Anda di halaman 1dari 13

PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG PADA

KEPAILITAN MELALUI PERDAMAIAN


Oleh : Hary Kurniawan

Abstrack

Kepailitan berasal dari kata dasar pailit yang artinya bangkrut. Bangkrut artinya
menderita kerugian besar hingga perusahaan jatuh. Dalam hal bahasa Inggris untuk bangkrut
adalah Bankrupt. Menurut John M. Echols dan Hassan Shadily, bankrupt artinya bangkrut, pailit.
Bankruptcy artinya kebangkrutan, kapailitan. Kata Inggris lain untuk bangkrut adalah insolvent
yang artinya juga bangkrut, pailit. Insolventcy artinya keadaan bangkrut, keadaan tidak mampu
membayar.Sehingga, bangkrut sama artinya dengan pailit dan dalam bahasa Inggris disebut
bankrupt atau insolvent. Kebangkrutan sama artinya dengan kapilitan dan dalam bahasa Inggris
dinamakan bankruptcy atau insolvency. Kata bangkrut, yang dalam bahasa Inggris disebut
bankrupt berasal dari undang-undang Itali yang disebut dengan banca rupta. Di abad
pertengahan di Eropa ada praktek kebangkrutan dimana dilakukan penghancuran bangku-bangku
dari para banker atau pedagang yang melarikan diri secara diam-diam dengan membawa harta
para krediturnya. Sedangkan di Vnetia (Itali) pada waktu itu, dimana para pemberi pinjaman
(bankir) saat itu yang banco (banku) mereka yang tidak mampu lagi membayar hutang gagal
dalam usahanya, banku tersebut benar-benar telah patah atau hancur. Bagi negara-negara dengan
tradisi hukum common low yang berasal dari Inggris Raya, tahun 1952 merupakan tonggak
sejarah, karena pada tahun 1952, hukum pailit dari tradisi hukum Romawi diadopsi ke negeri
Inggris dengan diundangkannya oleh parlemen di masa kekaisaran Raja Henry VIII sebagai
undang-undang yang disebut dengan Act Against Persons As Do Make Bankrupt.
atau apa yang sekarang popular dengan sebutan actionpauliana. Di samping itu, dalam undang-
undang lama di Inggris

keyword :

53
I. Pendahuluan terhadap para kreditor dan lebih jauh lagi

banyak perusahaan mengalami


Perkembangan hukum kepailitan
kebangkrutan (pailit).1
yang berlaku di Indonesia tidak terlepas dari
Kebijakan pemerintah untuk
kondisi perkonomian nasional khususnya
menaikkan suku bunga untuk mengerem laju
yang terjadi pada pertengahan tahun 1997.
permintaan valas telah menyebabkan
Pada pertengahan tahun 1997 terjadi
naiknya bunga bank. Sementara itu, dana
depresiasi secara drastis nilai tukar rupiah
yang terkumpul dari masyarakat sulit
terhadap mata uang asing, khususnya US $
disalurkan karena jarang ada perusahaan
dari sekitar Rp. 5.000,00 (lima ribu) per US
yang mampu memperoleh margin diatas
$ pada akhir tahun 1997. Bahkan pada
suku bunga. Perusahaan yang terlanjur
pertengahan tahun 1998 nilai tukar rupiah
memperoleh kredit bank mengalami negatif
sempat menyentuh Rp. 16.000,00 (enam
equity karena nilai kekayaannya dalam
belas ribu) per US$. Kondisi perekonomian
rupiah tidak cukup lagi dan bahkan berbeda
ini mengakibatkan keterpurukan terhadap
jauh apabila dipersandingkan dengan nilai
pertumbuhan ekonomi yang sebelumnya
rupiah dari utang valas. Kondisi di atas
positif sekitar 6-7 (enam sampai tujuh) %
mengakibatkan banyaknya perusahaan-
telah terkontraksi menjadi minus 13-14 (tiga
perusahaan yang diancam kebangkrutan
belas sampai empat belas) %. Tingkat inflasi
karena kondisi perekonomian nasional clan
meningkat dari di bawah 10 (sepuluh) %
ketidakmampuan untuk membayar utang-
menjadi sekitar 70 (tujuh puluh) %. Banyak
utang perusahaan yang pada umumnya
perusahaan yang kesulitan membayar
dilakukan dalam bentuk dolar.2
kewajiban utangnya terhadap para kreditor

dan lebih jauh lagi banyak perusahaan yang 1


Gunadi, Restrukturisasi Perusahaan
Dalam Berbagai Bentuk Pemajakannya, Salemba
kesulitan membayar kewajiban utangnya Empat, Jakarta, 2001, hal. 3
2
Bagir Manan, Pembinaan Hukum Nasional
(Dalam Mochtar Kusumaatmadja : Pendidik &

54
Mempailitkan perusahaan yang tak Kepailitan dan Penundaan Kewajiban

mampu membayar utangnya adalah salah Pembayaran Utang.3

satu tindakan saat itu. Dalam hal ini tak Dalam Undang-undang ini

semua perusahaan (dalam hal ini Perseroan memberikan kesempatan melakukan

Terbatas) dapat dipailitkan begitu saja perdamaian melalui Penundaan Kewajiban

mengingat banyak proses dan alasan untuk Pembayaran Utang (PKPU). PKPU adalah

tetap mempertahankan usahanya. Dari segi prosedur hukum (atau upaya hukum) yang

hukum diperlukan peraturan perundang- memberikan hak kepada setiap debitor yang

undangan yang mengatur masalah utang tidak dapat atau memperkirakan bahwa ia

piutang ini secara cepat, efektif, efisien dan tidak akan dapat melanjutkan membayar

adil. Undang-undang kepailitan dianggap utang-utangnya yang sudah jatuh waktu dan

mampu menyelesaikan masalah utang dapat ditagih, dapat memohon penundaan

piutang mereka secara cepat, efektif, efisien kewajiban pembayaran utang, dengan

dan adil. Hukum kepailitan yang selama ini maksud pada umumnya untuk mengajukan

berlaku Faillisement Verordening Stb. 1905 rencana perdamaian yang meliputi tawaran

No. 217 Stb 1906 No. 348 merupakan pembayaran seluruh atau sebagian utang

hukum kepailitan warisan pemerintah kepada kreditur konkuren. Di samping itu

kolonial belanda yang diciptakan sesuai melalui PKPU diharapkan masih dapat

dengan kondisi perekonomian pada masa mempertahankan usahanya, melalui upaya-

itu. Yang saat ini dikenal dengan Undang- upaya penyehatan yang diperbolehkan

undang No. 37 tahun 2004 tentang menurut undang-undang.

Negarawan, Kumpulan Karya Tulis Menghormati 70


tahun. Mochtar Kusumaatmadja), Alumni, Bandung,
3
1999, hal. 238 - 245 Ibid

55
A. Perumusan Masalah pembayaran utang dengan penyehatan

perusahaan pada umumnya.


Permasalahan dalam skripsi ini

adalah : C. Manfaat Penelitian

1. Bagaimana pengaturan hukum rencana


Dari penulisan ini diharapkan
perdamaian dalam penundaan kewajiban
memberikan manfaat baik secara praktis
pembayaran utang (PKPU)?
maupun secara akademis, antara lain
2. Apa akibat dari penundaan kewajiban
manfaat secara praktis adalah sebagai
pembayaran utang (khususnya rencana
berikut:
perdamaian dalam PKPU?
1. Dengan adanya kajian diharapkan untuk
3. Bagaimana Berakhirnya penundaan
rekomendasikan dalam perbaikan dalam
kewajiban pembayaran utang?
pembentukan undang-undang yang

