NIM : 041665619
Semester : 8
Kelas : Ilmu Hukum
TTM ke- : 3
Kode MK : HKUM4308/Hukum
Perbankan dan Tindak
Pidana Pencucian Uang
Nilai Tertinggi : ………………………
Nilai Terendah : ………………………
Nama Tutor : Beni Kusmawan, SH.MH
Paraf Tutor : ………………………
Jawaban
2. Jenis tindak pidana pencucian uang memiliki karakteristik yang berbeda-beda, adapun jenis
pencucian uang pada umumnya dilakukan adalah sebagai berikut:
a. mengubah atau memindah “property” Yang diketahuinya berasal dari kejahatan, dengan
tujuan menyembunyikan asal usul gelap dari “property” tersebut atau untuk membantu
seseorang menghindari akibat akibat hukum dari keterlibatannya dalam melakukan
kejahatan.
b. menyembunyikan keadaan yang sebenarnya dari “property” Yang berasal dari kejahatan
itu, baik sumbernya, asal usulnya, lokasinya, penempatan atau pembagian nya, pergerakan
atau penyalurannya, maupun hak yang berhubungan dengan “property” tersebut.
c. menguasai atau menerima, memiliki atau menggunakan “property” Yang diketahuinya
berasal dari kejahatan atau dari keikutsertaannya dalam melakukan kejahatan itu.
3. Unsur-unsur tindak pidana pencucian uang merupakan segala delik yang terdapat dalam
ketentuan hukum yang mengatur tentang perbuatan orang atau suatu korporasi yang mana
perbuatan tersebut adalah perbuatan tindak pidana pencucian uang atau yang terkait dengan
tindak pidana pencucian uang yang dapat diberikan sanksi hukum dalam ketentuan undang-
undang yang berlaku dan orang atau suatu korporasi yang melakukan perbuatan tersebut
dapat dimintakan pertanggung jawaban kepada nya.
4. Alat bukti yang sah dalam pembuktian tindak pidana pencucian uang sebagaimana diatur
dalam Pasal 73 Undang-Undang PPTPPU mengacu pada hukum acara pidana sebagaimana
diatur dalam Pasal 184 KUHAP, yaitu sebagai berikut
a. keterangan saksi
b. keterangan ahli
c. surat
d. petunju
e. keterangan terdakwa
Dalam UU PPTPPU sekaligus diatur mengenai bukti elektronik, yakni alat bukti lain berupa
informasi yang diucapkan, dikirimkan, diterima, atau disimpan secara elektronik dengan alat
optik atau alat yang serupa optik dokumen, sebagaimana di definisikan pengertian dokumen
dalam Pasal 1 Angka 16 UU TPPU.
5. Penyidik pidana asal adalah pejabat dari Instansi yang oleh undang undang diberi kewenangan
untuk melakukan penyidikan terhadap tindak pidana awalnya (predicate crime), yaitu Kepolian
RI, Kejaksaan,Komisi Pemberantas Korupsi (KPK), Badan Narkotika Nasional (BNN), serta Ditjen
Pajak dan Ditjen Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI. Sedangka Penyidik tindak pidana
asal, dapat melakukan penyidikan tindak pidana pencucian uang apabila menemukan bukti
permulaan cukup terjadinya tindak pidana pencucian uang saat melakukan penyidikan tindak
pidana asal sesuai kewenangan nya.