Disisi lain, PKI juga memiliki hak kontrol secara penuh terhadap
pergerakan buruh, kurang lebih 3,5 juta orang lagi telah ada di bawah
pengaruhnya. Belum sampai disitu, masih ada 9 juta anggota lagi yang
terdiri dari gerakan petani dan beberapa gerakan lain, misal pergerakan
wanita, pergerakan sarjana dan beberapa organisasi penulis yang apabila
dijumlahkan bisa mencapai angka 20 juta anggota beserta para
pendukungnya.
Masyarakat curiga karena adanya isu yang menyatakan bahwa PKI adalah
dalang dibalik terjadinya peristiwa 30 September yang bermula dari
kejadian di bulan Juli 1959, yang mana pada saat itu parlemen sedang di
bubarkan dan Soekarno sendiri justru menetapkan bahwa konstitusi
harus berada di bawah dekrit presiden.
PKI berdiri dibelakang dukungan penuh dekrit presiden Soekarno. Sistem
Demokrasi Terpimpin yang diperkenalkan oleh Soekarno juga disambut
denngan gembira oleh PKI. Karena dengan adanya sistem ini PKI diyakini
mampu menciptakan sebuah persekutuan konsepsi Nasionalis, Agama
dan Komunis yang kemudian disingkat dengan NASAKOM.
Soeharto juga berhasil membujuk dua dari batalion pasukan kudeta untuk
menyerah. Dimulai dari pasukan Brawijaya yang masuk ke dalam area
markas KOSTRAD. Kemudian disusul dengan pasukan Diponegoro yang
kabur menuju Halim Perdana Kusuma.
Kudeta ini juga gagal dikarenakan perencanaan yang kirang matang.
Sehingga kondisi ini menyebabkan para tentara yang berada di Lapangan
Merdeka kehausan akan impresi mereka untuk melindungi Presiden di
Istana.