BADAN USAHA
KELOMPOK A
Anggota 1 : Gading Ababil Rahma (200422620910)
Anggota 2 : Indah Puspitaningrum (200422620928)
Anggota 3 : Kadek Agus Arta Wiguna (200422620820)
Anggota 4 : Linda Kusuma Wardani (200422620900)
Anggota 5 : Mochammad Reyhand Ammar Zeevi (200422620814)
Anggota 6 : Mohammad Haikhal (200422620971)
JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
OKTOBER 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
segala rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah Badan Usaha.
Penyusunan makalah ini tidak lepas dari bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak,
oleh karenanya penulis menyampaikan banyak terima kasih utamanya kepada :
1. Primasa Minerva Nagari, M.Pd., selaku Dosen Aspek Hukum Ekonomi dan Bisnis
2. Teman-teman kelas Offering N.
3. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya penulisan makalah ini yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan atas jasa–jasa mereka
yang telah membantu dan membimbing dalam menyelesaikan tugas makalah ini. Jika
di dalam makalah terdapat kekurangan, maka kritik dan saran yang konstruktif sangat
penulis harapkan. Akhir kata, penulis berharap makalah ini bisa memberikan manfaat
dan tambahan ilmu bagi para pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................1
DAFTAR ISI.................................................................................................................3
1. Latar Belakang.......................................................................................................4
2. Rumusan Masalah..................................................................................................4
3. Tujuan Penulisan....................................................................................................4
4. Pembahasan............................................................................................................5
4.3 Alur Pendirian dan Syarat Sah Berdirinya Suatu Badan Usaha...................10
5. Kesimpulan...........................................................................................................14
6. Daftar Rujukan.....................................................................................................14
1. Latar Belakang
Berdirinya suatu badan usaha diartikan sebagai kesadaran/itikad suatu orang
atau kelompok untuk memperbaiki kondisi masyarakat sekitarnya sepert terjadinya
krisis ekonomi, tingginya angka pengangguran, rendahnya tingkat kesejahtereaan
masyarakat dan lain sebagainya. Sehingga badan usaha berkontribusi besar terhadap
kemajuan perekonomian negara.
2. Rumusan Masalah
Dari penjelasan latar belakang tersebut, didapatkan pertanyaan pertanyaan
sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan badan usaha?
2. Apa saja jenis-jenis dan sifat, serta karakteristik dari badan usaha?
3. Bagaimana syarat dan alur dari pendirian suatu badan usaha?
3. Tujuan Penulisan
Tujuan yang ingin kami capai dari penulisan makalah ini adalah :
1. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang badan usaha dan bagaimana
perannya dalam memajukan perekonomian negara.
2. Mengetahui macam-macam badan usaha sifat dan karakteristik badan usaha.
3. Memahami cara mendirikan badan usaha yang sah secara hukum.
4. Pembahasan
4.1 Pengertian Badan Usaha
Badan usaha adalah kesatuan yuridis (hukum) atau bentuk hukum yang
menunjukkan legalitas perusahaan, teknis, dan ekonomis yang
bertujuan mencari laba atau keuntungan. Badan usaha dan perusahaan merupakan dua
istilah yang memiliki arti beda. Perusahaan merupakan tiap-tiap bentuk usaha yang
bersifat tetap dan terus menerus atau dengan kata lain perusahaan adalah kesatuan
teknis dalam produksi. Sedangkan badan usaha adalah bentuk hukum yang
menunjukkan legalitas dari suatu perusahaan atau dengan makna lain badan usaha
adalah kesatuan yuridis ekonomi.
4.2 Bentuk-Bentuk Hukum Badan Usaha
1.1 Perus
ahaan
Persekutuan Perseorangan
-Perusahaan
Dagang
Bukan Badan
Badan Hukum:
Hukum:
-PT
-Persekutuan
-Koperasi
Perdata
-Firma
-CV
1. Perusahaan Perseorangan
Perusahaan Perseorangan Merupakan bentuk badan usaha tanpa ada pembedaan
pemilikan antara hak milik pribadi engan hak milik perusahaan (Indriyo, 2005).
Menurut Swasta (2002), perusahaan perseorangan adalah salah satu bentuk usaha
yang dimiliki oleh seseorang dan ia bertanggung jawab sepenuhnya terhadap semua
resiko dan kegiatan perusahaan.
Dengan tidak adanya pemisahan pemilikan antara hak milik pribadi dengan milik
perusahaan, maka harta benda pribadi juga merupakan kekayaan perusahaan, yang
setiap saat harus menanggung utang-utang perusahaan.
Peraturan Perundangan: tidak ada peraturan untuk pendirian perusahaan
perseorangan,yang diperlukan hanya izin permohonan dari kantor perizinan setempat.
Kelebihan dan Kekurang bentuk badan usaha Perseorangan:
Kelebihan Kekurangan
a. Memiliki kebebasan dalam bergerak
b. Pemerintah tidak memungut pajak
perusahaan, tetapi hanya kepada pajak
pemilik
c. Penguasaan sepenuhnya terha-dap
keuntungan yang diperoleh
d. Rahasia perusahaan terjamin
e. Motivasi usaha yang tinggi
f. Proses pengambilan keputusan dapat
Kekurangan
a. Menanggung tanggung jawab hukum dan
keuangan yang tak terbatas
b. Keterbatasan kemampuan ke-uangan
c. Keterbatasan kemampuan ma-najerial
d. Kontinuitas kerja karyawan terbatas
dilakukan dengan cepat
g. Penanganan aspek hukum yang minimal
2. Persekutuan Perdata
Persekutuan perdata adalah perserikatan perdata yang menjalankan
perusahaan. Menurut Pasal 16KUH Perdata, perserikatan perdata adalah sebuah
perjanjian dengan mana dua orang atau lebih mengikatkan diri untuk memasukkan
sesuatu ke dalam persekutuan dengan maksud untuk membagi keuntungan atau
manfaat yang diperoleh karenanya.
Ciri-ciri persekutuan perdata adalah:
Dilihat dari Pendirian
1. Didirikan berdasarka perjanjian para pihak
2. Dilakukan dengan sepakat antara para sekutu atau dengan lisan.
3. Tiap sekutu wajib memasukkan dalam kas persekutuan berupa uang,
benda, ataupun manajemen.
Perbedaan Para Sekutu
1. Sekutu Statuter (gerant statutaire)
Tidak dapat dapat diberhentikan, kecuali atasa dasar hukum,
misal sakit, tidak cakap, dsb;
Dapat diberhentikan oleh persekutuan perdata;
Ditetapkan secara khusus sebagai pengurus persekutuan dalam
perjanjian;
Dapat melakukan secara penuh segala perbuatan yang
berhubungan dengan persekutuan.
2. Sekutu Mandater (gerant mandataire)
Kekuasannya dapat dicabut sewaktu-waktu;
Diangkat setelah persekutuan didirikan;
Mempunyai wewenang yang terbatas, karena berdasarkan
pemberian kuasa dan wewenang dapat ditarik kembali.
Dilihat dari Pemberian Keuntungan
Pembagian keuntungan pada persekutuan didasari atas ketetapan dalam perjanjian,
namun jika tidak ada ketetapan maka menggunakan asa “keseimbangan pemasukan’.
Dilihat dari Kekayaan Persekutuan
1. Pemasukan (inbreng) dari masing-masing sekutu.
2. Penagihan-penagihan ke dalam
3. Penggantian kerugian dari sekutu kepada persekutuan.
4. Penagihan keluar kepada pihak ketiga.
Dilihat dari Berakhirnya Persekutuan
1. Lampaunya waktu
2. Musnahnya barang atau telah diselesaikannya usaha yang menjadi
pokok persekutuan perdata.
3. Kehendak dari seorang/beberapa orang sekutu.
4. Salah seorang sekutu meninggal, di bawah pengampunan, atau
dinyatakan pailit.
5. Suara bulat dari para sekutu
6. Berlakunya syarat bubar.
3. Persekutuan Firma (Fa)
Firma adalah setiap persekutuan perdata yang ididrikan untuk menjalankan
perusahaan dengan nama bersama, kongsi, kerja sama.
Unsur-unsur Firma:
Menjalankan Usaha Bersama
Dengan nama bersama atau firma
Tanggungjawab sekutu secara pribadi atau keseluruhan
Ciri-ciri khusus:
1. Menjalankan perusahaan yang merupakan syarat formal (Pasal 16
KUHDagang).
2. Dengan nama bersama atau firma.
3. Pertanggung jawaban sekutu firma tidak terbatas pada pemasukkanny a
namun juga bertanggung jawab secara pribadi atas harta kekayaan milik
pribadi terhadap persekutuan.
4. Disamping itu perketuan firma bukanlah badan hukum, dengan lasan:
Tidak ada keharusan pengesahan akta pendirian oleh menteri hukum dan ham;
Tidak ada keharusan pemisahan harta kekayaan antara persekutuan dan
pribadi sekutu.
Berakhirnya Firma:
a) Lampaunya waktu
b) Musnahnya barang atau telah diselesaikannya usaha yang menjadi
pokok persekutuan perdata.
c) Kehendak dari seorang/beberapa orang sekutu.
d) Salah seorang sekutu meninggal, di bawah pengampunan, atau
dinyatakan pailit.
4.3 Alur Pendirian dan Syarat Sah Berdirinya Suatu Badan Usaha
Setiap badan usaha memiliki prosedur dan syarat tersendiri untuk mulai
beroperasi, diantaranya yaitu:
1. Persekutuan Perdata
1. Berdasarkan perjanjian para pihak (Pasal 1320 KUHP).
2. Dapat dilakukan dengan sepakat para sekutu atau bisa pula secara lisan (Pasal
1624 KUHP).
3. Tiap sekutu wajib memasukkan dalam kas persekutuan berupa uang, benda,
atau menajemen (Pasal 1819 KUHP).
5. Kesimpulan
Badan usaha adalah kesatuan yuridis dan ekonomi yang menggunakan faktor
produksi untuk menghasilkan barang dan jasa dengan tujuan untuk mencari laba.
Bentuk badan usaha ada beberapa jenis antara lain Perusahaan Dagang,
Persekutuan Perdata, Persekutuan Firma (Fa), Persatuan Komanditer (CV), Perseroan
Terbatas (PT), dan Koperasi.
Dalam pendirian badan usaha di perlukan beberapa alur dan persyaratan
tersendiri yang harus dipenuhi, seperti dengan memiliki surat-surat yang dibutuhkan
dalam pendirian usaha yaitu seperti akta pendirian persekutuan, dan lain-lain.
6. Daftar Rujukan
Buku:
Saliman, Abdul Rasyid & Wirazilmustaaan.2020.Hukum Bisnis untuk Perusahaan
(Teori dan Contoh Kasus) Edisi 7.Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.
Internet:
https://www.academia.edu/21657672/Badan_Usaha_