Anda di halaman 1dari 18

PENYIMPANGAN PANCASILA

DALAM PERISTIWA G30S/PKI

1
Nama kelompok :
1 Dinda Amalia putri Nur Cahya (200422620898)

2 Eldayani Lebang Putri Tumangke (200422620886)

3 Farhan Ubaidillah (200422610918)

4 Gading Ababil Rahma (200422620910)

5 Marlies Cherllyn Amanda Duatte (200422620906)

2
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kemerdekaan Indonesia bukan berarti Negara Indonesia
terbebas dari segala masalah yang ada. Seperti
contohnya, masih saja terdapat organisasi masyarakat
yang ingin menggantikan Pancasila sebagai ideologi bangsa
Indonesia yang sah menjadi ideologi yang mereka akui dan
anut. Salah satunya yaitu organisasi dari partai politik
Partai Komunis Indonesia (PKI). Pengkhianatan PKI
terhadap Pancasila terbukti dari timbulnya aksi
pemberontakan yang disebut Gerakan 30 September/PKI.
Gerakan 30 September/PKI pada tanggal 30 Oktober tahun
1965 merupakan salah satu catatan kelam dalam sejarah
bangsa Indonesia. Gerakan 30 September atau yang sering
disingkat G-30S/PKI ini merupakan sebuah peristiwa yang
dimulai pada malam 30 September sampai di awal 1 Oktober
1965 di mana terjadi pembantaian di berbagai daerah dan
juga menewaskan tujuh perwira tinggi militer Indonesia
dalam suatu usaha percobaan kudeta. Oleh karena itu,
4 untuk mengenang kembali jasa para pahlawan, mengambil
RUMUSAN
MASALAH

1. Bagaimana kronologi kejadian G30S PKI


pada tahun 1945 berlangsung ?
2. Apakah keterkaitan G30S PKI dengan
ideologi Pancasila ?
3. Apakah peran pancasila terhadap dampak
dari adanya peristiwa G30S PKI ?
4. Pelajaran apa saja yang dapat diambil dari
peristiwa G30S PKI yang merupakan
penyimpangan nilai-nilai Pancasila ?

5
Tujuan
1. Untuk mengetahui kronologi kejadian
G30S PKI pada tahun 1945
2. Untuk mengetahui keterkaitan G30S PKI
dengan ideologi Pancasila
3. Untuk mengetahui peran Pancasila
terhadap dampak dari adanya peristiwa
G30S PKI
4. Untuk mengetahui pelajaran yang dapat
diambil dari peristiwa G30S PKI sehingga
dapat mempertahankan eksistensi
Pancasila

6
BAB 2
PEMBAHASAN
KRONOLOGI PERISTIWA G30S/PKI
Peristiwa G30S PKI bermula pada tanggal 1 Oktober. Dimulai dengan
kasus penculikan 7 jendral yang terdiri dari anggota staff tentara oleh
sekelompok pasukan yang bergerak dari Lapangan Udara menuju Jakarta
daerah selatan. Tiga dari tujuh jenderal tersebut diantaranya telah dibunuh
di rumah mereka masing-masing, yakni Ahmad Yani, M.T. Haryono dan
D.I. Panjaitan. Sementara itu ketiga target lainya yaitu Soeprapto,
S.Parman dan Sutoyo ditangkap secara hidup-hidup. Abdul Harris Nasution
yang menjadi target utama kelompok pasukan tersebut berhasil kabur
setelah berusaha melompati dinding batas kedubes Irak. Meskipun begitu,
Pierre Tendean beserta anak gadisnya, Ade Irma S. Nasution pun tewas
setelah ditangkap dan ditembak pada 6 Oktober oleh regu sergap.
Korban tewas semakin bertambah disaat regu penculik menembak
serta membunuh seorang polisi penjaga rumah tetangga Nasution.
Abert Naiborhu menjadi korban terakhir dalam kejadian ini.
Para jenderal Tersebut dibunuh lalu dibuang di
Lubang Buaya.
KRONOLOGI PERISTIWA G30S/PKI
Tidak sampai disitu, sekitar 2.000 pasukan TNI diterjunkan untuk menduduki
sebuah tempat yang kini dikenal dengan nama Lapangan Merdeka, Monas.
Walaupun mereka belum berhasil mengamankan bagian timur dari area ini.
Sebab saat itu merupakan daerah dari Markas KOSTRAD pimpinan Soeharto.
Jam 7 pagi, Radio Republik Indonesia (RRI) menyiarkan sebuah pesan yang
berasal dari Untung Syamsuri, Komandan Cakrabiwa bahwa G30S PKI telah
berhasil diambil alih di beberapa lokasi stratergis Jakarta beserta anggota militer
lainnya. Mereka bersikeras bahwa gerakan tersebut sebenarnya didukung oleh
CIA yang bertujuan untuk melengserkan Soekarno dari posisinya. Tinta
kegagalan nyaris saja tertulis dalam sejarah peristiwa G30S/PKI. Hampir saja
pak Harto dilewatkan begitu saja karena mereka masih menduga bahwa beliau
bukanlah seorang tokoh politik. Selang beberapa saat, salah seorang tetangga
memberi tahu pada Soeharto tentang terjadinya aksi penembakan pada
jam setengah 6 pagi beserta hilangnya sejumlah jenderal yang
diduga sedang dicuilik.
KRONOLOGI PERISTIWA G30S/PKI
Mendengar berita tersebut, Soeharto pun segera bergerak ke Markas
KOSTRAD dan menghubungi anggota angkatan laut dan polisi. Soeharto
juga berhasil membujuk dua batalion pasukan kudeta untuk segera
menyerahkan diri. Dimulai dari pasukan Brawijaya yang masuk ke dalam
area markas KOSTRAD. Kemudian disusul dengan pasukan Diponegoro
yang kabur menuju Halim Perdana Kusuma. Karena prosesnya yang
berjalan kurang matang, akhirnya kudeta yang dilancarkan oleh PKI
tersebut berhasil digagalkan oleh Soeharto. Sehingga kondisi ini
menyebabkan para tentara yang berada di Lapangan Merdeka mengalami
kehausan akan impresi dalam melindungi Presiden yang sedang
berada di Istana.
KETERKAITAN PERISTIWA G30S/PKI DENGAN PANCASILA
a) Ideologi komunis tidak bisa dijadikan ideologi Bangsa Indonesia,
karena bertentangan dengan jiwa dan semangat yang menjunjung tinggi
asas Ketuhanan Yang Maha Esa.

b) G30S/PKI menculik, menyiksa, dan membunuh 10 orang prajurit ABRI


Pancasialis. Perbuatan mereka yang sewenang-wenang itu bertentangan
dengan Pancasila, terutama sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.

c) Mayor Jendral Soeharto dengan tegas menggempur dan menghancurkan


G30S/PKI dan kemudian membubarkan PKI yang benar-benar
berkhianat. Tindakan Mayor Jendral Soeharto yang menghancurkan
G30S/PKI sesuai dengan pengamalan Pancasila, terutama sila
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.

d) Salah satu penipuan yang dilakukan oleh para pengikut


komunis atau PKI supaya bisa diterima oleh Rakyat
Indonesia sejak pertama kali di Indonesia Merdeka adalah
bahwa komunisme sesuai dengan jiwa Pancasila, khususnya
sila kelima mengenai Keadilan Sosial.
11
PERAN PANCASILA TERHADAP DAMPAK G30S/PKI
Peristiwa G30S/PKI memberikan dampak besar di segala bidang
kehidupan masyarakat Indonesia khususnya yang berada di
sekitar tempat terjadinya peristiwa tersebut. Pancasila
sebagai pandangan hidup bangsa mengandung nilai-nilai yang
mendasari segala aspek kehidupan bermasyarakat untuk
dapat hidup dalam kesejahteraan dan kemakmuran. Setelah
meletusnya peristiwa G30S/PKI, Pancasila menjadi pegangan
untuk masyarakat dalam mengembalikan kondisi seperti
sebelum peristiwa tersebut terjadi. Paham komunisme yang
menjadi ideologi dari pihak PKI dapat dihilangkan dan
paham yang dianut oleh pemerintah dan warga negara
adalah paham Demokrasi Pancasila. Dengan
mengamalkan nilai-nilai yang terkandung
dalam Panacasila dapat menghambat pertumbuhan
paham komunis terjadi di kemudian hari.
12
PELAJARAN YANG DAPAT DIAMBIL DARI PERISTIWA
G30S/PKI
1. Kalangan mahasiswa dapat untuk berfikir lebih dalam
sehingga kita dapat menemukan dan memetik sebuah
hikmah di dalamnya, lalu kemudian
mengejewantahkannya nilai-nilai yang terkandung
didalamnya dengan kehidupan kita saat ini dalam
berbangsa dan bernegara.

2. Bagaimana kita dapat menjadi seorang politisi yang


baik, berpolitik tanpa membuat kecurangan didalamnya
dalam artian berpolitik secara pofesional dan dinamis,
tanpa menjatuhkan lawan terlebih dahulu sebelum
bertempur.

13
PELAJARAN YANG DAPAT DIAMBIL DARI PERISTIWA
G30S/PKI
3. Bagaimana kita bisa menjalankan sebuah amanat dengan
baik, tanpa adanya campur tangan kepentingan pribadi
ataupun suatu kelompok tertentu, serta memiliki
solidaritas yang tinggi terhadap sesama rakyat Indonesia
dan bisa bekerja sama dengan cara saling merangkul,
berjuang dan mengabdi dalam menjaga Negara Indonesia.

4. Di dalam menjalankan suatu pekerjaan (amanat) suatu


bangsa dan negara akan lebih mudah tercapai jika di
dalam kelompok tersebut terjalin hubungan yang
harmonis (tidak ada rasa iri hati atau perasaan tercela
lainnya) dan saling bekerjasama antara yang
satu dengan yang lainya. Bukan dengan saling
beradu mulut mengumbar aib orang lain seperti
sekarang ini
14
BAB 3
PENUTUP
KESIMPULAN
Peristiwa G30S/PKI pada tahun 1965 merupakan
pemberontakan yang bertujuan untuk menyebarkan
ideologi komunis di Indonesia. Pemberontakan ini
banyak memakan korban, dan sebagian besarnya
berasal dari perwira TNI AD. Peristiwa ini juga
membawa dampak yang besar bagi bangsa Indonesia.
Pemberontakan G30S/PKI ini juga menunjukkan bahwa
ideologi komunis tidak bisa dijadikan sebagai ideologi
bangsa Indonesia karena dengan terjadinya
pemberontakan ini telah mencederai sila-sila yang
terkandung di dalam Pancasila serta nilai-nilai
yang terkandung di dalamnya. Pancasila tidak dapat
digantikan dengan paham apapun karena didalamnya
terkandung nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.
16
SARAN
Saran penulis dalam makalah ini adalah jangan
sekali-kali melupakan sejarah, karena sejarah
adalah akar dari suatu bangsa itu sendiri. Selain
itu, penulis juga berpesan agar selalu
menanamkan ideologi dan nilai-nilai Pancasila
sebagai dasar berkehidupan dan bermasyarakat
karena Pancasila merupakan pandangan hidup
bangsa yang sudah final dan tidak dapat
diubah oleh ideologi manapun bagi
bangsa Indonesia.

17
“ TERIMA
KASIH

18

Anda mungkin juga menyukai