DATANG
PUSAT PENERANGAN HUKUM
KEJAKSAAN AGUNG REPUBLIK
INDONESIA
www.kejaksaan.go.id
PUSAT PENERANGAN HUKUM
KEJAKSAAN AGUNG REPUBLIK
INDONESIA
PUSAT PENERANGAN HUKUM
KEJAKSAAN AGUNG REPUBLIK
INDONESIA
PENCUCIAN UANG
GAYA HIDUP
DAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG
PROSES PENCUCIAN UANG
BERDASARKAN TEORI
Placement
Penempatan dana yang dihasilkan dari
tindak kejahatan ke dalam sistem
keuangan
Layering
Memindahkan/mengubah bentuk dana melalui
transaksi keuangan yang kompleks dalam
rangka mempersulit pelacakan asal usul
dana
Integration
Mengembalikan dana yang telah tampak sah kepada si
pelaku sehingga dapat digunakan dengan aman
PUSAT PENERANGAN HUKUM
KEJAKSAAN AGUNG REPUBLIK
INDONESIA
WASPADAI PENCUCIAN
UANG PASIF...!!!!
Menerima uang dalam jumlah besar,
diluar kebiasaan dan batas kewajaran
Menerima perhiasaan, barang antik,
barang mewah dalam jumlah fantastis
Menerima hibah yang tidak wajar
Menerima transfer uang dari pihak lain
Menerima sumbangan dalam jumlah diluar
batas – batas normal
Menerima penitipan uang, surat
berharga, harta kekayaan lainnya
(Suspicious Transaction)
9
Illegal
logging
Korupsi perbankan
Asuransi Perpajakan
TPPU
judi prostitusi
psikotropika Traffiking
in person
narkotika
10
PIHAK-PIHAK DALAM PENCUCIAN UANG
Pihak Pelapor Penyidik
Lembaga Pengawas dan Penuntut Umum
Pengatur Hakim
Ditjen Bea dan Cukai Lembaga eksternal, baik
PPATK domestik maupun
internasional
ASPEK-ASPEK PENEGAKAN HUKUM
DALAM UU RI NOMOR 25 TAHUN 2003
TENTANG PERUBAHAN ATAS UU RI NOMOR
15 TAHUN 2002 TENTANG
TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG
KETENTUAN PIDANA
TPPU
PASAL 3
UU TPPU
Mens Rea
Menyembunyikan asal usul
Menyamarkan asal usul
Mens Rea
Diketahui,
Patut Diduga
dari hasil tindak pidana
Subyek:
Orang perseorangan Obyek :
korporasi Harta Kekayaan
Mens Rea
Diketahui,
Patut Diduga,
dari hasil tindak pidana
Subyek:
Obyek :
Orang perseorangan
Actus Reus (Perbuatan) Harta Kekayaan
korporasi
Menggunakan (Commision)
• penempatan, sumbangan,
• pentransferan, penitipan,
• pembayaran,
• hibah,
penukaran
HUKUM ACARA PENANGANAN TPPU
“Penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di sidang pengadilan
serta pelaksanaan putusan yang telah memperoleh kekuatan hukum
tetap terhadap tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Undang-
Undang ini dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan, kecuali ditentukan lain dalam Undang-Undang ini.” (Pasal
68 UU TPPU)
Alat bukti yang sah dalam pembuktian tindak pidana pencucian uang ialah:
a. alat bukti sebagaimana dimaksud dalam Hukum Acara Pidana; dan/atau;
b. alat bukti lain berupa informasi yang diucapkan, dikirimkan, diterima,
atau disimpan secara elektronik dengan alat optik atau alat yang serupa
optik dan Dokumen.
(Pasal 73 UU TPPU)
Dokumen adalah data, rekaman, atau informasi yang dapat dilihat, dibaca,
dan/atau didengar, yang dapat dikeluarkan dengan atau tanpa bantuan suatu
sarana, baik yang tertuang di atas kertas atau benda fisik apa pun selain kertas
maupun yang terekam secara elektronik, termasuk tetapi tidak terbatas pada:
a. tulisan, suara, atau gambar;
b. peta, rancangan, foto, atau sejenisnya;
c. huruf, tanda, angka, simbol, atau perforasi yang memiliki makna atau
dapat dipahami oleh orang yang mampu membaca atau memahaminya.
(Pasal 1 Angka 16 UU TPPU)
PENYIDIKAN
“Dalam hal penyidik menemukan bukti permulaan yang cukup terjadinya TPPU
dan tindak pidana asal, penyidik menggabungkan penyidikan tindak pidana asal
dengan penyidikan TPPU dan memberitahukannya kepada PPATK”. (Pasal 75 UU
TPPU)
PENUNTUTAN
“Dalam hal diperoleh bukti yang cukup bahwa masih ada Harta
Kekayaan yang belum disita, hakim memerintahkan jaksa
penuntut umum untuk melakukan penyitaan Harta Kekayaan
tersebut.“ (Pasal 81 UU TPPU)
PELINDUNGAN BAGI PIHAK PELAPOR,
PELAPOR, DAN SAKSI
TERIMA KASIH
www.kejaksaan.go.id