Anda di halaman 1dari 8

Lex Crimen Vol. V/No.

7/Sep/2016

PERBUATAN MELAWAN HUKUM DALAM A. Latar Belakang


TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG MENURUT Tindak pidana pencucian uang dapat
UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 20101 dilakukan oleh siapa saja dan dimanapun.
Oleh: Roland Barus2 Praktek money laundering bisa dilakukan oleh
seseorang tanpa harus misalnya ia bepergian ke
ABSTRAK luar negeri. Hal ini bisa dicapai dengan
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk kemajuan teknologi melalui informasi sistem
mengetahui bagaimana perbuatan melawan cyber space (internet), dimana pembayaran
hukum dalam Tindak Pidana Pencucian Uang melalui bank secara elektronik (cyberpayment)
menurut UU No. 8 Tahun 2010 tentang dapat dilakukan. Tujuan pencucian uang adalah
Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana untuk menyamarkan dana dari kegaitan ilegal
Pencucian Uang dan bagaimana pencegahan agar bisa dimasukkan ke dalam kegiatan
dan pemberantasan tindak Pidana Pencucian ekonomi formal. Dewasa ini perlawanan
Uang menurut UU No. 8 Tahun 2010 tentang terhadap kegiatan pencucian uang (money
Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana laundering) secara internasional makin
Pencucian uang. Dengan menggunakan metode meningkat, bahkan di banyak negara maupun
yuridis normatif disimpulkan: 1. Perbuatan secara regional hal tersebut telah menjadi salah
melawan hukum dalam Tindak Pidana satu agenda politik yang selalau dibahas.
Pencucian Uang menurut UU No. 8 Tahun 2010 Beberapa hal yang mendorong sejumlah
adalah dapat dilihat dalam Pasal 3. Perbuatan pemerintah untuk memerangi tindak pidana
melawan hukum terjadi karena pelaku penccuian uang adalah karena kepedulian
melakukan tindakan pengelolaan atas harta terhadap kejahatan yang terorganisir
kekayaan yang merupakan hasil tindak pidana. (organized crime) yang hasilnya selama ini
Perbuatan-perbuatan “menempatkan, belum terjamah oleh peraturan perundang-
mentransfer, mengalihkan, membelanjakan, undangan yang berlaku di samping adanya
membayarkan, menghibahkan, menitipkan, tekanan internasional terhadap negara yang
membawa ke luar negeri, mengubah bentuk, belum menerapkan anti money laundering
menukarkan dengan mata uang atau surat dengan sepenuhnya.3
berharga, menyembunyikan, atau Pencucian uang adalah kegiatan-kegiatan
menyamarkan, menerima atau menguasai” yang merupakan proses yang dilakukan seorang
harta kekayaan tertentu adalah perbuatan yang atau organisasi kejahatan terhadap uang
diwujudkan dengan “kesengajaan” pelakunya, haram, yaitu uang yang berasal dari tindak
sehingga dipandang sebagai perbuatan yang kejahatan, dengan maksud menyembunyikan
melawan hukum. 2. Mencegah dan asal-usul uang tersebut. Pencucian uang
memberantas dilakukannya tindak pidana merupakan metode untuk menyembunyikan,
pencucian uang, maka bank dan lembaga jasa memindahkan dan menggunakan hasil dari
keuangan lainnya wajib mengidentifikasi suatu tindak pidana, kegiatan organisasi
transaksi keuangan yang mencurigakan dan kejahatan, kejahatn ekonomi, korupsi,
melaporkannya kepada PPATK sebagai lembaga perdagangan narkotik dan kegiatan-kegiatan
yang tugas pokoknya adalah membantu lainnya yang merupakan aktivitas kejahatan.
penegak hukum dalam mencegah dan Pencucian uang pada intinya melibatkan aset
memberantas tindak pidana pencucian uang, (pendapatan/kekayaan) yang disamarkan
dan menerapkan Prinsip Mengenali Pengguna sehingga dapat dipergunakan tanpa terdeteksi
Jasa yang dikenal juga dengan Prinsip Mengenal bahwa aset tersebut berasal dari kegiatan yang
Nasabah dalam dunia perbankan. ilegal. Melalui money laundering pendapatan
Kata kunci: Melawan hukum, pencucian uang. atau kekayaan yang berasal dari kegaitan yang
melawan hukum diubah menjadi aset keuangan
PENDAHULUAN yang seolah-olah berasal dari sumber yang
sah/legal.
1
Artikel Skripsi. Dosen Pembimbing : Ernest Runtukahu,
3
SH, MH; Nixon Wullur, SH,MH Pathorang Halim, Penegakan Hukum Terhadap
2
Mahasiswa pada Fakultas Hukum Unsrat, NIM. Kejahatan pencucian Uang di Era Golablisasi, Total Media,
100711261 Yogyakarta, 2013, hlm. 1.

