Anda di halaman 1dari 5

BUSINESS LAW REVIEW: VOLUME ONE

ORIENTASI DASAR BANK UMUM SEBAGAI BADAN HUKUM


Oleh: M.Alif Akbar Prabangkara
Rieza Ayu Febrina Mandala Putri

Abstract
Banking is one of the three pillars (banking, capital market, and finance) that
run the economy of Indonesia. Bank has a very important role that provided by
Banking Act i.e. to improve public’s living standards. Considering that
the bank holds a very important role in the growth of the Indonesia’s economy,
then the legal form of a bank should be obvious. This article tries to explain the
basic orientation of the bank as a legal entity, including what form of legal entity
that fits bank better.

Keywords: Bank, Legal Entity

A. Latar Belakang dan menyalurkannya kepada


Bank pada masa sekarang masyarakat dalam bentuk kredit dan
memegang peran yang sangat atau bentuk-bentuk lainnya dalam
penting. Dilihat dari perkembangan rangka meningkatkan taraf hidup
pola pikir masyarakat saat ini, jarang rakyat banyak.1 Fungsi besar bank
kita temui masyarakat yang tidak yang diberikan oleh undang-undang,
mengenal bank. Hampir seluruh membuat bank memiliki tanggung
masyarakat mengetahui tentang jawab yang besar dalam
bank dan berhubungan dengan bank meningkatkan kualitas kehidupan
meskipun hanya sebatas sebagai atau roda perekonomian rakyat.
tempat menyimpan uang ataupun Meningkatkan taraf hidup
meminjam uang. rakyat banyak, dimaksudkan dengan
Melihat fenomena di atas, dapat menghimpun dana dari masyarakat
dikatakan bahwa bank sangatlah yang kelebihan dana (surplus)
dekat dengan masyarakat. Wajar dalam bentuk tabungan, deposito,
apabila bank dikatakan sebagai dsb, untuk kemudian disalurkan
lembaga yang sensitif, karena kepada masyarakat yang
keberadaan bank adalah untuk kekurangan dana (defisit) dalam
memberikan kepercayaan kepada bentuk kredit atau jasa-jasa lainnya
masyarakat serta menaungi mereka. yang lazim dilakukan bank dalam
Hal ini dapat dilihat dari definisi lalu lintas pembayaran.2 Sehingga,
bank itu sendiri. apabila proses tersebut berjalan
Undang-Undang Nomor 7 secara baik dan berkelanjutan, maka
Tahun 1992 jo. Undang-Undang tentu akan berdampak pada
Nomor 10 Tahun 1998 tentang meningkatnya taraf hidup
Perbankan (UU Perbankan), masyarakat luas.
menyatakan bahwa bank memiliki Bank sebagai badan usaha akan
fungsi menghimpun dana dari selalu berusaha mendapatkan
masyarakat dalam bentuk simpanan keuntungan yang sebesar-besarnya

1 2
Lihat Pasal 1 UU No.7 Tahun 1992 jo. UU Djoni S.Gazali dan Rachmadi Usman,
No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan Hukum Perbankan, Ctk.kedua, Sinar Grafika,
Jakarta; 2012, hlm.136

47
dari usaha yang dijalankannya. Bank sebagai lembaga
Sebaliknya, sebagai lembaga kepercayaan, tentunya tidak
keuangan, bank mempunyai sembarangan dalam menghadirkan
kewajiban untuk menjaga kestabilan jasanya. Bank perlu penopang
nilai uang, mendorong kegiatan keamanan yang kuat, dan hal
ekonomi, dan perluasan kesempatan tersebut dapat ditemukan dalam
kerja.3 bentuk badan hukum. Mengapa
Mengingat bahwa bank badan hukum? Karena dengan
memegang peran yang sangat bentuk badan hukum, bank memiliki
penting dalam pertuumbuhan kepastian hukum yang salah satunya
perekonomian Indonesia, maka adalah jaminan perlindungan hukum
bentuk hukum suatu bank harus oleh negara, dalam hal ini
jelas, sehingga diperoleh ketegasan melindungi aset-aset perseroan dari
tentang kekayaan yang terpisah, “pemilik” perseroan sebagai
pengesahan pendiriannya, dan kreditor6. Selain itu, dengan
pengurus yang berwenang mewakili berbentuk badan hukum, bank
bank. mampu bertindak selayaknya
subyek hukum, sehingga tidak ada
B. Pembahasan keterbatasan dalam hal bank
1.Bank sebagai Badan Hukum melakukan kegiatan usahanya.
Bank memberikan Dengan status badan hukum dapat
kepercayaan kepada masyarakat, memperkuat posisi tawar menawar
sehingga disebut bank sebagai perseroan ketika berhadapan dengan
lembaga kepercayaan, yaitu nasabah pihak luar7.
memiliki hubungan kepercayaan Terdapat beberapa bentuk
(fiduciary relationship) dengan hukum suatu bank, yang disesuaikan
bank dalam hal pengelolaan uang dengan jenis kelembagaan
nasabah. Nasabah percaya bahwa perbankan yang akan didirikan.
bank dapat mengelola uangnya Ketentuan dalam Pasal 21 UU
dengan baik dan mampu Perbankan8 menetapkan bentuk
menghadirkan uang yang disimpan hukum suatu bank sebagai berikut:
tersebut apabila sewaktu-waktu a. Bank Umum dapat berupa:
nasabah menarik uangnya. Jika 1) Perseroan Terbatas;
kepercayaan tersebut terganggu, 2) Koperasi; atau
dapat terjadi fenomena run and 3) Perusahaan Daerah.
panic bank4 yang pada akhirnya b. Bank Perkreditan Rakyat
dapat menyeret seluruh sistem dapat berupa:
perbankan ke dalam kondisi 1) Perusahaan Daerah;
financial crisis.5 2) Koperasi:

3 5
Ibid Try Widiyono, Aspek Hukum Operasional
4
Run and panic bank merupakan dampak Transaksi Produk Perbankan di Indonesia,
ketika para nasabah menarik deposit atau Ghalia Indonesia, Bogor: 2006, hlm.7
6
simpanan mereka secara bersamaan karena Ridwan Khairandy, Hukum Perseroan
mereka percaya bahwa bank tertentu sudah Terbatas, FH UII Press, Yogyakarta: 2014,
tidak sehat (Runs) dan ketika keadaan Runs hlm. 13
7
ini dialami oleh banyak bank maka akan Ibid.
8
terjadi Panic bank. Selanjutnya disebut UU Perbankan

48
BUSINESS LAW REVIEW: VOLUME ONE

3) Perseroan Terbatas c. Partisipasi aktif


4) Bentuk lain yang Anggota;
ditetapkan dengan d. Otonom dan
Peraturan Pemerintah. Independen;
e. Pendidikan dan
2.Bank Umum berbentuk pelatihan Anggota;
Koperasi f. Melayani Anggota;
Kegiatan usaha perbankan g. Pembangunan
dapat dijalankan oleh badan usaha berkelanjutan.
yang berbentuk koperasi. Koperasi bertujuan
Pendiriannya, selain harus tunduk meningkatkan kesejahteraan
pada UU Perbankan, juga harus anggota pada khususnya dan
memperhatikan ketentuan- masyarakat pada umumnya,
ketentuan dalam Undang-Undang sekaligus sebagai bagian yang tidak
No. 25 Tahun 1992 yang telah terpisahkan dari tatanan
diubah dengan Undang-Undang No. perekonomian nasional yang
17 Tahun 2012 tentang demokratis dan berkeadilan.12
Perkoperasian. Melihat tujuan dan prinsip-prinsip
Menurut UU Perkoperasian, dari koperasi itu sendiri, anggota
Koperasi didefinisikan sebagai koperasi sangat dijunjung tinggi
badan hukum yang didirikan oleh baik dari kesejahteraannya hingga
orang perseorangan atau badan pengawasan yang dilakukan
hukum Koperasi, dengan pemisahan terhadap koperasi.
kekayaan para anggotanya sebagai Sehingga bank yang
modal untuk menjalankan usaha, berbentuk hukum koperasi dimiliki
yang memenuhi aspirasi dan oleh anggota koperasi yang kegiatan
kebutuhan bersama di bidang usahanya ditujukan untuk
ekonomi, sosial, dan budaya sesuai mensejahterakan para anggota
dengan nilai dan prinsip Koperasi.9 koperasi yang bersangkutan selain
Nilai yang mendasari kegiatan masyarakat pada umumnya.
Koperasi, yaitu:10
a. Kekeluargaan; 3.Bank Umum berbentuk
b. Menolong diri sendiri; Perusahaan Daerah
c. Bertanggung jawab; Kegiatan perbankan, dapat
d. Demokrasi; juga dilakukan badan usaha
e. Persamaan; berbentuk Perusahaan Daerah.
f. Berkeadilan; dan Pendiriannya, dilakukan dengan
g. Kemandirian. Peraturan Daerah atas kuasa
Sedangkan prinsip Koperasi Undang-Undang No.13 Tahun 1962
meliputi sebagai berikut:11 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok
a. Keanggotaan sukarela Pembangunan Daerah jo. Undang-
dan terbuka; Undang No. 5 Tahun 1962 tentang
b. Pengawasan oleh Perusahan Daerah (UU Perusahaan
Anggota; Daerah).