B. Tujuan Penelitian berkaitan dengan kepailitan dan

penundaan Kewajiban Pembayaran


Tujuan penulisan skripsi adalah
Utang.
sebagai berikut :
2. Diharapkan dapat mengidentifikasikan
1. Untuk mengetahui pengaturan hukum
permasalahan hukum yang ada kaitannya
perdamaian dalam penundaan kewajiban
dengan proses pailit suatu perusahaan
pembayaran utang (PKPU)
yang menjadikan sarana rencana
2. Untuk mengetahui akibat dari penundaan
perdamaian dalam penundaan kewajiban
kewajiban pembayaran utang
pembayaran utang sebagai wadah
(khususnya rencana perdamaian kalam
perbaikan dan penyehatan perusahaan.
PKPU).
II. Hasil pembahasan
3. Untuk mengetahui bagaimana
Masalah kepailitan sesungguhnya
berakhirnya penundaan kewajiban
terjadi karena adanya utang piutang antara

56
debitor dan kreditor. Permasalahan baru 2. Accord yang ditawarkan dalam

muncul apabila debitor berhenti membayar Penundaan Kewajiban Pembayaran

utangnya pada waktu jatuh tempo, baik Utang yaitu sebelum debitor dinyatakan

karena tidak mau membayar maupun karena pailit sesuai dengan kesepakatan antara

tidak mampu membayar sebenarnya bila debitor dan kreditor (khususnya kreditor

terjadi keadaan seperti itu terdapat beberapa konkuren).

usaha untuk menyelesaikan utang piutang Pasal 265 Undang-Undang No. 37

tersebut, yaitu antara lain dengan : tahun 2004 tentang Kepailitan dan

1. Perdamaian (diluar pengadilan); Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang,

2. Gugatan melalui pengadilan; menentukan debitor berhak pada waktu

3. Perdamaian di dalam pengadilan; mengajukan permohonan penundaan

4. Ditagih individual; kewajiban pembayaran utang atau setelah itu

5. Penundaan pembayaran; menawarkan suatu perdamaian kepada

6. Perdamaian penundaan pembayaran; kreditor, apabila rencana perdamaian tidak

7. Kepailitan; diajukan kepada panitera, maka rencana itu

8. Perdamaian dalam Kepailitan;4 harus diajukan sebelum hari, tanggal sidang

Istilah Accoord ataupun perdamaian atau tanggal kemudian. Apabila rencana

dikenal dalam hukum kepailitan, bila perdamaian telah diajukan kepada panitera,

ditinjau ada dua pengertian dilaksanakannya maka pengadilan harus menentukan :

accord : a. Hari pada saat mana paling lambat

1. Accord yang ditawarkan dalam tagihan-tagihan yang terkena PKPU

kepailitan yaitu pada saat kepailitan harus disampaikan kepada pengurus,

4 b. Tanggal dan waktu rencana


Suparman Sastrawidjaya, Antisipasi PT.
(Persero) dalam Menyongsong Undang-undang
Kepailitan dalam Mochtar Kusumaatmadja : perdamaian yang diusulkan itu akan
Pendidik dan Negarawan, Kumpulan Karya Tulis
Menghormati 70 tahun Mochtar Kusumaatmadja,
Alumni, Bandung, 1999, hal. 331

57
dibicarakan dan diputuskan dalam (delapan) hari untuk dapat diperiksa oleh

rapat permusyawaratan hakim. umum tanpa biaya.