117
Lex Crimen Vol. V/No. 7/Sep/2016

Al Capone, penjahat terbesar di Amerika A. Perbuatan Melawan Hukum Dalam Tindak


masa lalu mencuci uang hitam dari usaha Pidana Pencucian Uang Menurut UU No. 8
kejahatannya dengan memakai si genius Meyer Tahun 2010
Lansky, orang Polandia. Lansky, seorang Pasal 1 angka 1 UU No. 8 Tahun 2010
akuntan mencuci uang kejahatan Al Capone mengatakan bahwa “Pencucian uang adalah
melalui usaha binatu (laundry). Demikianlah segala perbuatan yang memenuhi unsur-unsur
asal muasal muncul nama ‘money laundering’.4 tindak pidana sesuai dengan ketentuan dalam
Pencucian uang sudah merupakan undang-undang ini”.5 Dalam pengertian ini,
fenomena dunia dan merupakan tantangan unsur-unsur yang dimaksud adalah unsur
internasional. Kejahatan pencucian uang pelaku, unsur perbuatan melawan hukum serta
berkaitan dengan tindak pidana lintas negara unsur berupa hasil dari tindak pidana.
dan berlangsung terus menerus dalam Secara garis besar, unsur pencucian uang
kehidupan berbangsa dan bernegara. Praktik dari macam-macam definisi/pengertian tentang
pencucian uang menimbulkan dampak negatif. pencucian uang relatif sama bahkan identik.
Modus operandinya dari waktu ke waktu terus Unsur pencucian uang terdiri dari:
berubah dan parkatekya semakin kompleks 1. unsur obyektif (actus reus); dan
dengan menggunakan teknologi dan rekayasa 2. unsur subyektif (mens rea);6 Kedua unsur
keuangan yang cukup rumit. Itulah sebabnya ini yaitu unsur obyektif dan unsur
Indonesia kemudian membuat peraturan subyektif mrtupakan syarat untuk dapat
perundangan untuk memberantas tindak dipidananya tindak pidana pencucian
pidana pencucian uang. Tindak Pidana uang, dimana unsur obyektif itu terletak
Pencucian Uang ini diatur dalam UU No. 15 pada berbahayanya perbuatan tersebut
Tahun 2002 yang kemudian diubah dengan UU sedangkan unsur subyektif bahwa pelaku
No. 25 Tahun 2003 yang kemudian diganti mempunyai niat yang jahat.
dengan UU No. 8 Tahun 2010 tentang Actus reus adalah perbuatan pelaku
Pencegahan dan Pemberantasan tindak pidana kejahatan yang membentuk unsur-unsur
Pencucian Uang. kejahatan sebagaimana dirumuskan dalam
undang-unadng. Unsur obyektif (actus reus)
B. Rumusan Masalah dapat dilihat dengan adanya kegiatan
1. Bagaimana perbuatan melawan hukum menempatkan, mentransfer, membayarkan
dalam Tindak Pidana Pencucian Uang atau membelanjakan, menghibahkan atau
menurut UU No. 8 Tahun 2010 tentang menyumbangkan, menitipkan, membawa
Pencegahan dan Pemberantasan Tindak keluar negeri, menukarkan atau perbuatan lain
Pidana Pencucian Uang? atas harta kekayaan (yang diketahui atau patut
2. Bagaimana pencegahan dan diduga berasal dari kejahatan).
pemberantasan tindak Pidana Pencucian Oleh Hanafi Amrani disebutkan bahwa actus
Uang menurut UU No. 8 Tahun 2010 reus dari tindak pidana pencucian uang
tentang Pencegahan dan Pemberantasan meliputi:
Tindak Pidana Pencucian uang? 1. pengubahan ataau pengalihan kekayaan;
2. penyembunyian atau penyamaran sifat
C. Metode Penelitian sesungguhnay dari sumber, lokasi,
Dalam penulisan Skripsi ini, penulis disposisi, pergerakan hak atau
menggunakan metode pendekatan yang tepat kepemilikan atas kekayaan;
sesuai dengan permasalahan yang telah 3. pemerolehan, pemilikan atau penggunaan
ditentukan. Pendekatan masalah yang dipilih kekayaan; dan
dalam penulisan Skripsi ini adalah dengan 4. partisipasi dalam keterlibatan atau
menggunakan pendekatan yuridis normatif. persekongkolan untuk melakukan,

PEMBAHASAN 5
UU Tindak pidana Pencucian uang dan Terorisme, Op-Cit,
hlm. 4.
6
Kanal Hukum, Putusan Mahkamah Konstitusi No:
77/PUU-XII/2014 tentang Uji Materi UU No. 8 Tahun 2010,
4
Ibid, hlm. 1 diakses tanggal 18 Maret 2016 dari kanalhukum.id.

