Anda di halaman 1dari 28

HUKUM KEPAILITAN

6th lecture

YASMINE LISASIH S.H., M.H.


APA ITU KEPAILITAN? 1. Ilustrasi tentang bangrut &pailit;
2. Perbedaan bangkrut dengan pailit;
Perhatikan Ilustrasi di bawah 3. Definisi Pailit;
ini: 4. Syarat Pengajuan Pailit’
5. Latihan Pemahaman
6. Tujuan Pengaturan Kepailitan;
7. Asas-asas Kepailitan &PKPU.

Q 1.1
Ilustrasi 1 : Supermarket kebakaran sehingga
tidak dapat melanjutkan usahanya
kembali
Answer : Bangkrut Pailit
Ilustrasi 2 : Agus mempunyai usaha jual beli mobil
dengan meminjam uang dari Koperasi
namun usahanya selalu rugi hingga tidak
dapat mengembalikan utang beserta
bunganya.
Answer : Bangkrut Pailit

Perhatikan Ilustrasidi sampingini:

Ilustrasi3 : Agus mempunyai toko


baju di tanah abang, tetapi per bulan hanya laku 1 baju
sehingga pada akhirnya ia menu- tuptokobaju tersebut.

Answer : Bangkrut Pailit


Perhatikan Ilustrasi di sampingini:
Ilustrasi 4 : Fira menjalankan bisnis denganmeminjam uang dari Hendra dan Ronald
tetapi bisnis tersebut tidak berjalan lancar sehingga Agus tidak dapat melunasi utang-utangnya pada
saat jatuh tempo.

Answer : Bangkrut Pailit


Apakah BANGKRUT sama dengan PAILIT??

1. Definisi menurut KBBI (Kamus Besar BahasaIndonesia):


a. Bangkrut:
bang·krut/ v 1 menderita kerugian besar hingga jatuh (tt perusahaan, toko, dsb);
gulung tikar: perusahaan itu hampir -- krn selalu rugi; 2 cak habis harta bendan-
ya; jatuh miskin: krn kesukaannya berjudi, akhirnya ia 1
--;

b. Pailit:
/pai·lit/ a jatuh (tt perusahaan dsb); bangkrut; jatuh miskin
/ke·pai·lit·an/ n 1 perihal pailit (bangkrut): Pemerintah saat ini sedang menyusun
undang-undang --; 2 Ek keadaan atau kondisi seseorang atau badan hukum yang
tidak mampu lagi membayarkewajibannya
(dl hal utang-utangnya) kepada si piutang 2
2. Definisi menurut Black’s LawDictionary:
Apakah BANGKRUT sama dengan PAILIT ??

a. Bangkrut:
“One who cannot or does not pay; one who is unable to pay his debts; one who is not
solvent; one who has not means or
property sufficient to pay his debts.” 3

b. Pailit:
“The state or condition of a person (individ- ual, partnership, corporation, municipality) who
is unable to pay its debt as they are, or become due”. The term includes a person against
whom an involun tary petition has been filed, or who has filed a voluntary petition or who
has been adjudged
a bankrupt.” 4

3. Definisi menurut para ahli:


a. Bangkrut:sepanjangpengetahuan penulis belum ditemukan definisi bangkrut menurut para ahli.
b. Pailit:
• H. M. N Purwosutjipto menyebutkan bahwa Kepailitan adalah “segala sesuatuyang
berhubungan dengan peristiwa pailit, sedangkan pailit adalah keadaan berhenti
5

membayar utang-utangnya”
• Pailit adalah Suatu sitaansecara menyeluruhatassegalaharta benda daripada sipailit.
Sebagai konsekuen- sitertentu, sipailit dilaranguntuk melanjutkanusahanya dan
mengambil tindakan-tindakan dalamhukum, kecualidengan persetujuan dari pihak
pengawas ataupelaksanaan ” 6
2
http://kbbi.web.id/pailit.
3
LawDictionary: Whatis INSOLVENT? definition of INSOLVENT(Black’s LawDictionary),http://thelawdictionary.org/insolvent/
4
AhmadYanidanGunawanWidjaja, Seri HukumBisnisKepaillitan, Rajawali Press, Jakarta, 199, hlm.11.
5
FuadyMunir,HukumPailit DalamTeoridanPraktek, Bandung:CitraAdityaBakti,2005
Apakah BANGKRUT sama dengan PAILIT ??
4. Definisi menurutperaturanperundang-undangan:
a. Bangkrut: belum ada peraturan perundang- undangan yang menjelaskandefinisi kata bangkrut.
b. Pailit menurutUndang-Undang Nomor 37 Tahun2004 TentangKepailitan dan Penundaan Kewajiban
Pembayaran Utang: “Kepailitan adalah sitaumumatas semua kekayaan Debitor pailit yang pengurusan dan
pemberesannya dilakukan oleh Kurator di bawah pengawasan HakimPengawas.”