9 11
Lihat Pasal 1 Angka 1 UU Perkoperasian Lihat Pasal 6 ayat (1) UU Perkopersian
10 12
Lihat Pasal 5 ayat (1) UU Perkoperasian Lihat Pasal 4 UU Perkoperasian

49
Perusahaan Daerah dalam UU untuk meningkatkan taraf hidup
Perusahaan Daerah didefiniskan rakyat banyak.
sebagai semua perusahaan yang Berbeda dengan bank dalam
didirikan berdasarkan Undang- bentuk koperasi maupun perusahaan
Undang ini yang modalnya untuk daerah, bank dengan bentuk
seluruhnya atau untuk sebagian Perseroan Terbatas dapat memiliki
merupakan kekayaan Daerah yang modal yang besar dari pihak
dipisahkan, kecuali jika ditentukan manapun dan melakukan kegiatan
lain dengan atau berdasarkan usaha yang sesuai demi tercapainya
Undang-Undang.13 fungsi bank. Dengan adanya modal
Definisi tersebut di atas, dapat yang kuat yang dimiliki oleh bank
dilihat bahwa perusahaan daerah merupakan salah satu indikator
modalnya bersumber dari kekayaan kesehatan bank. Kemudian bank
daerah. Sehingga, untuk bank yang dalam bentuk Perseroan Terbatas
berbentuk Perusahaan Daerah dapat melakukan kegiatan usaha
dibentuk untuk mengembangkan yang tidak terbatas selama tidak
perekonomian daerah otonom dan melanggar undang-undang yang
untuk menambah penghasilan berlaku, dengan begitu mampu
daerah. memenuhi fungsi bank secara
sempurna.
4.Bank Umum berbentuk
Perseroan Terbatas C. Kesimpulan
Bank Umum di Indonesia saat Terlepas dari kita setuju atau
ini banyak yang berbentuk tidak dengan bentuk bank sebagai
Perseroan Terbatas. Unsur-unsur badan hukum berupa Perseroan
yang dimiliki oleh Perseroan Terbatas, kita harus melihat
Terbatas, antara lain:14 kewajiban besar bank yang
a. Badan Hukum; diberikan oleh undang-undang,
b. Persekutuan Modal; yakni meningkatkan taraf hidup
c. Didirikan berdasarkan rakyat banyak. Melihat tanggung
perjanjian; jawab yang besar itu, apabila bank
d. Melakukan kegiatan berbentuk badan usaha koperasi
usaha; dan yang tujuan khususnya adalah
e. Modal terbagi kedalam menyejahterakan anggotanya,
saham-saham. ditakutkan bank akan tidak
Dari unsur-unsur di atas terlihat sempurna dalam mencapai
bahwa perseroan merupakan fungsinya.
persekutuan modal, maka tujuan Apabila bank berbentuk
perseroan adalah mendapat Perusahaan Daerah, mengingat
keuntungan atau keuntungan untuk modalnya sebagian besar atau
dirinya sendiri.15 Sehingga wajar sepenuhnya hanya dari Daerah
apabila bank berbentuk Perseroan tertentu, maka ditakutkannya
Terbatas juga mencari keuntungan, permodalan bank tersebut tidak akan
disamping menjalankan fungsi kuat, mengingat modal yang kuat itu

13 15
Lihat Pasal 2 UU Perusahaan Daerah Ridwan Khairandy, Op.Cit, hlm. 58
14
Lihat Pasal 1 Angka 1 UU No. 40 Tahun
2007 tentang Perseroan Terbatas

50
BUSINESS LAW REVIEW: VOLUME ONE

menentukan tingkat kesehatan bank. Produk Perbankan di


Maka, bentuk badan hukum yang Indonesia, Ghalia Indonesia,
cocok untuk Bank Umum adalah Bogor: 2006
Perseroan Terbatas, selain modal
yang bisa didapatkan dari manapun
selama tidak dilarang undang-
undang, maka dapat memperkuat Peraturan Perundang-undangan
permodalan bank itu sendiri. Selain Undang-Undang Nomor 5 Tahun
itu, dalam melakukan kegiatan 1962 tentang Perusahan
usahanya juga tidak akan terbatas Daerah.
oleh hal-hal lain, selama dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun
kegitan usaha tersebut juga mampu 1992 jo. Undang-Undang
menjalankan fungsi bank secara Nomor 10 Tahun 1998 tentang
sempurna, agar sistem perbankan Perbankan
kita tetap terjaga dengan baik. Undang-Undang Nomor 40 Tahun
2007 tentang Perseroan
Terbatas
Undang-Undang Nomor 25 Tahun
D. Referensi 1992 yang telah diubah
dengan Undang-Undang No.
Buku 17 Tahun 2012 tentang
Djoni S.Gazali dan Rachmadi Perkoperasian
Usman, Hukum Perbankan,
Ctk.kedua, Sinar Grafika, Lainnya
Jakarta; 2012 Bahan materi perkuliahan Hukum
Ridwan Khairandy, Hukum Dagang 2015 oleh dosen
Perseroan Terbatas, FH UII Fakultas Hukum Universitas
Press, Yogyakarta: 2014 Islam Indonesia, Inda
Try Widiyono, Aspek Hukum Rahadiyan, S.H., M.H.
Operasional Transaksi

51

Anda mungkin juga menyukai