Anda di halaman 1dari 17

2

MODUL PERKULIAHAN

F041700009 – HUKUM BISNIS DAN


LINGKUNGAN

HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL, HAK MERK, RAHASIA


DAGANG, DAN PELANGGARAN HAK MERK DAN RAHASIA
DAGANG SERTA HAK PATENT

Abstrak Sub-CPMK (lihat di RPS)

Memberikan pengertian mengenai Sub-CPMK 4


Hak Atas Kekayaan Intelektual, Memahami dan mengetahui Hak Atas
Hak Merk, Rahasia Dagang, dan Kekayaan Intelektual, Hak Merk, Rahasia
Pelanggaran Hak Merk dan Dagang, dan Pelanggaran Hak Merk dan
Rahasia Dagang serta Hak Patent Rahasia Dagang serta Hak Patent

Fakultas Program Studi Tatap Muka Disusun Oleh

12
Swarmilah Hariani.,SE.,M.Acc.,CIBA.,CBV
Ekonomi dan Bisnis Akuntansi
HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL, HAK
MERK, RAHASIA DAGANG
A. HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (HAKI)
1. Pengertian HAKI
Kekayaan intelektual adalah kekayaan yang timbul dari kemampuan intelektual manusia
yang dapat berupa karya di bidang teknologi, ilmu pengetahuan, seni dan sastra. Karya ini
dihasilkan atas kemampuan intelektual melalui pemikiran, daya cipta dan rasa yang
memerlukan curahan tenaga, waktu dan biaya untuk memperoleh “produk” baru dengan
landasan kegiatan penelitian atau yang sejenis.

Dalam pasal 7 TRIPS (tread related aspect of intellectual property right) dijabarkan tujuan
dari perlindungan hak dan penegakan HAKI, yaitu bertujuan untuk mendorong timbulnya
inovasi, pengalihan, penyebaran teknologi, dan diperolehnya manfaat bersama antra
penghasil dan penggunaan pengetahuan teknologi, menciptakan kesejahteraan sosial dan
ekonomi, serta keseimbangan antara hak dan kewajiban.

2. Prinsip Prinsip HAKI


Prinsip-prinsip yang terdapat dalam hak kekayaan intelektual yaitu :

a. Prinsip Ekonomi
Prinsip ekonomi, yaitu hak intelektual berasal dari kegiatan kreatif suatu
kemauan daya pikir manusia yang diekspresikan dalam berbagai bentuk yang
akan memberikan keuntungan kepada pemilik yang bersangkutan.
b. Prinsip Keadilan
Prisip keadilan, yaitu di dalam menciptakan sebuah karya atau orang yang
bekerja membuahkan hasil suatu dari kemampuan intelektual dalam imu
pengetahuan, seni, dan sastra yang akan mendapat perlindungan dalam
pemilikannya.
c. Prinsip Kebudayaan
Prinsip kebudayaan, yaitu perkembangan ilmu pengetahuan, sastra dan seni
untuk meningkatkan kehidupan manusia. Dengan menciptakan suatu karya
dapat meningkatkan taraf kehidupan, peradaban, dan martabat manusia yang
akan memberikan keuntungan bagi masyarakat, bangsa, dan negara.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


2 Swarmilah Hariani
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
d. Prinsip Sosial
Prinsip sosial (mengatur kepentingan manusia sebagai warga negara), artinya
hak yang diakui oleh hukum dan telah diberikan kepada individu merupakan
suatu kesatuan sehingga perlindungan diberikan berdasarkan keseimbangan
kepentingan individu dan masyarakat.
3. Lingkup Perlindungan HAKI

        HAKI memiliki ruang lingkup untuk mengetahui berbagai jenis hak intelektual
yang dilindungi. Berikut ini merupakan lingkup perlindungan HAKI:

a. Hak Cipta (Copyright)


b. Hak Milik Industri (Industrial Property)
c. Paten
d. Paten Sederhana
e. Merek & Indikasi Geografis
f. Desain Industri
g. Rahasia Dagang
h. Desain Tata Letak Sirkit Terpadu
i. Perlindungan Varietas Tanaman Hak Cipta (copyright)
j. Melindungi sebuah karya
k. Hak khusus bagi pencipta maupun penerima hak untuk mengumumkan atau
memperbanyak ciptaannya maupun memberi izin

4. Dasar Hukum HAKI

Pengaturan hukum terhadap hak kekayaan intelektual di Indonesia dapat ditemukan


dalam :

a. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta;


b. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001 tentang Hak Paten;

c. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Hak Merek;

d. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000 tentang Varietas Tanaman;

e. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang;

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


3 Swarmilah Hariani
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
f. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri;

g. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2000 tentang Desain Tata Letak Sirkuit


Terpadu;

B. HAK MERK
1. Pengertian Hak Merk
Hak eksklusif  yang diberikan oleh Negara kepada pemilik merek, terdaftar dalam
daftar umum merek dalam jangka waktu tertentu dengan menggunakan sendiri merek
tersebut atau memberikan izin kepada pihak lain untuk menggunakannya. Dasar hukum
hak merek : Undang-Undang No 15 tahun 2001 tentang merek.

2. Jenis-Jenis Merk
a. Merk Dagang
Merek dagang merupakan merek yang digunakan pada barang yang
diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan
hukum untuk membedakan dengan barang-barang sejenisnya.

b. Merk Jasa
Merek jasa adalah merek yang digunakan pada jasa yang diperdagangkan oleh
seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk
membedakan dengan barang-barang sejenisnya.

c. Merk Kolektif
Merek kolektif merupakan merek yang digunakan pada barang dan/ jasa dengan
karakteristik yang sama yang diperdagangkan oleh beberapa orang atau badan hukum
secara bersama-sama untuk membedakan dengan barang dan/ hal sejenis lainnya.

3. Pendaftaran Merk
Setiap permohonan merek diajukan kepada Direktorat Jendral Merek Departemen

Kehakiman dan HAM dan setiap permohonan yang telah disetujui akan memperoleh
sertifikat merek yang terdaftar dalam daftar umum merek.

4. Jangka Waktu

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


4 Swarmilah Hariani
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Merek terdaftar mendapat perlindungan hukum untuk jangka waktu 10 tahun sejak
tanggal penerimaan dan jangka waktu perlindungan dapat diperpanjang dengan jangka
waktu yang sama.

5. Peralihan Hak Merk Terdaftar


Hak merek terdaftar dapat beralih atau dialihkan karena pewarisan, wasiat, hibah,
perjanjian, atau sebab-sebab lain yang dibenarkan oleh peraturan perundang-undangan.
Sementara itu, setiap pengalihan hak atas merek wajib dimohonkan pencatatannya di
Direktorat Jendral Merek untuk dicatat dalam daftar umum merek.

6. Lisensi
Pemilik merek terdaftar berhak memberikan lisensi kepada pihak lain dengan
perjanjian bahwa penerima lisensi akan menggunakan merek tersebut untuk sebagian atau
seluruh jenis barang atau jasa. Sementara itu, perjanjian lisensi wajib dimohonkan
pencatatannya pada Direktorat Jendral Merek.

7. Sanksi

Setiap tindak pidana terhadap merek merupakan delik aduan yang dikenakan sanksi

pidana kurungan/penjara dan denda.

C. RAHASIA DAGANG
1. Pengertian Rahasia Dagang
Dalam UU No.30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang, pasal 1 bahwa :
Rahasia Dagang adalah informasi yang tidak diketahui oleh umum di bidang tekhnologi
dan/atau bisnis, mempuyai nilai ekonomi karena berguna dalam kegiatan usaha dan dijaga
kerahasiaannya oleh pemilik rahasia dagang. Hak Rahasia Dagang adalah hak atas rahasia
dagang yang timbul berdasarkan Undang-undang ini. Lisensi adalah izin yang diberikan
oleh pemegang Hak Rahasia Dagang kepada pihak lain melalui suatu perjanjian
berdasarkan pada pemberian hak (bukan pengalihan hak) untuk menikmati manfaat
ekonomi dari suatu Rahasia Dagang yang diberi perlindungan dalam jangka waktu tertentu
dan syarat tertentu. Dilihat dari definisi tersebut terdapat unsur-unsur, sebagai berikut:

a. Informasi yang tidak diketahui umum di bidang tekhnologi atau bisnis


b. Mempunyai nilai ekonomi karena berguna dalam kegiatan usaha, dan
c. Dijaga kerahasiaannya oleh pemilik rahasia dagang

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


5 Swarmilah Hariani
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Dalam pasal 2 UU No. 30 Tahun 2000, bahwa Ruang Lingkup dari rahasia dagang
adalah Lingkup perlindungan rahasia dagang meliputi metode produksi, metode
pengolahan, metode penjualan atau informasi lain di bidang teknologi dan atau bisnis yang
memiliki nilai ekonomi dan tidak diketahui oleh masyarakat umum. Informasi tersebut
harus memiliki nilai ekonomis, bersifat aktual dan potensial, tidak diketahui umum serta
tidak dapat dipergunakan oleh orang lain yang tidak secara detail mengetahui informasi
tersebut. Informasi inipun harus secara konsisten dijaga kerahasiaannya (dengan langkah-
langkah tertentu menurut ukuran wajar), sehingga tidak dapat dipergunakan oleh orang
lain, karena dengan informasi tersebut seseorang dapat memperoleh keunggulan kompetitif
untuk bersaing dengan kompetitornya yang tidak mengetahui informasi tersebut. Kelalaian
pemilik informasi atas hal ini dapat menggugurkan eksistensi rahasia dagang itu sebagai
Hak Milik Intelektual. Informasi dalam rahasia dagang dikelompokkan dalam informasi
dibidang teknologi dan informasi dibidang bisnis. Adapun yang dimasukkan dalam
informasi teknologi, adalah :

a. Informasi tentang penelitian dan pengembangan suatu teknologi


b. Informasi tentang produksi/proses
c. Informasi mengenai kontrol mutu
Sedangkan yang dimaksud dalam informasi bisnis, adalah :

a. informasi yang berkaitan dengan penjualan dan pemasaran suatu produk


b. informasi yang berkaitan dengan para langganan
c. informasi tentang keuangan
d. informasi tentang administrasi
Informasi yang terdapat dalam iklan, brosur, buku panduan pengoperasian, yang
diberikan kepada masyarakat adalah informasi yang tidak lagi dikategorikan dalam
informasi yang diatur dalam rahasia dagang. Dengan adanya unsur kerahasiaan dalam
rahasia dagang ini menyebabkan rahasia dagang tidak memiliki batas jangka waktu
perlindungan, yang terpenting adalah selama pemilik rahasia dagang tetap melakukan
upaya untuk menjaga kerahasiaan dari informasi, maka informasi ini masih tetap dalam
perlindungan rahasia dagang.

2. Pelanggaran dan Sanksi

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


6 Swarmilah Hariani
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak menggunakan dan mengungkapkan
Rahasia Dagang, mengingkari kesepakatan atau mengingkari kewajiban tertulis atau tidak
tertulis untuk menjaga Rahasia Dagang yang bersangkutan, atau pihak lain yang
memperoleh/menguasai Rahasia Dagang tersebut dengan cara yang bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, dipidana dengan pidana penjara paling lama
2 (dua) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).

3. Prosedur Perlindungan
Untuk mendapat perlindungan Rahasia Dagang tidak perlu diajukan pendaftaran
(berlangsung secara otomatis), karena undang-undang secara langsung melindungi Rahasia
Dagang tersebut apabila informasi tersebut bersifat rahasia, bernilai ekonomis dan dijaga
kerahasiaannya, kecuali untuk lisensi Rahasia Dagang yang diberikan.  Lisensi Rahasia
Dagang harus dicatatkan ke Ditjen. HAKI - DepkumHAM.

4. Pengalihan Hak dan Lisensi Rahasia Dagang


Saat ini terdapat beberapa istilah yang digunakan untuk menyebut hak tersebut,
sebagai terjemahan dari Intellectual Property Rights (IPR). Istilah yang digunakan salah
satunya adalah Hak Milik Intelektual. Prinsip Hak Milik di sini dalam hukum perdata
Indonesia seperti yang diatur dalam pasal 570 BW adalah : Hak milik adalah hak untuk
menikmati kegunaan sesuatu kebendaan dengan leluasa, dan untuk berbuat bebas terhadap
kebendaan itu dengan kedaulatan sepebuhnya, asal tidak bersalahan dengan undang-
undang atau peraturan umum yang ditetapkan pleh suatu kekuasaan yang berhak
menetapkannya dan tidak mengganggu hak-hak orang lain: kesemuannya itu dengan tak
mengurangi kemungkinan umum berdasar atas ketentuan undang-undang dan dengan
pembayaran ganti rugi. Pengertian pasal 570 BW ini, menunjukkan bahwa hak milik
adalah hak yang paling utama dimana pemilik dapat menguasai benda itu sebebas-
bebasnya dalam arti dapat memperlakukan perbuatan hukum atas benda itu secara
eksklusif. Di samping dapat melakukan perbuatan-perbuatan materiil atas benda itu, serta
pembatasannya bahwa tidak bertentangan dengan undang-undang dan ketertiban umum,
juga tidak mengakibatkan gangguan dan adanya kemungkinan pencabutan hak
(onteigening).
Terkait dengan hal ini rahasia dagang sebagai bagian dari Hak Milik Intelektual
diklasifikasikan sebagai benda bergerak, sehingga dapat beralih dan dialihkan kepada
pihak lain. Dalam UU Rahasia Dagang pasal 5 ayat1 menyebutkan bahwa peristiwa-