118
Lex Crimen Vol. V/No. 7/Sep/2016

mencoba melakukan, membantu, 1. Menempatkan harta kekayaan ke dalam


mendorong, memfasilitasi dan penyedia jasa keuangan baik atas nama
mendukung.7 Ke empat unsur actus rea sendiri atau atas nama orang lain,
yang disebutkan oleh Hanafi merupakan padahal diketahui atau patut diduga
perbuatan-perbuatan yang dilakukan bahwa harta kekayaan tersebut
oleh pelaku dalam tindak pidana diperoleh melalui tindak pidana;
pencucian uang. 2. Mentransfer harta kekayaan yang
Mens rea adalah unsur pertanggungjawaban diketahuinya atau patut diduga
pidana pelaku kejahatan. Unsur subyektif (mens merupakan hasil tindak pidana pencucian
rea) dilihat dari perbuatan seseorang yang uang, dari suatu penyedia jasa keuangan
dengan sengaja, mengetahui atau patut ke penydeia jasa keuangan yang lain, baik
menduga bahwa harta kekayaan berasal hasil atas nama sendiri mapaun atas nama
kejahatan, dengan maksud untuk orang lain;
menyembunyikan atau menyamarkan harta 3. Membelanjakan atau menggunakan
tersebut. Mengenai mens rea atau unsur harta kekayaan yang diketahuinya atau
mental dari tindak pidana pencucian uang, patut diduga merupakan harta kekayaan
pengetahuan atau niat sebagai unsur vital yang diperoleh dari tindak pidana, baik
untuk menjatuhkan sanksi kepada terdakwa. atas namanya sendiri ataupun atas nama
Dalam Pasal 1 angka 1 UU No. 8 Tahun 2010 pihak lain;
yang mengatakan bahwa “Pencucian uang 4. Menghibahkan atau menyumbangkan
adalah segala perbuatan yang memenuhi harta kekayaan yang diketahuinya atau
unsur-unsur tindak pidana sesuai dengan patut diduga merupakan harta yang
ketentuan dalam undang-undang ini”, maka diperoleh dari hasil tindak pidana, baik
unsur-unsur yang dimaksud adalah unsur atas namanya sendiri ataupun atas nama
pelaku, unsur perbuatan melawan hukum serta pihak lain;
unsur berupa hasil dari tindak pidana. Unsur 5. Menitipkan harta kekayaan yang
melawan hukum ini dapat dilihat pada Pasal 3 diketahui atau patut diduga merupakan
UU No. 8 Tahun 2010, yang berbunyi: harta yang diperoleh berdasarkan tindak
“Setiap orang yang menempatkan, pidana, baik atas namanya sendiri atau
mentransfer, mengalihkan, membelanjakan, atas nama pihak lain;
membayarkan, menghibahkan, menitipkan, 6. Membawa ke luar negeri harta yang
membawa ke luar negeri, mengubah diketahui atau patut diduga merupakan
bentuk, menukarkan dengan mata uang harta yang diperoleh dari tindak pidana;
atau surat berharga atau perbuatan lain atas 7. Menukarkan atau perbuatan lainnya
Harta Kekayaan yang diketahuinya atau terhadap harta kekayaan yang diketahui
patut diduganya merupakan hasil tindak atau patut diduga merupakan harta hasil
pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal tindak pidana dengan mata uang atau
2 ayat (1) dengan tujuan untuk surat berharga lainnya, dengan tujuan
menyembunyikan atau menyamarkan asal- untuk menyembunyikan/menyamarkan
usul Harta Kekayaan dipidana karena tindak asal usul harta kekayaan tersebut.
pidana Pencucian Uang dengan pidana Ketujuh perbuatan dalam tindak pidana
penjara paling lama 20 (dua puluh) tahun pencucian uang ini merupakan perbuatan-
dan denda paling banyak Rp. perbuatan yang tergolong sebagai perbuatan
10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah).” melawan hukum karena pelaku telah
Dalam Pasal 3 ini, perbuatan melawan melakukan pengelolaan terhadap hasil tindak
hukum terjadi karena pelaku melakukan pidana yang dilakukannnya.
tindakan pengelolaan atas harta kekayaan yang Pengertian hasil tindak pidana diuraikan
merupakan hasil tindak pidana. Perbuatan pada Pasal 2. Dimana dalam Pasal 2 ini, harta
melawan hukum tersebut yakni tindakan atau kekayaan yang dikualifikasikan sebagai harta
perbuatan yang dengan sengaja melakukan: kekayaan hasil tindak pidana adalah harta yang
berasal dari kejahatan seperti: korupsi,
7
Hanafi Amrani, Hukum pidana Pencucian Uang, UII Press, penyuapan, narkotika, psikotropika,
Yogaykarta, 2015, hlm. 11.

