Anda di halaman 1dari 11

PERANAN PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA

PENYIDIKAN TINDAK PIDANA IMIGRASI

Oleh:
Ferry Aldian Lumban Toruan 1)
Adma Leonardo Mungkur 2)
Muhammad yasid 3
Universitas Darma Agung, Medan 1,2,3)
E-mail:
ferylb@gmail.com 1)
admamungkur@yahoo.co.id 2)
3)
yasidfakultashukum@gmail.com

ABSTRACT
This study aims at finding out how the form of criminal acts of fraud on the basis
of accounts payable; how is the role of Civil Servant Investigators regulated in
Law Number 9 of 1992 related to the role of investigators according to Law
Number 8 of 1981; how is the effectiveness of the investigation by Civil Servant
Investigators on the prevention of immigration crimes. This research method is
normative juridical. Data collection was carried out in 2 (two) ways, namely:
Literature research method, this research the author carried out by reading and
reviewing various literatures and decisions that were relevant and related to the
research problems discussed as a theoretical basis. As for the result, the
immigration investigator who exceeds his authority as an investigator can be
subject to a criminal, or sanctioned for the act, which sanction depends on the act
in terms of exceeding his authority as an immigration investigator, if the act is a
criminal act then it can be subject to sanctions in accordance with Law Number 9
of 1992 and/or several articles in the Criminal Procedure Code.
Keywords: Immigration Crime, Investigation, Suspect.

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan menemukan bagaimana bentuk tindak pidana penipuan
dengan dasar hutang piutang; bagaimana peranan Penyidik Pegawai Negeri Sipil
yang diatur dalam UU Nomor 9 Tahun 1992 dihubungkan dengan peran penyidik
menurut UU Nomor 8 Tahun 1981; bagaimana efektivitas penyidikan oleh
Penyidik Pegawai Negeri Sipil terhadap penanggulangan tindak pidana Imigrasi.
Metode penelitian ini adalah yuridis normative. Pengumpulan data dilakukan
dengan 2 (dua) cara yaitu :Metode penelitian kepustakaan, penelitian ini penulis
lakukan dengan membaca serta mengkaji berbagai literature serta putusan yang
relevan dan berhubungan dengan masalah penelitian yang dibahas sebagai
landasan teoritis. Adapun hasilnya adalah peyidik bidang keimigrasian yang
melampaui wewenangnya selaku peyidik maka dapat di kenakan pidana, atau
sanksi atas perbuatan tersebut, sanksi mana tergantung kepada perbuatan dalam
hal melampaui wewenangya selaku peyidik bidang ke imigrasian,apa bila
perbuatannya merupakan perbuatan pidsna maka dapat di kenakan sanksi sesuai
UU Nomor 9 Tahun 1992 dan atau beberapa pasal dalam KUHAP.
Kata Kunci: Tindak Pidana Imigrasi, Penyidikan, Tersangka.

