Pasal 3 UU Perbankan
Fungsi utama perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun dan
penyalur dana masyarakat.
JENIS BANK
4. Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya tidak
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran
Internet telah mengubah tampilan semua sisi kehidupan, tak terkecuali dunia
perbankan. Internet memudahkan berbagai urusan serta memberikan layanan
digital untuk berbagai keperluan dalam praktik bank
PRINSIP KEHATI-HATIAN
Kehati-hatian Sebagai Suatu Prinsip,
merupakan pikiran dasar yang sifatnya umum dan abstrak, yang menjadi
latar belakang peraturan yang konkrit, jadi bukan berupa peraturan hukum yang
konkrit, sehingga tidak dapat diterapkan secara langsung pada suatu peristiwa,
dirumuskan secara tegas di dalam Pasal 2 UU Perbankan, tetap saja prinsip kehati-
hatian tidak dapat secara langsung diterapkan pada peristiwa konktrit, melainkan
peraturan bagi kegiatan bank, harus dan wajib bersandar pada prinsip kehati-
hatian.
Diawali saat akan didirikan sebuah bank, maka yang menjadi perhatian
adalah besarnya “modal”. Bank didirikan dengan modal awal yang besarnya
bahwa untuk mendirikan PT, minimal modal dasar nya adalah 50 juta rupiah. Saat
didirikan, harus disediakan modal disetor yang besarnya minimal 25% dari modal
dasar, berarti 12.5juta rupiah. Untuk mendirikan bank umum, wajib menyediakan
modal disetor 3 triliun rupiah, berarti modal dasar bank umum minimal berjumlah
12 triliun rupiah. Suatu perbedaan yang luar biasa jika dibandingan angka 50 juta
rupiah dengan 12 triliun rupiah atau antara 12.5 juta rupiah dengan 3 triliun rupiah.
Untuk pendirian bank digital, minimal modal disetor adalah 10 triliun rupiah,
seorang direktur atau lebih dari seorang direktur. Untuk bank, jumlah anggota
direksi tidak boleh kurang dari 3 direktur, dan setidaknya 50% nya harus sudah
memiliki pengalaman sebagai pejabat eksekutif bank. Juga diatur secara khusus
Ada lagi satu persyaratan yang tidak diatur di dalam UU PT, yaitu untuk menjadi
Direksi bank, harus terlebih dahulu lulus Fit & Proper Test yang akan dilakukan
menerima setoran dana dari masyarakat, maka dalam batas jumlah tertentu,
jika ada transaksi oleh nasabah yang dinilai mencurigakan, menjadi kewajiban
bank untuk melapor kepada PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi
Perbankan. Adapun tujuan dilakukan analisis kredit tersebut agar bank memiliki
Tidak cukup hanya itu, bank juga harus memperhatikan berlakunya ketentuan
Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) atau Legal Lending Limit (LLL)