119
Lex Crimen Vol. V/No. 7/Sep/2016

penyelundupan tenaga kerja, penyelundupan internasional.8 Disebut bersifat transnasional


migrant, bidang perbankan, bidang pasar dan internasional karena kejahatan pencucian
modal, bidang asuransi, kepabeanan, cukai, uang bisa dilakukan dalam satu negara namun
perdagangan orang, perdagangan sebjata kemudian hasil kejahatn pencucian uang ini
gelap, terorisme, penculikan, pencurian, kemudian disimpan pada bank negara lain
penggelapan, penipuan, pemalsuan uang, dalam rangka untuk menyamarkan asal-usul
perjudian, prostitusi, bidang perpajakan, bidang hasil kejahatan pencucian uang etrsebut.
lingkungan hidup, bidang kehutanan, bidang Lembaga ini memiliki kelembagaan yang
kelautan dan perikanan serta tindak pidana lain bersifat independen, yang bebas dari campur
yang diancam hukuman 4 tahun penjara. tangan yang bersifat politik seperti Lembaga
Dalam bunyi Pasal 3 kita menjumpai kalimat Negara, Penyelenggara Negara dan pihak lain,
“....yang diketahuinya atau patut diduganya...”, dan dalam melaksanakan tugasnya wajib
dari kalimat inilah terlihat kesengajaan menolak campur tangan itu dari pihak
pelakunya dalam melakukan perbuatan siapapun. Prinsip ini bisa ditafsirkan dari
melawan hukum terhadap pengelolaan harta ketentuan Pasal 37 ayat (1, 3 dan 4) UU No. 8
kekayaan yang diperoleh dari hasil tindak Tahun 2010.
pidana. Jadi perbuatan “menempatkan, Pasal 37 menentukan:
mentransfer, mengalihkan, membelanjakan, (1) ”PPATK dalam melaksanakan tugas dan
membayarkan, menghibahkan, menitipkan, kewenangannya bersifat independen dan
membawa ke luar negeri, mengubah bentuk, bebas dari campur tangan dan penagruh
menukarkan dengan mata uang atau surat kekausaan manapun.”
berharga, menyembunyikan, atau (3) ”Setiap pihak dilarang melakukan segala
menyamarkan, menerima atau menguasai” bentuk campur tangan terhadap
harta kekayaan tertentu adalah perbuatan- pelaksanaan tugas dan kewenangan
perbuatan yang diwujudkan dengan PPATK.”
“kesengajaan” pelakunya, sehingga dipandang (4) “PPATK wajib menolak dan/atau
sebagai perbuatan yang melawan hukum. mengabaikan segala bentuk campur
tangan dari pihak manapun dalam rangka
B. Pencegahan dan Pemberantasan Tindak pelaksanaan tugas dan
9
Pidana Pencucian Uang kewenangannya.”
Dalam rangka mencegah dan memberantas Pasal 37 ini secara tegas menyebutkan
tindak pidana pencucian uang di Indonesia, bahwa PPATK bersifat independen dan bebas
maka ada dua (2) cara yang dapat dilakukan campur tangan serta pengaruh apapun.. dalam
yaitu: kaitan dengan hal ini, UU No. 8 Tahun 2010
1. Pembentukan PPATK (Pusat Pelaporan mengatur dan memberikan sanksi kepada
Analisis Transaksi Keuangan). siapaun yang mempengaruhi/mengganggu
2. Penerapan Prinsip Mengenali Pengguna PPATK dalam pelaksanaan tugas untuk
Jasa. pencegahan dan pemberantasan tindak pidana
pencucian uang. Ketentuan tentang sanksi bagi
Dalam rangka mencegah dan memberantas siapapun yang mengganggu independesi PPATK
tindak pidana pencucian uang termasuk dapat dilihat dalam pasal-pasal berikut ini;
berbagai tindak pidana yang menghasilkan 1. Pasal 14 :
harta kekayaan yang tidak sah, maka “Setiap orang yang melakukan campu
berdasarkan undang-undang tersebut di atas tangan terhadap pelaksanaan tugas dan
telah dibentuk ”Pusat Pelaporan dan Analisis kewenangan PPATK sebagaimana
Transaksi Keuangan (PPATK)”. Pembentukan dimaksud dalam Pasal 37 ayat (3)
badan ini yaitu PPATK adalah penting, karena dipidana dengan pidana penjara paling
masalah-masalah kejahtaan money laundering lama 2 (dua) tahun dan denda paling
cukup berat, rumit dan berskala transnasional,
yakni melewati batas-batas instansi atau
lembaga, organisasi, dan batas-batas yurisdiksi 8
N.H.T.Siahaan, Op-Cit, hal-107.
9
negara atau bersifat transnasional dan UU Tindak Pidana Pencucian uang dan Terorisme, Op-Cit,
hlm. 23.