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


7 Swarmilah Hariani
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
peristiwa hukum yang dapat mengakibatkan peralihan rahasia antara lain ; pewarisan,
hibah, wasiat, perjanjian tertulis atau sebab-sebab lain yang dibenarkan peraturan
perundang-undangan. Khusus pengalihan hak atas dasar perjanjian, diperlukan adanya
suatu pengalihan hak yang didasarkan pada pembuatan suatu akta, terutama akta otentik.
Hal ini penting , mengingat aspek yang dijangkau begitu luas dan pelik, selain untuk
menjaga kepentingan masing-masing pihak yang mengadakan perjanjian-perjanjian
pengalihan hak tersebut dan mempermudah pembuktian. Pemilik rahasia dagang atau
pemegang rahasia dagang dapat memberikan lisensi kepada pihak lain berdasarkan
perjanjian lisensi untuk melaksanakan atau menggunakan hak rahasia dagang dalam
kegiatan yang bersifat komersial . Selama memberikan lisensi, pemilik rahasia dagang
tetap boleh melaksanakan sendiri atau memberi lisensi kepada pihak ketiga berkaitan
dengan rahasia dagang yang dimilikinya.

D. PELANGGARAN RAHASIA DAGAN, HAK MERK, DAN HAK PATEN

1. Pelanggaran Rahasia Dagang


Pencipta informasi akan perlu memperlihatkan bahwa penerima menggunakan
konsep atau informasi tanpa ijin dari si pencipta. Ada dua bentuk penggunaan tanpa ijin :

a. Di mana pencipta informasi tidak memberikan izin kepada pengguna sama sekali
b. Di mana pencipta informasi mengizinkan penerima menggunakan informasi untuk
tujuan tertentu, tetapi si penerima informasi telah menggunakan informasi itu untuk
tujuan lain dicakupan izin yang diberikan.
Perbuatan memperoleh informasi rahasia dagang secara tidak sah adalah salah satu
bentuk “business torts”. Business torts adalah suatu perbuatan melawan hukum di bidang
bisnis, yaitu perbuatan-perbuatan tidak terpuji dari para pengusaha yang merupakan
pelanggaran terhadap hak-hak perusahaan lain.

Pelanggaran kontrak, pelanggaran kepercayaan, usaha-usaha untuk menggoda


orang melakukan pelanggaran daripada kontrak dan diperolehnya rahasia dagang oleh
pihak ketiga yang mengetahui atau lalai karena sepatutnya mengetahui, bahwa praktek
semacam ini dipergunakan dalam memperoleh informasi rahasia bersangkutan itu. Dengan
lain perkataan, ini adalah rangkaian perbuatan-perbuatan yang dapat sebagai tidak wajar
dan tidak senonoh dalam pergaulan perdagangan yang baik.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


8 Swarmilah Hariani
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Pelanggaran Rahasia Dagang juga terjadi apabila seseorang dengan sengaja
mengungkapkan rahasia dagang, mengingkari kepesapakatan, atau mengingkari kewajiban
tertulis atau tidak tertulis untuk menjaga rahasia dagang yang bersangkutan. Seseorang
dianggap melanggar rahasia dagang pihak lain jika ia memperoleh atau menguasai rahasia
dagang tersebut dengan cara yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.

Suatu perbuatan tidak dianggap sebagai suatu pelanggaran rahasia dagang jika
tindakan mengungkapkan rahasia dagang atau penggunaan pertahanan Keamanan,
Kesehatan atau keselamatan masyarakat; serta tindakan rekayasa ulang atas produk yang
dihasilkan dari penggunaan rahasia dagang milik orang lain yang dilakukan dengan
semata-mata untuk kepentingan pengembanganlebih lanjut produk yang bersangkutan.

J.  Penyelesaian Sengketa Rahasia Dagang

Secara garis besar penyelesaian sengketa rahasia dagang dapat diselesaikan dengan cara
sebagai berikut :

a. Penyelesaian Sengketa Melalui Pengadilan


Menurut pasal 11 Undang-Undang Rahasia Dagang pemegang hak rahasia dagang
atau penerima lisensi dapat menggugat siapapun yang dengan sengaja dan tanpa hak
melakukan pelanggaran rahasia dagang untuk melakukan :

1) Gugatan ganti rugi


Menurut Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia, tanggal 5 Maret
1975 No. 1078 K/Sip/1975 dan Mahkamah Agung RI tanggal 17 Oktober 1973 No.325
K/Sip/1973, gugatan ganti rugi harus dirinci secara jelas. Dan apabila gugatan ganti
rugi tersebut tidak dirinci secara jelas maka haruslah ditolak seluruhnya atau
dinyatakan tidak diterima.[43] Pengadilan dapat memutuskan bahwa tergugat yang
menyalahgunakan informasi rahasia penggugat harus member ganti rugi kepada
penggugat atas kerugian yang dialaminya. Seringkali sangat sulit menghitung kerugian
komersial secara akurat yang dialami penggugat sebagai akibat penyalahgunaan
informasi. Perhitungan jumlah      ganti rugi yang layak sering akan melibatkan bukti-
bukti sebagai berikut :

