AND Film Tilik” dengan rentang waktu penelitian tahun 2018-2021. Adapun
hasil pencarian yang didapatkan sebanyak 147 buah artikel penelitian. Setelah
artikel.
Hadis
yang di buat oleh Ravacana Film pada tahun 2018 dan ditonton lebih dari 26
juta kali, film ini memiliki latar budaya jawa yang sangat kental. Hal ini
citra suasana sekitar yang kental budaya jawa. Budaya jawa yang ditonjolkan
dalam film ini adalah Tilik, sesuai dengan judul film. Tilik yang dalam Bahasa
sedang sakit. Dalam film ini diterangkan bahwa tilik dilakukan secara
sekali kekeluargaanya.
dan dirawat di rumah sakit, selain moda transportasi darat lainnya seperti
angkutan atau bemo. Kemudian juga, dalam membesuk atau tilik ini juga para
tetangga akan membawa cenderamata atau uang yang akan diberikan kepada
keluaraga atau tetangganya yang sakit. Dalam film ini diceritakan bahwa uang
satu.
budaya menjenguk orang sakit juga merupakan sarana berinteraksi
dengan sesama warga. Budaya menjenguk orang sakit mungkin tidak
hanya memberikan semangat bagi orang yang sedang sakit, tapi juga
dapat menimbulkan perasaan empati dan saling akrab antar warga. Secara
tidak langsung akan terjadi interaksi antar sesama warga ketika dalam
perjalanan maupun saat sedang berada di rumah sakit. Karena sebagian
warga yang sibuk dengan aktifitasnya sehari-hari membuat waktu
untuk bersosialiasi dengan warga sekitar menjadi berkurang. Sehingga
dengan adanya budaya menjenguk orang sakit ini secara tidak langsung
juga dapat menyambung tali silaturahmi antar warga.
bahwa dirinya sering melihat tokoh dian pulang malam dan pernah menjumpai
dian sedang muntah-muntah, nyatanya saat didekati tokoh dian malah pergi.
Dalam budaya jawa seorang perempuan memiliki aturan atau suatu adap
bahwa perempuan saat malam hari harus berada dirumah. Hal ini bertujuan
untuk mencegah hal yang tidak diinginkan seperti menjadi perbincangan orang
benar. Oleh karena itu penting untuk kita lakukan telaah sebelum memberikan
informasi kepada orang lain. Film ini mengajarkan kepada kita untuk melek
literasi digital.
Selanjutnya, adegan film juga sempat menyinggung perihal susuk.
Dalam budaya jawa masih ada hal hal yang berbau mistis, seperti susuk yang
dengan tujuan diikatkan karet tersebut pada jempol untuk menahan kencing.
Hal ini juga merupakan suatu kebiasaan orang jawa yang ditampilkan dalam
gotrek mogok semua orang ikut mendorong. Meski Bu Tejo dan seorang
Puspitasari, Dwi R. (2021). Nilai Sosial Budaya dalam Film Tilik (Kajian
Semiotika Charles Sanders Peirce). Jurnal Seimotika. 15 (1) 10-18.
Muzakky, Althaf H. (2021). Tradisi Tilik pada Masyarakat Jawa dalam Sorotan
Living Hadis. Substansia: Jurnal Ilmu-ilmu Ushuluddin. 23 (1) 24-38.
Wuwung, dkk. (2021). Representasi Budaya Jawa dalam Film Tilik. Jurnal
EKomunikasi. 9 (2) 1-9.
Ririn Puspita Tutiasri, dkk.(2020). analisis resepsi budaya menjenguk orang sakit
dalam film pendek tilik pada ibu-ibu di kabupaten bantul. Jurnal VoxPop.
Volum 2 no 1