Anda di halaman 1dari 1

Ketika kita membahas Hukum Pidana Internasional maka ada hal yang sangat esensial dari terminologi

ini yaitu hukum yang malampaui batas-batas negara, artinya jika ada kejahatan yang tunduk pada hukum
pidana internasional maka hukum pidana nasional tidak berhak mengaturnya? Apakah demikian maksud
dan tujuan hukum pidana internasional?. Menurut Anda, apakah hukum pidana internasional ini berarti
mengintervensi hukum pidana nasional suatu negara ?
Assalamualaikum, ijin menanggapi
Terkait dengan peristilahan yang terdapat dalam Hukum Pidana Internasional, I Wayan Parthiana juga
telah menguraikan dengan baik mengenai apa yang dimaksudkan dengan Hukum Pidana Internasional
dan Kejahatan Transnasional, serta Hukum Pidana Nasional yang berdimensi internasional dan Kejahatan
Nasional yang berdimensi internasional (I Wayan Parthiana 2006:31).
Dalam istilah Hukum Pidana Internasional telah menunjukkan adanya sekumpulan kaidah-kaidah dan
asas-asas Hukum Pidana yang mengatur tentang kejahatan internasional. Kaidah-kaidah dan asas-asas
Hukum Pidana yang mengatur tentang kejahatan internasional tersebut, dapat diketemukan dalam
berbagai macam bentuk perjanjian internasional baik bilateral maupun multilateral yang substansi
materinya secara langsung maupun tidak langsung mengatur tentang kejahatan internasional.
Sementara itu, istilah kejahatan internasional dimaksudkan sebagai upaya untuk menunjukkan adanya
suatu peristiwa kejahatan yang sifatnya internasional, atau yang bersifat lintas batas negara, atau yang
menyangkut kepentingan dari dua atau lebih negara. Dalam hal ini dapat dikemukakan beberapa contoh
yang termasuk dalam kejahatan internasional antara lain meliputi Salvery, Piracy, Terorisme, Pelanggaran
HAM yang berat, Cyber Crime dan lain sebagainya.
Sementara itu, yang dimaksudkan dengan Hukum Pidana Transnasional mengandung pengertian adanya
sekumpulan kaidah-kaidah dan asas-asas hukum yang mengatur tentang kejahatan yang bersifat
transnasional atau lintas batas wilayah negara merdeka dan berdaulat satu dengan yang lainnya. Dalam
hal ini, hukum suatu negara yang merdeka dan berdaulat tidak semata-mata berlaku dalam di dalam batas-
batas wilayah satu negara, akan tetapi berlaku dengan melintasi batas-batas wilayah dua atau lebih
negara. Dengan semikian terkait dengan adanya kejahatan yang bersifat transnasional ini maka Hukum
Pidana Nasional masing-masing negara itu dapat diterapkan terhadap kejahatan tersebut. Dengan kata
lain, Hukum Pidana Transnasional lebih menekankan pada berlakunya Hukum Pidana Nasional suatu
negara ke luar batas-batas wilayah negara yang bersangkutan dan sampai pada tahap tertentu Hukum
Pidana Nasional negara tersebut akan berhadapan dengan Hukum Pidana Nasional negara-negara tersebut
akan berhadapan dengan Hukum Pidana Nasional negara-negara lainnya.
Selanjutnya, jika diperbandingkan anatara Hukum Pidana Internasional dan Hukum Pidana
Transnasional, perbedaan akan tampak bahwa di dalam Hukum Pidana Internasional lebih menekankan
pada aspek-aspek internasionalnya yang berdiri sendiri, sedangkan dalam Hukum Pidana Transnasional
lebih menekankan pada aspek nasional atau domestic yang ke luar batas-batas wilayah suatu negara yang
merdeka dan berdaulat.
Selain itu, juga diperkuat dengan adanya suatu realitas bahwa berlakunya Hukum Internasional itu sendiri
adalah bersifat koordinatif, dalam artian bahwa Hukum Internasional berlaku untuk menyelaraskan
kepentingan masing-masing negara yang sederajat satu dengan yang lainnya, sehingga tidak ada satu pun
negara di dunia ini merasa dirinya sebagai negara yang paling atau lebih superior dan menganggap negara
lainnya paling rendah atau lebih inferior, sehingga bisa didikte dan diintervensi kekuasaan maupun
kedaulatannya. Disamping itu, hukum pidana internasional merupakan bagian dari hukum internasional
sebagai suatu tertib hukum yang bersifat koordinatif, oleh karenanya maka Hukum Pidana Internasional
ini mempunyai sifat koordinatif, dalam arti menghormati batas-batas wilayah yurisdiksi criminal dari
suatu negara yang merdeka dan berdaulat satu dengan negara yang merdeka dan berdaulat yang lainnya.
Sumber Modul 1 HKUM 4305

Anda mungkin juga menyukai