Anda di halaman 1dari 6

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Seperti yang diketahui Negara Indonesia merupakan Negara yang


Menganut paham demokrasi yang sangat kuat, pada masa gerakan ini
dilakukan Indonesia sudah melewati masa orde baru dan telah
memerdekakan kemerdekaannya. Gerakan 30 september atau sering disebut
dengan G30S/PKI ini dilakukan karena akibat ketidakpuasan dari para
kelompok tertentu dengan pemerintahan pada masa itu, sehingga para
kelompok tertentu membuat suatu organisasi yang disebut dengan PKI (
Partai Komunis Indonesia ) melakukan gerakan 30 september atau biasa
disebut dengan G30S/PKI, yang membuat pemberontakan hingga penculikan
para 7 jendral yang dikubur dalam satu sumur yang disebut dengan sumur “
LubangBuaya ‘’.

B. RUMUSAN MASALAH
 Bagaimana Keadaan poitik pada masa G30S/PKI

C. TUJUAN
 Mengetahui seluk beluk hingga terjadinya pemberontakan
G30S/PKI
 Memperluas wawasan tentang apa itu G30S/PKI

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Dari G30S/PKI
Peristiwa G30S/PKI atau biasa disebut dengan Gerakan 30 September merupakan salah satu
peristiwa pemberontakan komunis yang terjadi pada bulan September sesudah beberapa
tahun Indonesia merdeka. Peristiwa G30S PKI terjadi di malam hari tepatnya pada tanggal 30
September tahun 1965.Dalam sebuah kudeta, setidaknya ada 7 perwira tinggi militer yang
terbunuh dalam peristiwa tersebut.

Partai Komunis saat itu sedang dalam kondisi yang amat kuat karena mendapatkan sokongan
dari Presiden Indonesia Pertama, Ir. H Soekarno. Tidak heran jika usaha yang dilakukan oleh
segelintir masyarakat demi menjatuhkan Partai Komunis berakhir dengan kegagalan berkat
bantuan Presiden kala itu.

Hingga sampai saat ini, peristiwa 30S PKI tetap menjadi perdebatan antara benar atau
tidaknya PartaiKomunis Indonesia yang bertanggung jawab dalam peristiwa tersebut.

B. Sejarah Mulainya Dari G30S/PKI


Sebelum peristiwa 30S PKI terjadi, Partai Komunis Indonesia sempat tercatat sebagai partai
Komunis terbesar di dunia. Hal ini didukung dengan adanya sejumlah partai komunis yang
telah tersebar di Uni Soviet dan Tiongkok.

Semenjak dilakukannya audit pada tahun 1965, setidaknya ada 3,5 juta pengguna aktif yang
bernaung menjalankan program dalam partai ini. Itu pun belum termasuk dengan 3 juta jiwa
yang menjadi kader dalam anggota pergerakan pemuda komunis.

Di sisi lain, PKI juga memiliki hak kontrol secara penuh terhadap pergerakan buruh, kurang
lebih ada 3,5 juta orang telah ada di bawah pengaruhnya. Belum sampai disitu, masih ada 9
juta anggota lagi yang terdiri dari gerakan petani dan beberapa gerakan lain. Misal
pergerakan wanita, pergerakan sarjana dan beberapa organisasi penulis yang apabila
dijumlahkan bisa mencapai angka 20 juta anggota beserta para pendukungnya.

Masyarakat curiga dengan adanya pernyataan isu bahwa PKI adalah dalang dibalik terjadinya
peristiwa 30 September yang bermula dari kejadian di bulan Juli 1959, yang mana pada saat
itu parlemen telah dibubarkan. Sementara Presiden Soekarno justru menetapkan bahwa
konstitusi harus berada di bawah naungan dekrit presiden.

PKI berdiri dibelakang dukungan penuh dekrit presiden Soekarno. Sistem Demokrasi
Terpimpin yang diusung oleh Soekarno telah disambut dengan antusias oleh PKI. Karena

2
dengan adanya sistem ini, diyakini PKI mampu menciptakan suatu persekutuan konsepsi
yang Nasionalis, Agamis dan Komunis dengan singkatan NASAKOM.

C. Cerita Singkat Peristiwa Dari G30S/PKI

Peristiwa G30S PKI bermula pada tanggal 1 Oktober. Dimulai dengan kasus
penculikan 7 jendral yang terdiri dari anggota staff tentara oleh sekelompok pasukan yang
bergerak dari Lapangan Udara menuju Jakarta daerah selatan. Tiga dari tujuh jenderal
tersebut diantaranya telah dibunuh di rumah mereka masing-masing, yakni Ahmad Yani,
M.T. Haryono dan D.I. Panjaitan.

