Disusun oleh :
Daniel Vincent Pratama
EAA 117 074
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2019
OUTLINES :
A. Pengertian
Hak Kekayaan Intelektual didefinisikan sebagai hak ekonomis yang diberikan oleh hukum
kepada seorang pencipta atau penemu atas suatu hasil karya dari kemampuan intelektual manusia.
HKI sendiri dikategorikan sebagai benda bergerak yang tidak berwujud (intangible movables ).
Haki dikatakan sebagai Benda sebagai mana dikenal dalam hukum perdata, benda dalam arti
yuridis merupakan objek hukum. HKI kreasi pemikiran dapat meliputi :Invensi, Sastra, Seni,
Simbol, Nama, Gambar, Desain yang digunakan dalam perdagangan, dan lain-lain.
Mengacu pada TRIPs ( Trade Related Aspects of Intellectual Property Organization ) yaitu
perjanjian yang mengatur tentang ketentuan HKI dibawah WTO ( World Trade Organization ).
Beberapa elemen pokok pelindungan menurut TRIPs ada 7 cabang, yaitu :
Reward Theory : penciptaan atau penemuan akan diberikan reward/penghargaan atas usaha
yang telah dilakukan, penghargaan tersebut dapat berupa pengakuan terhadap hasil karya
intelektual.
Recovery Theory : penciptaan atau penemuan yang sudah mengeluarkan tenaga, waktu dan
biaya perlu diberikan kesempatan untuk memperoleh kembali apa yang sudah
dihasilkannya. Pencipta membutuhkan penggantian atas usaha yang sudah dilakukannya
dalam bentuk penemuan yang bermanfaat bagi publik.
Risk Theory : dalam proses pembuatan suatu karya selalu mengandung resiko dan HKI
adalah hasil penelitian yang mengandung resiko sebagai upaya untuk menemukan atau
memperbaikinya dalam proses penelitian. Hal yang wajar jika perlindungan diberikan
terhadap kegiatan yang mengandung resiko tersebut.
Economic Growth Stimulus Theory : HKI merupakan suatu alat pembangun ekonomi.
Sistem perlindungan HKI yang efektif akan memberikan stimulus atau rangsangan dalam
pertumbuhan ekonomi sebuah negara.
Munculnya hak monopoli atas kepemilikan HKI, kepemilikan HKI oleh perusahaan akan
disimpan untuk tujuan kepentingan profit, dan sistem HKI dapat menghambat penyebaran ilmu
pengetahuan.
BAB II
RAHASIA DAGANG
A. Pengertian
Sebagai salah satu cabang daripada Hak Kekayaan Intelektual, dalam hal ini rahasia dagang
didefinisikan sebagai informasi yg tidak di ketahui oleh umum di bidang reknologi dan/jasa bisnis,
mempunyai nilai ekonomi karena kegunaan dalam kegiatan usaha, dan dijaga kerahasiaannya oleh
pemilik Rahasia Dagang. Hak atas Rahasia Dagang adalah hak yg timbul berdasarkan UU & dapat
dimiliki oleh perorangan, kelompok orang maupun suatu institusi. Hak atas Rahasia Dagang di
peroleh tanpa harus di mohonkan, tetapi hak itu muncul segera setelah suatu informasi yg
memenuhi kriteria pasal 1 angka 1 UU no.30/2000 dimiliki oleh seseorg/sekelompok org/ institusi.
Rahasia Dagang dilindungi oleh Udang-undang untuk jangka waktu yang tidak terbatas, sampai
informasi itu tidak di jaga lagi kerahasiaannya atau kemudian dipublikasikan oleh pemilik
informasi tersebut, misalnya di umumkan dalam bentuk paten.
1) Metode produksi.
2) Metode pengolahan.
3) Metode penjualan.
4) Informasi lain di bidang teknologi dan/bisnis yg memiliki nilai ekonomi dan tidak di
ketahui oleh masyarakat umum.
3) Melarang pihak lain untuk menggunakan Rahasia Dagang atau mengungkapkan Rahasia
Dagang itu kepada pihak ke tiga untuk kepentingan yang bersifat komersial;
4) Mempunyai hak kepada pihak penerima lisensi untuk melarang pihak ketiga menggunakan
Rahasia Dagang.
D. Pengalihan Hak Rahasia Dagang
Hak dalam Rahasia Dagang dapat dialihkan kepada pihak lain dengan cara :
Pewarisan
Hibah
Wasiat
Sebab2 lain menurut Undang-undang, misalnya diambil oleh negara demi kepentingan
umum
E. Definisi Lisensi
Merupakan Izin yang diberikan oleh pemegang hak rahasia dagang kepada pihak lain melalui
suatu perjanjian berdasarkan pada pemberian hak (bukan pengalihan hak) untuk menikmati
manfaat ekonomi dari suatu rahasia dagang yang diberi perlindungan dalam jangka waktu tertentu
dan syarat tertentu.
