Anda di halaman 1dari 8

PERTEMUAN 15

HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL

A. Pengertian Hak Atas Kekayaan Intelektual

Hak Kekayaan Intelektual atau yang biasa disebut dengan HAKI adalah

hak yang didapatkan dari hasil olah pikir manusia untuk dapat menghasilkan

suatu produk, jasa, atau proses yang berguna untuk masyarakat. Jadi dapat

disimpulkan bahwa HAKI adalah hak untuk menikmati secara ekonomis hasil

dari  suatu kreativitas intelektual. Objek yang diatur dalam kekayaan

intelektual berupa karya yang dihasilkan oleh kemampuan intelektual

manusia.

Istilah HAKI di dapat dari Intellectual Property Right (IPR) yang telah

diatur dalam UU Nomor 7 Tahun 1994 mengenai pengesahan WTO.

Pengertian HAKI menurut para ahli :

1. HAKI adalah suatu hak yang timbul dari karya intelektual seseorang yang

mendatangkan keuntungan materil. Keuntungan materil inilah yang dapat

memberikan kesejahteraan hidup bagi pemilik (Marzuki, 1996:41)

2. HKI merupakan hak yang berasal dari hasil kegiatan kreatif kemampuan

daya pikir manusia yang diekspresikan kepada khalayak umum dalam

berbagai bentuk, yang bermanfaat dalam menunjang kehidupan manusia

karena memiliki nilai ekonomis. Bentuk nyata dari kemampuan tersebut

misalnya dalam bidang teknologi, ilmu pengetahuan, seni dan

sastra (Djumhana dan Djubaedillah, 1997:20-21)

B. Macam Macam HAKI


1. Hak Cipta (Copyright)

Dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta,

dijelaskan bahwa hak ini adalah hak eksklusif bagi pencipta atau penerima

hak cipta untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya yang

timbul secara otomatis. Hak ini berdasarkan prinsip deklaratif setelah

suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa mengurangi

pembatasan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Sebagai

contoh, yang termasuk dalam hak cipta adalah buku, lagu, lukisan, film

dan karya lainnya yang tercantum dalam Undang-undang Nomor 28

Tahun 2014.

Di sisi lain, terdapat juga hak terkait, hak ini adalah hak yang

berkaitan dengan hak cipta seperti hak dari artis pertunjukan, produser

rekaman suara, dan organisasi penyiaran. Prinsip deklaratif pada HKI ini

bermakna bahwa ia tidak memerlukan pendaftaran untuk mendapatkan

perlindungan hukum.

Hak Cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara

otomatis berdasarkan prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan

dalam bentuk nyata tanpa mengurangi pembatasan sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

2. Hak merek dan indikasi geografis

Hak ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016

Tentang Merek dan Indikasi Geografis.


Hak merek adalah tanda yang dapat ditampilkan secara grafis

berupa gambar, logo, nama, kata, huruf, angka, susunan warna, dalam

bentuk dua dimensi atau tiga dimensi, suara, hologram, atau kombinasi

dari dua unsur atau lebih di mana unsur tersebut untuk membedakan

barang dan atau jasa yang diproduksi oleh orang atau badan hukum dalam

kegiatan perdagangan barang dan atau jasa.

Contoh dari hak merek adalah merek dan logo dari suatu brand

yang telah didaftarkan pada Dirjen HKI.

Indikasi geografis adalah suatu tanda yang menunjukkan daerah

asal suatu barang. Faktor lingkungan geografis, termasuk faktor alam dan

faktor manusia atau kombinasi dari keduanya itu memberikan karakteristik

tertentu dari barang atau produk yang dihasilkan.

Contohnya seperti Tembakau Mole Sumedang dan Kangkung

Lombok yang telah didaftarkan pada Dirjen HAKI.

3. Hak Paten

Hak paten adalah jenis HAKI yang diatur dalam Undang-Undang

Nomor 13 Tahun 2016 tentang Paten. Dalam peraturan ini, hak paten

didefinisikan sebagai hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada

inventor atas hasil invensinya di bidang teknologi. Inventor ini

melaksanakan sendiri invensinya tersebut atau memberikan persetujuan

kepada pihak lain untuk melaksanakannya selama waktu tertentu.

4. Rahasia Dagang
Rahasia Dagang didasarkan pada Undang – Undang Nomor 30

Tahun 2000 Tentang Rahasia Dagang. Di dalamnya, rahasia dagang

dimaksud sebagai informasi yang tidak diketahui oleh umum di bidang

teknologi dan/atau bisnis, mempunyai nilai ekonomi karena berguna

dalam kegiatan usaha, dan dijaga kerahasiaannya oleh pemilik rahasia

dagang.

Sebagai contoh, rahasia dagang produk Apple adalah rahasia dan

tidak dipublikasikan dengan khalayak luas. Namun, terdapat beberapa

keunggulan yang menjadikan Apple dipercaya dalam dunia perbisnisan

teknologi di dunia.

5. Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu (DTLST)

Perlindungan DTLST diatur di dalam TRIPs dengan mengacu pada

Treaty on Intellectual Property Rights in Respects of Intellectual Circuit

(Washington Treaty). Sedangkan di Indonesia, perlindungan diberikan

berdasarkan Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2000 Tentang Desain

Tata Letak Sirkuit Terpadu.

Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu adalah kreasi berupa rancangan

peletakan tiga dimensi dari berbagai elemen serta sebagian atau semua

interkoneksi dalam suatu Sirkuit Terpadu. Peletakan tiga dimensi tersebut

dimaksudkan untuk persiapan pembuatan Sirkuit Terpadu.

Sirkuit Terpadu tersebut adalah suatu produk dalam bentuk jadi

atau setengah jadi, yang di dalamnya terdapat berbagai elemen dan

sekurang-kurangnya satu dari elemen tersebut adalah elemen aktif. Elemen


itu sebagian atau seluruhnya saling berkaitan serta dibentuk secara terpadu

di dalam sebuah bahan semikonduktor yang dimaksudkan untuk

menghasilkan fungsi elektronik. Sirkuit terpadu juga sering disebut chip.

6. Desain Industri

Desain Industri adalah suatu kreasi tentang bentuk, konfigurasi

atau komposisi garis atau warna, atau garis dan warna ataupun gabungan

dari pada semuanya. Bentuknya tiga dimensi atau dua dimensi yang

memberikan kesan estetis serta dapat digunakan untuk menghasilkan suatu

produk, barang, komoditas industri, atau kerajinan tangan.

Perlindungan HAKI jenis ini diatur dalam Undang-Undang Nomor

31 Tahun 2000 Tentang Desain Industri dan terhadap Hak Desain Industri

diberikan untuk jangka waktu 10 tahun terhitung sejak tanggal

penerimaan.

Sebagai contoh, konfigurasi smartphone, termasuk detail atau

ornamen berupa tombol, kamera, dan sebagainya pada smartphone

tersebut.

C. Fungsi Dan Tujuan HAKI

1. Sebagai Perlindungan Hukum Terhadap Pencipta dan Karya Ciptanya

Mendaftarkan suatu karya ke HAKI, maka secara otomatis karya tersebut

akan mendapat perlindungan hukum. Sebagai pemilik karya tentunya lebih

leluasa dalam memanfaatkan nilai ekonomis dari karya cipta tanpa takut

menyalahi hukum.
2. Sebagai bentu antisipasi pelanggaran HAKI

Pendaftaran hak cipta ke HAKI dapat membuat karya tersebut memiliki

landasan yang kuat untuk melawan orang-orang yang menggunakan karya

tersebut secara ilegal. Dengan begini maka pihak lain bisa lebih berhati-

hati untuk tidak mengambil/mengakui karya orang lain.

3. Meningkatkan Kompetisi dan Memperluas Pangsa Pasar

Tidak setiap orang mampu mengeluarkan kreativitasnya untuk

menghasilkan karya. Dengan HAKI, maka masyarakat akan termotivasi

untuk berkarya dan berinovasi sehingga kompetisi semakin meningkat.

Hal ini secara tidak langsung akan membuat perusahaan saling berlomba

untuk menghasilkan karya terbaik

4. Memiliki hak monopoli

Sistem pendaftaran hak kekayaan intelektual ini hanya diberikan

pada pihak pertama yang mendaftar ke Direktorat Jenderal HAKI. Jadi,

selagi produk masih baru dan memiliki potensi yang bagus maka harus

segera didaftarkan.

Pendaftaran sejak awal ini harus memiliki hak monopoli untuk

melarang pihak lain menggunakan HAKI Anda tanpa izin.

D. Landasan Hukum HAKI

Beberapa peraturan perundang-undangan di Indonesia antara lain :

1. Undang-undang No. 7 tahun 1994 tentang Persetujan Pembentukan

Organsasi Perdagangan Dunia


2. Undang-undang No. 32 tahun 2000 tentang Desain Tata Letak Sirkuit

Terpadu

3. Undang-undang No. 31 tahun 2000 tentang Desain Industri

4. Undang-undang No. 30 tahun 2000 tentang Rahasia Dagang

5. Undang-undang No. 29 tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas

Tanaman

6. Undang-undang No. 15 tahun 2001 tentang Merek

7. Undang-undang No. 14 tahun 2001 tentang Paten 8. Undang-undang No.

19 tahun 2002 tentang Hak Cipta

E. Manfaat HAKI

1. Bagi dunia usaha, adanya perlindungan terhadap penyalahgunaan atau

pemalsuan karya intelektual yang dimilikinya oleh pihak lain di dalam

negeri maupun di luar negeri. Perusahaan yang telah dibangun mendapat

citra yang positif dalam persaingan apabila memiliki perlindungan hukum

di bidang HKI.

2. Bagi inventor dapat menjamin kepastian hukum baik individu maupun

kelompok serta terhindar dari kerugian akibat pemalsuan dan perbuatan

curang pihak lain.

3. Bagi pemerintah, adanya citra positif pemerintah yang menerapkan HKI di

tingkat WTO. Selain itu adanya penerimaan devisa yang diperoleh dari

pendaftaran HKI.

4. Adanya kepastian hukum bagi pemegang hak dalam melakukan usahanya

tanpa gangguan dari pihak lain.


5. Pemegang hak dapat melakukan upaya hukum baik perdata maupun

pidana bila terjadi pelanggaran/peniruan.

6. Pemegang hak dapat memberikan izin atau lisensi kepada pihak lain.

Anda mungkin juga menyukai