120
Lex Crimen Vol. V/No. 7/Sep/2016

banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus “Dalam melaksanakan tugas sebagaimana


juta rupiah).”10 dimaksud dalam Pasal 39, PPATK mempunyai
2. Pasal 15 : fungsi sebagai berikut:
“Pejabat atau pegawai PPATK yang a. pencegahan dan pemberantasan tindak
melanggar kewajibans ebagaimana pidana penccuian uang;
dimaksud dalam Pasal 37 ayat (4) b. pengelolaan data dan informasi yang
dipidana dengan pidana penjara paling diperoleh PPATK;
lama 2 (dua) tahun dan denda paling c. pengawasan terhadap kepatuhan pihak
banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus pelapor; dan
juta rupiah).”11 d. analisis atau pemeriksaan laporan dan
informasi Transaksi Keuangan yang
Sebagaimana dikatakan pada awal berindikasi tindak pidana pencucian uang
pembahasan tentang PPATK ini bahwa PPATK dan/atau tindak pidana lains ebagaimana
adalah merupakan suatu lembaga yang dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1).”
bertujuan untuk mencegah dan memberantas Berkaitan dengan tugas-tugas PPATK
tindak pidana pencucian uang, maka dapatlah sebagaimana sudah disebutkan di atas, maka
dikatakan bahwa PPATK sebenarnya adalah dalam Pasal 41 UU No. Tahun 2010 disebutkan
pemegang peranan kunci dari mekanisme wewenang dari PPATK sebagai berikut:
pemberantasan tindak pidana pencucian uang a. meminta dan mendapatkan dataa dan
di Indonesia.12 Dikatakan sebagai pemegang informasi dari instansi pemerintah
peranan kunci dari mekanisme pemberatasan dan/atau lembaga swasta yang memiliki
pencucian uang karena memang PPATK kewenangan mengelola data dan
dibentuk dengan tugas sebagaimana sudah informasi, termasuk dri instansi
dirumuskan dalam UU No. 8 Tahun 2010, pemerintah dan/atau lemabga swasta
PPATK adalah suatu lembaga sebagai tempat yang menerima laporan dari profesi
pelaporan apabila di suatu lembaga keuangan tertentu;
atau perbankan dicurigai terjadi transaksi- b. menetapkan pedoman identifikasi
transaksi yang mencurigakan. taransaksi keuangan mencurigakan;
Mengapa dikatakan bahwa PPATK sebagai c. mengoordinasikan upaya pencegahan
pemegang peranan kunci dari mekanisme tindak pidana pencucian uang dengan
pemberantasan tindak pidana pencucian uang instansi terakait;
di Indonesia? Ini dikarenakan apabila PPATK d. memberikan rekomendasi kepada
tidak menjalankan fungsinya, artinya bersikap pemerintah mengenai upaya pencegahan
pasif, atau tidak menjalankan fungsinya dengan tindak pidana pencucian uang;
benar, maka efektifitas dari pelaksanaan UU ini e. mewakili pemerintah Republik Indonesia
tidak akan tercapai. PPATK ini dibentuk dengan dalam organisasi dan forum internasional
UU Tindak Pidana Pencucian Uang. Dengan kata yang berkaitan dengan pencegahan dan
lain, dengan di undangkannya UU No. 15 Tahun pemberantasan tindak pidana pencucian
2002 jo UU No. 25 tahun 2003 tentang Tindak uang;
Pidana Pencucian Uang, maka seketika itu juga f. menyelenggarakan program pendidikan
atau bersamaan waktunya dengan lahirnya UU dan pelatihan anti epncucian uang; dan
ini, lahir pula PPATK tersebut demi hukum. g. menyelenggarakan sosialisasi
Dalam Pasal 39 UU No. 8 Tahun 2010 jelas pencegahan dan pemberantasan tindak
disebutkan bahwa “PPATK mempunyai tugas pidana pencucian uang.
mencegah dan memberantas tindak pidana Saat ini berkembang pemahaman bahwa
pencuciaan uang.” mencegah para pelaku tindak pidana
Dalam Pasal 40 disebutkan bahwa: mengubah dana hasil tindak pidana dari kotor
menjadi bersih dan menyita hasil tindak pidana
tersebut merupakan cara yang efektif untuk
memerangi tindak pidana itu sendiri. Hal ini
10
Ibid, hlm. 12 karena kekayaan hasil tindak pidana selain
11
Ibid. merupakan darah yang menghidupi tindak
12
Sutan Remy Syahdeini, Op-Cit, hlm. 248.

121
Lex Crimen Vol. V/No. 7/Sep/2016

pidana (life blood of the crimes), juga baik dari aparat penegak hukum,
merupakan mata rantai yang paling lemah dari penyedia jasa keuangan (PJK) maupun
keseluruhan proses kegiatan tindak pidana.13 individual, seperti laporan yang
Kemampuan mencuci uang hasil tindak diwajibkan oleh UU Tindak Pidana
pidana melalui sistem keuangan merupakan hal Pencucian Uang kepada penyedia jasa
yang sangat vital untuk suksesnya kegiatan keuangan dan Ditjen Bea dan Cukai, hasil
kriminal, sehingga setiap pihak yang terlibat penyelidikan dan penyidikan pihak
dalam tindak pidana tersebut akan Kepolisian, informasi dari kantor Imigrasi
memanfaatkan kelemahan yang terdapat pada dan hasil permintaan informasi dari pihak
sistem keuangan. Penggunaan sistem keuangan lain.
sebagai sarana tindak pidana pencucian uang 2. Evaluasi data yaitu melakukan
mempunyai potensi meningkatkan resiko bagi penyaringan data atau informasi yang
bank atau perusahaan jasa keuangan lain diterima agar proses analisis dapat
secara individual, yang pada akhirnya juga dilakukan dengan lebih baik dan pada
dapat meruntuhkan integritas dan stbilitas gilirannya dapat dihasilkan suatu
keuangan secara keseluruhan. Semakin kesimpulan yang relatif tepat.
meningkatnya integrasi antar sistem keuangan 3. Penyimpanan yaitu kegiatan
dunia dan berkurangnya hambatan dalam penyimpanan secara aman dan rapi
perpindahan arus dana, akan memperbesar terhadap informasi benar-benar relevan
peluang praktek pencucian uang dalam skala melalui sistem pengindexan.
global sehingga mempersulit upaya 4. Analysis.
pelacakannya. Setiap bank atau perusahaan 5. Penyimpanan hasil analisis
jasa keuangan lain yang terlibat dalam tindak (kesimpulan/ramalan/perkiraan) yang
pidana pencucian uang akan menanggung didapat dari keempat proses di atas
resiko dituntut, kehilangan reputasi pasa, yang kepada pihak-pihak yang membutuhkan
dapat berakibat merusak reputasi Indonesia seperti aparat penegak hukum atau pihak
sebagai negara/wilayah yang aman dan dapat lainnya.
dipercaya investor. 6. Proses review yang dilakukan secara
Dalam Pasal 40 dan Pasal 41 sudah berkesinambungan atas seluruh proses
disebutkan tentang tugas dan wewenang dari intelijen yang dilakukan. Hal ini bertujuan
PPATK. Dari kedua pasal ini, maka dapat untuk mengidentifikasi setiap
disimpulkan bahwa fungsi PPATK adalah kelemahan/kekurangan yang ada dalam
sebagai berikut:14 setiap proses intelijen.
1. PPATK sebagai intelijen Keuangan; Dalam fungsi PPATK untuk mengeluarkan
2. PPATK dalam Kewenangan mengeluarkan pengaturan adalah dimaksudkan untuk
Pengaturan; membantu penyedia jasa keuangan dalam
3. Mediator antara sektor lembaga mengidentifikasi transaksi keuangan
keuangan dan penegakan hukum; mencurigakan dan melaporkan kepada PPATK.
4. Pembantuan (assistancy) dalam Untuk itulah PPATK telah menerbitkan
penegakan hukum; Keputusan Kepala PPATK No.
5. Pengawasan kepatuhan; 2/4/KEP.PPATK/2003 tanggal 15 Oktober 2003
PPATK dalam fungsinya sebagai intelijen yang berisi Pedoman Identifikasi Transaksi
keuangan harus melakukan hal-hal sebagai Keuangan Mencurigakan Bagi Penyedia Jasa
berikut:15 Keuangan.16 Pedoman ini berlaku bagi penyedia
1. Pengumpulan data yaitu pengumpulan jasa keuangan berbentuk Bank Umum, Bank
berbagai informasi dari segala sumber Perkreditan rakyat, Perusahaan Efek, Pengelola
Reksa Dana, Bank Kustodian, Perusahaan
Perasuransian, Dana Pensiun, dan lembaga
13
Yunus Husein, Bunga Rampai Anti Pencucian Uang, pembiayaan.
Books Terrace & Library, Bandung, 2007, hlm. 289
14
M Zainul Hafisi, Makalah Etika Bisnis, Penegakan Hukum
Terhadap Pencucian Uang di Indonesia, diakses tanggal 19
Maret 2016 dari cikasasakibaya.blogspot.co.id
15 16
Ibid. Ibid.