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


9 Swarmilah Hariani
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Jumlah uang yang dikeluarkan penggugat dalam menghasilkan informasi. Jumlah
uang yang dapat diminta penggugat dari tergugat untuk tujuan yang sama dengan
tindakan tergugat. Memerlukan saksi ahli dari seorang akuntan atau konsultan ekonomi
yang mengenal pasar yang menjadi tujuan untuk menjelaskan harga yang biasanya
dapat diminta bagi penggunaan informasi tersebut. Laba yang tidak diperoleh
penggugat sebagai akibat tindakan tergugat. Ini sulit untuk ditentukan secara pasti.
Akan tetapi, kalau pencipta informasi atau konsep berusaha menggunakan informasi
atau konsep untuk meraihkontrak bernilai dengan pihak lain, kemudian tergugat
menyalahgunakan informasi atau konsep rahasia untuk meraih kontrak yang sama,
jelas terlihat pencipta informasi mengalami kerugian yang sama dengan nilai kontrak.
Dalam konteks ini, kerugian yang mungkin dialami mudah dihitung.

2) Penghentian semua perbuatan berkaitan dengan pemanfaatan tanpa hak


Bila terbukti terjadi pelanggaran rahasia dagang hukuman selain adanya ganti rugi
ada sanksi lain yaitu penghentian semua perbuatan berkaitan dengan usaha yang terkait
dengan cara perolehan rahasia dagang yang dengan cara memanfaatkan tanpa hak.
Yaitu apabila seseorang mengambil rahasia dagang dari perusahaan lain kemudian
mendirikan usaha baru sejenis dengan memanfaatkan rahasia dagang yang didapat dari
perusahaan lain maka bisa saja terjadi sanksi yang demikian.

b. Penyelesaian Sengketa Melalui Arbitrase dan Penyelesaian Sengketa


Alternatif
Selain penyelesaian sengketa melalui pengadilan seperti yang disebutkan dalam
pasal 12 Undang-Undang Rahasia Dagang memungkinkan adanya penyelesaian
melalui non-pengadilan artinya dapat melalui arbitrase atau alternatif penyelesaian
sengketa. Diantaranya dapat diselesaikan melalui arbitrase, konsiliasi, mediasi, med-
arb, negosiasi. Cenderung beberapa penyelesaian sengketa alternatif ini tidak jarang
menghasilkan sebuah penyelesaian win-win solution karena bisa ditentukan oleh kedua
belah pihak bahkan tanpa aturan yang terkadang bersifat kaku. Dan penyelesaian secara
alternatif penyelesaian sengketa terkadang merupakan cerminan budaya asli dari
sosiologis masyarakat kita yang mana mengedepankan penyelesaian melalui
musyawarah untuk mencapai mufakat.

Berikut penjelasan mengenai Arbitrase dan Penyelesaian Sengketa Alternatif penulis


member penjelasan di bawah ini :

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


10 Swarmilah Hariani
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
a) Abitrase
Dalam Pasal 1 angka 1 UU No.30 Tahun 1999 disebutkan bahwa arbitrase adalah
cara penyelesaian suatu sengketa perdata di luar peradilan umum yang didasarkan pada
perjanjian arbitrase yang dibuat secara tertulis oleh para pihak yang bersengketa”.

b) Mediasi
Pada prinsipnya mediasi adalah cara penyelesaian sengketa di luar pengadilan
melalui perundingan yang melibatkan pihak ketiga yang bersifat netral (non intervensi)
dan tidak berpihak (impartial) serta diterima kehadirannya oleh pihak-pihak yang
bersengketa.

Pihak ketiga tersebut disebut mediator atau penengah yang tugasnya membantu
pihak-pihak yang bersengketa dalam menyelesaikan masalahnya, tetapi tidak
mempunyai kewenangan untuk mengambil keputusan. Dengan mediasi diharapkan
dicapai titik temu dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi para pihak, yang
selanjutnya akan dituangkan sebagai kesepakatan bersama. Pengambilan keputusan
tidak berada di tangan mediator , tetapi di tangan para pihak yang bersengketa.
Berkenaan dengan tempat mediasi, para pihak dapat menentukan sendiri dan memilih
di mana mereka hendak diselenggarakannya mediasi ini. Mediasi dapat
diselenggarakan di manapun di dunia.

