Anda di halaman 1dari 3

Nama : Tasya Marta

NIM : 195020200111016

Tugas : PKN

Definisi Jenis-Jenis Nilai dan Contohnya

A. Good and Bad


Baik dan buruk menurut Archie Bahm dalam Axiology of Science merupakan dua
hal yang berlawanan (the opposite of), bisa bersifat lebih (more) atau kurang (less). Good
yang berarti segala sesuatu yang sesuai dengan norma dan memberikan perasaan senang
dan nyaman kepada rakyat. Bad yang berarti segala sesuatu yang akan membawa
kerugian kepada negara dan yang tidak diharapkan oleh rakyat. Setiap manusia
mengalaminya sehingga tugas utama seorang manusia adalah memaksimalkan kebaikan
dan meminimalkan keburukan. Contoh penerapan nilai ini terkait dengan pancasila
sebagai sistem etika dengan pemahaman atas kriteria baik dan buruk yaitu:
1. Good : Membayar pajak secara sadar untuk kelangsungan negara, toleransi
antar suku dan budaya.
2. Bad : Perpecahan atau disintegrasi.

B. Ends and Means


Ends and Means atau tujuan dan metode yang dibedakan agar tidak menimbulkan
kekacauan dan kesalahpahaman. Ends yang berarti gagasan tentang masa depan atau
sesuatu yang diinginkan, dipikirkan dan direncanakan oleh seseorang atau sekelompok
orang yang berkomitmen untuk mencapainya. Means yang berarti cara yang digunakan
untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode ini bisa menyangkut masalah perumusan
pancasila agar menjadi dasar negara yang baik, dasar undang-undang dan UUD yang adil
dan menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia. Contohnya yaitu:
1. Ends : Pemerintah yang mencanangkan RUU Omnibus Law bertujuan untuk
kesejahteraan serikat pekerja dan kemudahan berinvestasi.
2. Means : RUU Omnibus Law membuat perizinan bagi para investor untuk
menanamkan modalnya di Indonesia tidak serumit yang lalu.

C. Subjective and Objective Values


Subjective dan objective merupakan nilai yang bersifat korelatif. Subjective yang
berarti mengimplikasikan bahwa sesuatu itu bisa dipengaruhi oleh perasaan dan pendapat
pribadi. Objective yang berarti sikap yang lebih pasti, bisa diyakini kebenarannya dan
melibatkan pikiran serta asumsi yang didukung fakta dan data yang bersifat global.
Subjective berlaku pada satu individu atau satu kelompok. Contohnya yaitu:
1. Subjective : Seseorang yang memeluk agama Hindu karena yakin terhadap
ajaran yang didapat dan sila pertama dalam Pancasila yang juga
mendukung pendapatnya.
2. Objective : Kepala desa yang mengadakan musyawarah di balai desa untuk
mengetahui apa saja masalah yang terjadi di lingkungan desanya.

D. Apparent and Real Values


Apparent merupakan nilai semu dan bisa berupa kepura-puraan. Nilai ini bersifat labil
sehingga dapat mempengaruhi suasana tertentu. Real merupakan nilai nyata. Nilai real lebih
kuat dibanding nilai semu karena memerlukan internalisasi yang lama dengan frekuensi yang
terus-menerus. Kedua nilai ini bersifat subjective. Contohnya yaitu:
1. Apparent : Seseorang yang berpendapat bahwa tidak boleh mencaci-maki sesama
manusia yang mengarah kepada fisik atau menyebabkan kematian, tetapi
seseorang itu masih menerima adanya caci dan makian selama tidak menyebabkan
kematian.
2. Real : Seorang pemimpin di suatu daerah yang ingin memajukan daerahnya karena
tanggung jawab yang dipikul serta kesadaran sosial.

E. Actual and Potential Values


Nilai aktual atau yang biasanya disebut nilai sebenarnya bisa dikatakan sebuah nilai
yang sudah dirumuskan. Nilai aktual ini memiliki makna serta isi yang jelas dan dapat
dipahami oleh masyarakat. Nilai potensial dianggap kebalikan dari nilai aktual. Nilai
potensial ini memiliki makna serta isi yang belum diketahui kebenarannya karena masih
dalam perumusan dan belum digunakan. Pancasila sebagai dasar negara termasuk dalam nilai
aktual karena sudah dirumuskan sejak dulu dan memiliki makna serta isi yang jelas.
Contohnya yaitu:
1. Actual : Perjanjian kontrak sebagai mitra bisnis antara pengusaha A dan pengusaha
B.
2. Potential : Rencana perumusan SOP di suatu fakultas.

F. Pure and Mixed Values


Pure atau nilai kemurnian adalah segala sesuatu hal atau nilai yang masih murni sejak
dibuat atau belum pernah tercampur dengan sesuatu yang lain. Mixed atau nilai yang
bercampur adalah segala sesuatu hal atau nilai yang sudah tercampur dengan nilai yang lain.
Pancasila bersifat Pure dan dinyatakan murni walaupun dari dulu sudah direvisi beberapa
kali. Nilai-nilai pancasila yang mendukung Mixed Value selama itu baik dan tidak mengubah
keseluruhan isi pancasila. Contohnya yaitu:
1. Pure : Isi dari kitab suci Al-Qur’an yang kemurniannya dijamin hingga hari kiamat.
2. Mixed : Perpaduan 2 budaya yang melahirkan budaya baru.

Referensi :
1. Nufus, H. 2019. 6 Kind of Value dan Keterikatannya Dengan Pancasila.
2. Filsafat. 2018. Aksiologi Ilmu Sebagai Sarana Pengembangan Iptek Berwajah
Kemanusiaan. Kajian Filsafat Ilmu Universitas Gadjah Mada.
https://filsafatilmu.filsafat.ugm.ac.id/2018/06/01/aksiologi-ilmu-sebagai-sarana-
pengembangan-iptek-berwajah-kemanusiaan/

Anda mungkin juga menyukai