JURNALRECTUM, Vol. 4 No. 1, 2022 Januari; 59 - 69 59


1. PENDAHULUAN Jenis tindak pidana
Hukum pidana merupakan keimigrasian yang pernah diproses
bagian dari hukum publik. Hukum oleh Poltabes Medan dan Sekitarnya
mengatur tingkah laku manusia agar dan kantor Imigrasi di kota Medan
dapat tertib dalam perhubungan antara lain :
sesamanya. Disebabkan ruang 1. Masalah narkotika dan zat
lingkup dari hukum itu sangat luas terlarang.
sehingga sangat sulit memberikan 2. Over stay, yaitu tinggal melebihi
defenisi hukum. jangka waktu yang sudah
ditetapkan (lebih dari dua bulan),
Hukum keimigrasian
melanggar Pasal 52 UU No. 9
dalam hubungannya dengan hukum
Tahun 1992 tentang kemigrasian.
pidana (KUHP) dapat di lihat dalam
3. Masalah tenaga kerja asing di kota
Pasal 103 KUH Pidana yang
Medan.
berbunyi sebagai berikut :
4. Orang asing yang bekerja sebagai
Ketentuan dari delapan bab yang
native speaker pada lembaga-
pertama dari buku pertama KUH.
lembaga pendidikan atau kursus
Pidana berlaku juga terhadap
bahasa asing.
perbuatan yang dapat dihukum
5. Penyanyi atau penari di hotel atau
menurut peraturan perundang-
tempat wisata lainnya.
undangan (wet) tindakan umum
6. Perkawinan campuran, laki-laki
pemerintah (algemen maatregelen
asing kawin dengan perempuan
van bestuur) atau ordonasi
Indonesia dengan maksud untuk
menentukan peraturan lain.
tinggal lama di Indonesia atau
Undang-undang Nomor 9
Medan pada khususnya
Tahun 1992 tentang Keimigrasian
(mengubah izin kunjungan wisata
disebutkan bahwa setiap orang yang
menjadi izin tinggal terbatas).
masuk atau ke luar wilayah
7. Prostitusi.
Indonesia tanpa melalui pemeriksaan
Kasus-kasus di atas
oleh Pejabat Imigrasi di tempat
banyak yang sulit dibuktikan secara
pemeriksaan imigrasi dipidana
hukum, misalnya orang asing yang
dengan pidana penjara paling lama 3
bekerja sebagai nativespeaker,
(tiga) tahun atau denda paling
perkawinan campuran, prostitusi.
banyak Rp.15.000.000,-
Terhadap orang asing yang
dengan sengaja menggunakan visa 2. TINJAUAN PUSTAKA
atau memalsukan visa atau izin Penyidik Pejabat Pegawai Negeri
keimigrasian dan dengan sengaja Sipil (PPNS)
Syarat pengangkatan untuk
menggunakan visa palsu atau yang
menjadi Penyidik Pejabat Pegawai
dipalsukan untuk masuk atau berada
Negeri Sipil (PPNS) pada Pasal 3a
di wilayah Indonesia akan dipidana
ayat (1) Peraturan Pemerintah (PP)
penjara paling lama 6 (enam) tahun
No 58 tahun 2010 tentang Perubahan
dan denda paling banyak
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 27
Rp.30.000.000,-
Tahun 1983 Tentang Pelaksanaan
Tindak pidana yang
Kitab Undang-Undang Hukum Acara
dimaksudkan di atas adalah tindak
Pidana yaitu:
pidana membuat palsu atau
1. Masa kerja sebagai pegawai negeri
memalsukan visa atau izin
sipil paling singkat 2 tahun 2.
keimigrasian.

60 PERANAN PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA PENYIDIKAN


TINDAK PIDANA IMIGRASI
Ferry Aldian Lumban Toruan 1) Adma Leonardo Mungkur 2) Muhammad yasid 3
Berpangkat paling rendah penata dengan bukti itu membuat terang
muda / golongan III a tindak pidana yang terjadi, dan
3. Berpendidikan paling rendah menemukan tersangkanya
sarjana hukum atau sarjana lain
yang setara 3. METODE PELAKSANAAN
4. Bertugas dibidang teknis Menggunakan metode
operasional penegakan hukum yuridis normative, yakni mengkaji
5. Sehat jasmani dan rohani yang kepustakaan.
dibuktikan dengan surat 1. Jenis dan Sumber Data
keterangan dokter pada rumah Jenis dan sumber data
sakit pemerintah yang akan digunakan yaitu :
6. Setiap unsur penilaian pelaksanaan Data sekunder, yaitu data yang
pekerjaan dalam Daftar Penilaian diperoleh melalui studi kepustakaan
Pelaksanaan Pekerjaan pegawai terhadap berbagai macam bahan
negeri sipil paling sedikit bernilai bacaan yang berkaitan dengan obyek
baik dalam 2 tahun terakhir kajian seperti literature-literatur,
7. Mengikuti dan lulus pendidikan dokumen, putusan hakim
dan pelatihan di bidang tentanmaupun sumber lainnya yang
penyidikan berkaitan dengan masalah dan tujuan
penelitian.
Penyidikan 2. Teknik Pengumpulan Data
Pasal 1 angka (2) Kitab Pengumpulan data
Undang-Undang Hukum Acara dilakukan dengan 2 (dua) cara yaitu
Pidana No 8 tahun 1981 menegaskan :Metode penelitian kepustakaan,
bahwa : Penyidikan adalah penelitian ini penulis lakukan dengan
serangkaian tindakan penyidik dalam membaca serta mengkaji berbagai
hal dan menurut cara yang diatur literature serta putusan yang relevan
dalam Undang-Undang ini untuk dan berhubungan dengan masalah
mencari serta mengumpulkan bukti penelitian yang dibahas sebagai
yang terjadi dan guna menemukan landasan teoritis.
tersangkanya. Berdasarkan 3. Analisis Data
pengertian penyidikan yang termuat Data-data yang telah
dalam Pasal 1 angka 2 Kitab diperoleh baik data primer maupun
Undang-Undang Hukum Acara data sekunder kemudian akan
Pidana, unsur-unsur yang terkandung dianalisis agar menghasilkan
dalam pengertian penyidikan adalah: kesimpulan. Kemudian hasil akan
a. Penyidikan merupakan disajikan secara deskriptif, sehingga
serangkaian tindakan yang dapat memberikan pemahaman yang
mengandung tindakantindakan jelas dan terarah dari hasil penelitian
yang antara yang satu dengan nantinya.
yang lain saling berhubungan
b. Penyidikan dilakukan oleh pejabat 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
publik yang disebut penyidik A. Peranan Penyidik Pegawai
c. Penyidikan dilakukan dengan Negeri Sipil yang diatur dalam
berdasarkan peraturan perundang- UU Nomor 9 Tahun 1992
undangan d. Tujuan penyidikan dihubungkan dengan peran
adalah mencari dan penyidik menurut UU Nomor 8
mengumpulkan bukti, yang Tahun 1981

