dengan TPPK
1. TIDAK PERLU DIBUKTIKAN LEBIH
DULU TINDAK PIDANA ASAL psl

2. WEWENANG PENUNDAAN
TRANSAKSI psl 65, 70

3. PEMBLOKIRAN HARTA KEKAYAAN


psl 71
KETENTUAN
HUKUM PIDANA 4. PENYIDIK TPUU = PENYIDIK
FORMAL TINDAK PIDANA ASAL psl 74
5. P.U. MENYERAHKAN BERKAS KE
PN DALAM TENGGANG WAKTU 30
HARI psl 76

6. PEMERIKSAAN SIDANG :

A.  PEMBUKTIAN TERBALIK


B.  PERSIDANGAN IN ABSENSIA
C.  PENYITAAN HARTA KEKAYAAN
YANG BELUM DISITA
T  E  R  I  M  A    K  A  S  I  H  
 
   

35

Anda mungkin juga menyukai