3) Med-Arb
Med-Arb merupakan bentuk kombinasi penyelesaian sengketa antara mediasi dan
arbitrase atau merupakan proses penyelesaian sengketa campuran yang dilakukan
setelah proses mediasi tidak berhasil. Jika para pihak tidak mencapai kesepakatan
secara mediasi, mereka dapat melanjutkan pada proses penyelesaian sengketa melalui
prosedur arbitrase. Caranya sebelum sengketa diajukan kepada arbitrator, terlebih
dahulu diajukan kepada mediator. Mediator membantu para pihak untuk melakukan
perundingan guna mencapai penyelesaian. Jika tidak mencapai kesepakatan, maka
mediator memberikan pendapat agar penyelesaian sengketa tersebut diajukan kepada
arbitrator. Yang dapat bertindak sebagai arbitrator bisa mediator yang bersangkutan
atau orang lain.

4) Negosiasi

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


11 Swarmilah Hariani
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Negosiasi merupakan komunikasi 2 arah yang dirancang untuk mencapai
kesepakatan pada saat kedua belah pihak memiliki berbagai kepentingan yang sama
maupun yang berbeda. Negosiasi merupakan sarana bagi pihak-pihak yang bersengketa
untuk mendiskusikan penyelesaiannya tanpa keterlibatan pihak ketiga  penengah, baik
yang tidak berwenang mengambil keputusan (mediasi maupun yang berwenang
(arbitrase dan litigasi).

5) Konsiliasi
Konsiliasi adalah usaha mempertemukan keinginan pihak yang berselisih untuk
mencapai persetujuan dan penyelesaian. Namun, Undang-Undang Nomor 30 Tahun
1999 tidak memberikan suatu rumusan yang eksplisit atas pengertian dari konsiliasi.
Akan tetapi, rumusan itu dapat ditemukan dalam Pasal 1 angka 10 dan alinea 9
Penjelasan Umum, yakni konsiliasi merupakan satu lembaga alternative dalam
penyelesaian sengketa.

2. Pelanggaran Hak Merk


Amerika Serikat adalah perusahaan yang memproduksi berbagai jenis alat-alat
rumah tangga, diantaranya yaitu ember, panci, toples dan botol, sisir-sisir dan bunga-bunga
karang, sikat-sikat, perkakas-perkakas kecil dan wadah-wadah kecil yang dapat dibawa
untuk rumah tangga dan dapur dari plastik untuk menyiapkan, menyajikan dan menyimpan
bahan makanan, gelas-gelas minum, tempayan, tempat menyimpan bumbu, wadah-wadah
untuk lemari es dan tutup daripadanya, wadah-wadah untuk roti dan biji-bijian dan tutup
daripadanya, piring-piring dan tempat untuk menyajikan makanan, cangkir-cangkir, piring-
piring buah-buahan dan tempat-tempat tanaman untuk tanaman rumah dan main-mainan
untuk anak-anak dengan berbagai jenis desain yang terbuat dari plastik yang bermutu
tinggi.

Merek TUPPERWARE sudah terdaftar di Indonesia di bawah no. pendaftaran


263213, 300665, 300644, 300666, 300658, 339994, 339399 untuk jenis-jenis barang
seperti tersebut diatas, sedangkan merek TULIPWARE baru mengajukan permintaan
pendaftaran merek pada Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual. Produk-produk
rumah tangga yang diproduksi oleh DART INDUSTRIES INC. telah dipasarkan di lebih
dari 70 negara dengan memakai merek TUPPERWARE. TUPPERWARE juga telah

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


12 Swarmilah Hariani
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
dipasarkan luas di Indonesia melalui Distributor Nasional sekaligus penerima lisensi, yakni
PT. IMAWI BENJAYA.

PT. IMAWI BENJAYA selaku Distribusi Nasional sekaligus penerima lisensi


produk TUPPERWARE di Indonesia , menemukan produk-produk dengan menggunakan
desain-desain yang sma dengan desain-desain produk-produk TUPPERWARE yang
menggunakan merek TULIPWARE yang diproduksi oleh CV. CLASSIC ANUGRAH
SEJATI yang berlokasi di Bandung.

Bentuk Pelanggaran :

a. Dengan membandingkan antara produk-produk yang menggunakan merek


TUPPERWARE dan produk-produk dengan merek TULIPWARE, maka terlihat
secara jelas bentuk pelanggaran yang dilakukan oleh pihak yang memproduksi
produk TULIPWARE.
b. Terdapat persamaan pada pokoknya antara merek TULIPWARE dengan
TUPPERWARE untuk produk-produk sejenis.
c. Penempatan merek pada bagian bawah wadah dan bentuk tulisan yang sama lebih
dominan, sehingga menonjolkan unsur persamaan dibandingkan perbedaannya.
Keberadaan produk-produk sejenis yang menggunakan merek TUPPERWARE dan
TULIPWARE membingungkan dan mengacaukan konsumen mengenai asal-usul
barang.
d. Merek TULIPWARE yang dipergunakan pada barang-barang berbeda dengan
etiket merek yang diajukan permohonannya pada Direktorat Jenderal Hak
Kekayaan Intelektual.

DART INDUSTRIES INC. selaku pemilik merek telah memasangkan iklan


pengumuman di beberapa surat kabar, untuk mengingatkan kepada konsumen tentang telah
beredarnya produk-produk TULIPWARE, yang memiliki persamaan pada pokoknya
dengan produk-produk TUPPERWARE.

Undang-undang Merek memberikan ancaman pidana kepada setiap orang yang


menggunakan Merek yang sama pada keseluruhannya ataupun yang sama pada pokoknya.
Kedua bentuk perbuatan ini diklasifikasikan sebagai kejahatn. Besarnya ancaman pidana,

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


13 Swarmilah Hariani
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
ditentukan dalam ketentuan Pasal 90 dan Pasal 91, sebagai berikut:
Pasal 90 : “Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak menggunakan Merek yang sama
pada keseluruhannya dengan Merek terdaftar milik pihak lain untuk barang dan/atau jasa
sejenis yang diproduksi dan/atau diperdagangkan, dipidana dengan pidana penjara paling
lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 1.000.000.000,00 (satu miliar
rupiah)”.
Pasal 91 : “Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak menggunakan Merek yang sama
pada pokoknya dengan Merek terdaftar milikpihak lain untuk barang dan/atau
diperdagangkan, dipidana dengan pidana pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun
dan/atau denda paling banyak Rp. 800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah)”. Sedangkan
bagi mereka yang memperdagangkan barang dan atau jasa yang diketahui atau patut
diketahui bahwa barang atau jasa tersebut merupakan hasil pelanggaran, diancam dengan
pidana kurungan paling lama (satu) tahun atau denda paling banyak Rp. 200.000.000,00
(dua ratus juta rupiah) (Pasal 94 ayat 1). Tindak pidana ini adalah pelanggaran. Tindak
pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 90, Pasal 91 dan Pasal 94 merupakan delik
aduan.

Berdasarkan kasus diatas seharusnya CV. CLASSIC ANUGRAH SEJATI yang


memproduksi TULIPWARE tidak menggunakan nama produk yang hampir sama dan juga
jenis-jenis produk yang diproduksi dengan TUPPERWARE karena merek TUPPERWARE
sudah terlebih dahulu didaftarkan. Alangkah lebih baik jika TULIPWARE mengganti
namanya atau jenis-jenis produk yang diproduksi berbeda dengan TUPPERWARE
sehingga tidak terjadi sengketa seperti ini.

3. Pelanggaran Hak Patent

Sekarang ini, banyak kasus pelanggaran hak paten khususnya di bidang industri.
Hal tersebut disebabkan karena si penjiplak menginginkan produk yang didistribusikan ke
seluruh negara atau seluruh daerahnya dapat diakui di masyakarat dan terutama ingin
meraih keuntungan yang besar karena dianggap memiliki kesamaan dengan produk
produsen lain. Padahal, hal tersebut memasuki pelanggaran hak paten karena pemilik awal
telah mendaftar patennya atas kepemilikan dari hasil ciptaan awal.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


14 Swarmilah Hariani
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Akibat dari kasus tersebut, menimbulkan permasalahan yang panjang bahkan
sampai menuju jalur hukum yang mengakibatkan si penjiplak mengalami kerugian yang
sangat besar, mulai dari segi keuntungan penjualan sampai pada image atau nama baik si
produsen penjiplak tersebut dengan Undang-Undang yang berlaku. Berikut ini akan saya
bahas contoh pelanggaran hak paten di bidang industri beserta analisisnya:

a. Hak Paten Mesin Motor Bajaj Ditolak di Indonesia

Motor Bajaj merupakan salah satu produk sepeda motor yang dikenal di kalangan
masyarakat Indonesia, bahkan desain yang dihasilkan menarik dan terlihat elegan. Namun,
tidak disangka hak paten teknologi mesin motor kebanggaan masyarakat India ini menjadi
masalah di Indonesia.

Bajaj Auto Limited sebagai produsen motor Bajaj menggugat Ditjen Hak Kekayaan
Intelektual (HAKI), Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM). Sebab,
permohonan paten untuk sistem mesin pembakaran dalam dengan prinsip empat langkah
ditolak dengan alasan sudah dipatenkan terlebih dahulu oleh Honda Giken Kogyo
Kabushiki Kaisha.

