Abstrack
Kepailitan berasal dari kata dasar pailit yang artinya bangkrut. Bangkrut artinya
menderita kerugian besar hingga perusahaan jatuh. Dalam hal bahasa Inggris untuk bangkrut
adalah Bankrupt. Menurut John M. Echols dan Hassan Shadily, bankrupt artinya bangkrut, pailit.
Bankruptcy artinya kebangkrutan, kapailitan. Kata Inggris lain untuk bangkrut adalah insolvent
yang artinya juga bangkrut, pailit. Insolventcy artinya keadaan bangkrut, keadaan tidak mampu
membayar.Sehingga, bangkrut sama artinya dengan pailit dan dalam bahasa Inggris disebut
bankrupt atau insolvent. Kebangkrutan sama artinya dengan kapilitan dan dalam bahasa Inggris
dinamakan bankruptcy atau insolvency. Kata bangkrut, yang dalam bahasa Inggris disebut
bankrupt berasal dari undang-undang Itali yang disebut dengan banca rupta. Di abad
pertengahan di Eropa ada praktek kebangkrutan dimana dilakukan penghancuran bangku-bangku
dari para banker atau pedagang yang melarikan diri secara diam-diam dengan membawa harta
para krediturnya. Sedangkan di Vnetia (Itali) pada waktu itu, dimana para pemberi pinjaman
(bankir) saat itu yang banco (banku) mereka yang tidak mampu lagi membayar hutang gagal
dalam usahanya, banku tersebut benar-benar telah patah atau hancur. Bagi negara-negara dengan
tradisi hukum common low yang berasal dari Inggris Raya, tahun 1952 merupakan tonggak
sejarah, karena pada tahun 1952, hukum pailit dari tradisi hukum Romawi diadopsi ke negeri
Inggris dengan diundangkannya oleh parlemen di masa kekaisaran Raja Henry VIII sebagai
undang-undang yang disebut dengan Act Against Persons As Do Make Bankrupt.
atau apa yang sekarang popular dengan sebutan actionpauliana. Di samping itu, dalam undang-
undang lama di Inggris
keyword :
53
I. Pendahuluan terhadap para kreditor dan lebih jauh lagi
54
Mempailitkan perusahaan yang tak Kepailitan dan Penundaan Kewajiban
satu tindakan saat itu. Dalam hal ini tak Dalam Undang-undang ini
mengingat banyak proses dan alasan untuk Pembayaran Utang (PKPU). PKPU adalah
tetap mempertahankan usahanya. Dari segi prosedur hukum (atau upaya hukum) yang
hukum diperlukan peraturan perundang- memberikan hak kepada setiap debitor yang
undangan yang mengatur masalah utang tidak dapat atau memperkirakan bahwa ia
piutang ini secara cepat, efektif, efisien dan tidak akan dapat melanjutkan membayar
adil. Undang-undang kepailitan dianggap utang-utangnya yang sudah jatuh waktu dan
piutang mereka secara cepat, efektif, efisien kewajiban pembayaran utang, dengan
dan adil. Hukum kepailitan yang selama ini maksud pada umumnya untuk mengajukan
berlaku Faillisement Verordening Stb. 1905 rencana perdamaian yang meliputi tawaran
No. 217 Stb 1906 No. 348 merupakan pembayaran seluruh atau sebagian utang
kolonial belanda yang diciptakan sesuai melalui PKPU diharapkan masih dapat
itu. Yang saat ini dikenal dengan Undang- upaya penyehatan yang diperbolehkan
55
A. Perumusan Masalah pembayaran utang dengan penyehatan
56
debitor dan kreditor. Permasalahan baru 2. Accord yang ditawarkan dalam
utangnya pada waktu jatuh tempo, baik Utang yaitu sebelum debitor dinyatakan
karena tidak mau membayar maupun karena pailit sesuai dengan kesepakatan antara
tidak mampu membayar sebenarnya bila debitor dan kreditor (khususnya kreditor
tersebut, yaitu antara lain dengan : tahun 2004 tentang Kepailitan dan
dikenal dalam hukum kepailitan, bila perdamaian telah diajukan kepada panitera,
57
dibicarakan dan diputuskan dalam (delapan) hari untuk dapat diperiksa oleh
apabila disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu suara mendukung rencana perdamaian
perdua) kreditor konkuren yang haknya dalam waktu 8 (delapan) dari setelah tanggal
diakui atau sementara diakui yang hadir pemungutan suara dalam rapat, dapat
mewakili paling sedikit 2/3 (dua pertiga) dokumen yang ada ternyata bahwa
bagian dari seluruh tagihan yang diakui atau perdamaian oleh hakim pengawas secara
sementara diakui dari kreditor konkuren atau khilaf telah dianggap ditolak. Jika
kuasanya yang hadir pada rapat tersebut. pengadilan membuat koreksi pada risalah,
perdamaian, nama kreditor yang hadir dan perdamaian yang harus dilakukan antara 8
berhak mengeluarkan suara, catatan tentang (delapan) hari dan tanggal 14 (empat belas)
suara yang dikeluarkan kreditor beserta hasil hari kerja setelah putusan pengadilan yang
semua kejadian dalam rapat. Daftar para Pengurus wajib memberitahukan secara
kreditor yang dibuat oleh pengurus yang tertulis kepada para kreditor tentang putusan
telah ditambah atau diubah dalam rapat, pengadilan sebagaimana dimaksud, dan
harus ditandatangani oleh hakim pengawas putusan ini berakibat bahwa pernyataan
dan panitera serta dilampirkan pada risalah pailit menjadi batal dan tidak berlaku lagi
58
Bila dalam hukum kepailitan di dapat dilanjutkan kehidupannya.
