NIM : 11000120130517
Mata Kuliah : Hukum Pidana Khusus Kelas C
Dosen Pengampu : Mujiono Hafidh Prasetyo, S.H., M.H., LL.M.
Dr. Umi Rozah, S.H., M.Hum.
4. Pelaku aktif adalah pelaku yang melakukan perbuatan secara aktif mengalirkan hasil
kejahatan. Pelaku aktif “barangsiapa yang mengalirkan hasil kejahatan seperti orang yang
mentransfer, membelanjakan, mengirimkan, mengubah bentuk, menukarkan atau
perbuatan apapun atas harta kekayaan yang berasal dari kejahatan, dan orang tersebut tahu
atau paling tidak patut menduga bahwa harta kekayaan tersebut berasal dari kejahatan, hal
ini sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 3 dan Pasal 4.
5. Pelaku TPPU Pasif adalah Pelaku yang menerima pentransferan, menerima pembayaran,
menerima hadiah dan lain-lain, yang mana dia tahu atau seharusnya patut menduga bahwa
harta yang diterima berasal dari kejahatan. Perbuatan pelaku pasif ini diatur dalam Pasal 5,
dan bagi pelaku pasif ini juga hanya dikenai satu ancaman kejahatan saja, yaitu ketentuan
tindak pidana pencucian uang tanpa kejahatan asal, karena memang pelaku ini tidak terlibat
kejahatan asal, tetapi yang bersangkutan tahu atau setidaknya patut menduga bahwa harta
kekayaan tersebut berasal dari kejahatan.
Sebagaimana dimuat dalam UU No 8 tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan
Tindak Pidana Pencucian Uang Pasal 5 ayat 1, dengan bunyi pasal sebagai berikut:
“Setiap Orang yang menerima atau menguasai penempatan, pentransferan, pembayaran,
hibah, sumbangan, penitipan, penukaran, atau menggunakan Harta Kekayaan yang
diketahuinya atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan
denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).”
Dalam konteks aturan tersebut, seseorang dapat dikatakan sebagai pelaku pasif apabila
memenuhi unsur mengetahui dan patut menduga bahwa dana tersebut berasal dari hasil
kejahatan atau mengetahui tentang atau maksud untuk melakukan transaksi.