Anda di halaman 1dari 29

Jakarta, 26 November 2019

Hal : Permasalahan Hak Desain Industri atas Gerobak Sorong antara PT Muharilman
Berkarya Bersama dengan Singapore Angel Inc., dan Direktorat Jenderal
Kekayaan Intelektual

Kepada Yth,
PT Muharilman Berkarya Bersama
Jalan Rungkut Industri V/2
Surabaya

A. PENDAHULUAN
Pendapat hukum ini disusun berdasarkan surat permohonan pendapat hukum
saudara Arief Tanjung, S.E., M.B.A., selaku Direktur Utama PT Muharilman
Berkarya Bersama yang meminta kami, Artaleo and Partners, untuk memberikan
pendapat hukum terhadap permasalahan Hak atas Desain Industri Pegangan dan Ban
Gerobak Sorong yang selanjutnya ditulis Desain Industri Gerobak Sorong antara
PT Muharilman Berkarya Bersama, Singapore Angel Inc., dan Direktorat Jenderal
Kekayaan Intelektual yang selanjutnya ditulis DJKI.
Adapun bukti-bukti/dokumen yang diserahkan oleh PT Muharilman Berkarya
Bersama antara lain:
1. Sertifikat Desain Industri Nomor ID002069-D terhadap ban Gerobak
Sorong atas nama PT Muharilman Berkarya Bersama;
2. Sertifikat Desain Industri Nomor ID0020653-D terhadap pegangan Gerobak
Sorong atas nama PT Muharilman Berkarya Bersama;
3. Sertifikat Desain Industri Nomor ID0020734-D terhadap badan Gerobak
Sorong atas nama PT Muharilman Berkarya Bersama;
4. Sertifikat Hak Cipta Nomor 021682 terhadap cetak biru Gerobak Sorong
atas nama PT Muharilman Berkarya Bersama;
5. Berita Resmi Desain Industri Seri-B Nomor 06/DI/2018;
6. Berita Resmi Desain Industri Seri-B Nomor 06/DI/2019;
7. Berita Resmi Merek Seri-A Nomor 04/I/A/2019;
8. Screenshot situs web Daftar Perusahaan Distributor Tunggal di Indonesia;
9. Salinan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Muharilman Berkarya
Bersama Tahun 2017.
Bukti-bukti dan dokumen yang dijadikan dasar pembuatan pendapat hukum di
atas telah dianggap asli dan sah serta tidak ada perubahan selama disusunnya
pendapat hukum ini. Selanjutnya perlu diperhatikan bahwa apa yang akan kami
bahas dalam pendapat hukum ini hanya berdasarkan pada bukti-bukti dan dokumen
yang dilampirkan oleh klien kami serta dilihat dari segi hukum dimana hukum
nasional Indonesia sebagai dasar pembuatan pendapat hukum dan tidak menyangkut
kepada bidang ilmu lainnya. Kami tidak bertanggung jawab atas segala sesuatu yang
diakibatkan karena adanya pemalsuan dokumen dan penyembunyian fakta yang
diberikan kepada kami.

B. DASAR HUKUM
Adapun yang menjadi dasar hukum dalam pembuatan legal opinion ini, yaitu:
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain
Industri yang selanjutnya ditulis Undang-Undang Desain Industri.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2005 tentang Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri.
3. Trade-Related Aspects of Intelectual Property Rights Agreement.

C. RINGKASAN PENDAPAT HUKUM


Pendapat hukum ini meliputi analisis kami terhadap kasus klien kami yaitu
PT Muharilman Berkarya Bersama yang di dalamnya berisi penjelasan bahwa PT
Muharilman Berkarya Bersama adalah pihak yang berhak atas Desain Industri
Gerobak Sorong dimana desain tersebut serupa dengan Desain Industri Gerobak
Sorong milik Singapore Angel Inc. Selain itu, kami juga menguraikan langkah
hukum apa yang dapat dilakukan klien kami untuk menuntut klaim penuh terhadap
Desain Industri Gerobak Sorong tersebut.