Rencana perdamaian dapat diterima Debitor dan kreditor yang memberi

apabila disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu suara mendukung rencana perdamaian

perdua) kreditor konkuren yang haknya dalam waktu 8 (delapan) dari setelah tanggal

diakui atau sementara diakui yang hadir pemungutan suara dalam rapat, dapat

pada rapat permusyawaratan hakim meminta kepada pengadilan agar risalah

termasuk kreditor yang bersama-sama rapat dapat diperbaiki apabila berdasarkan

mewakili paling sedikit 2/3 (dua pertiga) dokumen yang ada ternyata bahwa

bagian dari seluruh tagihan yang diakui atau perdamaian oleh hakim pengawas secara

sementara diakui dari kreditor konkuren atau khilaf telah dianggap ditolak. Jika

kuasanya yang hadir pada rapat tersebut. pengadilan membuat koreksi pada risalah,

Risalah rapat permusyawaratan maka dalam putusan yang sama pengadilan

hakim harus mencantumkan isi rencana harus menentukan tanggal pengesahan

perdamaian, nama kreditor yang hadir dan perdamaian yang harus dilakukan antara 8

berhak mengeluarkan suara, catatan tentang (delapan) hari dan tanggal 14 (empat belas)

suara yang dikeluarkan kreditor beserta hasil hari kerja setelah putusan pengadilan yang

pemungutan suara dan catatan tentang mengoreksi risalah tersebut diberikan.

semua kejadian dalam rapat. Daftar para Pengurus wajib memberitahukan secara

kreditor yang dibuat oleh pengurus yang tertulis kepada para kreditor tentang putusan

telah ditambah atau diubah dalam rapat, pengadilan sebagaimana dimaksud, dan

harus ditandatangani oleh hakim pengawas putusan ini berakibat bahwa pernyataan

dan panitera serta dilampirkan pada risalah pailit menjadi batal dan tidak berlaku lagi

rapat yang bersangkutan. Salinan rapat harus karena hukum.

disediakan di kepaniteraan selama 8

58
Bila dalam hukum kepailitan di dapat dilanjutkan kehidupannya.

Amerika Serikat dikenal adanya Sesungguhnya PKPU (Suspension of

Reorganization perusahaan yang diatur Payment, Surseance van Betaling) adalah

dalam Chapter 11, maka hal ini tidak dikenal suatu cara untuk menghindari kepailitan

dalam hukum kepailitan di Indonesia. Bila yang lazimnya bermuara pada likuidasi harta

diteliti lebih jauh tentang hukum kepailitan kekayaan debitor. Bagi perusahaan, PKPU

di Indonesia yang tidak mengatur tentang bertujuan memperbaiki keadaan ekonomis

adanya kemungkinan untuk melakukan dan kemampuan debitor membuat laba.

reorganisasi perusahaan, sesungguhnya Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

lembaga reorganisasi perusahaan ini mirip PKPU bertujuan menjaga jangan sampai

dengan penundaan kewajiban pembayaran debitor, yang karena suatu keadaan semisal

utang (suspension of payment, surseance keadaan tidak likuid dan sulit mendapat

van betaling) selanjutnya disingkat PKPU. kredit dinyatakan pailit, sedangkan kalau

PKPU dalam Undang-undang No. 4 Tahun debitur tersebut diberi waktu dan

1998 diatur dalam bab kedua mulai Pasal kesempatan, besar harapannya akan dapat

222 sampai dengan Pasal 249. PKPU membayar utangnya. Putusan pailit dalam

dilakukan bukan berdasarkan pada keadaan keadaan tersebut di atas akan berakibat

dimana debitur tidak mampu membayar pengurangan nilai perusahaan dan ini akan

utangnya dan juga tidak bertujuan merugikan para kreditornya khususnya

dilakukannya pemberesan terhadap harta kreditor konkuren. Dengan diberikannya

kekayaan debitur (likuidasi harta pailit).5 waktu dan kesempatan, debitor melalui

PKPU adalah wahana juridis reorganisasi usahanya dan atau

ekonomis yang didesain bagi debitor untuk

menyelesaikan kesulitan finanasialnya agar

5
Sunarmi, Op. cit, hal. 25

59
restrukturisasi utang-utangnya dapat permohonan penundaan kewajiban

melanjutkan usahanya.6 pembayaran utang agar dapat dilihat

Apabila dalam chapter 11 telah oleh setiap orang yang

diatur tentang plan of reorganization, maka berkepentingan secara cuma-cuma.

