Dapatkah Anda menemukan fakta dan opini dalam editorial tersebut? Berikut ini
adalah fakta yang terangkum dalam editorial tersebut.
1. Pekan ini, Departemen Perhubungan merilis daftar peringkat terbaru perusahaan
penerbangan dan standar keselamatan mereka.
2. Beberapa negara, terutama Amerika Serikat (AS), bahkan mengeluarkan peringatan
kepada warganya agar tidak menggunakan jasa penerbangan Indonesia.
3. Setelah sekian lama, hanya satu dari 21 maskapai yang berhasil masuk kekategori
I.Maskapai yang masuk kategori I pun belum diakui IATA Organization Safety Audit
(IOSA). Hal ini terjadi karena tidak juga memiliki sertifikat IOSA.
Dari ketiga contoh fakta tersebut, dapat dilihat bahwa kutipan-kutipan tersebut
tidak disisipi tanggapan atau opini dari redaksi. Ketiga hal tersebut ditulis apa adanya.
Sekarang perhatikan contoh opini berikut.
1. Posisi itu lagi-lagi membuat reputasi penerbangan nasional berada dalam bahaya.
Karena itu, harus ada upaya yang lebih dari sekadarnya untuk memulihkan citra
buruk yang telanjur telah terbentuk.
2. Ke depan, kriteria terhadap pemberian izin baru perlu diperketat. Maskapai baru yang
ingin masuk pasar penerbangan nasional, misalnya, haruslah maskapai yang mampu
memenuhi kategori I. Jika tidak, izin operasi tidak boleh diterbitkan.
3. Karena kalau itu yang terjadi, dan standar keselamatan dikorbankan, maskapai
penerbangan sejatinya tengah mematikan pengguna jasa dalam arti harfiah. Itu jelas
sebuah kejahatan kemanusiaan.