SOAL:
1. Jelaskan pengertian singkat Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dan bagaimanakah
kedudukan Hak Milik Industri (industrial property rights) dalam sistem HKI secara
universal?
2. Bagaimana kedudukan Hak Kekayaan Intelektual pada sistem hukum di Indonesia?
Jelaskan dalam sistematika Hukum Perdata Nasional !
JAWAB :
I. Pengertian singkat Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dan Kedudukan Hak Milik
Industri (industrial property rights) dalam sistem HKI secara universal.
B. Kedudukan Hak Milik Industri (industrial property rights) dalam sistem HKI secara
universal.
Pengertian Hak Milik Industri Hak Milik Industri (Industrial Property Right) merupakan
kaidah atas pembagian bidang dari proteksi Hak Kekayaan intelektual (HKI) yang terjemahan
dalam english version sebagai Intellectual property Right sulit untuk didefinisikan, namun
pengertian ini dapat dilihat dalam kegiatan atau aktifitas kehidupan manusia sehari-hari mudah
ditemukan.
Aktifitas manusia tersebut diantaranya menghasilkan suatu kreasi, inovasi ataupun invensi.
Inovasi ataupun kreatifitas merupakan hasil realisasi ide atas kemampuan intelektual ataupun
ketrampilan manusia, termasuk diantaranya invensi (dalam lapangan teknologi) yang
dihasilkan outputnya digunakan untuk membantu aktifitas manusia dalam melakukan
kehidupan sehari-hari.
Manfaat dari sisi ekonomis, hasil kreasi atau inovasi tersebut juga menimbuilkan manfaat
ekonomis bagi pemiliknya, termasuk dari sisi hukum, pengaturan hak kekayaan intelektual
memberikan proteksi atas gagasan, ide dari peniruan atau pemalsuan atau invensi, pemalsuan
brand name, ataupun duplikasi desain oleh orang yang tidak berhak, sekaligus memberikan hak
yang bersifat eksklusif (exclusive rights) yang dapat memberikan keuntungan bagi
Pemiliknya.
Sebagai contoh, hukum hak kekayaan intelektual (Intellectual property rights law), secara
spesifik misalnya dalam bidang Hak Cipta (Copyrights) akan melindungi pengarang/penulis
buku/novel atas buku/novel dari peniruan buku/novelnya oleh orang lain. Jika buku tersebut
ditiru/dijiplak/diperbanyak tanpa ijin atau sepengetahuan pengarang/penulis buku/novel
tersebut maka pengarang/penulis buku/novel tadi dapat menuntut ataupun menggugat mereka
yang melakukan peniruan.
Hal yang sama juga berlaku bagi Penemu (Inventor) dalam bidang teknologi apabila invensi
seorang inventor atau Pemilik direproduksi oleh pihak lain secara tanpa hak, maka inventor/
pemilik invensi tersebut dapat menuntut mereka atas reproduksi secara tidak sah (illegal).
Demikian juga perlindungan Hak Kekayaan Intelektual yang dapat diterapkan dalam bidang
industrial atau dikenal dengan Hak Milik Industri juga dapat mencegah orang-orang dari
perbuatan perbanyakan, perbuatan, penjualan, pengedaran atau bahkan penggunaan
kepemilikan intelektual yang dapat direproduksi secara masif dan orang lain tanpa ijin dari
orang yang berhak untuk tujuan mencari keuntungan secara komersial.
Dalam kaitan ini dapat dikatakan bahwa Hak Milik Industri memiliki pengertian sebagai
suatu bidang melindungi aspek hak kekayaan intelektual yang dapat digunakan dalam
lapangan usaha/ kegiatan usaha/ bisnis.
Dalam konteks ini, Hak Kekayaan Industri (HAKI) merupakan bagian dari HKI yang fokus
pada perlindungan hak-hak yang berkaitan dengan industri.
II. Kedudukan Hak Kekayaan Intelektual pada sistem hukum di Indonesia? Penjelasan
dalam sistematika Hukum Perdata Nasional !
Hak Kekayaan Intelektual (HKI) merupakan hak-hak yang secara hukum terkait dengan
hasil penemuan dan kreativitas individu atau kelompok.
Dalam UU yang telah disahkan oleh DPR pada 21 Maret 1997, hak atas kekayaan intelektual
secara hukum adalah hak-hak yang berhubungan dengan permasalahan hasil penemuan dan
kreativitas seseorang atau beberapa orang yang berhubungan dengan perlindungan
permasalahan reputasi dalam bidang komersial dan tindakan atau jasa dalam bidang komersial.
HKI melibatkan perlindungan reputasi dalam bidang komersial serta tindakan atau jasa di
bidang komersial.
Kekayaan intelektual lahir dari kemampuan intelektual manusia dan mencakup karya-karya
dalam teknologi, ilmu pengetahuan, seni, dan sastra.
Dasar hukum untuk HKI di Indonesia tercantum dalam berbagai undang-undang dan keputusan
presiden, antara lain:
1) Undang-Undang No. 12 Tahun 1997 tentang Hak Cipta: Mengatur hak atas karya-
karya cipta, termasuk musik, tulisan, dan karya seni.
2) Undang-Undang No. 13 Tahun 1997 tentang Hak Paten: Menyediakan perlindungan
bagi penemuan dan inovasi teknologi.
3) Undang-Undang No. 14 Tahun 1997 tentang Merek: Mengatur hak atas merek
dagang.
4) Keputusan Presiden RI No. 15 Tahun 1997 tentang Pengesahan Paris Convention
for The Protection of Industrial Property dan Convention Establishing the World
Intellectual Property Organization: Terkait dengan perlindungan hak kekayaan
intelektual di tingkat internasional.
Jadi, sistem hukum di Indonesia memberikan kedudukan atau dasar hukum yang kuat untuk
melindungi hak kekayaan intelektual.
Hak Kekayaan Intelektual (HKI) melibatkan perlindungan reputasi dalam bidang komersial
serta tindakan atau jasa di bidang komersial. Kekayaan intelektual lahir dari kemampuan
intelektual manusia dan mencakup karya-karya dalam teknologi, ilmu pengetahuan, seni, dan
sastra.
Dalam sistematika Hukum Perdata Nasional, dasar hukum untuk HKI di Indonesia
tercantum dalam berbagai undang-undang dan Keputusan Presiden. Berikut adalah beberapa
di antaranya:
Dengan dasar hukum ini, Indonesia berkomitmen untuk melindungi dan menghormati hak-
hak kekayaan intelektual individu dan kelompok.