Secara etimologi, istilah kepailitan berasal dari kata “pailit”. Bila ditelusuri lebih mendasar, istilah “pailit” dijumpai
dalam perbendaharaan bahasa Belanda, Prancis, Latin, dan Inggris, dengan istilah yang berbeda – beda. Dalam bahasa
Belanda, pailit berasal dari istilah “failliet” yang mempunyai arti ganda, yaitu sebagai kata benda dan kata sifat. Dalam
bahasa Prancis, pailit berasal dari kata “faillite” yang berarti pemogokan atau kemacetan pembayaran, sedangkan orang
yang mogok atau berhenti membayar dalam bahasa Prancis dinamakan “lefaili”. Kata kerja “failir” berarti gagal. Dalam
bahasa Inggris dikenal kata “to fail” dengan arti yang sama, dalam bahasa Latin disebut “faillure”. Dinegara – Negar ber-
bahasaInggris,pengertianpailit dan kepailitandiwakili den-gankata– kata“bankrupt” dan“bankruptcy”

Kepailitan dan penundaan atau pengunduran pembayaran (surseance) lazimnya


7

dikaitkan dengan masalah utang 8 piu- tang antara seseorang yang dapat disebut
Debitor (sekarang melalui UU Nomor 37 Tahun 2004) disebut Debitor) dengan
merekayang mempunyai dana yang disebutKreditor. 9
6
Ibid.
7
Rachmadi Usman, Dimensi Hukum Kepailitan di Indonesia, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2004 hlm 11
8
Utang adalah kewajiban yang dinyatakan) atau dapat dinyatakan dalam jumlah uang baik dalam mata uang
Indonesia maupun mata uang asing, baik secara langsung maupun yang akan timbul di kemudian
Permasalahan akan timbul apabila Debitor mengalami kesu- litan untuk mengembalikan utangnya tersebut,
dengan kata lain Debitor berhenti membayar utangnya. 10 Keadaan ber- henti membayar utang dapat terjadi
karena:
1. Tidakmampu membayar;
2. Tidakmau membayar;

Kesimpulan: Jadi, Apakah Bangkrut sama dengan Pailit ???


Ilustrasi

hari atau kontinjen, yang timbul karena perjanjian atau undang-undang dan yang wajib dipenuhi oleh
Debitor dan bila tidak dipenuhi memberi hak kepada Kreditor untuk mendapat pemenuhannya dari harta
kekayaan Debitor (Pasal 1 angka 6 UU Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan PKPU). Pengertian utang
menurut Mahkamah Agung RI terbagi menjadi pengertian utang dalam arti sempit dan pengertian utang dalam arti
luas. (Sutan Remi Sjahdeni, Hukum Kepailitan,, Grafiti, Jakarta, 2002, hlm 73 – 85.

Man Sastrawidjaja, Hukum Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, Alumni, Bandung, 2006, hlm. 1.

10
Ibid.
Pinjam MeminjamUang

Ilustrasi
Timbul hak dan kewajiban

Hak Kreditor untuk mendapat Kewajiban Debitor untuk


bunga/ imbalan/prestasi dr mengem- balikan uang
peminjaman
Timbul Perikatan dari perjanjian UtangPiutang