Sementara itu ketiga target lainya yaitu Soeprapto, S.Parman dan Sutoyo ditangkap
secara hidup-hidup. Abdul Harris Nasution yang menjadi target utama kelompok pasukan
tersebut berhasil kabur setelah berusaha melompati dinding batas kedubes Irak.Meskipun
begitu, Pierre Tendean beserta anak gadisnya, Ade Irma S. Nasution pun tewas setelah
ditangkap dan ditembak pada 6 Oktober oleh regu sergap. Korban tewas semakin
bertambah disaat regu penculik menembak serta membunuh seorang polisi penjaga rumah
tetangga Nasution. Abert Naiborhu menjadi korban terakhir dalam kejadian ini. Tak
sedikit mayat jenderal yang dibunuh lalu dibuang di Lubang Buaya.Sekitar 2.000 pasukan
TNI diterjunkan untuk menduduki sebuah tempat yang kini dikenal dengan nama
Lapangan Merdeka, Monas. Walaupun mereka belum berhasil mengamankan bagian
timur dari area ini. Sebab saat itu merupakan daerah dari Markas KOSTRAD pimpinan
Soeharto.

Jam 7 pagi, Radio Republik Indonesia (RRI) menyiarkan sebuah pesan yang berasal
dari Untung Syamsuri, Komandan Cakrabiwa bahwa G30S PKI telah berhasil diambil
alih di beberapa lokasi stratergis Jakarta beserta anggota militer lainnya. Mereka
bersikeras bahwa gerakan tersebut sebenarnya didukung oleh CIA yang bertujuan untuk
melengserkan Soekarno dari posisinya.Tinta kegagalan nyaris saja tertulis dalam sejarah
peristiwa G30S/PKI. Hampir saja pak Harto dilewatkan begitu saja karena mereka masih
menduga bahwa beliau bukanlah seorang tokoh politik.Selang beberapa saat, salah
seorang tetangga memberi tahu pada Soeharto tentang terjadinya aksi penembakan pada
jam setengah 6 pagi beserta hilangnya sejumlah jenderal yang diduga sedang dicuilik.
Mendengar berita tersebut, Soeharto pun segera bergerak ke Markas KOSTRAD dan
menghubungi anggota angkatan laut dan polisi.

Soeharto juga berhasil membujuk dua batalion pasukan kudeta untuk segera
menyerahkan diri. Dimulai dari pasukan Brawijaya yang masuk ke dalam area markas
KOSTRAD. Kemudian disusul dengan pasukan Diponegoro yang kabur menuju Halim
Perdana Kusuma.Karena prosesnya yang berjalan kurang matang, akhirnya kudeta yang
dilancarkan oleh PKI tersebut berhasil digagalkan oleh Soeharto. Sehingga kondisi ini
menyebabkan para tentara yang berada di Lapangan Merdeka mengalami kehausan akan
impresi dalam melindungi Presiden yang sedang berada di Istana.

3
D. Masa Berakhirnya Peristiwa G30S/PKI

G30S/PKI bias berakhirpada jam 7 malam, pasukan pimpinan Soeharto berhasil


mengambil alih atas semua fasilitas yang sebelumnya pernah dikuasai oleh G30S PKI. Jam 9
malam Soeharto bersama dengan Nasution mengumumkan bahwa sekarang ia tengah
mengambil alih tentara yang pernah dikuasai oleh PKI dan akan tetap berusaha untuk
menghancurkan pasukan kontra-revolusioner demi melindungi posisi Soekarno.

Soeharto melayangkan kembali sebuah ultimatum yang kali ini ditujukan khusus kepada
pasukan di Halim. Tak berapa lama kemudian, Soekarno meninggalkan Halim Perdana
Kusuma untuk segera menuju istana Presiden lain yang ada di Bogor. Ketujuh jasad orang
yang terbunuh dan terbuang di Lubang Buaya pada tanggal 3 Oktober berhasil ditemukan dan
dikuburkan secara layak pada tanggal 5 Oktober.

4
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
G30S/PKI adalah sebuah gerakan yang sangat tidak baik bagi bangsa Indonesia,
karena apa gerakan ini banyak menimbulkan kerugian bagi bangsa Indonesia dan juga
gerakan ini terlalu memaksakan kehendak dan ingin menjatuhkan pemerintahan pada
masa itu.

B. Saran
Sebagai bangsa Indonesia yang telah merdeka, sebaiknya para generasi penerus
bangsa berpikir bagaimana cara membuat NKRI ini lebih baik lagi dengan terus balajar
dan membuat prestasi yang membuat Negara Indonesia kita tercinta lebih dikenal di mata
dunia.

5
DAFTAR PUSTAKA
 http://sejarah-G30S/PKI-tugas-sejarah
 http://masa-berakhirnya-G30S/PKI
 http://cerita-singkat-peristiwa-G30S/PKI
 http://junawan-peristiwa-G30S/PKI

Anda mungkin juga menyukai