Mengingkari kesepakatan atau mengingkari kewajiban tertulis atau tidak tertulis untuk
menjaga Rahasia Dagang
G. Pengecualian
Apabila terjadi sengketa terkait penggunaan Rahasia Dagang tanpa izin, maka upaya
hukum untuk mengajukan ganti rugi diperkenankan diajukan pemilik Rahasia Dagang melalui
Pengadilan Niaga ( Pasal 11 UU Rahasia Dagang).
Bahwa apabila terdapat pelanggaran dalam bentuk seseorang yang dengan sengaja
mengungkapkan Rahasia Dagang, mengingkari kesepakatan atau mengingkari kewajiban
tertulis atau tidak tertulis untuk menjaga Rahasia Dagang dan/atau memperoleh/menguasai
Rahasia Dagang dengan cara yang bertentangan dengan Perundang-undangan, maka dapat di
lakukan upaya hukum Pidana ( Pasal 17 UU Rahasia Dagang).
BAB III
DESAIN INDUSTRI
A. Pengertian
Desain Industri adalah suatu kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau komposisi garis dan atau
warna, atau gabungan dari padanya yang berbentuk tiga dimensi atau dua dimensi yg memberikan
kesan estetis dan dapat diwujudkan dalam pola tiga dimensi atau dua dimensi serta dapat di pakai
untuk menghasilkan suatu produk, barang, komoditas industri, atau kerajinan tangan (Pasal 1 ayat
1). Hak desain industri adalah Hak Eksklusif yg di berikan oleh Negara RI kepada pendesain atas
hasil kreasinnya untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri atau memberikan
persetujuannya kepada pihak lain utk melaksanakan hak tersebut. Hak desain industri ini dimiliki
oleh si pendesain berdasarkan permohonan.
Catatan : suatu kreasi itu dapat di katakan sebagai desain jika kreasi itu dapat di wujudkan
dalam industri suatu proses produksi untuk menghasilkan suatu produk baik barang
maupun komiditas industri lain. Sebab jika tidak maka kreasi itu hanya dapat di hargai
sebagai suatu ciptaan saja.
Penghasil Desain Industri tersebut dapat dikatakan sebagai Pendesain, yang terdiri dari
perorangan maupun beberapa org secara bersama-sama
B. Subjek Desain Industri
1) Pendesain perorangan
a) Desain industri di buat adalah hubungan dinas dalam lingkup pekerjaan dari
pendesain
Permohonan pengajuan atas Hak Desain Indutri dapat diajukan dengan 2 prosedur atau cara
yaitu:
2) Dimohonkan oleh Kuasanya ( Konsultan HKI yang telah terdaftar pada Dirjen. HKI)
Pengajuan permohonan hak atas Desain Industri dapat di tolak oleh Dirjen.HKI di karenakan
hal-hal sebagai berikut :
Hak desain industri diberikan untuk jangka waktu 10 tahun sejak tanggal penerimaan. Jangka
Waktu ini tidak dapat di perpanjang (Pasal 5 UU No.31 Tahun 2000). Dalam hal ini jangka waktu
tidak dapat diperpanjang karena untuk meningkatkan daya tarik dari Desain Produk yang di
hasilkan , dalam hal berupa :
1) Menyesuaikan produk agar menjadi lebih menarik bagi segmen pasar tertentu, meskipun
produk yang dihasilan mempunyai fungsi yang sama, namun terdapat banyak variasi.
2) Menciptakan peluang pasar baru, yang terdiri dari inovasi terhadap kreativitas desain
produk tersebut
3) Memper kuat merek, dimana sebuat kreativitas desain produk mampu membantu
konsumen untuk dapat membedakan produknya dengan produk lain.
1) Pewarisan
2) Hibah
3) Wasiat
4) Perjanjian tertulis
Dapat mengajukan gugatan ganti rugi atau penghentian semua kegiatan yang merugikan
pemegang hak dan di ajukan ke Pengadilan Niaga setempat.
Termasuk ke dalam delik aduan, dimana barang siapa yang mempergunakan desain
industri milik pihak lain di ancam pidana paling lama 4 tahun dan atau denda paling banyak
300Juta.
BAB IV
MEREK DAN INDIKASI GEOGRAFIS
A. PENGERTIAN
Merek menurut UU No. 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis didefiniskan
sebagai tanda yang dapat ditampilkan secara grafis berupa gambar, logo, nama, kata, huruf, angka,
susunan warna, dalam bentuk 2 dimensi atau 3 dimensi, suara, hologram, atau kombinasi dari 2
atau lebih unsur tersebut untuk membedakan barang dan atau jasa yang diproduksi oleh orang atau
badan hukum dalam kegiatan perdagangan barang dan jasa. Hak atas Merek menurut Undang-
Undang menurut UU Merek didefisikan sebagai Hak Eksklusif yang diberikan oleh Negara kepada
Pemilik Merek yang terdaftar dalam daftar umum merek untuk jangka waktu tertentu dengan
menggunakan sendiri merek tersebut atau memberikan izin kepada pihak lain untuk
menggunakannya.
Merek yang akan didaftarkan tidak boleh mengakibatkan timbulnya kebingungan dan
penyesatan ( Confusion / Verwarring )
Prinsip Konstitutif
C. Klasifikasi Merek
1) Merek Dagang : Merek yang digunakan pada barang yang diperdagangkan oleh seseorang
atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dengan
barang-barang sejenis lainnya.
2) Merek Jasa : merek yg dipergunakan pada jasa yang diperdagangkan oleh seseornag atau
beberapa orang atau badan hukum untuk membedakan dengan jasa2 sejenis lainnya
3) Merek kolektif : merek yg digunakan pada barang dan atau jasa dengan karakteristik yg
sama yg diperdagangkan oleh beberapa orang atau badan hukum secara bersama-sama
untuk menbedakan barang dan atau jasa sejenis lainnya
D. Fungsi Merek
1) Tanda pengenal untuk membedakan hasil produksi yg dihasilkan seseorang atau beberapa
orang secara bersama-sama atau badan hukum dgn produksi orang lain atau badan hukum
lainnya
2) Sebagai alat promosi, sehingga dapat mempromosikan hasil produksinya hanya cukup
dengan menyebutkan mereknya saja
2) Sebagai dasar penolakan terhadap merek yg sama secara keseluruhan atau sama pada
pokoknya yg dimohonkan pendaftaran oleh orang lain untuk barang dana tau jasa yg sejenis
3) Sebagai dasar mencegah orang lain memakai merek yang sama secara keseluruhan atau
sama pada pokoknya dalam peredaran untuk barang dan atau jasa sejenis
3) Badan hukum
G. Merek yang Tidak Dapat Didaftarkan
Sebuah merek tidak dapat didaftarkan apabila merek tersebut mengandung unsur-unsur
sebagai berikut : (Pasal 20 UU Merek)
Permohonan harus di tolak oleh Dirjen.HKI apabila Merek tersebut (Pasal 21 UUM) :
2) Mempunyai persamaan pada pokoknya dan keseluruhannya dengan merek yang sudah
terkenal milik pihak lain.
3) Mempunyai persamaan pada pokonya dan keseluruhannya dengan indikasi geografis yang
sudah terkenal.
4) Menyerupai nama orang terkenal, foto atau nama badan hukum yang dimiliki orang lain,
kecuali atas persetujuan tertulis dari yang berhak.
5) Merupakan tiruan atau menyerupai nama atau singkatan nama, bendera,lambang atau
simbol atau emblem negara atau lembaga nasional maupun internasional, kecuali atas
persetujuan tertulis dari pihak yang berwenang.
I. Peralihan Merek
1) Pewarisan
2) Wasiat
3) Hibah
4) Perjanjian
*Peralihan Merek harus di daftarkan di dalam daftar umum merek, diarsipkan oleh kantor HKI
dan diumumkan dalam berita resmi Merek (Pasal 40 UUM)
J. Penghapusan Merek
Pemegang merek berhak mengajukan gugatan ganti rugi kepada pengadilan niaga atas
kerugian yang dialami dan memohon kepada pengadilan niaga agar memerintahkan
penghentian semua perbuatan yang berkaitan dengan penggunaan merek.
Termasuk ke dalam tuntutan pidana dimana pengajuan gugata perdata tetap dapat
dilakukan bersamaan dengan tuntutan pidana. Proses perdata tidak menggugurkan hak negara
untuk melakukan tuntutan secara pidana dengan ancaman pidana denda paling banyak 800juta
dan penjara paling lama 4tahun.
Indikasi Geografis adalah suatu tanda yang menunjukan daerah asal suatu barang, yang karena
faktor lingkungan geografis termasuk faktor alam, faktor manusia, atau kombinasi dari kedua
faktor tersebut, memberika reputasi, kualitas dan karakteristik tertentu pada barang dan atau
produk yang dihasilkan.
Indikasi Geografis mendapat perlindungan setelah terdaftar atas dasar permohonan yang
diajukan oleh :
2) kesusilaan
3) ketertiban umum.
1) Tanda yaitu dalam bentuk nama tempat atau daerah maupun tanda terentu lainnya yang
menunjukan asal tempat dihasilkan
2) Barang yaitu dapat berupa hasil pertanian, produk olahan dan hasil kerajinan tangan
3) Indikasi geografis yang terdaftar tidak dapat berubah menjadi milik umum.