Dapat Kesulitan untuk


mengembalikan mengembalikan
utang dengan utang (macet)
lancar

PERMASALAHAN
PERMASALAHAN PERMASALAHAN

1 Kreditor 2 KreditoratauLebih

Non Litigasi /
Jalur Hukum
Alternatif Dispute
Ilustrasi

/ Litigasi
Resolu- tion

Gugatan Pengajuan Per-


Wanprestasi mohonan Pailit
ke Pengadi- ke Pengadilan
lan Negeri Niaga

QUESTION Q 1.3

Mengapa kepailitan hanyadapat diajukan jika Kreditornyalebih


darisatu??
SYARAT PENGAJUAN PERMOHONAN PAILIT:
Pasal 2 ayat (1) UU Nomor 37 Tahun2004 TentangKPKPUmen- egaskan bahwa: “Debitor yang mempunyai dua
atau lebih Kreditor dan tidak membayar lunas sedikitnya satuutang yang telah jatuh tempodan dapat ditagih, dapat
dinyatakan pailit dengan putusan Pengadilan, baik atas permohonannya sendiri maupun atas permohonan satuatau
lebih Kreditornya.”
Dari isi pasal tersebut maka dapat disimpulkan bahwa syarat
1. Debitor mempunyai dua atau lebihKreditor;
dapat diajukannya permohonan pailit ke Pengadilan Niaga adalah:
2. Tidak membayar lunas sedikitnya satuutang yang telah jatuh waktudan dapatditagih.

LATIHAN PEMAHAMAN Q 1.4

Jikahari ini tertanggal 1 Juni2015, apakah Kreditor yang bersangku- tan dapat mengajukan permohonan pailit
terhadapDebitor?
1. Debitor mempunyai 3Kreditor:
•Kreditor 1, utang jatuh tempo pada tanggal 10 Mei2015;
•Kreditor 2, utang jatuh tempo pada tanggal 15 Mei2015;
•Kreditor 3, utang jatuh tempo pada tanggal 20 Mei2015.
Apakah Kreditor dapat mengajukan permohonan pailit terhadap De- bitor? Kreditor manakah yang dapat
mengajukanpermohonanpailit terhadap Debitor?
2. Debitor mempunyai 3Kreditor:
•Kreditor 1, utang jatuh tempo pada tanggal 10 Mei2015;
•Kreditor 2, utang jatuh tempo pada tanggal 15 Mei2015;
•Kreditor 3, utang jatuh tempopada tanggal 1 Juni2015.
Apakah Kreditor dapat mengajukan permohonan pailit terhadap De- bitor? Kreditor manakah
yang dapatmengajukanpermohonanpailit terhadap Debitor?
3. Debitor mempunyai 3Kreditor:
•Kreditor 1, utang jatuh tempopada tanggal 10 Mei2015;
•Kreditor 2, utang jatuh tempopada tanggal 9 Juni2015;
•Kreditor 3, utang jatuh tempopada tanggal 20 Juni2015.
Apakah Kreditordapat mengajukanpermohonanpailit terhadap De- bitor? Kreditormanakahyang dapat mengajukanpermohonan
pailit terhadap Debitor?
4. Debitor mempunyai 2Kreditor:
•Kreditor 1, utang jatuh tempopada tanggal 1 Mei2015;
•Kreditor 2, utang jatuh tempopada tanggal 10 Juni2015;
Apakah Kreditordapat mengajukanpermohonanpailit terhadap De- bitor? Kreditormanakahyang dapat mengajukanpermohonan
pailit terhadap Debitor?
5. Debitor mempunyai 2Kreditor:
•Kreditor 1, utang senilai 100 Milyar, jatuh tempo1 tanggal 10 Mei 2015;
•Kreditor 2, utang senilai Rp. 500.000,-, jatuh tempotanggal 20 Mei 2015

ApakahKreditor2 dapatmengajukanpermohonanpailit terhadap Debitor?

NOTE:Pahami benarSYARATPENGAJUANPERMOHONANPAILIT:
1. Debitor mempunyaidua atau lebih Kreditor;
2. Tidakmembayarlunas sedikitnya satu utang yang telah jatuhwaktudan
dapatditagih.
1. Untukmenghindari perebutan harta Debitor apabila dalam waktuyang sama
ada beberapa Kreditor yang menagih piutangnya dari Debitor;

2. Untukmenghindari adanya Kreditor pemegang hak jaminan kebendaan yang


menunututhaknya dengan cara menjual barang milik Debitor tanpa
memperhatikan kepentingan Debitor atau para Kreditorlainnya;