dalam Undang-undang Kepailitan diatur c. Rencana perdamaian juga

juga tentang rencana perdamaian dalam disampaikan kepada hakim

PKPU. Rencana yang diajukan tidak pengawas dan pengurus serta ahli

bersamaan atau tidak dilampirkan pada bila ada segera setelah rencana

permohonan PKPU harus diajukan : perdamaian ada.7

a. Sebelum hari ke 45 (empat puluh PKPU memiliki dasar sebagaimana

lima), setelah putusan sementara ditentukan dalam Pasal 222 yaitu :

penundaan kewajiban membayar Permohonan Penundaan Kewajiban

utang atau sebelum hari sidang yang Pembayaran utang dapat diajukan dalam

dimaksud dalam Pasal 515 Perpu No. rangka penawaran rencana perdamaian

1 Tahun 1998 atau pada tanggal (yang meliputi penawaran pembayaran

kemudian dengan tetap secara penuh atau sebagian kepada kreditor

memperhatikan Pasal 217 ayat 4. konkuren) yang dilakukan oleh debitor yang

b. Rencana perdamaian tersebut harus tidak dapat atau memperkirakan bahwa ia

diletakkan di kepaniteraan tidak dapat melanjutkan membayar utang-

Pengadilan Negeri yang padanya utangnya yang sudah jatuh waktu dan dapat

melekat Pengadilan Niaga ditagih. Jika hal itu dapat terlaksana dengan

memeriksa dan mengadili baik, pada akhirnya debitor dapat memenuhi

kewajiban-kewajibannya dan meneruskan


6
Ellyana S, Proses Mengajukan dan
7
Penyelesaian Rencana Perdamaian pada Penundaan Kartini Mulyadi, Penundaan Kewajiban
Kewajiban Pembayaran, Makalah disampaikan Pembayaran Utang Serta Dampak Hukumnya,
dalam Lokakarya Undang-undang Kepailitan, Makalah disampaikan dalam Lokakarya Undang-
Jakarta, 3 – 14 Agustus 1998 undang Kepailitan, Jakarta, 3 – 14 Agustus 1998

60
usahanya. Pasal 228 ayat (4) Undang- mewakili paling sedikit 2/3 (dua

undang Kepailitan mengatur sebagai berikut pertiga) bagian dari seluruh tagihan

: yang diakui atau sementara diakui

“Dalam hal ketentuan sebagaimana dari kreditor konkuren atau kuasanya

dimaksud pada ayat (3) tidak dipenuhi, atau yang hadir dalam rapat tersebut; dan

jika kreditor belum dapat memberikan suara b. Persetujuan lebih dari 1/2 (satu

mereka mengenai rencana perdamaian, atas perdua) jumlah kreditor yang

permintaan debitor, kreditor harus piutangnya dijamin dengan gadai,

menentukan pemberian atau penolakan jaminan fidusia, hak tanggungan,

penundaan kewajiban pembayaran utang hipotek, atau hak agunan atas

tetap dengan maksud untuk memungkinkan kebendaan lainnya yang hadir dan

debitor, pengurus, dan kreditor untuk mewakili paling sedikit 2/3 (dua

mempertimbangkan dan menyetujui rencana pertiga) bagian dari seluruh tagihan

perdamaian pada rapat atau sidang yang dari kreditor tersebut atau kuasanya

diadakan selanjutnya”; Pasal 281 ayat (1) yang hadir dalam rapat tersebut.

Undang-undang Kepailitan mengatur bahwa Dalam Pasal 228 ayat (6) Undang-

rencana perdamaian dapat diterima undang Kepailitan mengatur sebagai berikut:

berdasarkan : “Apabila penundaan kewajiban

a. Persetujuan lebih dari 1/2 (satu pembayaran uang tetap sebagaimana

perdua) jumlah kreditor konkuren dimaksud dalam ayat (4) disetujui,

yang haknya diakui atau sementara penundaan tersebut berikut perpanjangannya

diakui yang hadir pada rapat kreditor tidak boleh melebihi 270 (dua ratus tujuh

sebagaimana dimaksud dalam Pasal puluh) hari setelah putusan penundaan

268 termasuk kreditor sebagaimana kewajiban pembayaran utang sementara

dalam Pasal 280, yang bersama-sama diucapkan”. PKPU berbeda dengan

61
kepailitan, karena walaupun dalam proses pembayaran utang. Sehingga tidak ada

kepailitan juga ada kemungkinan gunanya dilakukan penundaan kewajiban

tercapainya perdamaian, pada dasarnya pembayaran utang jika para pihak tidak

kepailitan ditujukan kepada pemberesan sungguh-sungguh untuk melaksanakan

dengan para kreditor, namun pada umumnya perdamaian. Undang-undang Kepailitan

dengan cara menjual semua budel pailit dan menganut sistem perdamaian tunggal.

membagikan kepada para kreditur yang Prinsip perdamaian tunggal ini terefleksi

berhak menurut urutan yang ditentukan dalam hal-hal sebagai berikut :

dalam Undang-undang. 1. Para pihak hanya sekali dapat

Tindakan hukum kepailitan mengajukan rencana perdamaian.

merupakan upaya terakhir (ultimum Apabila rencana perdamaian ditolak,

remedium) yang dapat ditempuh bila seluruh tidak dapat lagi diajukan rencana

proses perdamaian tidak dapat lagi perdamaian kedua. Sungguhpun begitu,

dilakukan dan bila memang asset di pailit perubahan dan perbaikan rencana

tidak cukup untuk memenuhi seluruh utang- perdamaian tersebut ditolak. Sebab,

utangnya meskipun diberi kesempatan setelah rencana perdamaian tersebut

jangka waktu yang cukup.8 ditolak, maka hakim pengawas wajib

Debitor yang mengajukan segera memberitahukan hal tersebut

permohonan kewajiban pembayaran utang kepada Pengadilan Niaga dan paling

dengan mengajukan rencana perdamaian. lambat satu hari setelah pemberitahuan

Oleh sebab itu perdamaian merupakan penolakan oleh hakim pengawas

elemen penting sekaligus merupakan tujuan tersebut, maka debitor langsung

dalam suatu penundaan kewajiban dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga.

2. Prinsip perdamaian tunggal juga


8
Jerry Hoff, Undang-undang Kepailitan di tercermin dari ketentuan dalam Pasal
Indonesia, PT. Tata Nusa, Jakarta, hal. 7

62
292 Undang-Undang No. 37 Tahun menentukan debitor berhak pada

2004. dalam Pasal 292 Undang-Undang waktu mengajukan permohonan

No. 37 Tahun 2004 ditentukan bahwa penundaan kewajiban pembayaran

apabila ditolak perdamaian dalam proses utang atau setelah itu menawarkan

penundaan kewajiban pembayaran suatu perdamaian kepada kreditor,

utang, dan kemudian debitor dinyatakan apabila rencana perdamaian tidak

pailit, maka dalam proses kepailitan diajukan kepada panitera, maka

tersebut tidak boleh lagi debitor rencana itu harus diajukan sebelum

mengajukan rencana perdamaian.9 hari, tanggal sidang atau tanggal

Jika rencana perdamaian diterima, maka kemudian.


hakim pengawas wajib menyampaikan
laporan tertulis kepada pengadilan pada 2. Penundaan Kewajiban Pembayaran
tanggal yang telah ditentukan untuk
Utang sebagai wadah buat debitor
keperluan pengesahan perdamaian, dan pada
tanggal telah ditentukan tersebut pengurus untuk menghindarkan kepailitan,
serta kreditor dapat menyampaikan alasan
yang menyebabkan ia menerima atau dalam hal ini sarana perdamaian
menolak rencana perdamaian.
III. Kesimpulan dan saran melalui PKPU tetap menjadi salah

satu sarana juridis menghindari


A. Kesimpulan
kepailitan. Dalam masa PKPU inilah
1. Perdamaian dalam Penundaan
debitor diharapkan dapat
Kewajiban Pembayaran Utang diatur
merestrukturisasi usahanya dan
dalam Bab III, bagian kedua tentang
utang-utangnya dalam bentuk-bentuk
Perdamaian dalam Pasal 265
upaya penyehatan sepanjang
Undang-undang No. 37 Tahun 2007
diperbolehkan menurut undang-
Tentang Kepailitan dan Penundaan
undang.
Kewajiban Pembayaran Utang, yang
3. Akibat penundaan kewajiban
9
Munir Fuady, Op. cit, Hukum Pailit 1998 pembayaran utang dalam proses
Dalam Teori dan Praktek, hal. 168

63
perdamaian ada 2 (dua) penundaan kewajiban pembayaran

kemungkinan bila rencana utang.

perdamaian ditolak dalam PKPU 2. Selayaknya perusahaan yang tak

maka tidak dapat lagi diajukan mampu membayar utangnya

rencana perdamaian kedua. diberikan waktu untuk memperbaiki

Sungguhpun begitu, perubahan dan keadaan perusahaannya

perbaikan rencana perdamaian (resturkturisasi utang dan

tersebut ditolak. Sebab, setelah reorganisasi).

rencana perdamaian tersebut ditolak, IV. Daftar pustaka


maka hakim pengawas wajib segera
Abdul Muis, Hukum Persekutuan dan
memberitahukan hal tersebut kepada Perseroan, FH-Universitas Sumatera
Utara, Medan, 2006.
pengadilan niaga dan paling lambat
-----------, Yayasan Sebagai Wadah
satu hari setelah pemberitahuan Kegiatan Masyarakat (Suatu
Tinjauan Mengenai Yayasan Sebagai
penolakan oleh hakim pengawas Badan Hukum Dalam Menjalankan
Kegiatan Sosial), FH-Universitas
tersebut, maka debitor langsung Sumatera Utara, Medan, 1991.

dinyatakan pailit oleh pengadilan Bagir Marian, Pembinaan Hukum Nasional


(Dalam Mochtar Kusumaatmadja:
niaga. Pendidik & Negarawan, Kumpulan
Karya Tulis Menghormati 70 Tahun
Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja,
B. Saran SH., LL.M.), Penerbit Alumni,
Bandung, 1999.

1. Selayaknya Pengadilan Niaga Erman Radjagukguk, Perkembangan


Peraturan Kepailitan di Indonesia,
memberikan jalan yang seluas- Bahan Kuliah E Learning, 2002.

luasnya bagi kreditor dan debitor I Made B. Thirtayatra, Peraturan Bapepam


Atas Merger dan Akuisisi, Bapepam,
untuk melakukan rencana September 2005.

perdaiaman, melalui sarana Jerry Hoff, Undang-undang Kepailitan di


Indonesia, Penerbit Tata Nusa,
Jakarta.

64
John M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus -----------, Pengantar Hukum Bisnis, PT.
Inggris Indonesia, PT. Gramedia, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2001.
Jakarta, 1979.
Sutan Remy Sjaheini, Hukum Kepailitan,
Kartini Muljadi, Pengertian dan Prinsip- PT. Pustaka Utama, Graffiti, Jakarta,
prinsip Umum, dimuat dalam Buku 2002.
Rudhy A Lontoh Dkk, Alumni,
Bandung, 2001. Undang-undang No. 37 Tahun 2004 tentang
Kepailitan dan PKPU
Munir Fuady, Hukum Pailit 1998 Dalam
Teori dan Praktek, Penerbit Citra
Aditya Bakti, Bandung, 1998.

65

Anda mungkin juga menyukai