JURNALRECTUM, Vol. 4 No. 1, 2022 Januari; 59 - 69 61


Untuk ketentuan pidana pemeriksaan imigrasi.
dalam Undang-undang Keimigrasian Dilihat dari pengertian di
diberlakukan juga peraturan umum atas, bahwa imigrasi merupakan
Buku Pertama KUH. Pidana yang perpindahan orang- orang dari suatu
diatur dalam Pasal 1 sampai dengan daerah lain yang melintasi batas
Pasal 103 terutama antara lain negara. Karena perpindahan tersebut
menyangkut asas-asas hukum pidana bersifat lintas sektoral atau melintasi
sebagai berikut : batas negara, maka perpindahan
a. Nullum delictum sine praevia lege tersebut menyangkut masalah
poenali, artinya tindak pidana manusia, yang keluar masuk dari
tidak akan ada jika ketentuan suatu negara ke negara lain, sehingga
pidana dalam Undang-undang setiap negara sangat diperlukan
tidak ada terlebih dahulu atau adanya suatu peraturan mengenai tata
dengan perkataan lain tindak cara keluar masuknya para imigran,
pidana tidak ada kalau baik secara legal maupun ilegal.
ketentuannya tidak ada (Pasal 1 Peraturan tersebut sebagai upaya
ayat (1) KUH. Pidana). menjaga keamanan negara dari
b. Nebis in Idem, artinya orang tidak kemungkinan adanya tindakan yang
boleh dituntut sekali lagi lantaran akan mengganggu kedaulatan negara
perbuatan/peristiwa yang baginya masing-masing.
telah diputuskan oleh hakim atau Dalam KUH Pidana
dengan perkataan lain orang tidak beserta penjelasannya tidak ada
dapat dituntut untuk kedua menyebutkan secara jelas tentang apa
kalinya dalam peristiwa itu juga. itu yang dimaksud dengan modus
Sanksi pidana dalam operandi. Sedangkan masalah ini
tindak kejahatan bidang keimigrasian adalah sangat penting dalam hal
adalah bersifat alternatif karena mengusut atau menumpas kejahatan,
dapat dikenakan pidana penjara atau karena kejahatan itu tidak hanya
denda yaitu dapat dikenakan salah ditumpas hanya dengan peraturan
satu. Karena ancaman pidana penjara perundang-undangan saja, melainkan
maksimum 3 (tiga) tahun, maka juga ditumpas dari sudut diri pelaku
sesuai dengan Pasal 21 ayat (4) kejahatan. Menurut Kamus Hukum
KUHAP terhadap tersangka atau disebutkan bahwa modus operandi
terdakwa yang melakukan tindak adalah "teknik, atau cara-caranya
pidana dapat dikenakan penahanan. beroperasi (method of operation
Sesuai dengan Pasal 62 technique) atau jalannya perbuatan-
Undang-undang Nomor 9 Tahun perbuatan kejahatan".
1992 tentang Keimigrasian, maka Dari pengertian tersebut di
tindak pidana penyalahgunaan izin atas dapat diketahui bahwa modus
keimigrasian dikategorikan sebagai operandi itu adalah merupakan
kejahatan (misdriff). Izin teknik atau cara ataupun metode-
keimigrasian ini adalah kewajiban metode yang dipergunakan oleh
yang harus dipenuhi oleh setiap pelaku (subjek) tindak pidana itu.
orang asing yang akan melakukan Jadi jelaslah bahwa modus operandi
perjalanan ke Indonesia. Tanpa ini titik beratnva adalah terletak pada
memiliki izin Keimigrasian yang sah, diri pelaku dalam mempersiapkan
kedatangan orang asing dapat ditolak suatu kejahatan.
pejabat keimigrasian di tempat

62 PERANAN PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA PENYIDIKAN


TINDAK PIDANA IMIGRASI
Ferry Aldian Lumban Toruan 1) Adma Leonardo Mungkur 2) Muhammad yasid 3
Untuk lebih jelasnya Sedangkan kegiatan yang
tentang modus operandi yang pernah berdampak negatif antara lain :
ditemukan pada pelanggaran 1. Pengaruh budaya asing yang tidak
penyalahgunaan izin kunjungan sesuai dengan kepribadian bangsa
wisata adalah: Indonesia.
2. Penyelundupan barang-barang
1. Wisatawan tersebut melebihi
terlarang, seperti narkotik, heroin
tenggang waktu fasilitas bebas
dan lain-lain.
visa.
3. Masuknya imigran gelap (Illegal
2. Menyalahi izin kunjungan wisata
Immigranten).
yaitu dengan menggunakan izin
Sesuai dengan
kunjungan wisata tersebut untuk
kebijaksanaan keimigrasian yaitu
melakukan pekerjaan di
kebijakan saringan (selective policy),
Indonesia.
yang ditujukan baik terhadap orang
Demikian pula halnya
asing maupun terhadap warga negara
dengan imigrasi di Indonesia,
Indonesia bahwa hanya orang asing
peranannya lebih menitikberatkan
yang bermanfaat bagi pernbangunan
kepada proses pengaturan dan
nasional yang akan diizinkan masuk
pengawasan latu lintas orang-orang
ke dan berada di Indonesia.
asing yang ke luar dan masuk ke
Sedangkan terhadap warga negara
wilayah Indonesia.
Indonesia kebijakan itu berarti hanya
Jadi sangat tepat jika
warga negara Indonesia yang
imigrasi merupakan suatu instansi
bermanfaat bagi pembangunan
terdepan penjaga pintu gerbang ngara
nasional yang dapat diberikan
Indonesia sesuai dengan semboyan
dokumen atau perizinan keimigrasian
imigrasi 'Bhumipura Yakhsapurna
untuk melakukan perjalanan ke luar
Wibhawa', artinya penjaga pintu
negeri. Atas dasar inilah bahwa
tanah air yang berwibawa penuh.
imigrasi mempunyai wewenang
Karena objek sasarannya
untuk mencekal terhadap warga
adalah manusia yaitu manusia yang
negara Indonesia dan orang asing
masuk ke Indonesia dan keluar darl
yang akan pergi ke luar negeri dan
Indonesia, maka tidak heran bila
masuk ke wilayah Indonesia.
manusia yang bergerak di titik terluar
Mengingat jumlah
tanah air menuju tempat-tempat
perlintasan warga negara antar
pendaratan jelas membawa gagasan-
negara yang semakin meningkat,
gagasan atau kegiatan-kegiatan yang
merupakan suatu tantangan bagi
terkandung di dalamnya, baik berupa
imigrasi dan untuk mengantisipasi
karya, karsa maupun cipta. Gagasan-
masalah-masalah tersebut diperlukan
gagasan atau kegiatan-kegiatan
suatu penanganan yang sungguh-
tersebut dapat berdampak positif
sungguh oleh aparat imigrasi serta
maupun negatif. Kegiatan yang
peningkatkan pengawasan terhadap
berdampak positif antara lain:
orang-orang asing yang masuk dan
1. Pemasukan devisa. bagi negara,
berada di wilayah Indonesia antara
misalnya dalam bidang
lain memantapkan koordinasi antar
kepariwisataan.
instansi terkait. Kesemuanya itu akan
2. Bantuan tenaga ahli dari luar sukses jika sumber daya manusia
negeri pelaksana terdiri dari petugas-
3. Pengalihan teknologi

JURNALRECTUM, Vol. 4 No. 1, 2022 Januari; 59 - 69 63


petugas imigrasi yang berdisiplin dan paling lama 14 (empat belas) hari
berkualitas tinggi. terhitung sejak tanggal diberikannya
Dengan demikian setiap izin masuk di wilayah Republik
orang asing yang masuk ke wilayah Indonesia. Izin singgah ini dapat juga
negara Republik Indonesia wajib diberikan kepada orang asing dalam
mendapatkan izin masuk. Izin masuk keadaan tertentu, seperti misalnya
diberikan sesuai dengan jenis visa alat angkutannya mengalami
yang dimiliki orang asing yang kerusakan berat atau cuaca buruk,
bersangkutan. Pernberian izin masuk sehingga yang bersangkutan tidak
ini dilakukan oleh pejabat imigrasi mungkin untuk meninggalkan
yang bertugas di tempat pemeriksaan wilayah Republik Indonesia.
imigrasi dengan cara menerakan izin 2. Izin Kunjungan
pada visa atau surat perjalanan orang Diberikan kepada orang
asing yang bersangkutan. asing yang berkunjung ke wilayah
Izin masuk diberikan juga Republik Indonesia dalam rangka
kepada pemegang izin masuk kunjungan tugas pemerintahan,
kembali setelah izin masuk kernbali pariwisata, kegiatan sosial budaya
itu masih berlaku. Izin masuk atau usaha. Izin ini diberikan untuk
kembali diberikan oleh Kepala jangka waktu 60 hari terhitung sejak
Kantor Imigrasi setempat. Pemegang tanggal diberikannya izin masuk di
visa diplomatik atau visa dinas yang wilayah Republik Indonesia. Kecuali
akan bertugas di Indonesia dan telah dalam hal untuk keperluan wisata,
diberi izin masuk wajib mengurus izin kunjungan ini dapat pula
izin tinggal diplomatik atau izin diperpanjang paling lama lima kali
tinggal dinas. Permohonan izin ini berturut-turut, setiap kali
ditujukan kepada Menteri Luar perpanjangan untuk jangka waktu 30
Negeri atau pejabat yang ditunjuk hari.
paling lama 60 (enam puluh) hari 3. Izin Tinggal Terbatas
terhitung sejak tanggal diberikannya Izin ini dapat diberikan
izin masuk. Izin tinggal diplomatik oleh Direktur Jenderal Imigrasi atau
atau izin tinggal dinas ini diberikan pejabat yang ditunjuk kepada :
untuk jangka waktu yang telah a. Orang asing pemegang visa
ditetapkan dengan keputusan Menteri tinggal terbatas.
Luar Negeri. Ketentuan ini tidak b. Anak asing yang lahir di
berlaku apabila mereka hanya Indonesia berumur di bawah
melakukan kunjungan singkat di 18 tahun dan belum kawin
wilayah negara Republik Indonesia. dari ibu warga negara
Izin keimigrasian seperti Indonesia dan ayahnya tidak
yang disebutkan dalam Pasal 24 atau belum memîliki izin
sampai dengan Pasal 28 UU Nomor keimigrasian.
9 Tahun 1992 adalah : c. Orang asing yang bekerja
1. Izin Singgah. sebagai nakhoda, anak buah
Diberikan kepada orang kapal di kapal atau pada alat
asing yang memerlukan singgah di apung atau sebagai tenaga
wilayah Indonesia untuk meneruskan ahli pada kapal atau pada alat
pérjalanan ke negara lain. Izin apung yang sedang bekerja di
singgah sering disebut izin transit. perairan nusantara, laut
Izin ini diberikan untuk jangka waktu teritorial atau pada instalasi

64 PERANAN PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA PENYIDIKAN


TINDAK PIDANA IMIGRASI
Ferry Aldian Lumban Toruan 1) Adma Leonardo Mungkur 2) Muhammad yasid 3
landas kontinen atau pada Keimigrasian dapat
Zona Ekonomi Ekslusif untuk dirumuskan sebagai hal ikhwal lalu
tinggal di wilayah negara lintas orang yang masuk atau keluar
Republik Indonesia dalam wilayah negara Republik lndonesia
jangka waktu paling lama dan pengawasan terhadap orang
satu tahun dan dapat asing di wilayah negara Republik
diperpanjang paling banyak Indonesia.
lima kali berturut-turut, setiap Sebelum diundangkannya
kali perpanjangan diberikan Undang-Undang Nomor 9 Tahun
untuk jangka waktu paling 1992, masalah keimigrasian ini
lama satu tahun. diatur oleh berbagai peraturan
4. Izin Tinggal Tetap perundang-undangan. Baik produk
Dapat diberikan oleh Menteri pemerintah Belanda maupun
Kehakiman atau pejabat yang pemerintah Republik Indonesia
ditunjuk kepada : setelah Proklamasi Kernerdekaan.
a. Orang asing yang telah Peraturan perundang-undangan yang
diberikan izin menetap dimaksud adalah :
berdasarkan UU No. 9 Tahun a. Toelatingsbesluit 1916 (Stb.
1992 tentang kependudukan 1916-47) jo. Toelatingsbesluit
orang asing. 1949 (Stb. 1949-331).
b. Orang asing yang telah b. Undang-Undang No.42/Drt/1950
diberikan izin tinggal terbatas tentang Bea Imigrasi
yang dialihkan statusnya c. Undang-Undang No.9/Drt/1953
menjadi izin tinggal tetap. tentang Pengawasan Orang
Izin tinggal tetap ini Asing
diberikan untuk jangka waktu lima d. Undang-Undang No.8/Drt/1955
tahun sejak diterbitkannya izin Tentang Tindak Pidana Imigrasi
tersebut dan dapat diperpanjang e. Undang-Undang No.9/Drt/1955
setiap lima tahun sekali selama yang Tentang Kependudukan Orang
bersangkutan menetap di wilayah Asing.
negara Republik Indonesia. f. Undang-Undang No.14/Drt/1959
5. Izin Kunjungan Singkat tentang Surat Perjalanan
Izin ini cukup unik, karena Republik Indonesia.
tidak dikenal dalam UU No. 9 Tahun g. Dengan diundangkannya UU
l992. Petunjuk teknis Direktur Nornor 9 Tahun 1992 tentang
Jenderal Imigrasi No. F.1215- Keimigrasian yang mulai
IZ.01.02 Tahun l993 tentang berlaku sejak tanggal 31 Maret
pelayanan dan pengawasan Bebas 1992, peraturan perundang-
Visa Kunjungan Singkat (BVKS) undangan tersebut di atas
menerangkan bahwa izin kunjungan dinyatakan tidak berlaku lagi.
singkat ini adalah pengembangan
lebih lanjut dari izin kunjungan. Izin Menurut ketentuan
kunjungan singkat ini berlaku paling Undang-undang Nomor 9 Tahun
lama 2 bulan atau 60 hari dan tidak 1992 tentang Keimigrasian
dapat diperpanjang dan dialihkan disebutkan bahwa setiap orang yang
statusnya menjadi jenis izin tinggal masuk atau ke luar wilayah
lainnya. Indonesia tanpa melalui pemeriksaan
oleh Pejabat imigrasi di tempat

JURNALRECTUM, Vol. 4 No. 1, 2022 Januari; 59 - 69 65


pemeriksaan imigrasi dipidana wewenang sesuai dengan undang-
dengan pidana penjara paling lama 3 undang yang menjadi dasar
(tiga) tahun atau denda paling hukumnya masing-masing dan dalam
banyak Rp. 15.000.000,- pelaksanaan tugasnya berada
Kewenangan Penyidik dibawah koordinasi dan pengawasan
Pegawai Negeri Sipil (PPNS) penyidik tersebut dalam Pasal 6 ayat
Imigrasi dalam melakukan 1 huruf a.
penyidikan keimigrasian Untuk mengetahui dari
sebagaimana diatur dalam pasal 47 kalimat "koordinasi dan pengawasan
ayat (2) UU nomor 9 Tahun 1992 penyidik" tersebut dalam Pasal 6 ayat
dan jika dirinci ada 13 (tigas belas) (1) huruf a dari UU No. 8 tahun
tindakan penyidikan, terdiri dari : 1981, dapat diketahui dari SK
1. Menerima laporan tentang adanya Markas Besar Kepolisian RI No. Pot
tindak pidana keimigrasian. S.SKep/369/X/1985 yang
2. Memanggil tersangka menyatakan. bahwa koordinasi
3. Memeriksa tersangka adalah suatu bentuk hubungan kerja
4. Menggeledah tersangka antara penyidik Polri dengan
5. Menangkap tersangka penyidik Pegawai Negeri Sipil dalam
6. Menahan tersangka rangka pelaksanaan penyidikan
7. Memeriksa surat-surat, dokumen- tindak pidana yang menyangkut
dokurnen, surat perjalanan atau bidang tertentu.
benda-benda yang ada Adapun wujud koordinasi
hubungannya dengan tindak dapat berupa :
pidana keimigrasian. 1. Mengatur dan menerangkàn lebih
8. Menyita surat-surat, dokumen- lanjut dalam keputusan instansi
dokumen, surat perjalanan atau bersama.
benda-benda yang ada 2. Mengadakan rapat-rapat berkala
hubungannya dengan tindak pada waktu-waktu tertentu yang
pidana keimigrasian. dipandang perlu.
9. Memanggil saksi 3. Menunjuk seseorang atau lebih
10. Memeriksa atau meminta pejabat dari masing-masing
keterangan (didengar Departemen/ instansi yang secara
keterangannya) saksi. fungsional dan menangani
11. Melakukan perneriksaan di penyidik Pegawai Negeri Sipil
tempat-tempat tertentu yang dengan penghubung.
diduga terdapat suratsurat, 4. Menyelenggarakan pendidikan
dokumen-dokumen, surat pe~alan dan latihan penyidik Pegawai
atau benda-benda lain yang ada Negeri Sipil Sipil dengan
hubungannya dengan tindak penekanan di bidang pendidikan.
pidana keimigrasian. Sedangkan yang dimaksud
12. Mengambil sidikjari tersangka. dengan "pengawasan" adalah proses
13. Memotret tersangka. pengamatan pelaksanaan penyidikan
Wewenang ini sudah yang dilakukan dapat dibenarkan
sesuai dengan ketentuan dari Pasal 7 secara materil maupun formal dan
ayat 2 UU No. 8 tahun 1981 yang berjalan sesuai dengan ketentuan
menyebutkan bahwa Penyidik yang berlaku, adapun wujud
sebagaimana dimaksud dalam Pasal pengawasan ini meliputi :
6 ayat 1 huruf b mempunyai