3. Untukmenghindari adanya kecurangan-kecurangan yang dilakukan oleh


salah satuKreditor atau Debitor sendiri, misalnya: Debitor berusaha untuk
memberi keuntungan kepada seseorang atau beberapa orang kreditor tertentu
sehingga Kreditor lainnya dirugikan atau adanya perbuatan curang dari
Debitor untukmelarikan semuaharta kekayaan- nya dengan maksud untuk
melepaskan tanggung jawabnya terhadap paraKreditor.
Berdasarkan penjelasan UU Nomor 37 Tahun 2004
menentukan adanya beberapa asas kepailitan dan PKPU.
Adapun asas-asastersebut antaralain sebagai berikut:

1. Asas Keseimbangan;
UU Kepailitan mengatur beberapa ketentuanyang merupakan perwujudan dari asas keseimbangan, yaitu di satu
pihak, ter- dapat ketentuanyang dapat mencegah terjadinya penyalahgu- naan pranata dan lembaga kepailitan
oleh Debitor yang tidak jujur, di lain pihak, terdapat ketentuanyang dapat mencegah terjadinya penyalahgunaan
pranata dan lembaga kepailitan oleh Kreditor yang tidak beritikadbaik.
2. AsasKelangsunganUsaha
Dalam Undang-Undang ini, terdapat ketentuanyang memung- kinkan perusahaan Debitor yang prospektif tetap
dilangsungkan.
3. Asas Keadilan;
Dalam kepailitan asas keadilan mengandung pengertian, bahwa ketentuanmengenai kepailitan dapat memenuhi
rasa keadilan bagi para pihak yang berkepentingan.Asas keadilan ini untukmencegah terjadinya Kesewenang-
wenangan pihak penagih yang mengusahakan pembayaran atas tagihan masing- masing terhadap Debitor,
dengan tidak mempedulikan Kreditor lainnya.
4. Asas Integrasi.
Asas Integrasi dalam Undang-Undang ini mengandung penger- tian bahwa sistemhukumformil dan hukum
materiilnya merupak- an satukesatuan yang utuh dari sistemhukumperdata dan hu- kumacara perdatanasional.
Q 1.5

Ilustrasi
Jika angry bird dianalogikan sebagai Debitor dan
para snipper dianalogikan sebagai Kreditor,
menurut pendapat anda apakah filosofi dari
kepailitan??
1. Pihak-Pihakdalam PerkaraKepailitan:
a. Debitor;
PIHAK-PIHAK DALAM PERKARA KEPAILITAN
b. Kreditor;
A. Pihak-Pihak yang Berkorelasi dalam c. Kurator;
d. Hakim Pengawas;
Perkara Kepailitan e. Pengacara;
f. Panitera
1. Debitor; 2. Pihak-Pihakyang dapat Mengajukan PermohonanPailit.:
a. Debitor;
Pasal 1 angka 3 UU Nomor 37 Tahun 2004
b. Kreditor;
menentukan bahwa Debitor adalah orang yang c. BankIndonesia;
mempunyai utang karena perjanjian atau undang-undang d. Kemenkeu;
yang pelunasannya dapat ditagih di mukapengadilan. e. Bapepam;
f. Kejaksaan
Debitor ini dapat bersifat perseorangan maupun badan
hukumsep- erti Perseroan Terbatas/Yayasan/Asosiasi
maupun Perkongsian/Partner.1

Orang Perseorangan Perseroan Terbatas (PT)


1
Lilik Mulyadi, Perkara Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang
(PKPU) Teori dan Praktik, Alumni, Bandung, 2010,hlm. 130
Kemudian apabila pihak yang mengajukan pailit adalah Debitor dan kemudian oleh Hakim Pengadilan Niaga permohonan tersebut dika- bulkan,
pemohonpailittersebutberubahmenjadiDebitorPailit. 2

2. Kreditor
Pasal 1 angka 2 UU Nomor 37 Tahun 2004 menentukan Kreditor adalah orang yang mempunyai piutang karena perjanjian atau Undang- Undang
yangdapatditagihdi mukapengadilan.
KreditordalamperkaraKepailitandanPKPUterbagimenjadi3 tingkatan yaitu:

a. Kreditor Konkuren;
Kreditor konkuren atau kreditor bersaing adalah kreditor yang tidak mempunyai keistimewaan
sehingga kedudukannya satu samalain sama.3
b. Kreditor Separatis;
Kreditor yang dapat melaksanakan haknya seolah-olah tidak terjadi kepailitan. Termasuk
kreditor seperti misalnya pemegang gadai, pemegang jaminan fidusia, hak tanggungan,
hipotik, agunan kebendaanlainnya.4

Gadai

c. Kreditor Preferent;
Kreditor Preferent atau kreditor dengan hak istimewa adalah kreditor seperti yang
diatur dalam Pasal 1139 KUHPerdata dan Pasal 1149 KUHPerdata.`
Pasal1139 KUHPerdata mengatur jenis-jenis Kreditor yang diis- timewakan terhadap benda-benda
tertentu yaitu:
a. Biaya perkara yang semata-matatimbul dari penjualan barang bergerak atau barang tak bergerak sebagai
pelaksanaan putusan atas tuntutan mengenai pemilikan ataupenguasaan.
Biaya ini dibayar dengan hasil penjualan barang tersebut, lebih dahulu daripada segala utang lain yang mempunyai hak di
dahulukan, bahkan lebih dahulu daripada gadaihipotek;
b. Uang sewa barang tetap, biaya perbaikan yang menjadi kewajiban penyewa serta segala sesuatuyang berhubungan
dengan pemenuhan perjanjian sewa penyewaitu;
c. Harga pembelian benda-benda bergerak yang belum dibayar;
d. Biaya untukmenyelamatkan suatubarang;
e. Biaya pengerjaan suatu barang yang masih harus dibayar kepada pekerjanya;
f. Apa yang diserahkan kepada seorang tamurumah penginapan oleh pengusaha rumah penginapan sebagai
pengusaha rumah penginapan;
g. Upah pengangkutan dan biaya tambahanlain;
h. Apa yang masih harus dibayar kepada seorang tukang batu, tukang kayu dan tukang lain
karena pembangunan, penambah- an dan perbaikan barang-barang takbergerak, asalkan
piutang itu tidak lebih lama dari tiga tahun, dan hak milik atas persil yang bersangkutan masih tetap
ada pada si debitur;
i. Penggantiandan pembayaran yang dipikul oleh pegawai yang memangku jabatan umumkarena
kelalaian, kesalahan, pelanggaran dan kejahatan yang dilakukan dalam melaksanakan tugasnya.
Pasal 1149 KUHPerdata mengatur hak-hak istimewa atas semua benda bergerak
dan benda tak bergerak pada umumnya, yaitu:

a. Biaya perkara yang semata-matatimbul dari penjualan barang sebagai


pelaksanaan putusan atas tuntutan mengenai pemilikan atau penguasaan, dan
penyelamatan harta benda; ini didahulukan daripada gadai dan hipotek;
b. Biaya penguburan, tanpa mengurangi wewenang Hakim untuk menguranginya,
bila biaya itu berlebihan;

c. Segala biaya pengobatanterakhir;


d. Upah para buruh dari tahun yang lampau dan apa yang masih harus dibayar untuk tahun berjalan, serta
jumlah kenaikan upah menurut Pasal 160 q; jumlah pengeluaran buruh yang di- keluarkan/dilakukan untuk majikan;
jumlah yang masih harus dibayar oleh majikan kepada buruh berdasarkan Pasal 1602v alinea keempat Kitab
Undang-undang Hukum Perdata ini atau Pasal 7 ayat (3) “Peraturan Perburuhan Di Perusahaan Perkebu- nan”;
jumlah yang masih harus dibayar oleh majikan pada akhir hubungan kerja berdasarkan Pasal 1603 s bis kepada
buruh; jumlah yang masih harus dibayar majikan kepada keluarga seorang buruh karena kematian buruh tersebut
berdasarkan Pasal 13 ayat (4) “Peraturan Perburuhan Di Perusahaan Perkebunan”; apa yang berdasarkan
“Peraturan Kecelakaan 1939” atau “Peraturan Kecelakaan Anak Buah Kapal 1940” masih harus dibayar kepada
buruh atau anak buah kapal itu atau ahli waris mereka beserta tagihan utang berdasarkan “Peraturan tentang
PemulanganBuruhyang diterima ataudikerahkandi LuarNegeri”;

e. Piutang karena penyerahan bahan-bahan makanan, yang dilakukan kepada debitur dan keluarganya selama
enambulan terakhir;
f. Piutangpara pengusahasekolahberasramauntuktahunterakhir;
g. Piutang anak-anak yang masih di bawah umur atau dalam pen- gampuan wali atau pengampuan mereka
berkenaan dengan pengurusan mereka, sejauh hal itu tidak dapat ditagih dari hipo- tek-hipotek atau jaminan lain
yang harus diadakan menurut Bab 15 Buku Pertama Kitab Undang-undang Hukum Perdata ini, demikian pula
tunjangan untuk pemeliharaan dan pendidikan yang masih harus dibayar oleh para orangtua untuk anak-anak
sahmerekayang masihdi bawah umur.
KetigajenisKreditorberdasarkantingkatannya ataudapat dise- buttingkatanpara Kreditorkepailitantersebutberbeda dengan
jenis-jenis atau macamKreditordalam inventarisasi Kuratorterhadap piutang Kredi- toryang akan dibahas dalamrapat pencocokan
5
utang. Jenis-jenisKredi- tordimaksudadalah: 6

a. Kreditoryang diakui yang kemudian akan dimasukkan kedalam Daftar Piutang yangDiakui;
b. Kreditoryang diakui sementara yang kemudian akan dimasukkan kedalam Daftar Piutang yang DiakuiSementara;
c. Kreditoryang dibantah yang kemudian akan dimasukkan ke dalam Daftar Piutang Yang Dibantah.

Hal-hal sehubungan dengan pelaksanaan hak


Kreditor berkaitan dengan kepailitan Debitor diatur
dalam Pasal 55 sampai dengan Pasal 61 UU nomor
37 Tahun2004 TetangKepailitan danPKPU.
3. Kurator;
Dalam putusan pernyataan pailit harus diangkat
kurator dan seorang hakim pengawas yang ditunjuk
dari hakimpengadilan.7Maka timbulah pertanyaan:

Siapakah yang dimaksud dengan Kurator?


Kurator adalah pihak yang bertugas untuk
melakukan pengurusan dan/atau pemberesan
harta pailit.8
Kemudiansiapakahyang menjadiKurator? Pasal70 ayat (1) UUK-PKPUmengaturnyayaitu:
a. BalaiHartaPeninggalan;
Balai Harta Peninggalan (BHP) adalah instansi pemerintah yang berada di bawah Kementerian Hukum dan HAM yang
melakukan pelayanan jasa hukum di bidang kepailitan dan PKPU serta bidang lainnya sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.9 BHP dapat diangkat oleh pengadilan niaga dengan putusanuntuk melakukan pelayanan jasa hukum di bidang
kepailitandan PKPU.BHPyang diangkatpengadilanniaga bertindaksebagai Kuratordan/atau Pengurus.10
Apabila BHPmenangani perkara kepailitan disebut Kurator, sedan- gkan apabila mengurusi harta Debitor bersama-sama
denganDebitor PKPUdisebutPengurus.
b. Kurator lainnya, dengan kriteria: 11
• Orang perseorangan yang berdomisili di Indonesia;12
• Memiliki keahlian khususyang dibutuhkan dalam rangka
mengurus dan/atau membereskanharta pailit;
• Terdaftar pada kementerian yang lingkup tugas dan tanggung jawabnya di
bidang hukumdan peraturan perundang-undangan (Departement Hukumdan
HAM).
Dalam melaksanakan tugasnya kurator (baik BHPmaupun orang perseorangan)
harus: 13
• Kurator yang diangkat harus independen ; 12
• Tidak mempunyai benturan kepentingan dengan Debitoratau
Kreditor;
• Tidak sedang menangani perkara kepailitan dan PKPU lebih dari
3 (tiga) perkara..
Siapakah yang menunjukdan mengangkat Kurator?
Berdasarkan ketentuan Pasal 15 ayat (2) UU K-PKPU, dapat dik- etahui bahwa pengangkatan kurator adalah kewenangan pengadilan niaga tetapi
masing-masing pihak dapat mengusulkan Kurator. Pengadi- lan Niaga dapat menetapkan BHP sebagai Kurator apabila Debitor atau Kreditor tidak dapat
bersepakat untuk menunjuk salah satu Kurator dari beberapa Kurator yang diusulkan oleh masing-masing mereka. Apakah Pengadilan Niaga boleh
mengangkat pihak lain sebagai Kurator yang berasal bukan dari calon-calon Kurator yang diusulkan? Hal tersebut ti- dak diatur dalam UU Nomor 37 Tahun
2004.

