Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya telah menyelesaikan tugas ini dengan lancar dan sesuai dengan ketentuan yang
diberikan oleh Ibu Hadayanj selaku guru Sejarah.
1
DAFTAR ISI
KATA PENGATAR...........................................................................1
DAFTAR ISI.......................................................................................2
G30S PKI.............................................................................................3
Gerakan G30S PKI...........................................................................3
Faktor yang melatarbelakangi terjadinya gerakan G30S/PKI..........4
Latar Belakang G30S PKI................................................................5
Tujuan G30S PKI.............................................................................6
Peristiwa G30SPKI...........................................................................7
Pemberontakan G30SPKI.....................................................8
Pengkhianatan G30SPKI1...................................................9
Rangkuman G30SPKI.........................................................10
2
G30S PKI
Gerakan G30S PKI
Gerakan 30 September (G30S) adalah sebuah peristiwa berlatarbelakang
kudeta yang terjadi selama satu malam pada tanggal 30 September hingga 1
Oktober 1965 yang mengakibatkan gugurnya enam jenderal serta satu orang
perwira pertama militer Indonesia dan jenazahnya dimasukkan ke dalam
suatu lubang sumur lama di area Lubang Buaya, Jakarta Timur.[1]
Penyebutan persitiwa ini memiliki ragam jenis, Presiden Soekarno menyebut
peristiwa ini dengan istilah GESTOK (Gerakan Satu Oktober), sementara
Presiden Soeharto menyebutnya dengan istilah GESTAPU (Gerakan
September Tiga Puluh), dan pada Orde Baru, Presiden Soeharto mengubah
sebutannya menjadi G30S/PKI (Gerakan 30 September PKI).
Korban
Tercatat sekitar 500 ribu orang menjadi korban G30SPKI. Mereka
berasal dari rakyat biasa yang dianggap bersekongkol atau terlibat
langsung dengan PKI. Para simpatisan PKI yang berasal dari kaum buruh
dan petani dibunuh secara langsung. Tak sedikit pula yang dikirim ke
kamp tahanan selama bertahun-tahun tanpa diadili.
Selain simpatisan, korban G30SPKI berasal dari para jenderal atau
pejabat pemerintah. Tujuh jenderal tercatat meninggal di tangan
pemberontak. Mereka adalah Mayjen Raden Suprapto, Letjen Ahmad
Yani, Mayjen Siswondo Parman, Brigjen Sutoyo Siswomiharjo, Mayjen
Mas Tirtodarmo, Brigjen Donald Isaac Panjaitan, dan Lettu Pierre
Andreas Tendean.
3
1. Letnan Jenderal TNI Ahmad Yani (43 tahun)
2. Mayor Jenderal TNI Raden Suprapto (45 tahun)
3. Mayor Jenderal TNI Mas Tirtodarmo Haryono (41 tahun)
4. Mayor Jenderal TNI Siswondo Parman (47 tahun)
5. Brigadir Jenderal TNI Donald Isaac Panjaitan (40 tahun)
6. Brigadir Jenderal TNI Sutoyo Siswomiharjo (43 tahun)
7. Letnan Satu Pierre Andreas Tendean (26 tahun)
4
Pandangan itu disebut bertentangan dengan konsep Mao Ze Dong dan Stalin
yang secara terbuka menyatakan bahwa komunisme dikembangkan hanya
dengan melalui perang. G30S PKI terjadi pada malam hingga
dini hari, tepat pada akhir tanggal 30 September dan masuk 1 Oktober 1965.
Gerakan pemberontakan yang dilakukan oleh PKI mengincar perwira tinggi
TNI AD Indonesia. Tiga dari enam orang yang menjadi target langsung dibunuh
di kediamannya. Sedangkan lainnya diculik dan dibawa menuju Lubang Buaya.
Keenam perwira tinggi yang menjadi korban G30S PKI antara lain Letnan
Jenderal Anumerta Ahmad Yani, Mayor Jenderal Raden Soeprapto, Mayor
Jenderal Mas Tirtodarmo Haryono, Mayor Jenderal Siswondo Parman, Brigadir
Jenderal Donald Isaac Panjaitan dan Brigadir Jenderal Sutoyo Siswomiharjo.
Itulah sejarah G30S PKI. Setelah gerakan tersebut berhasil ditumpas, muncul
berbagai aksi dari kalangan masyarakat untuk membubarkan PKI.
5
Tujuan G30S PKI
Tujuan utama G30S PKI adalah menggulingkan pemerintahan era
Soekarno dan mengganti negara Indonesia menjadi negara komunis. Seperti
diketahui, PKI disebut memiliki lebih dari 3 juta anggota dan membuatnya
menjadi partai komunis terbesar ketiga di dunia, setelah RRC dan Uni
Soviet.
6
kekuatan G30S/PKI. Operasi ini bertujuan untuk mencari tempat
dan mengusut nasib jenderal yang diculik.