D. ISU HUKUM
1. Apakah pemberian Hak Desain Industri kepada Singapore Angel Inc., telah
sesuai dengan Undang-Undang Desain Industri?
2. Bagaimana langkah hukum PT Muharilman Berkarya Bersama untuk
melakukan klaim penuh terhadap Hak atas Desain Industri Gerobak Sorong?

E. FAKTA HUKUM
1. Bahwa berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun 2017,
PT Muharilman Berkarya Bersama mendaftarkan Hak Cipta atas cetak biru
Gerobak Sorong kepada DJKI dan mendapatkan sertifikat Hak Cipta atas
cetak biru tersebut pada tanggal 29 Januari 2018 dengan Nomor 021682.
2. Bahwa PT Muharilman Berkarya Bersama kemudian mendaftarkan Desain
Industri atas bentuk pegangan, badan, dan ban Gerobak Sorong ke DJKI
pada tanggal 20 Maret 2018 dan dinyatakan telah memenuhi syarat
administratif pada tanggal 30 Juli 2018. Kemudian pada tanggal 21
November 2018, PT Muharilman Berkarya Bersama mendapatkan sertifikat
Desain Industri atas pegangan Gerobak Sorong dengan Nomor ID0020653-
D, sertifikat Desain Industri Nomor ID0020734-D untuk badan Gerobak
Sorong, dan sertifikat Desain Industri Nomor ID002069-D untuk ban
Gerobak Sorong.
3. Bahwa Singapore Angel Inc., merupakan perusahaan alat bangunan asal
Singapura yang juga memproduksi Gerobak Sorong. Kemudian, Singapore
Angel Inc., mendaftarkan Hak Merek atas Gerobak Sorong milik mereka
dengan merek “REGAN” sekaligus Hak Desain Industri atas konfigurasi
pegangan, ban, dan badan Gerobak Sorong tersebut ke DJKI menggunakan
Hak Prioritas dengan Tanggal Prioritas yaitu tanggal 30 Juli 2018 dan
dinyatakan memenuhi syarat administratif di Indonesia pada tanggal 10
Februari 2019.
4. Bahwa PT Setia Jaya Wicaksono adalah perusahaan distributor alat
bangunan dan pertanian asal Surabaya yang menjadi distributor tunggal
produk Gerobak Sorong “REGAN” milik Singapore Angel Inc., di
Indonesia.
5. Bahwa PT Muharilman Berkarya Bersama menemukan kesamaan
konfigurasi antara Gerobak Sorong miliknya dan Gerobak Sorong
“REGAN” milik Singapore Angel Inc., pada Berita Resmi Desain Industri
di DJKI.

F. PENDAPAT HUKUM
1. PT Muharilman Berkarya Bersama Merupakan Satu-satunya Pihak yang
Berhak atas Desain Industri Gerobak Sorong
 Menurut Pasal 1 angka 3 dan Pasal 11 ayat (1) Undang-Undang
Desain Industri, dapat diketahui bahwa pemohon wajib memberikan
permohonan pendaftaran Desain Industri kepada DJKI secara tertulis
apabila ingin mendaftarkan Desain Industrinya di Indonesia. Hal ini
sesuai dengan yang telah PT Muharilman Berkarya Bersama lakukan
dimana mereka telah mengajukan permohonan secara tertulis kepada
DJKI dan bahkan telah memenuhi syarat administratif yang dapat
dibuktikan melalui sertifikat Desain Industri yang diberikan DJKI
dengan Tanggal Penerimaan 30 Juli 2018.
 Menurut Pasal 12 Undang-Undang Desain Industri, dapat diketahui
bahwa apabila Desain Industri yang diajukan oleh 2 (dua) pemohon
yang berbeda adalah serupa, pihak yang berhak atas Desain Industri
tersebut adalah pihak yang mengajukan permohonan pertama kali. Hal
ini juga sesuai dengan prinsip first to file dalam Desain Industri
dimana pihak yang mendaftarkan pertama kali Desain Industrinya
merupakan pihak yang berhak mendapat perlindungan atas Desain
Industri tersebut. Jika dihubungkan dengan fakta yang ada, PT
Muharilman Berkarya Bersama telah mengajukan permohonan
pendaftaran Desain Industri Gerobak Sorong pada tanggal 20 Maret
2018 dimana saat itu tidak ada satupun pihak lain yang sedang atau
secara bersamaan mengajukan permohonan pendaftaran Desain
Industri Gerobak Sorong kepada DJKI. Selain itu sesuai dengan Pasal
2 Undang-Undang Desain Industri, sampai saat ini tidak ada pihak
lain yang dapat membuktikan bahwa Desain Industri yang didaftarkan
PT Muharilman Berkarya Bersama tidak baru atau telah diungkapkan
baik di Indonesia maupun di luar negeri.
 Berdasarkan poin-poin di atas, dapat disimpulkan bahwa PT
Muharilman Berkarya Bersama merupakan pihak yang berhak atas
Desain Industri Gerobak Sorong karena PT Muharilman Berkarya
Bersama telah mengajukan pendaftaran Desain Industri Gerobak
Sorong pertama kali di Indonesia dan telah memenuhi syarat
administratif.
2. Singapore Angel Inc., Bukan Merupakan Pihak yang Berhak atas Desain
Industri Gerobak Sorong
 Menurut Pasal 1 angka 12 Undang-Undang Desain Industri, Hak
Prioritas merupakan hak untuk mengubah Tanggal Penerimaan suatu
Desain Industri yang diajukan ke Indonesia menjadi sama dengan
Tanggal Penerimaan di negara asalnya. Selanjutnya, kita lihat
ketentuan dalam Pasal 1 angka 11 Peraturan Pemerintah Nomor 1
Tahun 2005 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 31 Tahun
2000 tentang Desain Industri. Di dalamnya terdapat istilah Tanggal
Prioritas yaitu tanggal pertama kali permohonan pendaftaran
dimintakan Hak Prioritasnya di negara asalnya. Apabila kita
hubungkan keduanya, dapat disimpulkan bahwa ketika seseorang
mendaftarkan suatu Desain Industri menggunakan Hak Prioritas,
Tanggal Penerimaan di Indonesia yang berhasil disamakan dengan
Tanggal Penerimaan di negara asalnya akan dinamakan Tanggal
Prioritas, namun tanggal di mana permohonan yang diajukan di
Indonesia telah memenuhi syarat administratif, tetap dinamakan
Tanggal Penerimaan. Yang membedakan keduanya yaitu Tanggal
Prioritas hanya sebagai tanggal dimana Desain Industri disahkan di
negara asalnya, sedangkan Tanggal Penerimaan sebagai tanggal
dimulainya perlindungan selama 10 tahun sesuai dengan Pasal 5
Undang-Undang Desain Industri. Jika dihubungkan dengan fakta
hukum, dapat diketahui bahwa Singapore Angel Inc., memiliki 2 (dua)
tanggal untuk Desain Industrinya yaitu 30 Juli 2018 sebagai Tanggal
Prioritas dan 10 Februari 2019 sebagai Tanggal Penerimaan. Hal itu
membuktikan bahwa perlindungan baru diberikan kepada Singapore
Angel Inc., pada tanggal 10 Februari 2019. Namun apabila kita
melihat pendapat hukum yang kami uraikan, jelas bahwa terdapat
perusahaan lain yaitu PT Muharilman Berkarya Bersama yang telah
terlebih dahulu mendapat perlindungan untuk Desain Industri yang
serupa dengan Singapore Angel Inc. Oleh karena itu, Singapore Angel
Inc., tidak berhak atas Desain Industri Gerobak Sorong tersebut.
 Menurut Pasal 12 Undang-Undang Desain Industri dan prinsip first to
file, dapat diketahui bahwa jika terdapat pengajuan Desain Industri
yang serupa oleh 2 (dua) pemohon yang berbeda, pihak yang berhak
atas Desain Industri tersebut adalah pihak yang mengajukan
permohonan pertama kali. Selanjutnya jika kita melihat Pasal 1 angka
3 dan Pasal 11 Ayat (1) Undang-Undang Desain Industri, diketahui
bahwa permohonan pendaftaran Desain Industri di Indonesia diajukan
secara tertulis ke DJKI. Apabila kedua penjelasan tersebut
dihubungkan, berarti pihak yang dimaksud dalam Pasal 12 yaitu pihak
yang pertama kali mengajukan permohonan pendaftaran Desain
Industri secara tertulis ke DJKI. Kemudian apabila kita hubungkan
dengan fakta hukum di atas, dapat diketahui bahwa meskipun
menggunakan Hak Prioritas, Singapore Angel Inc., mengajukan
permohonan pendaftaran Desain Industri Gerobak Sorong ke DJKI
yaitu sesudah tanggal 30 Juli 2018 dan sebelum tanggal 10 Februari
2019, sedangkan PT Muharilman Berkarya Bersama telah mengajukan
pendaftaran Desain Industri yang serupa ke DJKI pada tanggal 20
Maret 2018. Oleh karena itu, meskipun Singapore Angel Inc., juga
mendapat perlindungan akan Desain Industri yang serupa oleh DJKI,
namun menurut Undang-Undang Desain Industri, hanya PT
Muharilman Berkarya Bersama saja yang berhak atas Desain Industri
tersebut dan Singapore Angel Inc., sama sekali tidak berhak atas
Desain Industri Gerobak Sorong.
 Menurut Pasal 2 Undang-Undang Desain Industri dan Article 24
Trade-Related Aspects of Intelectual Property Rights Agreement, Hak
Desain Industri diberikan kepada Desain Industri baru yang belum
pernah diungkapkan sebelum waktu-waktu yang terdapat dalam Ayat
(3) Undang-Undang Desain Industri dan memiliki perbedaan yang
signifikan terhadap Desain Industri lainnya yang telah terdaftar lebih
dulu. Mengingat fakta bahwa Singapore Angel Inc., memiliki Desain
Industri Gerobak Sorong yang serupa dengan PT Muharilman
Berkarya Bersama, namun baru mendaftarkannya sesudah PT
Muharilman Berkarya Bersama mendapat perlindungan Desain
Industri oleh DJKI, dapat disimpulkan bahwa Desain Industri yang
didaftarkan PT Singapore Angel Inc., tidak memiliki unsur kebaruan
menurut Undang-Undang Desain Industri dan Trade-Related Aspects
of Intelectual Property Rights Agreement. Hal itu didasarkan pada
Ayat (3) huruf c yaitu dimana sebelumnya PT Muharilman Berkarya
Bersama dan DJKI telah melakukan pengungkapan yang salah satunya
yaitu dengan mengumumkann Desain Industri tersebut di Berita
Resmi Desain Industri dan juga PT Muharilman Berkarya Bersama
telah menggunakan Desain Industri tersebut di Indonesia, sehingga
seharusnya Singapore Angel Inc., tidak berhak atas Desain Industri
Gerobak Sorong.
 Berdasarkan poin-poin di atas, dapat disimpulkan bahwa Singapore
Angel Inc., tidak berhak atas Desain Industri Gerobak Sorong
dikarenakan Singapore Angel Inc., bukanlah pihak pertama yang
mengajukan permohonan ke DJKI dan tidak terdapat unsur kebaruan
dalam Desain Industri Gerobak Sorongnya di Indonesia.
3. DJKI Tidak Melakukan Pemeriksaan Administratif Secara Komprehensif
 Bahwa Pasal 24 Undang-Undang Desain Industri merupakan dasar
bagi DJKI untuk melakukan pemeriksaan terhadap Desain Industri
yang didaftarkan. Oleh karena itu, DJKI harusnya melakukan
pemeriksaan administratif secara teliti, hati-hati, dan komprehensif
terhadap syarat-syarat yang tertera dalam undang-undang tersebut.
Namun dalam pelaksanaannya, DJKI masih melakukan kesalahan
dengan memberikan Hak Desain Industri Gerobak Sorong kepada
Singapore Angel Inc. Berdasarkan pendapat hukum sebelumnya,
sudah dijelaskan bahwa PT Muharilman Berkarya Bersama
merupakan satu-satunya pihak yang berhak atas Desain Industri
Gerobak Sorong dengan alasan bahwa PT Muharilman Berkarya
Bersama telah melakukan pengajuan permohonan pendaftaran Desain
Industri pertama kali di Indonesia yang dapat dibuktikan dengan
terbitnya sertifikat Desain Industri oleh DJKI dan tidak ada pihak lain
yang dapat membuktikan bahwa Desain Industri yang didaftarkan PT
Muharilman Berkarya Bersama tidak baru atau telah diungkapkan
baik di Indonesia maupun di luar negeri. Selanjutnya, sudah dijelaskan
pula bahwa Singapore Angel Inc., tidak berhak atas Desain Industri
Gerobak Sorong dikarenakan mereka bukanlah pihak yang
mengajukan permohonan pendaftaran Desain Industri tersebut
pertama kali di Indonesia dan tidak ada unsur kebaruan akan Desain
Industrinya menurut Undang-Undang Desain Industri. Oleh karena
fakta-fakta di atas, sudah jelas bahwa DJKI tidak melakukan
pemeriksaan administratif secara benar dan teliti, sehingga telah
merugikan PT Muharilman Berkarya Bersama.
 Melalui poin di atas, dapat diketahui bahwa DJKI telah melakukan
kesalahan dengan tidak melakukan pemeriksaan administratif secara
komprehensif karena tetap memberikan Hak Desain Industri kepada
Singapore Angel Inc., pihak yang tidak dibenarkan untuk menerima
Hak Desain Industri Gerobak Sorong menurut Undang-Undang
Desain Industri.
4. Langkah Hukum
Berdasarkan pendapat hukum di atas, agar mendapat perlindungan
hukum, langkah hukum yang kami usulkan kepada PT Muharilman
Berkarya Bersama adalah melakukan upaya pembatalan pendaftaran
berdasarkan gugatan sesuai dengan Pasal 38 ayat (1) Undang-Undang
Desain Industri ke Pengadilan Niaga dengan Singapore Angel Inc., sebagai
Tergugat, sedangkan PT Setia Jaya Wicaksono dan DJKI sebagai Turut
Tergugat untuk membatalkan pendaftaran permohonan Desain Industri
Gerobak Sorong milik Singapore Angel Inc., dimana skema gugatan telah
kami lampirkan secara detail dalam lampiran pendapat hukum ini.

G. KESIMPULAN
Berdasarkan analisis kasus yang kemudian kami tuangkan dalam pendapat
hukum ini, dapat diambil kesimpulan:
1. Bahwa PT Muharilman Berkarya Bersama merupakan satu-satunya pihak
yang berhak atas Desain Industri Gerobak Sorong menurut Undang-Undang
Desain Industri.
2. Bahwa Singapore Angel Inc., bukanlah pihak yang dibenarkan Undang-
Undang Desain Industri untuk mendapatkan Hak Desain Industri Gerobak
Sorong.
3. Bahwa DJKI tidak melakukan pemeriksaan administratif sebagaimana
mestinya, sehingga merugikan PT Muharilman Berkarya Bersama.
4. Bahwa PT Muharilman Berkarya Bersama dapat menggugat DJKI,
Singapore Angel Inc., dan PT Setia Jaya Wicaksono ke Pengadilan Niaga
untuk meminta pembatalan pendaftaran Desain Industri Gerobak Sorong
milik Singapore Angel Inc.
Demikian Pendapat Hukum ini kami sampaikan, kami harap dapat digunakan
terbatas kepada permasalahan Hak Desain Industri di atas sebagaimana mestinya. Atas
perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.

Jakarta, 26 November 2019


Hormat Kami,
ARTALEO & PARTNERS

Irfa Ainun Nazhira S.H., M.H. Renita Martianna Siagian S.H., M.H.

Anda mungkin juga menyukai