122
Lex Crimen Vol. V/No. 7/Sep/2016

PENUTUP peranan PPATK sebagai suatu lembaga


A. Kesimpulan yang diamanatkan oleh Pasal 39 UU No. 8
1. Perbuatan melawan hukum dalam Tindak Tahun 2010 tentang pencegahan dan
Pidana Pencucian Uang menurut UU No. Pemberantasan tindak Pidana pencucian
8 Tahun 2010 adalah dapat dilihat dalam Uang dan penerapan Prinsip Mengenali
Pasal 3. Perbuatan melawan hukum Pengguna Jasa sebagaimana diatur dalam
terjadi karena pelaku melakukan Pasal 18 sampai Pasal 22 yang dalam
tindakan pengelolaan atas harta dunia Perbankan dikenal dengan istilah
kekayaan yang merupakan hasil tindak Prinsip Mengenal Nasabah (Know Your
pidana. Perbuatan-perbuatan Customer Principle), sebagaimana diatur
“menempatkan, mentransfer, dalam Peraturan Bank Indonesia No.
mengalihkan, membelanjakan, 3/23/PBI/2001 tanggal 19 Desember
membayarkan, menghibahkan, 2001 tentang Perubahan atas Peraturan
menitipkan, membawa ke luar negeri, Bank Indonesia Bo. 3/10/PBI/2001
mengubah bentuk, menukarkan dengan tentang Penerapan Prinsip Mengenal
mata uang atau surat berharga, Bansabah (Know Your Customer
menyembunyikan, atau menyamarkan, Principle), bersamaan dengan Perubahan
menerima atau menguasai” harta Peraturan Bank Indonesia tersebut,
kekayaan tertentu adalah perbuatan- dikeluarkan pula Surat Edaran Bank
perbuatan yang diwujudkan dengan Indonesia No. 3/29/ DPNP perihal
“kesengajaan” pelakunya, sehingga Pedoman Standar Penerapan Prinsip
dipandang sebagai perbuatan yang mengenal Nasabah.
melawan hukum.
2. Mencegah dan memberantas DAFTAR PUSTAKA
dilakukannya tindak pidana pencucian Arief, Barda Nawawi., Kapita Selekta hukum
uang, maka bank dan lembaga jasa Pidana, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2003.
keuangan lainnya wajib mengidentifikasi Amrani, Hanafi., Hukum Pidana Pencucian
transaksi keuangan yang mencurigakan Uang, UII press, Yogyakarta, 2015.
dan melaporkannya kepada PPATK Agustina, Rosa, Perbuatan Melawan Hukum,
sebagai lembaga yang tugas pokoknya Pasca Sarjana Fakultas Hukum UI, Jakarta,
adalah membantu penegak hukum dalam 2003.
mencegah dan memberantas tindak Darwin, Philips, Money Laundering: Cara
pidana pencucian uang, dan menerapkan Memahami Dengan Tepat dan Benar Soal
Prinsip Mengenali Pengguna Jasa yang Pencucian Uang, Sinar Ilmu, Jakarta, 2012.
dikenal juga dengan Prinsip Mengenal Fuady, Munir., Perbuatan Melawan Hukum;
Nasabah dalam dunia perbankan. Pendekatan Kontemporer, Citra Aditya
Bakti, Bandung, 2005.
B. Saran Husein, Yunus., Penerapan Prinsip Menegnal
1. Perbuatan melawan hukum dalam Tindak Nasabah Oleh bank Dalam Rangka
Pidana Pencucian Uang UU No. 8 Tahun Penanggulangan Kejahatan Money Laundering,
2010 sudah sangat jelas dapat dilihat Yayasan Pengembangan Hukum Bisnis,
dalam perumusan Pasal 3 yaitu berupa Jakarta, 2001.
pengelolaan terhadap hasil tindak ........................, Jurnal Hukum Bisnis, Vo. 22 No.
pidana, oleh karenanya orang atau 3, 2003.
korporasi yang melakukan perbuatan ........................, Bunga Rampai Anti Pencucian
sebagaimana yang dirumuskan dalam Uang, Books Terrace & Library, Bandung,
Pasal 3 harus dipidana sebab 2007.
mengganggu stabilitas perekonomian Halim, Pathorang., Penegakan Hukum Terhadap
negara. Kejahatan Pencucian Uang di Era Globalisasi,
2. Upaya untuk pencegahan dan Total Media, Yogyakarta, 2013.
pemberantasan tindak pidana pencucian Kasim, M. Ali Said., Penerapan Know Your
uang harus dengan mengoptimalkan Principle di Indonesia, yayasan

123
Lex Crimen Vol. V/No. 7/Sep/2016

Pengembangan Hukum Bisnis Indonesia,


Jakarta, 2003.
Siahaan, N.H.T., Money Laundering: Pencucian
uang dan Kejahatan Perbankan, Pustaka
Sinar Harapan, Jakarta, 2002.
Satochid, Kartanagara., Hukum Pidana;
Kumpulan Kuliah Bagian Satu, Balai Lektur
Mahasiswa, tanpa tahun.
Syahdeini, Sutan, Remy., Seluk Beluk Tindak
Pidana Pencucian Uang dan Pembiayaan
Terorisme, PT Pustaka Utama Grafiti,
Jakarta, 2004.
Sutedi, Adrian, Tindak Pidana Pencucian Uang,
Citra Aditya Bakti, Bandung, 2008.
Soekanto, Soerjono dan Sri Mamudji.,
Penelitian Hukum Normatif; Suatu Tinjauan
Singkat, RajaGrafindo Persada, Jakarta,
2003.
Suparni, Niniek., Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata (KUHPdt), Rineka Cipta, Jakarta,
2013.
Sembiring, Sentosa, Hukum Perbankan, edisi
revisi, Mandar Maju, Bandung, 2012.
Tunggal, Amin Widjaja, Pencegahan Pencucian
Uang, Harvarindo, Jakarta, 2014.
Tutik, Titik Triwulan., Pengantar Hukum Perdata
Indonesia, Prestasi Pustaka Publisher,
Jakarta, 2006.
Wiyono, R., Pembahasan UU Pencegahan dan
Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian
Uang, Sinar Grafika, Jakarta, 2014.
Yustiavandana, Ivan dkk., Tindak Pidana
Pencucian Uang di Pasar Modal, Ghalia
Indonesia, Bogor, 2010.

Sumber lain:
UU No. 8 Tahun 2010 tentang Undang-Undang
Tindak Pidana Pencucian Uang dan
Terorisme. Fokus Media, Bandung, 2012
RUU tentang KUHP 2015, Jakarta, 2015.
Kanal, Putusan Mahkamah Konstitusi No.
77/PUU-XII/2014 tentang Uji Materi UU No.
8 Tahun 2010, diakses tanggal 18 Maret
2016 dari kanalhukum.id
Muslim, Fithriadi dan edi Naution., Menjerat
Koruptor Dengan UU Tindak Pidana
Pencucian Uang, diakses tanggal 18 maret
2016.
Hafisi, M. Zainal., Makalah etika Bisnis;
Penegakan Hukum Terhadap pencucian
uang di Indonesia, diakses tanggal 19 Maret
2016 dari cikasasakibaya.blogspot.co.id

124

Anda mungkin juga menyukai