4. Operasi Lubang Buaya.
Peristiwa G30SPKI
Peristiwa G30SPKI telah berlalu 55 tahun, namun kepiluan masih terasa.
Kematian 7 pahlawan revolusi menjadi pukulan telak bagi rakyat Indonesia.
Hasutan melahirkan pemberontakan dan kesalahpahaman antar warga negara.
Memori kekerasan pun mengendap selama puluhan tahun dan mengkristal di
benak generasi penerus.
7
Cerita G30SPKI
Sebelum Gus Dur berkuasa, keluarga PKI mendapat cap khusus dalam tanda
pengenal. Ruang gerak mereka sangat dibatasi untuk menekan terjadinya
pemberontakan. Padahal mereka pun menjadi korban atas ketidaktahuan
peristiwa di masa silam. Dari sini, keinginan dan opini untuk ‘meluruskan’
sejarah perlu dipikirkan kembali.
Pemberontakan G30SPKI
8
Pemberontakan G30SPKI dimulai pada 30 September malam dan berakhir 1
Oktober. Aksi pemberontakan tak hanya terjadi di Jakarta, namun beberapa
daerah lain, termasuk Yogyakarta. Di Jakarta sendiri, pemberontakan diawali
pada 1 Oktober dini hari. Pasukan PKI bergerak ke seluruh wilayah dari
kawasan Lubang Buaya. Mereka menyatroni beberapa gedung penting,
termasuk RRI.
Studio vital milik pemerintah dikudeta oleh petinggi PKI. Menurut berbagai
sumber, aksi ini dipimpin langsung oleh D.N Aidit selaku ketua PKI. Berhasil
menduduki objek vital, ketua PKI mengeluarkan Dekrit No. 1 pada 1 Oktober
1965. Dalam Dekrit disebutkan akan dibentuk Dewan Revolusi Indonesia yang
dipimpin langsung oleh Letkol Untung.
Pengkhianatan G30SPKI
Pengkhianatan G30SPKI menodai sejarah Indonesia selama puluhan tahun.
Walaupun PKI telah ditumpas, stabilitas pemerintahan dan politik Indonesia tak
lantas membaik. Pasca pemberontakan, Indonesia masih harus berjuang
memperbaiki seluruh lini. Satu diantaranya mengembalikan kepercayaan
masyarakat terhadap pemerintah dan sistem ideologi.
Masalah paling umum yang ditemui pasca penumpasan PKI justru klise, yakni
kelaparan dan kemiskinan. Alih-alih memberikan penjelasan yang tepat,
Soekarno terkesan membela PKI. Menurutnya, kemunculan PKI sangat lumrah
terjadi di negara sebagai bentuk revolusi. Tak pelak, pernyataan tersebut
menyulut kemarahan dan ketidakpercayaan masyarakat terhadap Presiden.
9
Dampak paling nyata yang bisa dilihat adalah demonstrasi besar-besaran.
Seluruh masyarakat menuntut hal yang sama, yakni pembubaran PKI besar-
besaran. Pemerintah wajib melacak dan menandai seluruh keluarga PKI.
Kabinet pun harus dibersihkan dari unsur-unsur PKI dengan
melakukan reshuffle atau perombakan.
Rangkuman G30SPKI
Setelah membaca sejarah serta latar belakang peristiwa memilukan pada 30
September 1965, rangkuman G30SPKI akan sangat membantu. Dari sini, Anda
bisa mengambil kesimpulan serta memahami makna 30 September lebih
mendalam. Tak sekedar mengingat jasa pahlawan yang telah gugur demi
mempertahankan sakralitas Pancasila, ada momentum lain yang terlewatkan.
Aksi penumpasan PKI pun tak sepenuhnya dibenarkan, mengingat ada memori
kekerasan yang tertinggal. Seperti yang kita tahu, sejarah dicatat oleh rezim
yang berkuasa. Ketika rezim berganti, tentu catatan sejarah yang dituliskan pun
akan berbeda. Inilah perlunya rekonsiliasi demi mendengarkan kebenaran dari
kedua belah pihak.
10
Dampak pemberontakan PKI pun ternyata dapat dirasakan dari segi ekonomi.
Rakyat harus mengalami kelaparan dan kemiskinan berkepanjangan akibat
carut-marut di tubuh pemerintahan. Kondisi tak kondusif di dalam negeri
rupanya menuntut Soekarno untuk
mengambil langkah cepat. Terhitung
pada 11 Maret 1966, Soekarno
mengeluarkan Surat Perintah Sebelas
Maret.
11
Nama Kelompok 6
- Charis Davega Muska
-Fitri Octa Ramadhanty
- Muhammad Arya Hatta
-Muhammad Ubaidillah
- Nurafifah khairunnisa
-Zulaikah afiah arfah
12