BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Utang bagi pelaku usaha bukan suatu proses yang menunjukkan bahwa
perusahaan tersebut mempunyai neraca keuangan yang buruk, utang dalam dunia
usaha merupakan salah satu langkah infentif untuk mendapatkan suntikan modal
agar dapat melakukan pengembangan usaha. Namun, konsep tersebut berlaku
apabila di masa jatuh tempo penagihan, perusahaan tersebut mampu
mengembalikan utang tersebut.
B.Rumusan Masalah
C.Tujuan Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
3
A.Pengertian Kepailitan
Pailit dapat diartikan debitor dalam keadaan berhenti membayar hutang karena
tidak mampu. Kata pailit berasal dari bahasa Prancis failite yang berarti
kemacetan pembayaran. Kata pailit dapat juga diartikan sebagai bankcrupt. Kata
bankcrupt sendiri mengandung arti banca ruta, dimana kata tersebut bermaksud
memporak-porandakan kursi-kursi.1
1 Zainal Asikin, Hukum Kepailitan dan Penundaan Pembayaran di Indonesia, (Jakarta: Rajawali
Press, 2002), hlm 26-27
2 Ahmad Yani dan Gunawan Widjaja, Seri Hukum Bisnis: Kepailitan, (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2002), hlm 11
3 Nafi’ Mubarok, Buku Diktat Hukum Dagang, (Surabaya: Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN
Sunan Ampel Surabaya, 2016), hlm 173
4
1. Adanya utang
2. Minimal satu dari utang sudah jatuh tempo
3. Minimal satu dari utang dapat ditagih
4. Adanya debitor
5. Adanya kreditor
6. Kreditor lebih dari satu
7. Pernyataan pailit dilakukan oleh pengadilan khusus yang disebut dengan
“Pengadilan Niaga”
8. Permohonan persyaratan pailit diajukan oleh pihak yang berwenang
1. Orang perorangan
2. Harta peninggalan (warisan)
3. Perkumpulan perseroan (Holding Company)
4. Penjamin (Guarantor)
5. Badan hukum
6. Perkumpulan bukan badan hukum
7. Bank
4 Ibid, hlm 176-177
1. Debitor
Dalam hal debitor yang memohonkan pailit maka debitor harus membuktikan
bahwa ia mempunyai dua atau lebih kreditor, di samping juga harus
membuktikan bahwa ia tidak dapat membayar salah satu atau lebih utangnya
yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih. Juga ditambahkan, jika debitor telah
menikah, maka harus ada persetujuan dari pasangannya, karena hal ini
menyangkut harta bersama, kecuali jika tidak ada pencampuran dalam harta
perkawinan
2. Kreditor
Dua orang kreditor atau lebih, baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-
sama, dapat mengajukan permohonan pernyataan pailit selama memenuhi
syarat yang telah ditentukan, yaitu hak tuntutannya terbukti secara sederhana
atau pembuktian mengenai hak kreditor untuk menagih juga dilakukan secara
sederhana
3. Kejaksaan
Permohonan pailit oleh kejaksaan karena mengandung unsur atau alasan demi
kepentingan umum. Kepentingan umum yang dimaksud dalam Undang-undang
adalah kepentingan Bangsa dan Negara dan/atau kepentingan masyarakat luas,
misalnya:
a. Debitor melarikan diri
b. Debitor menggelapkan harta kekayaan
c. Debitor mempunyai utang kepada BUMN atau badan usaha lain
yang menghimpun dana dari masyarakat
d. Debitor mempunyai utang yang berasal dari penghimpunan dana
dari masyarakat luas
e. Debitor tidak beritikad baik atau tidak kooperatif dalam
menyelesaikan masalah utang piutangnya yang telah jatuh waktu
f.Dalam hal lainnya yang menurut kejaksaan merupakan kepentingan umum
4. Bank Indonesia
Bank Indonesia adalah satu-satunya pihak yang dapat mengajukan permohonan
pernyataan pailit jika debitornya adalah bank. Hal ini dikarenakan, dalam
6 Ibid, hlm 178-181
6
2. Semua perikatan debitor yang terbit sesudah putusan pailit tidak lagi dapat
dibayar dari harta pailit kecuali perikatan tersebut menguntungkan harta pailit
3. Tuntutan untuk memperoleh pemenuhan perikatan dari harta pailit yang
ditujukan kepada debitor pailit, hanya dapat diajukan dengan mendaftarkannya
untuk dicocokkan, sebagaimana dalam Pasal 27 Undang-undang Kepailitan
4. Upah yang terutang sebelum maupun sesudah putusan pailit merupakan
utang harta pailit, sebagaimana dalam Pasal 39 ayat 2 Undang-undang
Kepailitan
5. Berlaku penangguhan terhadap pelaksanaan Hak Tanggungan untuk
jangka waktu paling lama 90 hari, sebagaimana dalam Pasal 56 Undang-
undang Kepailitan
dalam rangka mengurus dan atau membereskan harta pailit dan telah terdaftar
pada departemen Kehakiman
Dalam putusan pernyataan pailit, harus diangkat kurator dan seorang Hakim
Pengawas yang ditunjuk dari hakim Pengadilan. Dalam Pasal 15 ayat 3, kurator
harus independen, tidak mempunyai benturan kepentingan dengan debitor atau
kreditor, dan tidak sedang menangani perkara kepailitan dan penundaan kewajiban
pembayaran utang lebih dari 3 perkara. Di samping itu, kurator dipersyaratkan
memiliki keahlian khusus, ditunjukkan dengan adanya sertifikat kemampuan, dan
telah terdaftar di Kementerian Hukum dan Undang-undang.11
Dalam Pasal 222 ayat 2 dikatakan: “Debitor yang tidak dapat atau
memperkirakan dapat melanjutkan membayar utang-utangnya yang sudah jatuh
waktu dan dapat ditagih, dapat memohon penundaan kewajiban pembayaran utang
dengan maksud untuk mengajukan rencana perdamaian yang meliputi tawaran
pembayaran sebagian atau seluruh utang kepada kreditor.”
Tujuan dan fungsi dari PKPU pada umumnya untuk mengajukan rencana
perdamaian yang meliputi tawaran pembayaran seluruh atau sebagian utang
kepada kreditor konkuren, sedangkan untuk debitor memungkinkan meneruskan
usahanya meskipun ada kesukaran pembayaran dan untuk menghindari
kepailitan.15
13 Pasal 222 jo. Pasal 228 ayat 5 Undang-undang No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan
Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan