Anda di halaman 1dari 13

Gatekeeper dalam Praktik

Pencucian Uang
-Isma Nurillah, S.H., M.H-
Black’s Law Dictionary mendefiniskan korupsi sebagai:

“Depravity, perversion or taint; an impairment of integrity, virtue or moral


principle; the impairment of a public official’s duties by bribery. The word
corruption indicates impurity or debasement and when found in the
criminal law it means depravity or gross impropriety. The act of doing
something with an intent to give some advantage inconsistent with official
duty and right of others; a fiduciary’s or official’s use of a station or office
to procure some benefit either personally or for someone else, contrary to
the rights of other.”

[Sebuah perbuatan yang menyimpang, buruk, kotor dan mengancam


integritas serta moral. Perbuatan ini menunjukan pada kondisi
ketidakmakmuran, kehancuran, serta kebobrokan, tindakan ini bermaksud
untuk memberikan keuntungan yang tidak sesuai dengan hak dan tugas
dimana ada hak orang lain yang dilanggar. Sehingga dapatlah dikatakan,
korupsi sebagai perbuatan yang jahat yang bertujuan untuk meraup
keuntungan dengan melanggar hak orang lain serta dari perbuatan ini akan
merugikan masyarakat secara luas].
Korupsi dan Gunung ES
• Gatekeeper merupakan istilah yang sering digunakan dalam
pergaulan internasional dalam praktik pencucian uang untuk
menyebut profesi di bidang hukum dan keuangan dengan
keahlian, akses, jaringan dan pengetahuan khusus terhadap
keuangan global, namun keahlian ini digunakan untuk
melawan hukum dan dimanfaatkan dengan jalan yang salah,
yakni mereka memanfaatkan keahlian untuk membantu
pelaku kriminal dalam menyembunyikan hasil tindak pidana.

Profesi yang dimaksud meliputi Advokat, Akuntan, Notaris,


PPAT dan Perencana Keuangan  PP 43/2015
• Pengaturan keterlibatan seseorang dalam UU Tipikor terlihat dalam Pasal 15 Undang-Undang
Nomor 31 Tahun 1999 jo Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi. Pasal 15 menyatakan bahwa:

“Setiap orang yang melakukan percobaan, pembantuan, atau permufakatan jahat untuk
melakukan tindak pidana korupsi, dipidana dengan pidana yang sama sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2, Pasal 3, Pasal 5 sampai dengan Pasal 14.”

• Penjelasan Pasal 15 menyatakan bahwa:

“Ketentuan dalam Pasal 15 merupakan aturan khusus karena ancaman pidana pada percobaan dan
pembantuan tindak pidana pada umumnya dikurangi 1/3 (satu per tiga) dari ancaman
pidananya.”

• Perihal pembantuan dalam pasal ini, meskipun tidak diberikannya rumusan unsur-unsur
perbuatan yang dilarang, uraian cara melakukan serta penjelasan lebih lanjut mengenai
maknanya namun berdasarkan Pasal 103 KUHP maka delik pembantuan dalam Pasal 15 UU
Tindak Pidana Korupsi itu juga turut dipidana. Hal ini berdasar Pasal 103 KUHP yang
menyatakan bahwa:

“Ketentuan-ketentuan dalam bab 1 sampai dengan Bab VIII buku ini juga berlaku bagi
perbuatan-perbuatan yang oleh peraturan perundang-undangan yang lain diancam dengan
pidana, kecuali jika oleh undang-undang itu di tentukan lain.”
TPK TPPU MoU Membuat penjahat tidak
2015&2017 kehabisan akal  Gatekeeper,
alasannya:
1. AML meningkatkan resiko
pencucian uang terdeteksi di
APG  FATF lembaga keuangan;
2. Upaya pemerintah
menghambat para pelaku
pencucian uang.
Ada penambahan pihak
pelapor yakni:
1. Penambahan jenis PJK
2. Profesi2 penjadi pihak PP NO.43/2015
pelapor Data:
“PIHAK PELAPOR
DALAM TPPU” 1. 2010-2012 = 61 laporan
adv dan Notaris terlibat
dalam praktik korupsi dan
Profesi: TPPU
1. Advokat 2.LTKM PPATK 2017-2018 =
2. Notaris Ps. 17 (2) UU 1.131 Laporan atas
3. Akuntan No.8/2010
4. PPAT profesional+konsultan
5. Akuntan Publik
6. Perencana
keuangan
Perkap PPATK Perkab PPATK
11/2016 10/2017
Gatekeeper  Profesi hukum&perbankan dengan Gatekeeper = arsitek dalam skema
keahlian, pengetahuan, dan akses khusus kepada kejahatan dan pemanfaatan kombinasi
sistem keuangan global yang memanfaatkan kelemahan2 pada setiap regulasi
lembaga keuangan bank di negara
kemampuan mereka untuk melancarkan skema tempat pencucian uang.
kejaharan  TPPU

Adrian Waworuntu  kasasi, penjara


seumur hidup, denda 1 M, subsidair 1 th
kurungan, membayar uang pengganti
TPPU TPK 300M

Ps 10 UU No.8/2010 TPPU: Ps. 27 UNCAC 2003:


1. Percobaan 1. Penyertaan dalam bentuk
2. Pembantuan apapun; kaki tangan
3. Pemufakatan Jahat 2. Percobaan untuk melakukan
Dipidana sebagaimana Pasal 3, kejahatan
Ps 4 dan Ps 5. 3. Persiapan kejahatan

Pasal 15 UU TIPIKOR:
1. Percobaan
2. Pembantuan
3. Pemufakatan Jahat
Dipidana sebagaimana Pasal 2,
Ps.3, Ps 5-Ps.14.
TEMPAT TERBAIK OFC (Offshore Financial
PENCUCIAN UANG Centre)

Tax Heaven
OFC pada umumnya terletak di negara kepulauan dengan
Country tingkat pendidikan dan ekonomi yang cukup tinggi serta
memiliki industri jasa keuangan dan investasi yang sangat
Memiliki kecenderungan hukum perpajakan yang maju. Hal baik tersebut tidak sejalan dengan kepaturan
longgar, ketentuan rahasia bank yang ketat dan OFC untuk tunduk pada standar internasional anti
prosedur bisnis yang sangat mudah sehingga pencucian uang dan uji ketuntasan nasabah. kemudian
memungkinkan adanya perlindungan bagi karakteristik dari eksistensi OFC dalam dunia pencucian
kerahasiaan dalam bertransaksi bisnis. uang adalah tidak adanya transaparansi hukum dan
Kemudahan inilah yang membuat para pelaku keuangan serta sistem perbankan yang dirancang untuk
korupsi dapat bergerak bebas dalam melakukan menghalangi investigator dan menjaga identitas
pergerakan transaksi dana melalui pusat keuangan penerima manfaat atas rekening dan kliennya.
di dunia, kesempatan ini membuka celah bagi
para Advokat, Akuntan atau gatekeeper lainnya
untuk turut berkontribusi dalam skema kejahatan
dengan memanfaatkan hal yang ditawarkan
berupa ketentuan kerahasian bank dan rahasia
perusahaan.
BLACK
HOLES
SKEMA PENYEMBUNYIAN ASSET YANG DILAKUKAN PARA KORUPTOR

Anda mungkin juga menyukai