7/Sep/2016
117
Lex Crimen Vol. V/No. 7/Sep/2016
PEMBAHASAN 5
UU Tindak pidana Pencucian uang dan Terorisme, Op-Cit,
hlm. 4.
6
Kanal Hukum, Putusan Mahkamah Konstitusi No:
77/PUU-XII/2014 tentang Uji Materi UU No. 8 Tahun 2010,
4
Ibid, hlm. 1 diakses tanggal 18 Maret 2016 dari kanalhukum.id.
118
Lex Crimen Vol. V/No. 7/Sep/2016
119
Lex Crimen Vol. V/No. 7/Sep/2016
120
Lex Crimen Vol. V/No. 7/Sep/2016
121
Lex Crimen Vol. V/No. 7/Sep/2016
pidana (life blood of the crimes), juga baik dari aparat penegak hukum,
merupakan mata rantai yang paling lemah dari penyedia jasa keuangan (PJK) maupun
keseluruhan proses kegiatan tindak pidana.13 individual, seperti laporan yang
Kemampuan mencuci uang hasil tindak diwajibkan oleh UU Tindak Pidana
pidana melalui sistem keuangan merupakan hal Pencucian Uang kepada penyedia jasa
yang sangat vital untuk suksesnya kegiatan keuangan dan Ditjen Bea dan Cukai, hasil
kriminal, sehingga setiap pihak yang terlibat penyelidikan dan penyidikan pihak
dalam tindak pidana tersebut akan Kepolisian, informasi dari kantor Imigrasi
memanfaatkan kelemahan yang terdapat pada dan hasil permintaan informasi dari pihak
sistem keuangan. Penggunaan sistem keuangan lain.
sebagai sarana tindak pidana pencucian uang 2. Evaluasi data yaitu melakukan
mempunyai potensi meningkatkan resiko bagi penyaringan data atau informasi yang
bank atau perusahaan jasa keuangan lain diterima agar proses analisis dapat
secara individual, yang pada akhirnya juga dilakukan dengan lebih baik dan pada
dapat meruntuhkan integritas dan stbilitas gilirannya dapat dihasilkan suatu
keuangan secara keseluruhan. Semakin kesimpulan yang relatif tepat.
meningkatnya integrasi antar sistem keuangan 3. Penyimpanan yaitu kegiatan
dunia dan berkurangnya hambatan dalam penyimpanan secara aman dan rapi
perpindahan arus dana, akan memperbesar terhadap informasi benar-benar relevan
peluang praktek pencucian uang dalam skala melalui sistem pengindexan.
global sehingga mempersulit upaya 4. Analysis.
pelacakannya. Setiap bank atau perusahaan 5. Penyimpanan hasil analisis
jasa keuangan lain yang terlibat dalam tindak (kesimpulan/ramalan/perkiraan) yang
pidana pencucian uang akan menanggung didapat dari keempat proses di atas
resiko dituntut, kehilangan reputasi pasa, yang kepada pihak-pihak yang membutuhkan
dapat berakibat merusak reputasi Indonesia seperti aparat penegak hukum atau pihak
sebagai negara/wilayah yang aman dan dapat lainnya.
dipercaya investor. 6. Proses review yang dilakukan secara
Dalam Pasal 40 dan Pasal 41 sudah berkesinambungan atas seluruh proses
disebutkan tentang tugas dan wewenang dari intelijen yang dilakukan. Hal ini bertujuan
PPATK. Dari kedua pasal ini, maka dapat untuk mengidentifikasi setiap
disimpulkan bahwa fungsi PPATK adalah kelemahan/kekurangan yang ada dalam
sebagai berikut:14 setiap proses intelijen.
1. PPATK sebagai intelijen Keuangan; Dalam fungsi PPATK untuk mengeluarkan
2. PPATK dalam Kewenangan mengeluarkan pengaturan adalah dimaksudkan untuk
Pengaturan; membantu penyedia jasa keuangan dalam
3. Mediator antara sektor lembaga mengidentifikasi transaksi keuangan
keuangan dan penegakan hukum; mencurigakan dan melaporkan kepada PPATK.
4. Pembantuan (assistancy) dalam Untuk itulah PPATK telah menerbitkan
penegakan hukum; Keputusan Kepala PPATK No.
5. Pengawasan kepatuhan; 2/4/KEP.PPATK/2003 tanggal 15 Oktober 2003
PPATK dalam fungsinya sebagai intelijen yang berisi Pedoman Identifikasi Transaksi
keuangan harus melakukan hal-hal sebagai Keuangan Mencurigakan Bagi Penyedia Jasa
berikut:15 Keuangan.16 Pedoman ini berlaku bagi penyedia
1. Pengumpulan data yaitu pengumpulan jasa keuangan berbentuk Bank Umum, Bank
berbagai informasi dari segala sumber Perkreditan rakyat, Perusahaan Efek, Pengelola
Reksa Dana, Bank Kustodian, Perusahaan
Perasuransian, Dana Pensiun, dan lembaga
13
Yunus Husein, Bunga Rampai Anti Pencucian Uang, pembiayaan.
Books Terrace & Library, Bandung, 2007, hlm. 289
14
M Zainul Hafisi, Makalah Etika Bisnis, Penegakan Hukum
Terhadap Pencucian Uang di Indonesia, diakses tanggal 19
Maret 2016 dari cikasasakibaya.blogspot.co.id
15 16
Ibid. Ibid.
122
Lex Crimen Vol. V/No. 7/Sep/2016
123
Lex Crimen Vol. V/No. 7/Sep/2016
Sumber lain:
UU No. 8 Tahun 2010 tentang Undang-Undang
Tindak Pidana Pencucian Uang dan
Terorisme. Fokus Media, Bandung, 2012
RUU tentang KUHP 2015, Jakarta, 2015.
Kanal, Putusan Mahkamah Konstitusi No.
77/PUU-XII/2014 tentang Uji Materi UU No.
8 Tahun 2010, diakses tanggal 18 Maret
2016 dari kanalhukum.id
Muslim, Fithriadi dan edi Naution., Menjerat
Koruptor Dengan UU Tindak Pidana
Pencucian Uang, diakses tanggal 18 maret
2016.
Hafisi, M. Zainal., Makalah etika Bisnis;
Penegakan Hukum Terhadap pencucian
uang di Indonesia, diakses tanggal 19 Maret
2016 dari cikasasakibaya.blogspot.co.id
124