66 PERANAN PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA PENYIDIKAN


TINDAK PIDANA IMIGRASI
Ferry Aldian Lumban Toruan 1) Adma Leonardo Mungkur 2) Muhammad yasid 3
1. Pengawasan kegiatan penyidik bahwa pelaporan dari seseorang
yang sedang dilakukan oleh terhadap adanya tindak pidana
penyidik Pegawai Negeri Sipil bidang keimigrasian merupakan
Sipil serta memberikan hal yang mendasar dan
pengawasan teknis. merupakan awal untuk melakukan
2. Pengawasan teknis dalam rangka tindakan-tindakan selanjutnya,
pembinaan dan peningkatan seperti yang diatur dalam UU
kemampuan penyidik Pegawai Nomor 9 Tahun 1992.
Negeri Sipil Sipil dan 8. Dalam hal ini laporan telah
memberikan petunjuk bila diterima dan setelah diperiksa
terdapat kekurangan-kekurangan ternyata benar telah terdapat bukti
untuk disempurnakan. permulaan yang cukup, maka
3. Setiap penyidik Pegawai Negeri penyidik Pegawai Negeri Sipil
Sipil dalam rangka melaksanakan dengan berdasarkan ketentuan
tugasnya yang mengetahui tentang Pasal 47 UU Nomor 9 Tahun
terjadinya peristiwa yang 1992 jo Pasal 7 KUHAP, dapat
merupakan tindak pidana wajib melanjutkan proses
segera melaporkan hal itu pada penyidikannya sehingga tindak
Penyelidik atau Penyidik. Laporan pidana tersebut disidangkan di
atau pengaduan yang dilakukan pengadilan.
secara tertulis harus 9. Berdasarkan uraian tersebut di
ditandatangani pelapor atau atas dapat dikemukakan bahwa
pengadu. Sedangkan laporan atau dalam proses penyidikan tentang
pengaduan yang diajukan secara tindak pidana bidang keimigrasian
lisan harus dicatat oleh penyidik terdapat kaitan yang erat antara
dan ditandatangani oleh pelapor Pasal 47 UU Nomor 9 Tahun
atau pengadu atau penyidik. 1992 dengan beberapa ketentuan
4. Tata cara pelaporan tentang telah KUHAP, yakni ketentuan Pasal 1
terjadinya tindak pidana di bidang angka 24 dan 25, Pasal 7, 106,
keimigrasian telah ditentukannya, 108, 109 dan Pasal lain yang
yakni berdasarkan pada berhubungan dengan penyidikan,
ketentuan-ketentuan KUHAP. yaitu mulai Pasal 110 sarnpai
5. Dengan demikian tata cara dengan Pasal 135 KUHAP.
pelaporan yang diatur dalam UU 10. Dalam hal menemukan bukti
Nomor 9 Tahun 1992 identik permulaan tentang adanya tindak
dengan ketentuan-ketentuan pidana bidang keimigrasian, tugas
KUHAP. penyidik pada prinsipnya untuk
6. Jika dihubungkan dengan mentuntaskan masalah tindak
ketentuan tindak pidana di bidang pidana bidang keimigrasian
keimigrasian, maka orang yang peranan Pegawai Negeri Sipil
berhak melaporkan tentang bidang keimigrasian tidak dapat
terjadinya tindak pidana bidang dipisahkan dari tugas penyidik
keimigrasian ialah setiap orang. Polri.
Jadi di dalamnya termasuk pejabat 11. Dengan demikian peran Penyidik
atau pegawai bidang Pegawai Negeri Sipil bidang
keimigrasian. keimigrasian merupakan
7. Selanjutnya penyidik bidang konsekuensi dari apa yang
keimigrasian tersebut menyatakan dinamakan tindak pidana bidang

JURNALRECTUM, Vol. 4 No. 1, 2022 Januari; 59 - 69 67


keimigrasian. Pada hakikatnya tentang penyidikan, kemudian
yang dimaksud dalam UU Nomor menerapkan hukum acara yang
9 Tahun 1992 adalah Pegawai berpedoman kepada KUHAP.
Negeri Sipil itu sendiri yang oleh Dengan demikian tata cara
karena ditunjuk UU lain (UU No. pelaporan yang diatur dalam UU
8 tahun 1981 tentang KUHAP) Nomor 9 Tahun 1992 identik
menjadi penyidik. dengan ketentuan-ketentuan
12. Penyidik dalam Undang Undang KUHAP, hal ini disebabkan :
No. 9 Tahun 1992 dalam hal a. Dalam penyidikan tindak pidana
melakukan penyidikan terhadap bidang keimigrasian yang
suatu tindak pidana bidang dilakukan Penyidik Pegawai
keimigrasian terbatas pada Negeri Sipil di kantor Imigrasi
kewenangan yang diberikan oleh sejak tahun 1999.
Undang-undang itu, yakni UU b. Penyidik Pegawai Negeri Sipil
Nomor 9 Tahun 1992. Oleh dikoordinir oleh sub bagian
karena peranan penyidik harus hukum dan pada awalnya
bertindak sesuai dengan ketentuan penyidik Pegawai Negeri Sipil
undang-undang. melakukan penyidikan terhadap
seseorang yang diduga melakukan
tindak pidana keimigrasian.
B. Efektivitas Penyidikan Oleh
Penyidik Pegawai Negeri Sipil
2. Peran penyidik bidang
Terhadap Penanggulangan Tindak
keimigrasian seperti yang diatur
Pidana Imigrasi adalah Penyidik
dalam Undang-Undang No. 9
Pegawai Negeri Sipil
Tahun 1992 lebih efektif dalam
Keimigrasian pada Pasal 105
melakukan penyidikan terhadap
Undang-undang No 6 Tahun 2011
tindak pidana di bidang
dilakukan penegakan hukum
keimigrasian hal ini disebabkan :
terhadap tindak pidana
a. Karena keterbatasan yang
memperdagangkan blanko
selalu dihadapi Polri,
dokumen perjalanan
khususnya keterbatasan
keimigrasian/paspor palsu dengan
personil di bidang penyidik
cara memberikan data yang tidak
b. Keterbatasan pengetahuan di
sah atau keterangan tidak benar
bidang tertentu menyebabkan
petugas imigrasi memperoleh
Polri tidak mampu menangani
dokumen perjalanan bagi dirinya
semua tindak pidana yang
sendiri.
terjadi.
c. Bagi penyidik bidang
5. SIMPULAN
keimigrasian yang melampaui
Berdasarkan pembahasan yang telah
wewenangnya selaku penyidik
diuraikan di atas, maka penulis dapat
maka dapat dikenakan pidana,
menarik kesimpulan sebagai berikut :
atau sanksi atas perbuatannya
1. Dalam proses penyidikan terhadap
tersebut, sanksi mana
tersangka yang melakukan tindak
tergantung kepada perbuatan
pidana di bidang keimigrasian,
dalam hal melampaui
maka tunduk kepada UU Nomor 9
wewenangnya selaku penyidik
Tahun 1992, yang juga tidak
bidang keimigrasian, apabila
terlepas dengan ketentuan yang
perbuatannya merupakan
diatur dalam Pasal-Pasal KUHAP

68 PERANAN PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA PENYIDIKAN


TINDAK PIDANA IMIGRASI
Ferry Aldian Lumban Toruan 1) Adma Leonardo Mungkur 2) Muhammad yasid 3
perbuatan pidana maka dapat B. Perundang-undangan
dikenakan sanksi sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945
UU Nomor 9 Tahun 1992 dan Kitab Undang-Undang Hukum
atau beberapa Pasal dalam Pidana (KUHP)
KUHP. Sedangkan apabila Kitab Undang-Undang Hukum Acara
perbuatan tersebut merupakan Pidana (KUHAP)
tindakan administratif alaupun
menyalahi kode etik jabatan
maka dapat dikenakan sanksi
adminstratif yang diatur dalam
PP No. 30 tahun 1980 tentang
disiplin Pegawai Negeri Sipil.

6. DAFTAR PUSTAKA
A. Buku-Buku
Prasetyo, Teguh, Hukum Pidana,
Rajawali Pers, Jakarta:
2014.
Ali, Achmad ,Menjelahi Kajian
Empiris Terhadap Hukum,
Kencana Prenada Media
Grup, Jakarta:2012.
Waluyo, Bambang, Pidana dan
Pemidanaan, Sinar
Grafika,Jakarta:2004.
Soekanto, Soerjono, Pokok-Pokok
Sosiologi Hukum,
Rajawali Pers,
Jakarta:2014.
B, Amran, Pengantar Tata Hukum
Indonesia, Graha Kirana,
Medan:2010.
Hamzah, Andi, KUHP & KUHAP
Edisi Revisi, Rineka Cipta,
Jakarta:2011.
Supramono, Gatot, Perjanjian Utang
Piutang, Kencana
Prenadamedia
Group,Jakarta:2013.
Gonggom T.P.Siregar, Hak-Hak
Korban Dalam Penegakan
Hukum Pidana, CV.
Manhaji, Medan: 2020

JURNALRECTUM, Vol. 4 No. 1, 2022 Januari; 59 - 69 69

Anda mungkin juga menyukai