ISTILAH LAIN :
Tindak Pidana Khusus (Diatur Di luar KUHP)
Terdiri dari :
1. Hukum Pidana Murni
Tindak Pidana Korupsi (T.P.K)
Tindak Pidana Pencucian Uang (T.P.P.U)
Tindak Pidana Terorisme
2. Hukum Pidana Administrasi
Tindak Pidana Perbankan
Tindak Pidana Kehutanan
Tindak Pidana Informasi dan Transaksi Elektrronik
(T.P.I.T.E)
Tindak Pidana Perpajakan
Dll
Ciri-ciri Khas :
Terdapat beberapa penyimpangan dari ketentuan-ketentuan
dalam KUHP dan KUHAP
Contoh :
Sistem pemidanaan bersifat komulatif
Adanya penyidik lain selain POLRI
Tindakan-tindakan lain yang tidak diatur di dalam
KUHAP
Percobaan, Pembantuan dipidana sama dengan delik
selesai
Pengertian
Pencucian uang adalah segala perbuatan yang memenuhi unsur-unsur
tindak pidana sesuai ketentun dalam Undang-undang ini (Pasal 1 butir 1
UU No. 8/2010)
Proes mengaburkan identitas atau asal-usul harta kekayaan yang
diperoleh secara ilegal sehingga harta kekayaan tersebut tampak berasal
dari sumber yang sah.
Dampak Negatif
Perspektif Bisnis : rusaknya reputasi bisnis, merongrong sektor swasta yang
ssah, mengganggu likuiditas bisnis.
PASAL 3
Setiap Orang:
Dipidana dengan
pidana penjara
maksimal 5 tahun dan
denda maksimal Rp 1
milyar Penjelasan:
Ketentuan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) tidak berlaku bagi
Pihak Pelapor yang melaksanakan
kewajiban pelaporan sebagimana
diatur dalam Undang-undang ini
TINDAK PIDANA LAIN YANG BERKAITAN DENGAN TPPU
Pasal 11 s/d Pasal 16
Kewajiban merahasiakan dokumen atau keterangan dalam rangka pelaksanaan tugasnya
Pengertian :
Informasi elektronik adalah satu atau sekumpulan data elektronik,
termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta,
rancangan, foto-foto, electronic data interchange (EDI), surat elektronik
(electronic mail), telegram, teleks, telecopy atau sejenisnya, huruf, tanda,
angka, kode akses, simbol, atau .... yang telah diolah yang memiliki arti
atau dapat dipahami oleh orang mampu memahaminya. (Pasal 1 Butir 1)
Transaksi elektronik adalah perbuatan hukum yang dilakukan dengan
menggunakan komputer, jaringan komputer, dan/atau media elektronik
lainnya. (Pasal 1 Butir 2)
Tindak Pidana Dunia Maya atau Kejahatan Dunia Maya
Cyber crime ; “adalah istilah yang mengacu kepada aktivitas kejahatan
dengan komputer atau jaringan komputer menjadi alat, sasaran atau
tempat terjadinya kejahatan”.
Terdiri dari :
1. Indecent Materials/ Illegal Content (Konten Ilegal)
Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan,
mentransmisikan, dan atau membuat dapat diaksesnya Informasi
Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan yang
melanggar kesusilaan, perjudian, pencemaran nama baik serta
pemerasan, pengancaman serta yang menimbulkan rasa kebencian
berdasarkan atas SARA serta yang berisi ancaman kekerasan (Pasal
27, 28, dan 29 UU ITE)
2. Illegal Acces (Akses Ilegal)
Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum
mengakses komputer dan/atau Sistem Elektronik milik orang lain
dengan cara apapun untuk memperoleh informasi elektronik serta
melanggar, menerobos, melampaui, atau menjebol sistem pengamanan
(Pasal 30 UU ITE)
3. Illegal Interception (Penyadapan Ilegal)
Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak melakukan interssepsi atas
Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dalam suatu
Sistem Elektronik tertentu milik orang lain, baik yang tidak
menyebabkan perubahan apapun maupun yang menyebabkan adanya
perubahan, penghilangan, dan/atau penghentian Informasi Elektronik
dan/atau Dokumen Elektronik yang sedang ditransmisikan (Pasal 31
UU ITE)
4. Data Interference (Gangguan Data)
Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum
mengubah, menambah, mengurangi, melakukan transmisi, merusak,
menghilangkan, memindahkan, menyembunyikan, atau mentransfer
suatu Informasi Elektronik milik orang lain atau milik publik kepada
Sistem Elektronik orng lain yang tidak berhak, sehingga
mengakibatkan terbukanya suatu Informasi Elektronik dan/atau
Dokumen Elektronik yang bersifat rahasia menjadi dapat diakses oleh
publik dengan keutuhan data yang tidak sebagaimana mestinya. (Pasal
32 UU ITE)
5. System Interference (Gangguan Sistem)
Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak melakukan tindakan
apapun yang berakibat terganggunya Sistem Elektronik dan/atau
mengakibatkan Sistem Elektronik menjadi tidak bekerja sebagaimana
mestinya. (Pasal 33 UU ITE)
6. Misuse of Devices (Penyalahgunaan Perangkat)
Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak memproduksi, menjual,
mengadakan untuk digunakan, mengimpor, mendistribusikan,
menyediakan atau memiliki perangkat keras atau perangkat lunak
komputer yang dirancang atau secara khusus dikembangkan untuk
memfasilitasi perbuatan yang dilarang dan sandi lewat komputer,
kode akses, atau hal yang sejenis dengan itu, yang ditujukan agar
sistem elektronik menjadi dapat akses dengan tujuan memfasilitasi
perbuatan yang dilarang. (Pasal 34 UU ITE)
7. Computer Related Fraud and Forgery (Penipuan dan Pemalsuan yang
berkaitan dengan Komputer)
Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak melakukan manipulasi,
penciptaan, perubahan, penghilangan, pengerusakan Informasi
Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dengan tujuan agar
Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik tersebut dianggap
seolah-olah data yang otentik (Pasal 35 UU ITE).
Pemberatan Pidana (Pasal 52) Pidana pokok ditambah 1/3 jika perbuatan
seperti dimaksud pada Pasal 27 ayat (1) menyangkut kesusilaan atau
eksploitasi seksual terhadap anak
Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud pada Pasal 30 sampai
dengan 37 ditujukan terhadap komputer dan/atau Sistem Elektronik serta
Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik milik Pemerintah
dan/atau yang digunakan untuk layanan publik.
Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 sampai
dengan Pasal 37 ditujukan terhadap komputer dan/atau Sistem Elektronik
serta Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik milik
Pemerintah dan/atau badan strategis termasuk dan tidak terbatas pada
lembaga pertahanan, bank sentral, perbankan, keuangan, lembaga
Internasional, otoritas penerbangan. Pidana pokok masing-masing Pasal
ditambah dua per tiga.
Dalam hal tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 sampai
dengan Pasal 37 dilakukan oleh Korporasi dipidana dengan pidana pokok
ditambah dua per tiga.