5/Jul/2017
PERLINDUNGAN HUKUM ATAS DESAIN dalam pengaturan hukum Desain Industri yang
INDUSTRI BERDASARKAN UNDANG-UNDANG terpenting dalam pengajuan hak adalah
NOMOR 31 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN berkaitan dengan unsur kebaruan dalam
INDUSTRI1 ciptaan karya Desain Industri.
Oleh: Zico Armanto Mokoginta2 Kata kunci: Perlindungan hukum, Desain
Industri
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk PENDAHULUAN
mengetahui bagaimana pengaturan Desain A. Latar Belakang
Industri dalam kerangka hukum Hak Kekayaan Perkembangan Hukum Hak Kekayaan
Intelektual dan bagaimana perlindungan hukum Intelektual (HKI) di Indonesia Pasca Reformasi
Desain Industri berdasarkan Undang-Undang 1998 tidak dapat dilepaskan dari keterlibatan
Nomor 31 tahun 2000 tentang Desain Industri. Indonesia dalam Organisasi Perdagangan Dunia
Dengan menggunakan metode penelitian atau WTO Agreement 1994. Pasca ratifikasi
yuridis normatif, disimpulkan: 1. Pengaturan WTO, Indonesia telah memberikan komitmen
Desain Industri dalam kerangka Hukum Hak terhadap dunia internasional untuk
Kekayaan Intelektual tidak terlepas dari menyesuaikan hukum nasionalnya di bidang
keikutsertaan Indonesia dalam perjanjian- ekonomi dan perdagangan terhadap
perjanjian Internasional di bidang perdagangan. kesepakatan-kesepakatan WTO tersebut,
Dengan ikut serta dalam perjanjian WTO, termasuk di bidang Hak Kekayaan Intelektual.
Indonesia telah meratifikasi WTO dengan Berbicara tentang reformasi sistem Hak
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994. Dengan Kekayaan Intelektual, Indonesia tidak terlepas
demikian Indonesia harus memberlakukan dari pembicaraan sistem Hak Kekayaan
TRIPs sebagai ketentuan yang mengatur Hak Intelektual yang diadopsi di dalam rezim TRIPs
Kekayaan Intelektual, dimana dalam hukum dan segala implikasinya di dalam konteks
TRIPs terdapat 7 (tujuah) bidang HKI salah pelaksanaan di Indonesia.3
satunya adalah Industrial Design atau Desain Keikutsertaan Indonesia menjadi anggota
Industri. Di Indonesia Desain Industri di atur WTO telah membuat pemerintah meratifikasi
dalam Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000 perjanjian WTO dalam Undang-Undang Nomor
tentang Desain Industri. 2. Perlindungan hukum 7 Tahun 1994. Dengan demikian Indonesia
Desain Industri berdasarkan Undang-Undang terikat komitmen untuk menyesuaikan hukum
Nomor 31 Tahun 2000, didasarkan pada konsep nasionalnya terhadap kesepakatan
negara hukum. Negara hukum mengatur bahwa internasional tersebut.
segala aspek kehidupan kemasyarakatan, Diratifikasinya Undang-undang WTO
kenegaraan dan pemerintahan harus berdampak bagi Indonesia untuk
berdasarkan atas hukum. Salah satu unsur memberlakukan TRIPs (Trade Related
negara hukum adalah perlindungan hak asasi Intellectual Property Rights) yaitu ketentuan
manusia sebagai dasar perlindungan hukum yang mengatur tentang Hak Kekayaan
Hak Desain Industri. Perlindungan hukum Intelektual. tujuan diberlakukannya TRIPs
meliputi perlindungan preventif dan adalah untuk memberikan perlindungan di
perlindungan represif. Dengan adanya undang- bidang Hak Kekayaan Intelektual karena
undang desain industri memberikan perlindungan Hak Kekayaan Intelektual juga
perlindungan kepada pendesain untuk menjadi salah satu syarat penting untuk
mencegah dan menyelesaikan terjadinya meningkatkan investasi.4
sengketa di bidang Desain Industri. Dengan Berdasarkan TRIPs tersebut, pengaturan
adanya perlindungan terhadap pemegak hak hukum HKI di Indonesia meliputi tujuh cabang
Desain Industri membuat para pendesain untuk yaitu:
lebih kreatif dan produktif dalam mencipta dan
menghasilkan karya-karya desain indurtri. Dan 3
Agus Sardjono, 2009, Membumikan HKI di Indonesia,
Bandung: Cetakan Pertama, Nuansa Aulia, hal. 4
1 4
Artikel Skripsi. Dosen Pembimbing : Dr. Merry Elisabeth Willian C. Revelos, dalam Agus Sardjono, 2009,
Kalalo, SH, MH; Telly Debby Antou, SH, MH Membumikan HKI di Indonesia, Bandung: Cetakan
2
Mahasiswa pada Fakultas Hukum Unsrat, NIM. Pertama, Nuansa Aulia, hal. 6
123
Lex Privatum Vol. V/No. 5/Jul/2017
1. Hak Cipta dan Hak Terkait; (physical Appearance) yang memberikan kesan
2. Merek; estetis dan bukan pada fungsi sebuah benda.
3. Paten; Kesan estetis adalah adalah suatu hasil kreasi
4. Desain Industri; yang secara umum memberikan penilaian yang
5. Rahasi Dagang; sama yaitu melihat suatu hasil kreasi yang
6. Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu; dan indah dari Desain Industri.
7. Perlindungan Vatietas Tanaman. Perlindungan hukum Desain Industri di
Desain Industri sebagai salah satu cabang Indonesia melalui Undang-Undang Nomor 31
ilmu hukum Hak Kekayaan Intelektual Tahun 2000, adalah merupakan tekad
pengaturannya dalam Undang-Undang Nomor pemerintah untuk melindungi pemegang hak
31 Tahun 2000 tentang Desai Industri. Undang- Desain Industri dari berbagai bentuk
Undang ini adalah untuk pertama kalinya di pelanggaran seperti penjiplakan, pembajakan,
buat secara khusus dalam memberikan atau peniruan. Upaya perlindungan yang lebih
perlindungan Desain Industri di Indonesia yang komprehensif tersebut diharapkan dapat
disahkan oleh Presiden Republik Indonesia menjadi faktor pendorong untuk meningkatkan
pada tanggal 20 Desember Tahun 2000, yang daya kreativitas para pendesain dan sebagai
mulai berlaku pada tanggal disahkannya. wahana untuk melahirkan para pendesain yang
Sebelum lahirnya Undang-Undang Desain produktif.8
Industri tersebut, Undang-Undang Hak Cipta Dalam upaya memberikan perlindungan
telah menjadi dasar hukum terhdap hukum terhadap pemegang hak Desain Industri
perlindungan Desain Industri di Indonesia.5 dalam kenyataan masih terjadi pelanggaran-
Undang-Undang Desain Industri sejak pelanggaran hak Desain Industri seperti contoh
diundangkan pada tahun 2000 sampai sekarang kasus antara PT Buana Agung dengan Honda
ini belum pernah mengalami perubahan, lain Motor. Kasus ini bermula dari tindakan PT
halnya dengan Undang-Undang di bidang Hak Buana Agung yang melakukan produksi masal
Kekayaan Intelektual lainnya seperti Hak Cipta, sepeda motor dengan menggunakan berbagai
Paten dan Merek yang telah mengalami desain industri milik produsen-produsen.
beberapa kali perubahan untuk disesuikan Dimana antara PT Buana Agung tidak memiliki
dengan TRIPs. Secara substantif Undang- perjanjian kerja sama dengan pemilik desain
Undang Desain Industri terdiri dari 57 pasal. sepeda motor. PT Honda Motor merasa
Pasal-pasal ini mengatur beberapa hal penting dirugikan atas tindakan PT Buana Agung.9
berkaitan dengan pengertian pendesain, Contoh kasus yang lain yaitu helm Bogo.
persyaratan perlindungan desain industri Kaca helm jenis ini memiliki karakteristik unik
subyek desain industri, lingkup hak, sehingga banyak yang menggemarinya. Tapi
permohonan pendaftaran, pembatalanan dan ternyata desain kaca helm ini mengundang
penuyyelesaian sengketa Desai Industri.6 sengketa hingga ke pengadilan. Sesuai catatan
Pengertian Desain Industri sebagaimana di Kemenkum HAM, desain helm bogo dipegang
atur dalam Pasal 1 angka (1) memnyebutkan: oleh Toni dengan nomor registrasi ID 0012832
“suatu kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau D. Toni memegang hak desain tersebut untuk
komposisi garis atau warna, atau garis dan periode 3 Agustus 2007 hingga 3 Agustus 2017.
warna, atau gabunga daripadanya yag Belakangan, Toni kaget karena helm bogo
berbentuk tiga dimensi atau dua dimensi yang beredar di Bogor yang diproduksi oleh
memberikan kesan estetis dan dapat Gunawan. Akibatnya, Toni mengalami kerugian
diwujudkan dalam pola tiga dimensi atau dua mencapai Rp 700 juta sehingga Toni mengambil
dimensi serta dapat dipakai untuk enghasilkan langkah hukum dengan mempolisikan
suatun produk, barang, komoditas industri, Gunawan.
atau kerajinan tangan.7 Yang terpenting dalam Berdasarkan uraian tersebut di atas maka
Desain Industri adalah penampilan luar penulis tertarik untuk menulis skripsi dengan
judul: “Perlindungan Hukum Atas Desain
6 8
Ibid, hal. 226 Op cit, hal. 225
7 9
lihat Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000 Tentang http://dididasilva1996.blogspot.co.id/2016/04/kasus-
Desain Industri desain-industri.html
124
Lex Privatum Vol. V/No. 5/Jul/2017
Industri Berdasarkan Undang-Undang Nomor Desain Industri sebagai salah satu bagian
31 Tahun 2000 Tentang Desain Industri”. dari Hak Kekayaan Intelektual di bidang Industri
yang di atur dalam Undang-Undang Nomor 31
B. Rumusan Masalah Tahun 2000 adalah undang-undang pertama
1. Bagaimana pengaturan Desain Industri yang mengatur secara khusus tentang
dalam kerangka hukum Hak Kekayaan Perlindungan Desain Industri di Indonesia.
Intelektual ? Undang-Undang tersebut disahkan oleh
2. Bagaimana perlindungan hukum Desain Presiden Republik Indonesia pada tanggal 20
Industri berdasarkan Undang-Undang Desember Tahun 2000 dan mulai berlaku pada
Nomor 31 tahun 2000 tentang Desain tanggal disahkannya. Undang-Undang Desain
Industri ? Industri terdiri dari 13 Bab dan 57 pasal.
Undang-Undang Desain Industri sampai saat
C. Metode Penulisan ini belum ada perubahan dari pemerintah
Berdasarkan permasalahan yang diteliti oleh berbeda dengan undang-undang Hak Cipta,
penulis, maka metode penelitian dalam Paten dan Merek yang telah mengalami bebera
penulisan skripsi ini penulis menggunakan kali perubahan.
metode penelitian hukum normatif. Penelitian Lahirnya UU Desain Industri dilatarbelakangi
hukum normatif atau disebut juga penelitian oleh dua alasan:
hukum doktrinal acapkali hukum dikonsepkan (1) Terkait dengan kewajiban Indonesia
sebagai apa yang tertulis dalam peraturan sebagai anggota WTO yang harus
perundang-undangan (Law is books) atau menyediakan peraturan yang lebih baik
hukum dikonsepkan sebagai kaidah atau norma tentang perlindungan Desain Industri;
yang merupakan patokan berperilaku manusia (2) Berhubungan dengan tekad pemerintah
yang dianggap pantas. Oleh karena itu, untuk memberikan perlindungan yang
pertama, sebagai sumber datanya hanyalah efektif terhadap berbagai bentuk
data sekunder yang terdiri dari bahan hukum pelanggaran terhadap Desain Industri
primer, bahan hukum sekuder dan bahan seperti penjiplakan, pembajakan atau
hukum tersier. peniruan.
Upaya perlindungan yang lebih
PEMBAHASAN komprehensif tersebut diharapkan dapat
A. Pengaturan Desain Industri Dalam menjadi faktor pendorong untuk meningkatkan
Kerangka Hki daya kreativitas para pendesain dan sebagai
Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual wahana untuk melahirkan para pendesain yang
dalam kerangka hukum Hak Kekayaan produktif.10
Intelektual di Indenesia, setelah diratifikasinya
WTO kedalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun B. Perlindungan Hukum Desain Industri
1994, sebagai tindak lanjut kesepakatan Berdasarkan UU NO. 31 tahun 2000
pemberlakuan TRPs maka telah diundangkan Perlindungan hukum desain Indistri Secara
Undang-Undang di bidang Hak Kekayaan substantif, dalam Undang-Undang Desain
Intelektual berdasarkan 7 (tujuh) bidang dalam Industri terdiri dari 57 pasal tersebut mengatur
pembagian TRIPs, yaitu: beberapa hal penting berkaitan dengan definisi
1. Hak Cipta, UU Nomor 28 Tahun 2014; tentang pendesain, persyaratan perlindungan
2. Merek, UU Nomor 20 Tahun 2016; desain industri, pengecualian perlindungan
3. Paten, UU Nomor 13 Tahun 2016; desain industri, subyek, lingkup hak,
4. Desain Industri, UU Nomor 31 Tahun permohonan pendaftaran pembatalan dan
2000; penyelesaian sengketa Desain Industri serta
5. Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu, UU sistem pendaftaran desain industrri,
Nomor 32 Tahun 2000; penyelesaian sengketa dan dan penetapan
6. Rahasia Dagang, UU Nomor 30 Tahun sengketa sebagaimana akan diuraikan berikut
2000; ini.
7. Varietas Tanaman, UU Nomor 29 Tahun
10
2000. Merry Elisabeth Kalalo, HKI, Buku Ajar, 2015, Manado,
Unsrat Press, Cet.I, hal. 89
125
Lex Privatum Vol. V/No. 5/Jul/2017
1. Pengertian Desain
Profesor Bruce Archer merumuskan 3. Syarat Perlindungan Desain Industri
pengertian Desain sebagai berikut: Desain Industri yang mendapat
“Desain adalah bidang ketrampilan, perlindungan sebagaimana yang di atur dalam
pengetahuan, dan pengalaman manusia yang Pasal 2 UU Desain Industri adalah:
mencerminkan keterikatannya dengan apresiasi (1) Desain Industri diberikan untuk Desain
dan adaptasi lingkungannya ditinjau dari Industri yang baru;
kebutuhan-kebutuhan kerohanian dan (2) Desain Industri dianggap baru apabila pada
kebendaannya. Secara khusus, desain dikaitkan tanggal penerimaan Desain Industri tersebut
dengan konfigurasi, komposisi, arti, nilai, dan tidak sama dengan pengungkapan yang
tujuan dari fenomena buatan manusia.” telah ada sebelumnya;
Demikian menurut Yastino, dalam (3) Pengungakapan sebelumnya sebagaimana
pengertian yang lebih luas, ruang lingkup dimaksud dalam ayat (2) adalah
desain itu meliputi fenomena benda buatan pengungkapan Desain Industri yang
manusia. Dalam pengertian ini, desain sebelum:
mencakup pembuatan peralatan sehari-hari a. tanggal penerimaan; atau
dari yang paling kecil, seperti sendok-garpu b. tanggal prioritas apabila permohonan
hingga pada corak dan model tekstil serta diajukan dengan
pakaian, perumahan hingga tata kota beserta Hak Prioritas telah diumumkan atau
alat-alat transpor beserta jaringanya. Oleh digunakan di Indonesia atau di luar
karena itu, desain mencakup bidang yang luas: Indonesia.
desain produk, tekstil, interior, grafis, Dalam Pasal 3 UU Desain Industri :
arsitektur, desain rekayasa, serta desain kota. “Suatu Desain Industri tidak dianggap telah
Betapa pun luasnya, kesemua bidang itu dapat diumumkan apabila dalam jangka waktu paling
dikembalikan pada citra dasar desain, bahwa lama 6 (enam) bulan sebelum tanggal
semuanya itu dibuat dalam rangka pemenuhan penerimaannya, Desain Industri tersebut:
kebutuhan spiritual dan materil manusia.11 a. telah dipertunjukan dalam suatu
pameran nasioanal ataupun internasional
2. Pengertian Desain Industri di Indonesia ataun di luar negeri yang
Pengertian Desain Industri sebagaimana resmi atau diakui sebagai resmi; atau
dalam ketentuan tersebut menjadi tidak b. telah digunakan di Indonesia oleh
relevan lagi setelah lahirnya Undang-Undang Pendesain dalam rangka pencobaan
Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri. dengan tujuan pendidikan, penelitian
Definisi normatif Desain Industri atau pengembangan.
sebagaimana terdapat dalam Pasal 1 ayat (1)
dirumuskan sebagai berikut:12 4. Subyek Desain Industri
“Desain Industri adalah suatu kreasi tentang Pasal 6 UU Desain Industri, menyebutkan:
bentuk, konfigurasi, atau komposisi garis atau (1) yang berhak memperoleh Hak Desain
warna, atau garis dan warna, atau gabungan Industri adalah Pendesain atau yang
daripadanya yang berbentuk tiga dimensi atau menerima hak tersebut dari pendesain;
dua dimensi yang memberikan kesan estetis (2) dalam hal Pendesain terdiri atas
dan dapt diwujudkan dalam posisi tiga dimensi beberapa orang secara bersama. Hak
yang memberikan kesan estetis dan dapat Desain Industri diberikan kepada
diwujudkan dalam pola tiga dimensi atau dua mereka secara bersama, kecuali jika
dimensi serta dapat dpakai untuk menghasilkan diperjanjikan lain.
suatu produk, barang, komoditas industri atau Pasal 7 UU Desain Industri:
kerajinan tangan”. (1) jika suatu desain dibuat dalam hubungan
dinas dengan pihak lain dalam lingkungan
11
Agus Sachari dalam Muhamad dan Djubaedillah, Hak
pekerjaannya, pemegang hak desain
Milik Intelektual, Sejarah, Teori dan Praktiknya di industri adalah pihak yang untuk
Indonesia, 2014, Bandung: PT Citra Aitya Bakti, hal 294 dan/atau dalam dinasnya Desain Industri
12
Lihat Pasal 1 angka (1) Undang-Undang Nomor 31 dikerjakan kecuali ada perjanjian lain
Tahun 2000 tentang Desain Industri
126
Lex Privatum Vol. V/No. 5/Jul/2017
127
Lex Privatum Vol. V/No. 5/Jul/2017
industri, asas hukum yang mendasari hak ini 12. Penetapan Sementara Pengadilan
adalah: Berdasarkan bukti yang cukup, pihak yang
a. asas publisitas; haknya dirugikan dapat meminta hakim
b. asas kemanunggalan (kesatuan); Pengadilan Niaga untuk menerbitkan surat
c. asas kebaruan penetapan sementara tentang:
a. pencegahan masuknya produk yang
8. Pengalihan Hak Dan Lisensi berkaitan dengan pelanggaran Hak
Sejalan dengan asas-asas hukum benda, Desain Industri;
maka sebagai hak kebendaan Hak atas Desain b. penyimpanan bukti yang berkaitan
Industri juga dapat berakhir atau beralih dan dengan pelanggaran Hak Desain Industri.
dialihkan dengan cara: Dalam hal surat penetapan sementara telah
a. pewarisan; dilaksanakan, Pengadilan Niaga segera
b. hibah; memberitahukan kepada pihak yang dikenal
c. wasiat; tindakan dan memberikan kesempatan kepada
d. perjanjian tertulis; atau pihak tersebut untuk di dengar keterangannya.
e. sebab-sebab lain yang dibenarkan oleh Dalam hal hakim pengadilan niaga telah
peraturan perundang-undangan. menerbitkan surat penetapan sementara,
hakim pengadilan niaga yang memeriksa
9. Pembatalan Pendaftaran sengketa tersebut harus memutuskan untuk
Ada dua cara pembatalan pendaftaran hak mengubah, membatalkan, stau menguatkan
atas desain industri. penetapan dalam waktu paling lama 30 hari
1) atas dasar peemintaan pemegang hak sejak dikeluarkannya surat penetapan
desain industri; sementara pengadilan tersebut.
2) atas dasar gugatan Dalam hal penetapan sementara Pengadilan
Boaya dibatalkan, pihak yang merasa dirugikan
10. Akibat Pembatalan Pendaftaran dapat menuntut ganti rugi kepada pihak yang
Pembatalan pendaftaran Desain Industri meminta penetapan sementara pengadilan atas
menghapuskan segala akibat hukum yang segala kerugian yang ditimbulkan oleh
berkaitan dengan Hak Desain Industri dan hak- penetapan sementara pengadilan tersebut.13
hak lain yang berasal dari Desain Industri
tersebut. Dalam hal pendaftaran Desain 13. Tuntutan Pidana
Industri dibatalkan berdasarkan gugatan, Tindak pidana terhadap pelanggaran hak
penerima Lisensi tetap berhak melaksanakan atas desain industri adalah delik aduan.
Lisensinya sampai dengan berakhirnya jangka Penyidikan hanya dapat dilakukan bila ada
waktu yang ditetapkan dalam perjanjian Lisensi. pengaduan darin yang berahk yakni, pemegang
hak atas atas penerima hak.
11. Penyelesaian Sengketa Dalam Undang-Undang Nomor 31 Tahun
Pemegang Hak Desain Industri atau 2000, ancaman pidana terhadap kejahatan
penerima lisensi dapat menggugat siapapun tersebut dirumuskan sebagai berikut:
yang dengan sengaja dan tanpa hak melakukan (1) Barangsiapa dengan sengaja dan
perbuatan berupa: tanpa hak melakukan perbuatan
(1) gugatan ganti rugi; dan/atau sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9
(2) penghentian semua perbuatan sesuai dipidana dengan pidana penjara
yang melekat diatasnya. paling lama 4 (empat) tahun dan/atau
Gugatan Desain Industri ditujukan ke denda paling banyak Rp
Pengadilan Niaga. Selain penyelesaian gugatan 300.000.000,00 (tiga ratus juta
di Pengadilan Niaga, para pihak dapat rupiah).
menyelesaikan perselisihan melalui: (2) Barangsiapa dengan sengaja
a. Arbitrase; melanggar ketentuan sebagaimana
b. atau Alternatif Penyelesaian Sengketa. dimaksud dalam Pasal 8, Pasal 23 atau
13
Ibid, hal. 487
128
Lex Privatum Vol. V/No. 5/Jul/2017
129
Lex Privatum Vol. V/No. 5/Jul/2017
130
Lex Privatum Vol. V/No. 5/Jul/2017
Sumber lainnya:
- http://dididasilva1996.blogspot.co.id/2
016/04/kasus-desain-industri.html
- http://tesishukum.com/pengertian-
perlindungan-hukum-menurut-para-
ahli/
- http://fitrihidayat-
ub.blogspot.co.id/2013/07/perlindunga
n-hukum-unsur-esensial-dalam.html
131