Abstract
Banking is one of the three pillars (banking, capital market, and finance) that
run the economy of Indonesia. Bank has a very important role that provided by
Banking Act i.e. to improve public’s living standards. Considering that
the bank holds a very important role in the growth of the Indonesia’s economy,
then the legal form of a bank should be obvious. This article tries to explain the
basic orientation of the bank as a legal entity, including what form of legal entity
that fits bank better.
1 2
Lihat Pasal 1 UU No.7 Tahun 1992 jo. UU Djoni S.Gazali dan Rachmadi Usman,
No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan Hukum Perbankan, Ctk.kedua, Sinar Grafika,
Jakarta; 2012, hlm.136
47
dari usaha yang dijalankannya. Bank sebagai lembaga
Sebaliknya, sebagai lembaga kepercayaan, tentunya tidak
keuangan, bank mempunyai sembarangan dalam menghadirkan
kewajiban untuk menjaga kestabilan jasanya. Bank perlu penopang
nilai uang, mendorong kegiatan keamanan yang kuat, dan hal
ekonomi, dan perluasan kesempatan tersebut dapat ditemukan dalam
kerja.3 bentuk badan hukum. Mengapa
Mengingat bahwa bank badan hukum? Karena dengan
memegang peran yang sangat bentuk badan hukum, bank memiliki
penting dalam pertuumbuhan kepastian hukum yang salah satunya
perekonomian Indonesia, maka adalah jaminan perlindungan hukum
bentuk hukum suatu bank harus oleh negara, dalam hal ini
jelas, sehingga diperoleh ketegasan melindungi aset-aset perseroan dari
tentang kekayaan yang terpisah, “pemilik” perseroan sebagai
pengesahan pendiriannya, dan kreditor6. Selain itu, dengan
pengurus yang berwenang mewakili berbentuk badan hukum, bank
bank. mampu bertindak selayaknya
subyek hukum, sehingga tidak ada
B. Pembahasan keterbatasan dalam hal bank
1.Bank sebagai Badan Hukum melakukan kegiatan usahanya.
Bank memberikan Dengan status badan hukum dapat
kepercayaan kepada masyarakat, memperkuat posisi tawar menawar
sehingga disebut bank sebagai perseroan ketika berhadapan dengan
lembaga kepercayaan, yaitu nasabah pihak luar7.
memiliki hubungan kepercayaan Terdapat beberapa bentuk
(fiduciary relationship) dengan hukum suatu bank, yang disesuaikan
bank dalam hal pengelolaan uang dengan jenis kelembagaan
nasabah. Nasabah percaya bahwa perbankan yang akan didirikan.
bank dapat mengelola uangnya Ketentuan dalam Pasal 21 UU
dengan baik dan mampu Perbankan8 menetapkan bentuk
menghadirkan uang yang disimpan hukum suatu bank sebagai berikut:
tersebut apabila sewaktu-waktu a. Bank Umum dapat berupa:
nasabah menarik uangnya. Jika 1) Perseroan Terbatas;
kepercayaan tersebut terganggu, 2) Koperasi; atau
dapat terjadi fenomena run and 3) Perusahaan Daerah.
panic bank4 yang pada akhirnya b. Bank Perkreditan Rakyat
dapat menyeret seluruh sistem dapat berupa:
perbankan ke dalam kondisi 1) Perusahaan Daerah;
financial crisis.5 2) Koperasi:
3 5
Ibid Try Widiyono, Aspek Hukum Operasional
4
Run and panic bank merupakan dampak Transaksi Produk Perbankan di Indonesia,
ketika para nasabah menarik deposit atau Ghalia Indonesia, Bogor: 2006, hlm.7
6
simpanan mereka secara bersamaan karena Ridwan Khairandy, Hukum Perseroan
mereka percaya bahwa bank tertentu sudah Terbatas, FH UII Press, Yogyakarta: 2014,
tidak sehat (Runs) dan ketika keadaan Runs hlm. 13
7
ini dialami oleh banyak bank maka akan Ibid.
8
terjadi Panic bank. Selanjutnya disebut UU Perbankan
48
BUSINESS LAW REVIEW: VOLUME ONE
9 11
Lihat Pasal 1 Angka 1 UU Perkoperasian Lihat Pasal 6 ayat (1) UU Perkopersian
10 12
Lihat Pasal 5 ayat (1) UU Perkoperasian Lihat Pasal 4 UU Perkoperasian
49
Perusahaan Daerah dalam UU untuk meningkatkan taraf hidup
Perusahaan Daerah didefiniskan rakyat banyak.
sebagai semua perusahaan yang Berbeda dengan bank dalam
didirikan berdasarkan Undang- bentuk koperasi maupun perusahaan
Undang ini yang modalnya untuk daerah, bank dengan bentuk
seluruhnya atau untuk sebagian Perseroan Terbatas dapat memiliki
merupakan kekayaan Daerah yang modal yang besar dari pihak
dipisahkan, kecuali jika ditentukan manapun dan melakukan kegiatan
lain dengan atau berdasarkan usaha yang sesuai demi tercapainya
Undang-Undang.13 fungsi bank. Dengan adanya modal
Definisi tersebut di atas, dapat yang kuat yang dimiliki oleh bank
dilihat bahwa perusahaan daerah merupakan salah satu indikator
modalnya bersumber dari kekayaan kesehatan bank. Kemudian bank
daerah. Sehingga, untuk bank yang dalam bentuk Perseroan Terbatas
berbentuk Perusahaan Daerah dapat melakukan kegiatan usaha
dibentuk untuk mengembangkan yang tidak terbatas selama tidak
perekonomian daerah otonom dan melanggar undang-undang yang
untuk menambah penghasilan berlaku, dengan begitu mampu
daerah. memenuhi fungsi bank secara
sempurna.
4.Bank Umum berbentuk
Perseroan Terbatas C. Kesimpulan
Bank Umum di Indonesia saat Terlepas dari kita setuju atau
ini banyak yang berbentuk tidak dengan bentuk bank sebagai
Perseroan Terbatas. Unsur-unsur badan hukum berupa Perseroan
yang dimiliki oleh Perseroan Terbatas, kita harus melihat
Terbatas, antara lain:14 kewajiban besar bank yang
a. Badan Hukum; diberikan oleh undang-undang,
b. Persekutuan Modal; yakni meningkatkan taraf hidup
c. Didirikan berdasarkan rakyat banyak. Melihat tanggung
perjanjian; jawab yang besar itu, apabila bank
d. Melakukan kegiatan berbentuk badan usaha koperasi
usaha; dan yang tujuan khususnya adalah
e. Modal terbagi kedalam menyejahterakan anggotanya,
saham-saham. ditakutkan bank akan tidak
Dari unsur-unsur di atas terlihat sempurna dalam mencapai
bahwa perseroan merupakan fungsinya.
persekutuan modal, maka tujuan Apabila bank berbentuk
perseroan adalah mendapat Perusahaan Daerah, mengingat
keuntungan atau keuntungan untuk modalnya sebagian besar atau
dirinya sendiri.15 Sehingga wajar sepenuhnya hanya dari Daerah
apabila bank berbentuk Perseroan tertentu, maka ditakutkannya
Terbatas juga mencari keuntungan, permodalan bank tersebut tidak akan
disamping menjalankan fungsi kuat, mengingat modal yang kuat itu
13 15
Lihat Pasal 2 UU Perusahaan Daerah Ridwan Khairandy, Op.Cit, hlm. 58
14
Lihat Pasal 1 Angka 1 UU No. 40 Tahun
2007 tentang Perseroan Terbatas
50
BUSINESS LAW REVIEW: VOLUME ONE
51