Abstrak
Film berjudul „Tilik‟ telah menjadi perbincangan khalayak umum dan banyak menuai
kritik dari segi kehidupan sosial. Cerita „Tilik‟ menggambarkan fenomena budaya yang
terjadi dalam kehidupan sehari-hari yang disertai dengan humor cerita yang unik.
Berbagai dinamika sosial budaya telah terlampir pada alur cerita tersebut sehingga
menciptakan ketika menonton. Tokoh bernama Bu Tejo menjadi fokus sekaligus tokoh
utama yang menarik banyak perhatian penonton. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah
untuk menganalisa film „Tilik‟ pada perspektif teori psikologi hubungan interpersonal.
Berbagai sudut pandang teori psikologi mengungkapkan dinamika interaksi sosial
sepanjang alur cerita. Banyak terjadi konflik dalam cerita dan gangguan secara psikologis
yang terjadi selama proses interaksi kelompok berlangsung sehingga memicu emosi
setiap menonton karena timbul prasangka dan steorotip pada kelompok masyarakat.
Kata Kunci: analisis film, perspektif psikologi, hubungan interpersonal
Abstract
The film entitled 'Tilik' has become a topic of conversation among the general public and
has drawn a lot of criticism in terms of social life. The story 'Tilik' describes cultural
phenomena that occur in everyday life accompanied by unique humorous stories. Various
socio-cultural dynamics have been attached to the storyline so as to create when
watching. The character named Bu Tejo became the focus as well as the main character
who attracted a lot of attention from the audience. The purpose of writing this article is
to analyze the film 'Tilik' from the perspective of the psychological theory of
interpersonal relationships. Various viewpoints of psychological theory reveal the
dynamics of social interaction throughout the storyline. There are many conflicts in the
story and psychological disturbances that occur during the process of group interaction
that triggers emotions every time they watch because of prejudice and stereotypes in the
community.
Keywords: film analysis, psychological perspective, interpersonal relationship
108
Dinamika Sosial Budaya, Vol 23, No.1, Juni 2021, pp 108 – 114
p-ISSN: 1410-9859& e-ISSN: 2580-8524
http://journals.usm.ac.id/index.php/jdsb
109
Dinamika Sosial Budaya, Vol 23, No.1, Juni 2021, pp 108 – 114
p-ISSN: 1410-9859& e-ISSN: 2580-8524
http://journals.usm.ac.id/index.php/jdsb
110
Dinamika Sosial Budaya, Vol 23, No.1, Juni 2021, pp 108 – 114
p-ISSN: 1410-9859& e-ISSN: 2580-8524
http://journals.usm.ac.id/index.php/jdsb
film sempat terjadi beberapa perdebatan kepada objek yang dituju. Prasangka
yang menimbulkan perselisihan dalam didefinisikan sebagai sikap yang
argumentasi. Beberapa individu lainnya ditujukan kepada anggota suatu kelompok
tidak sejalan dengan pemikiran sehingga tertentu berdasarkan ciri-ciri keanggotaan
menimbulkan perepsi sosial berbeda. pada kkelompok itu (Beck, 1990). Dalam
Persepsi sosial merupakan usaha-usaha film ditunjukkan bahwa Bu Tejo
seseorang untuk memahami orang lain berprasangka kepada Dian sepanjang
dalam kerangka mendapatkan gambaran perjalanan, bahwa Dian berhubungan
menyeluruh tentang intensi, kepribadian, dengan orang yang tidak dikenal atau
dan motif-motif yang melingkupi diri lebih tua dari usianya sehingga dapat
orang lain tersebut (Baron & Byrne, membeli barang-barang mewah.
2004). Manusia saling membutuhkan Pada film tersebut opini Bu Tejo
antar manusia yang lain, agar manusia didukung oleh segelintir ibu-ibu yang ikut
dapat tetap menjaga hubungan maka dalam rombongan tanpa menelaah
setiap individu perlu adanya penyesuaian informasi yang akurat terlebih dahulu, hal
interpersonal (Jackson-Dwyer, 2014). ini berdasarkan wacana dari facebook
Berhubungan sosial secara verbal dan yang dilihat sebelumnya. Kecanggihan
fisik merupakan kebutuhan setiap teknologi pada komunikasi bisa
individu dalam mengaktualisasikan diri memberikan persepsi yang beragam
kepada lingkungan, menurut teori sehingga menghasilkan prasangka, maka
Abraham Maslow seseorang akan perlu batasan dalam mengendalikan
mencapai aktualisasi diri ketika ia sudah teknologi saat ini terutama media sosial
memenuhi kebutuhan yang lebih dasar (Duck, 2007).
(sandang, pangan, papan, dan rasa aman) Namun dari opini yang berbeda antara
serta kebutuhan psikologis (merasa Bu Tejo dan Yu Ning dapat menimbulkan
dicintai dan bangga atas pencapaian konflik sosial, sehingga hal ini dapat
pribadi) (Alwisol, 2008). Di dalam film menyebabkan terjadinya perbedaan antar
tampak bahwa tokoh Bu Tejo individu lainnya atau pada kelompok
memberikan informasi dengan beropini tertentu sehingga menghasilkan budaya
mengenai seseorang yang bernama Dian tertentu (Ellis & Maoz, 2003). Dalam
sepanjang perjalanan kepada rombongan film dapat dianalisis dengan
ibu-ibu yang menuju kota. Menurut teori menggunakan teori pertukaran sosial
sosial opini merupakan sebuh keyakinan (social excahange) yang menurut teori ini
dan sikap yang dikemukakan oleh publik dimana individu mempertahankan suatu
atau seseorang kepada pengambil hubungan sosial dengan orang lain karena
keputusan (Mueller & Kendall, 2004). individu tersebut merasa mendapat
Sebuah opini yang dilontarkan oleh banyak keuntungan-keuntungan berupa
individu kepada kelompok tersebut dapat ganjaran dari sebuah hubungan dengan
menimbulkan prasangka (prejudice)
111
Dinamika Sosial Budaya, Vol 23, No.1, Juni 2021, pp 108 – 114
p-ISSN: 1410-9859& e-ISSN: 2580-8524
http://journals.usm.ac.id/index.php/jdsb
kepuasan timbal balik antar individu namun belum adanya bukti yang kuat
(Myres, 2002). sehingga fenomena tokoh Dian dapat
Gotrek yang berperan sebagai sopir dianalisa menggunakan teori labelling
truk sebenarnya sedikit mengalami rasa dari Edwin M. Lamert yang
cemas dengan membawa penumpang dari mengemukakan bahwa labelling
desa ke kota. Dalam UU No. 22 Tahun merupakan pemberian cap negatif dari
2009 LLAJ ayat 4 berbunyi bahwa masyrakat kepada individu karena
“angkutan barang memang tidak perilaku menyimpang (Ayu &
diperkenankan membawa penumpang”. Khairulyadi, 2017).
Alhasil di tengah perjalanan mengalami Sesampainya di lokasi yaitu rumah
hambatan dengan diberhentikannya sakit Bu Lurah ternyata pengunjunga
kendaraan yang membawa ibu-ibu tidak diperbolehkan untuk menjenguk
tersebut oleh petugas. Kecemasan Gotrek karena aturan dari rumah sakit. Informasi
dapat dianalisis menurut American dari Dian yang telah ditemui di parkiran
Psychiatric Association yaitu, ketika sesampainya di lokasi diterima
ketakutan/keprihatinan, tegang, atau rasa dengan baik oleh ibu-ibu yang hendak
gelisah yang berasal dari antisipasi menjenguk. Hal tersebut dapat dianalisis
bahaya, sumber yang sebagian besar tidak dengan menggunkanan teori social
dikenali (Edelman, 1992). Namun berkat networks and families, karena Dian
ibu-ibu yang melakukan pendekatan bertindak mewakili informasi dari
persuasif petugas yang memberhentikan keluarga Bu Lurah yang bersangkutan
truk dapat melanjutkan perjalanan (Duck, 2007).
kembali. Persuasif dapat didefinisikan Maka karena kebijakan tersebut ibu-
dengan komunikasi yang bertujuan untuk ibu memilih untuk meninggalkan lokasi
mengajak atau membujuk sikap atau dan berinisiatif untuk menuju tempat
perilaku seseorang sehingga bertindak yang lain atas saran dari bu Tejo, hal
sesuai dengan apa yang diharapkan oleh tersebut dapat disebut dengan sosialisasi.
orang yang mengajak (Duck, 2007). Tujuan dari sosialisasi secara esensial
Dalam alur cerita disebutkan bahwa adalah untuk dapat mengantarkan pada
Bu Tejo membicarakan tokoh yang kebutuhan dan untuk kebutuhan serta
bernama Dian, menjelang akhir cerita tuntutan untuk dapat terus hidup di
tokoh yang bernama Dian tersebut lingkungan fisik maupun lingkungan
muncul dan bertemu dengan sekelompok sosial budayanya (Stephen & Stepehen,
ibu-ibu yang hendak menjemput bu 1990).
Lurah. Disitu terjadi obrolan singkat Tokoh Dian mampu
antara ibu-ibu dengan tokoh Dian menyembunyikan kehidupan pribadinya
tersebut. Dari sinilah konflik cerita yang sesuai dengan prasangka dari Bu
muncul karena adanya stigma yang sudah Tejo. Namun ibu-ibu lain belum
ter-labelling dari opini kepada Dian mengetahui fakta sebenarnya mengenai
112
Dinamika Sosial Budaya, Vol 23, No.1, Juni 2021, pp 108 – 114
p-ISSN: 1410-9859& e-ISSN: 2580-8524
http://journals.usm.ac.id/index.php/jdsb
Dian tersebut, karena tidak adanya melalui indera dapat berbeda dengan
petunjuk langsung yang berkaitan dengan informasi individu lain sehingga
opini yang dilontarkan oleh bu Tejo menimbulkan persepsi yang bermacam-
sehingga ibu-ibu sulit untuk menafsirkan macam. Dari persepsi ini akan muncul
pernyataan dan opini tersebut (Walther, prasangka sehingga dapat menimbulkan
2006). Dibalik sakitnya Bu Lurah konflik yang terjadi dalam masyarakat
terdapat klimaks yang begitu menggugah pada umumnya karena tanpa adanya fakta
mengenai privasi Dian yang selama ini yang didapat dan hanya sebuah opini
tidak diketahui oleh masyarakat sehingga yang beredar. Apabila prasangksa sudah
menimbulkan problem yang cukup melekat maka akan timbul stereotip yang
kompleks dalam hubungan interpersonal dapat menimbulkan keresahan di
antar kelompok atau masyarakat (Barton, masyarakat. Maka dalam kehidupan
2012). Dalam perspektif psikologi, sosial akan terjadi kesenjangan sosial
informasi yang diterima oleh individu
113
Dinamika Sosial Budaya, Vol 23, No.1, Juni 2021, pp 108 – 114
p-ISSN: 1410-9859& e-ISSN: 2580-8524
http://journals.usm.ac.id/index.php/jdsb
114