Kuasa hukum perusahaan Bajaj pun meminta agar hakim pengadilan membatalkan
atas penolakan permohonan terhadap kasus tersebut. Kasus tersebut bermula ketika Ditjen
Haki menolak permohonan pendaftaran paten Bajaj pada 30 Desember 2009 dengan alasan
ketidakbaruan dan tidak mengandung langkah inventif. Atas penolakan tersebut, Bajaj
Auto mengajukan banding ke Komisi Banding Paten. Namun Komisi Banding dalam
putusannya pada 27 Desember 2010 sependapat dengan Direktorat Paten sehingga kembali
menolak pendaftaran paten tersebut. Hal tersebut dikarenakan prinsip motor Bajaj
merupakan prinsip yang masih baru berkembang.

Kesaksian dalam sidang tersebut, satu silinder jelas berbeda dengan dua silinder.
Untuk konfigurasi busi tidak menutup kemungkinan ada klaim yang baru terutama dalam
silinder dengan karakter lain. Namun, kebaruannya adalah ukuran ruang yang kecil.
Dimana harus ada busi dengan jumlah yang sama. Keunggulan dari Bajaj ini adalah bensin
yang irit dan memiliki emisi yang ramah lingkungan.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


15 Swarmilah Hariani
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Ditjen HAKI punya catatan tersendiri sehingga menolak permohonan paten ini,
yaitu sistem ini telah dipatenkan di Amerika Serikat atas nama Honda Giken Kogyo
Kabushiki Kaisha dengan penemu Minoru Matsuda pada 1985. Lantas oleh Honda
didaftarkan di Indonesia pada 28 April 2006. Namun dalih ini dimentahkan oleh Bajaj,
karena telah mendapatkan hak paten sebelumnya dari produsen negara aslanya, yaitu India.

Analisis:

Dari kasus diatas dapat dianalisa bahwa perusahaan Bajaj dimungkinkan kurang jeli dalam
masalah penggunaan mesin yang aman digunakan untuk konsumen. Walaupun
kenyataannya menurut perusahaan Bajaj tersebut menolak atas tuntutan yang diajukan oleh
Ditjen HAKI. Sebaiknya jika terbukti bersalah sebaiknya sesegera mungkin diberi solusi
untuk perbaikan mesin tersebut agar tidak terjadi masalah seperti pencabutan penjualan
dan lainnya. Namun jika pernyataan berbanding terbalik dari tuduhan awal, sebaiknya
perusahaan tersebut menunjukkan bukti fisik yang kuat dan tidak berdiam untuk enggan
berkomentar, karena pada asalnya dari negara produsen awal tidak terjadi masalah pada
pemesinan tersebut.

b. Gugatan Hak Paten Yahoo ke Facebook

Menjelang rencana go public Facebook ternyata muncul masalah baru yang


menghampiri raksasa jejaring sosial ini. Yahoo baru saja mengajukan gugatan kepada
Facebook terkait 10 hak paten. Masalah hak paten biasa terjadi antara pembuat
smartphone, tetapi ini untuk pertama kalinya masalah ini diributkan oleh kedua “raksasa”
internet.

Dalam pengajuan gugatan, Yahoo merasa dirugikan karena Facebook


menggunakan paten teknologi Yahoo yang telah didaftarkan di Amerika Serikat (AS).
Pelanggaran yang telah dilakukan Facebook tidak dapat dikompensasi dengan cara
pembayaran royalti. Pihak Facebook pun menanggapi gugatan itu dalam sebuah
pernyataan. “Kami akan mempertahankan diri dengan penuh semangat untuk melawan
tindakan yang membingungkan ini,” jawab juru bicara Facebook. Menurut Yahoo,
pertumbuhan Facebook yang begitu cepat, bagaimanapun, didasari oleh penggunaan
teknologi jejaring sosial yang telah dipatenkan Yahoo.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


16 Swarmilah Hariani
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Namun, dari 10 paten yang dipermasalahkan tersebut sebagian besar merujuk pada
periklanan online, termasuk cara penempatan iklan dan metode aksesnya. Dari 10 paten,
hanya dua yang terkait dengan teknologi media sosial.

Kasus ini seperti ulangan dari keputusan Yahoo untuk menggugat Google
menyusul penawaran saham perdana perusahaan itu pada 2004. Sengketa masalah hak
paten itu dimenangi Yahoo yang memperoleh sejumlah pembayaran. Disebutkan, Google
melakukan penyelesaian kasus itu dengan menerbitkan 2,7 juta saham untuk saingannya.

Daftar Pustaka
UU rahasia dagang

Satjipto Rahardjo. 1996. Ilmu Hukum. Cet.IV. PT.Citra Aditya. Bandung.

Soerjono Soekanto. 1993. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penegakan Hukum. Raja


Grafindo Persada. Jakarta.

Sudikno Mertokusumo, dan A.Pitlo. 1993.Bab-Bab Tentang Penemuan Hukum. Citra


Aditya Bakti. Yogyakarta.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


17 Swarmilah Hariani
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai