Anda di halaman 1dari 5

RESUME

G30S PKI

Disusunoleh :

Nama : Syamsulbahri

NPM : 193515516103

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK

FAKULTAS IMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS NASIONAL

2019
1. Sejarah Singkat G30S/PKI

G30S merupakan gerakan yang bertujuan untuk


menggulingkan pemerintahan Presiden Sukarno dan
mengubah Indonesia menjadi negara komunis.
Gerakan ini dipimpin oleh DN Aidit yang saat itu
merupakan ketua dari Partai Komunis Indonesia (PKI).

Pada 1 Oktober 1965 dini hari, Letkol Untung yang


merupakan anggota Cakrabirawa (pasukan pengawal
Istana) memimpin pasukan yang dianggap loyal pada
PKI.

Gerakan ini mengincar perwira tinggi TNI AD


Indonesia. Tiga dari enam orang yang menjadi target
langsung dibunuh di kediamannya. Sedangkan lainnya
diculik dan dibawa menuju Lubang Buaya.

Jenazah ketujuh perwira TNI AD itu ditemukan selang


beberapa hari kemudian.

2. Pejabat Tinggi yang Menjadi Korban

Keenam perwira tinggi TNI Angkatan Darat yang


menjadi korban dalam peristiwa ini adalah:

- Letnan Jendral Anumerta Ahmad Yani


- Mayor Jendral Raden Soeprapto
- Mayor Jendral Mas Tirtodarmo Haryono
- Mayor Jendral Siswondo Parman
- Brigadir Jendral Donald Isaac Panjaitan
- Brigadir Jendral Sutoyo Siswodiharjo

Sementara itu, Panglima TNI AH Nasution yang


menjadi target utama berhasil meloloskan diri. Tapi,
putrinya Ade Irma Nasution tewas tertembak dan
ajudannya, Lettu Pierre Andreas Tendean diculik dan
ditembak di Lubang Buaya.

Keenam jenderal di atas beserta Lettu Pierre Tendean


kemudian ditetapkan sebagai Pahlawan Revolusi.
Sejak berlakunya UU Nomor 20 tahun 2009, gelar ini
juga diakui sebagai Pahlawan Nasional.

Selain itu, beberapa orang lainnya juga menjadi


korban pembunuhan di Jakarta dan Yogyakarta.
Mereka adalah:

- Brigadir Polisi Ketua Karel Satsuit Tubun


- Kolonel Katamso Darmokusumo
- Letnan Kolonel Sugiyono Mangunwiyoto

3. Pasca Kejadian

Setelah peristiwa G30S/PKI rakyat menuntut Presiden


Sukarno untuk membubarkan PKI. Sukarno kemudian
memerintahkan Mayor Jenderal Soeharto untuk
membersihkan semua unsur pemerintahan dari pengaruh
PKI.

Soeharto bergerak dengan cepat. PKI dinyatakan sebagai


penggerak kudeta dan para tokohnya diburu dan ditangkap,
termasuk DN Aidit yang sempat kabur ke Jawa Tengah tapi
kemudian berhasil ditangkap.

Anggota organisasi yang dianggap simpatisan atau terkait


dengan PKI juga ditangkap. Organisasi-organisasi tersebut
antara lain Lekra, CGMI, Pemuda Rakyat, Barisan Tani
Indonesia, Gerakan Wanita Indonesia dan lain-lain.

Berbagai kelompok masyarakat juga menghancurkan


markas PKI yang ada di berbagai daerah. Mereka juga
menyerang lembaga, toko, kantor dan universitas yang
dituding terkait PKI.

Pada akhir 1965, diperkirakan sekitar 500.000 hingga satu


juta anggota dan pendukung PKI diduga menjadi korban
pembunuhan. Sedangkan ratusan ribu lainnya diasingkan di
kamp konsentrasi.

4. Diperingati Pada Zaman Orba

Pada era pemerintahan Presiden Soeharto, G30S/PKI


selalu diperingati setiap tanggal 30 September. Selain itu,
pada tanggal 1 Oktober juga diperingati sebagai Hari
Kesaktian Pancasila.

Untuk mengenang jasa ketujuh Pahlawan Revolusi yang


gugur dalam peristiwa ini, Soeharto juga menggagas
dibangunnya Monumen Pancasila Sakti di Lubang Buaya,
Jakarta Timur.
. 5 Diabadikan dalam Film Propaganda

Pada tahun 1984, film dokudrama propaganda tentang


peristiwa ini yang berjudul Penumpasan Pengkhianatan G
30 S PKI dirilis. Film ini diproduksi oleh Pusat Produksi Film
Negara yang saat itu dimpimpin Brigjen G. Dwipayana yang
juga staf kepresidenan Soeharto dan menelan biaya Rp 800
juta.

Mengingat latar belakang produksinya, banyak yang


menduga bahwa film tersebut ditujukan sebagai
propaganda politik. Apalagi di era Presiden Soeharto, film
tersebut menjadi tontonan wajib anak sekolah yang selalu
ditayangkan di TVRI tiap tanggal 30 September malam.

Sejak Presiden Soeharto lengser pada tahun 1998, film


garapan Arifin C. Noer tersebut berhenti ditayangkan oleh
TVRI. Hal ini terjadi setelah desakan masyarakat yang
menganggap film tersebut tidak sesuai dengan kejadian
sebenarnya.

Anda mungkin juga menyukai