dalam Chapter 11, maka hal ini tidak dikenal suatu cara untuk menghindari kepailitan
dalam hukum kepailitan di Indonesia. Bila yang lazimnya bermuara pada likuidasi harta
diteliti lebih jauh tentang hukum kepailitan kekayaan debitor. Bagi perusahaan, PKPU
lembaga reorganisasi perusahaan ini mirip PKPU bertujuan menjaga jangan sampai
dengan penundaan kewajiban pembayaran debitor, yang karena suatu keadaan semisal
utang (suspension of payment, surseance keadaan tidak likuid dan sulit mendapat
van betaling) selanjutnya disingkat PKPU. kredit dinyatakan pailit, sedangkan kalau
PKPU dalam Undang-undang No. 4 Tahun debitur tersebut diberi waktu dan
1998 diatur dalam bab kedua mulai Pasal kesempatan, besar harapannya akan dapat
222 sampai dengan Pasal 249. PKPU membayar utangnya. Putusan pailit dalam
dilakukan bukan berdasarkan pada keadaan keadaan tersebut di atas akan berakibat
dimana debitur tidak mampu membayar pengurangan nilai perusahaan dan ini akan
kekayaan debitur (likuidasi harta pailit).5 waktu dan kesempatan, debitor melalui
5
Sunarmi, Op. cit, hal. 25
59
restrukturisasi utang-utangnya dapat permohonan penundaan kewajiban
PKPU. Rencana yang diajukan tidak pengawas dan pengurus serta ahli
bersamaan atau tidak dilampirkan pada bila ada segera setelah rencana
utang atau sebelum hari sidang yang Pembayaran utang dapat diajukan dalam
dimaksud dalam Pasal 515 Perpu No. rangka penawaran rencana perdamaian
memperhatikan Pasal 217 ayat 4. konkuren) yang dilakukan oleh debitor yang
Pengadilan Negeri yang padanya utangnya yang sudah jatuh waktu dan dapat
melekat Pengadilan Niaga ditagih. Jika hal itu dapat terlaksana dengan
60
usahanya. Pasal 228 ayat (4) Undang- mewakili paling sedikit 2/3 (dua
undang Kepailitan mengatur sebagai berikut pertiga) bagian dari seluruh tagihan
dimaksud pada ayat (3) tidak dipenuhi, atau yang hadir dalam rapat tersebut; dan
jika kreditor belum dapat memberikan suara b. Persetujuan lebih dari 1/2 (satu
tetap dengan maksud untuk memungkinkan kebendaan lainnya yang hadir dan
debitor, pengurus, dan kreditor untuk mewakili paling sedikit 2/3 (dua
perdamaian pada rapat atau sidang yang dari kreditor tersebut atau kuasanya
diadakan selanjutnya”; Pasal 281 ayat (1) yang hadir dalam rapat tersebut.
Undang-undang Kepailitan mengatur bahwa Dalam Pasal 228 ayat (6) Undang-
diakui yang hadir pada rapat kreditor tidak boleh melebihi 270 (dua ratus tujuh
61
kepailitan, karena walaupun dalam proses pembayaran utang. Sehingga tidak ada
tercapainya perdamaian, pada dasarnya pembayaran utang jika para pihak tidak
dengan cara menjual semua budel pailit dan menganut sistem perdamaian tunggal.
membagikan kepada para kreditur yang Prinsip perdamaian tunggal ini terefleksi
remedium) yang dapat ditempuh bila seluruh tidak dapat lagi diajukan rencana
dilakukan dan bila memang asset di pailit perubahan dan perbaikan rencana
tidak cukup untuk memenuhi seluruh utang- perdamaian tersebut ditolak. Sebab,
62
292 Undang-Undang No. 37 Tahun menentukan debitor berhak pada
apabila ditolak perdamaian dalam proses utang atau setelah itu menawarkan
tersebut tidak boleh lagi debitor rencana itu harus diajukan sebelum
63
perdamaian ada 2 (dua) penundaan kewajiban pembayaran
64
John M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus -----------, Pengantar Hukum Bisnis, PT.
Inggris Indonesia, PT. Gramedia, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2001.
Jakarta, 1979.
Sutan Remy Sjaheini, Hukum Kepailitan,
Kartini Muljadi, Pengertian dan Prinsip- PT. Pustaka Utama, Graffiti, Jakarta,
prinsip Umum, dimuat dalam Buku 2002.
Rudhy A Lontoh Dkk, Alumni,
Bandung, 2001. Undang-undang No. 37 Tahun 2004 tentang
Kepailitan dan PKPU
Munir Fuady, Hukum Pailit 1998 Dalam
Teori dan Praktek, Penerbit Citra
Aditya Bakti, Bandung, 1998.
65