Anda di halaman 1dari 3

HKUM4408 - Hukum Islam dan Acara Peradilan Agama

TUGAS 1

Kasus 1

Seorang liberalis berdialog dengan seorang pemuka agama, dia berpendapat bahwa
hadis itu tidak dapat dijadikan rujukan sumber hukum dalam islam. Kenapa demikian,
karena menurutnya hadis merupakan hal yang ada setelah wafatnya Rasulullah.
Silakan analisis kasus di atas, apakah hadis dapat dijadikan rujukan sumber hukum
Islam? Jika ya, berikan dasar/landasan syar’i yang mendukung pernyataan anda.
Berikan pendapat anda tentang peran dan fungsi hadis di hukum nasional.

Jawab :

Kedudukan hadis, menurut kesepakatan mayoritas ulama, adalah sebagai salah satu
sumber ajaran Islam. Akan tetapi, terdapat juga sekelompok kecil dan kalangan
"ulama" dan umat Islam telah menolak hadis sebagai salah satu sumber ajaran Islam.
Mereka ini biasa dikenal sebutan inkar al-Sunnah.

Dalam sejarah perkembangan hukum Islam, pengertian hadis disebut sebagat sunnah,
menurut Schacht dengan mengutip pendapat dan Goldziher, bahwa yang sunnah pada
masa sebelum al-Syafi'iy tidaklah selalu berarti perbuatan-perbuatan Nabi, tetapi lebih
banyak berarti bentuk tradisi terdahulu. Al-Syafi'iy, masih menurut Schacht, adalah
orang pertama yang memprakarsai pembatasan arti sumiah sebagai perbuatan-
perbuatan Nabi Muhammad saw.

Selain itu, pada masa pra al-Syafily, muncul perbedaan arti antara sunnah dan hadis.
Disebut dengan sunnah, maka berarti keseluruhan tradisi yang telah dikenal bath dan
praktek-praktek yang sudah umum dan mapan dan kaum Muslimin. Sedangkan hadis,
diartikan dengan penuturan hukum-hukum yang sudah pasti dinyatakan oleh
Rasulullah. Setelah kedatangan ia menentang adanya perbedaan pengertian antara
keduanya. la mendesak untuk mengartikan sunnah hanya sebagai tradisi yang dijamin
asli berasal dari Rasulullah. Jadi, dalam batas ini al-Syafl'iy mengidentikkan arti sunnah
dengan hadis.
HKUM4408 - Hukum Islam dan Acara Peradilan Agama

Secara eksistensial kedudukan hukum Islam dalam hukum nasional merupakan sub
sistem dari sistem hukum nasional. Oleh karena itu, maka hukum Islam juga
mempunyai peluang untuk memberikan sumbangan dalam rangka pembentukan dan
pembaruan hukum nasional, meskipun harus diakui problema dan kendalanya belum
pernah usai.

Hukum agama sebagai unsur dan sistem hukum Pancasila dapat bersamasama
dengan hukum adat dan hukum barat. Hukum adat dan Barat dapat diserap selama
tidak bertentangan dengan Pancasila khususnya sila Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai
hukum dasar dan hukum agama sebagai hukum normatif. Pancasila adalah sumber
hukum dari sumber hukum nasional dalam kehidupan bermasyarakat.

Jadi, dalam rangka mewujudkan kehidupan yang tertib aman, dan sejahtera
sebagaimana yang dipaparkan dalam pasal undang-undang dasar 1945 dan pancasila
sebagai dasar negara. Selain kontribusi tehadap Undang-undang yang secara
substansial tersebut di atas, terdapat beberapa produk perundang-undangan yang
sifatnya mencantumkan hukum-hukum secara tekstul yang bersumber dari Al-quran
dan hadis Nabi.

Kasus 2
Herlan dikenal sebagai seorang juragan lele di desanya. Usaha ternak lele herlan telah
berjalan selama 3 tahun dan Dia memiliki 300 kolam lele dengan penghasilan bersih
pertahun sebesar Rp.500.000.000 (lima ratus juta rupiah), selain itu herlan diketahui
memiliki rumah kontrakan dengan 12 kamar yang sudah beroperasi sejak 11 bulan
terakhir dengan rataan penghasilan perbulan yakni Rp. 15.000.000 (lima belas juta
rupiah).

Dari contoh kasus di atas silahkan dianalisis dan kemukakan jawaban anda

Apakah herlan sudah termasuk wajib zakat? Harta apa saja yang harus dizakatkan.
HKUM4408 - Hukum Islam dan Acara Peradilan Agama

Hitunglah berapa zakat yang harus dikeluarkan dan kapan herlan harus
mengeluarkannya zakatnya.

Jawab :

Pada kasus diatas Herlan wajib zakat. Zakat yang perlu Herlan tunaikan sebesar 2,5% x
Rp.15.500.000 = Rp4.650.000 per tahun atau Rp.387.500 per bulan.

Sumber : Jurnal, Hadis Sebagai Sumber Hukum Islam (Telaah Terhadap


Penetapan Kesahihan Hadis Sebagai Sumber Hukum Menurut Syafeiy),
Nasruddin Yusuf/ Jurnal, Hukum Islam Dan Kontribusinya Pada Hukum
Nasional, H. Muhammad Kasim/

Anda mungkin juga menyukai