KapankahKuratormelaksanakanberwenang tugasnya?
Kuratorberwenangmelaksanakantugaspengurusandan/atau pembe- resanatashartapailit sejaktanggalputusanpailitdiucapkanmeskipun terhadapputusan
15
tersebutdiajukanKasasiatauPK.
BerapakahjumlahKuratordalamperkaraKepailitandanPKPU?Padaumumnyasatuorang

Apakahdimungkinkanadanya lebihdari satuKurator?


BerdasarkanPasal71 UUK-PKPU,ada kemungkinanlebihdari satuKura- tor(tambahan)atas:
• PermohonanKuratorsendiri;
• PermohonanKuratorlainnya;
• Usulhakim pengawas;
• PermintaanDebitorPailit.

Apakah ada kemungkinanpenggantian Kuratordalam tugasnya?


BerdasarkanPasal71 makadimungkinkanuntukpenggantian Kurator atas:
• PermohonanKuratorsendiri;
• PermohonanKuratorlainnya;
• Usulhakim pengawas;
• PermintaanDebitorPailit.

SelainpenggantianKurator,berdasarkanPasal71 ayat(2), Pen- gadilan Niaga juga berwenanguntukmemberhentikanataumengangkat Kuratoratas


permohonan atau atas usul Kreditor Konkuren berdasarkan putusan rapat kreditor yang diselenggarakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 71 ayat (2)
junctoPasal90 UUK-PKPU.
Hal-hal yang berkaitan dengan eksistensidan tugassertakewa- jiban Kuratordiatur dalam Pasal 69 sampai dengan Pasal78
UUNomor 37 Tahun2004 TentangKepailitan dan PKPU.

4. Hakim Pengawas;
Perkara Kepailitan dan PKPU diadili oleh Majelis Hakim baik pada yudex facti (Pengadilan Niaga) maupun pada yudex yuris
(Mahkamah Agung) untuk perkara Kasasi dan Peninjauan Kembali. Majelis Hakim tersebut terdiri atas hakim-hakim pada
Pengadilan Niaga, yakni hakim- hakimPengadilan. TugasHakimPengawassebagaimana disebutkan dalamPasal65 UUK-PKPU
adalah mengawasipengurusandan pembe- resanhartapailit.
KeberadaanHakimPengawasini mutlakdalampenyelesaiankepailitan
, karena seperti diatur dalam Pasal 56 UU K-PKPU yang sama dengan ketentuan Pasal 64 Faillisementverordening (yang tidak
dicabut atau di- ubah UU Nomor 4 tahunj 1998 Tentang Kepailitan dan PKPU), Pengadi- lan wajib mendengar pendapat Hakim
Pengawas, sebelum mengambil suatu keputusan mengenai pengurusan atau pemberesan harta pailit. Dengan disebutkan “wajib”
berartimenunjukkanpentingnyaeksistensi HakimPengawasyang ditunjukolehPengadilanuntukmengembantugas tersebut.16

5. Advokat atauPengacara;
Kamus Umum Bahasa Indonesia susunan WJS. Poerwadarminta terbitan PN
Balai Pustaka 1976 menyebutkan bahwa Advokat17adalah Pengacara atau ahli hukum
yang berwenang bertindak sebagai penas- ehat atau pembela perkara dalam
pengadilan. Dalam pengajuan permo- honan perkara kepailitan diharuskan
menggunakan jasa advokat atau pengacara sebagaimana disebutkan dalam Pasal 7
UU K-PKPU:
16
ManS. Sastrawidjaja, Op.cit, hlm.138.
17
Persyaratan yang harus dilalui untuk menjadi advokat adalah mengikuti magang selama 2 (dua) tahun terus menerus di kantor advokat.
Hakim pengawas
“Permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, Pasal 10, Pasal 11, Pasal 12, Pasal 43, Pasal 56, Pasal 57, Pasal 58,
Pasal 68, Pasal
161, Pasal171, Pasal207, dan Pasal212 harusdiajukanolehseorang advokat.”
Namun adapun pengecualian dari pemberlakukan Pasal 7 yang mengharuskan pengajuan permohonan perkara kepailitan
denganAdvo- kattersebutyaitu:
“Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku dalam hal permohonan diajukan oleh kejaksaan, Bank Indonesia,
BadanPenga- wasPasarModal, dan MenteriKeuangan”.

