Anda di halaman 1dari 3

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 3

Nama Mahasiswa : BUDI HARTONO

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 041627142

Kode/Nama Mata Kuliah : HKUM4309/TINDAK PIDANA KHUSUS

Kode/Nama UPBJJ : 20/BANDAR LAMPUNG

Masa Ujian : 2020/21.2 (2022.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Berikan pendapat saudara mengenai masih tingginya kejadian pengalihan fungsi lahan
pertanian menjadi non pertanian dan tidak pernah ada dipidana karena melanggar
ketentuan pidana dalam UU PLPPB tersebut!
Jawab;
Lahan pertanian memiliki peran dan fungsi strategis bagi masyarakat Indonesia yang
bercorak agraris karena terdapat sejumlah besar penduduk Indonesia yang menggantungkan
hidup pada sektor pertanian. Dengan demikian, lahan tidak saja memiliki nilai ekonomis,
tetapi juga sosial, bahkan memiliki nilai religius. Dalam rangka pembangunan pertanian yang
berkelanjutan, lahan merupakan sumber daya pokok dalam usaha pertanian, terutama pada
kondisi yang sebagian besar bidang usahanya masih bergantung pada pola pertanian
berbasis lahan. Lahan merupakan sumber daya alam yang bersifat langka karena jumlahnya
tidak bertambah, tetapi kebutuhan terhadap lahan selalu meningkat.
Alih fungsi lahan pertanian merupakan ancaman terhadap pencapaian ketahanan dan
kedaulatan pangan. Alih fungsi lahan mempunyai implikasi yang serius terhadap produksi
pangan, lingkungan fisik, serta kesejahteraan masyarakat pertanian dan perdesaan yang
kehidupannya bergantung pada lahannya. Alih fungsi lahan-lahan pertanian subur selama ini
kurang diimbangi oleh upaya-upaya terpadu mengembangkan lahan pertanian melalui
pencetakan lahan pertanian baru yang potensial. Di sisi lain, alih fungsi lahan pertanian
pangan menyebabkan makin sempitnya luas lahan yang diusahakan dan sering berdampak
pada menurunnya tingkat kesejahteraan petani. Oleh karena itu, pengendalian alih fungsi
lahan pertanian pangan melalui perlindungan lahan pertanian pangan merupakan salah satu
upaya untuk mewujudkan ketahanan dan kedaulatan pangan, dalam rangka meningkatkan
kemakmuran dan kesejahteraan petani dan masyarakat pada umumnya.

2. Berikan pendapat saudara atas tindakan pemerintah melalui Menteri Kelautan pada periode
pemerintahan 2014-2019 dengan menenggelamkan kapal-kapal nelayan asing!
Jawab;
Penenggelaman kapal asing yang kedapatan menangkap ikan secara ilegal
di Indonesia diatur dalam pasal 69 ayat 4 Undang-undang Nomor 45/2009 tentang
Perikanan.

Penenggelaman tersebut dapat membebaskan Indonesia dari illegal fishing. Hal ini karena
tindakan tersebut akan memberikan kesan bahwa Indonesia adalah negara yang akan
menindak tegas semua pelanggaran tersebut.
Menunjukkan ketegasan dan keseriusan Pemerintah Indonesia dalam melindungi kedaulatan
wilayah dan hasil alam yang dimilikinya, serta, diharapkan dapat menimbulkan efek jera.

3. Berikanlah pendapat Anda, mengenai efektivitas sanksi pidana terhadap para penambang
liar! Bagaimana dengan pengusaha tambang yang memperoleh izin penambangan secara
korup? Apa pendapat Anda mengenai penyalahgunaan wewenang pejabat pemberi izin
usaha pertambangan?
Jawab;
Penerapan sanksi pidana sebagai bentuk pertanggungjawaban pidaan dalam menindak
kasus pertambangan ilegal sanksi pidana harus di utamakan (premium remedium), agar
kegiatan pertambangan ilegal di kemudian hari tidak terjadi lagi.
Pengaturan Hukum tentang Pertambangan yang dilakukan secara ilegal tidak hanya dilihat
pada pasal 158 Undang-Undang Pertambangan Mineral dan Batu bara tetapi juga ketentuan
pada pasal 160 dan dalam kasus tsb juga telah melanggar ketentuan dalam kegiatan
penambangan dengan melakukan kegiatan eksplorasi tanpa disertai dengan Izin Usaha
Pertambangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 dan Pasal 74 ayat (1). Sehingga
perbuatan tersebut dapat menimbulkan berbagai kerugian baik kehidupan lingkungan
sekitar pertambangan tersebut, kehidupan manusia dan juga kehidupan negara.

Dalam melakukan pembangunan haruslah memiliki izin sebagimana diatur dalam UU No. 4
Tahun 2009 dan Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2010.

Penyelewengan wewenang yang dilakukan oleh pejabat negara dapat disebabkan dengan
pengawasan yang lemah dan tututan ekonomi sehingga pejabat negara dapat menerbitkan
izin usaha pertambangan dengan imbalan yang besar serta banyak para pihak yang
melakukan permohonan izin yang tidak sesuai prosedur ini karena kurangnya informasi
menganai izin dan rumitnya pengurusan izin senhigga mereka dapat menyuap pejabat
negara untuk mengluarkan izin usaha pertambangan. Akibat dari izin yang cacat secara
yuridis dapat mengakibatkan pemberhentian dan pencabutan kegiatan izin usaha
pertambangan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai