Npm : 71210123156
Ujian : Uas Ta. 2022/2023
Mata Kuliah : Hukum Anti Money Laundering
Jawaban :
1. Investasi terbesar adalah perusahaan pencucian pakaian, yakni Laundromats yang waktu itu terkenal
di Amerika Serikat. Usaha pencucian ini semakin maju dan berbagai uang hasil kejahatan yang
diperoleh ditanamkan pada usaha pencucian pakaian ini. Karena itu, istilah pencucian uang yang
dikenal seperti sekarang ini berasal dari peristiwa tersebut.
Secara umum, tindakan pencucian uang bertujuan untuk memperkaya diri dengan menyamarkan asal
usul uang tersebut berasal. Di Indonesia, tindak pencucian uang ini sudah diatur dalam Undang-
Undang (UU) Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan tindak
pidana Pencucian Uang.
2. Sebagaimana diatur dalam dalam UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan
Tindak Pidana Pencucian Uang, yang termasuk perbuatan-perbuatan tindak pidana pencucian uang
yaitu:
3. Transaksi narkotika merupakan ancaman besar bagi negara Indonesia, pelaku jaringan sindikat
narkotika melakukan berbagai cara agar dapat melancarkan bisnisnya dengan mengembangkan pola
kejahatannya, termasuk dengan melakukan pencucian uang dari hasil transaksi narkotika. Financial
Action Task Force (FATF) pada tanggal 22 Juni 2001 menyatakan bahwa Indonesia termasuk dalam
15 negara yang dianggap kurang kooperatif dalam memberantas praktik pencucian uang. Indonesia
juga menduduki peringkat ke 3 sebagai tempat pencucian uang dari peringkat CPI (Corruption
Perception Index). Sebagai salah satu upaya dan bentuk tanggung jawab, pemerintah membentuk
Badan Narkotika Nasional (BNN) sebagai salah satu lembaga pemerintah non kementrian yang
menangani kasus pencucian uang dari transaksi narkotika.
Melalui website Kominfo.jatim, diketahui BNN telah melakukan pemberantasan dan pemusnahan
narkoba berjenis sabu dan melacak adanya kasus TPPU dari aset yang dimiliki tersangka. Diketahui
aset berupa rumah, rumah kos, dan kontrakan bernilai Rp 5 milliar. Dari kasus yang telah terjadi,
BNN semakin memperkuat tenaga penyidik TPPU dan bekerjasama dengan Kejaksaan, PPTAK,
serta tenaga IT dari pihak Polri untuk mengungkap kasus TPPU. PPTAK mencatat selama kurun
waktu 2003 hingga 28 Februari 2007, telah diterima 7.498 pelaporan kasus atau kegiatan transaksi
keuangan yang mencurigakan (LTKM) yang disampaikan oleh 163 penyedia jasa keuangan (PJK).
Hal ini dilakukan oleh pelaku pencucian uang untuk memberikan kesan harta yang didapat
merupakan hasil dari usaha yang sah dan legal secara hukum. Terdapat beberapa faktor-faktor dan
penyebab praktik pencucian uang secara eksternal dan internal.