6. Panitera
Pengertian panitera adalah seorang pejabat yang memimpin kepa- niteraan yang dalam melaksanakan tugasnya panitera
dibantu oleh seorang wakil panitera, beberapa panitera muda, beberapa panitera pengganti, dan beberapa juru sita. Panitera,
wakil panitera, beberapa panitera muda, beberapa panitera pengganti pengadilan diangkat dan diberhentikan dari jabatannya
olehMahkamahAgung. 18
Sedangkan menurut kamus hukum, “panitera” mempunyai arti pe- jabat pengadilan ayng bertugas membantu hakim dalam
persidangan dan membuat berita acara sidang1.9 Menurut etimologi (bahasa) Belanda, “panitera” adalah Griffer sedangkan
etimologi bahasaInggrisclerkof thecourt.20
Panitera bertugas menyelenggarakan administrasi perkara; mem- bantu Hakim Pengawas dengan mengikuti dan mencatat
jalannya persi- dangan; membuat daftar perkara perkara kepailitan yang diterima di kepaniteraan; dan membuat salinan putusan
menurutketentuanundang- undangyangberlaku.

Apakah para pihak dalam persidangan perkara perdata sama dengan para pihak dalam perkara sidang
kepailitan??
Jikatidak, dimanakahperbedaannya!
18
Musthofa, Kepaniteraan Peradilan Agama, Kencana, Jakarta, 2005, hlm.22.
19
C.S.T. Kansil dan Christine S.T Kansil, Kamus Istilah Aneka Hukum, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, 2000, hlm. 358.
20
Yan Pramadya Puspa, Kamus Hukum Edisi Lengkap Bahasa Belanda, Indonesia, Inggris, Aneka Ilmu Semarang, Semarang, 1977, hlm. 405.
Panitera Hakim Anggota Hakim Ketua Hakim Anggota

Pengugat Tergugat

Advokat Advokat
KOMPARASIKAN!

Saksi

PosisiPihak-Pihak dalam Persidangan PerkaraPerdata

Isi Pihak-Pihak dalam Persidangan Perkara Kepailitan dan di-


manakah posisi Kurator? Tambahkankolombilaperlu!
Q 2.2
B. Pihak-Pihak yang Dapat Mengajukan Permohonan Pailit.

Pasal 2 ayat (1), (2), (3), (4), (5) UUK-PKPUmenentukan bahwa pihak-pihak yang dapat mengajukan permohonan pailit di
Pengadilan Niaga antara lain:
1. Debitor;
Debitor yang mempunyai dua atau lebih Kreditor dan tidak mem- bayar lunas sedikitnya satu
utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih,dinyatakan pailit dengan putusan Pengadilan,
baik ataspermohonannyasendirimaupunataspermohonansatuatau lebih kreditornya.
2.Kreditor;
3.Kejaksaan;
Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) UU K-PKPU dapat juga diajukan oleh
kejaksaanuntukkepentinganumum.
4.Bank Indonesia;
Dalam hal Debitor adalah bank, permohonan pernyataan pailit hanya dapat diajukan oleh
BankIndonesia.
5.Bapepam(BadanPengawasPasarModal);
Dalam hal Debitor adalah Perusahaan Efek, Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan,
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesa- ian, permohonan pernyataan pailit hanya dapat
diajukanoleh BadanPengawasPasarModal.
6.Kementerian Keuangan;
Dalam hal Debitor adalah Perusahaan Asuransi, Perusahaan Rea- suransi, Dana Pensiun, atau Badan Usaha Milik Negara
yang bergerakdi bidang kepentinganpublik,permohonanpernyataan pailit hanya dapatdiajukanolehMenteri Keuangan.

INGAT…..!!!
Adapun tata cara pengajuan permohonan pailit adalah sama dengan
permohonan pailit yang diajukan oleh Debitor atau Kreditor, dengan ke-
tentuan bahwa permohonan pailit dapat diajukan oleh Bank Indonesia,
Bapepam, Kementerian Keuangan dan Kejaksaan tanpa menggunakan jasa
advokat.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai