Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

ISTILAH-ISTILAH KOMUNIKASI DALAM AL-QURAN HADIST

DI SUSUN

KELOMPOK 1

PERYAN HULOPI

ZAENAL ALIM AMIR

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH

IAIN SULTAN AMAI GORONTALO


2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berisikan tentang “Istilah-istilah
komunikasi dalam Al-Qur’an dan Hadist” tepat pada waktunya.
Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan bagi para
pembaca dan dapat digunakan sebagai salah satu pedoman dalam proses pembelajaran.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya karena
pengetahuan yang saya miliki cukup terbatas. Oleh karena itu, saya berharap kritik dan saran
dari pembaca yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih.

Gorontalo,16 Oktober 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG..................................................................................................i
B. RUMUSAN MASALAH.............................................................................................ii
C. TUJUAN......................................................................................................................iii
II. PEMBAHASAN
1.1 PESAN VERBAL.........................................................................................................
1.2 KEKUATAN PESAN...................................................................................................
1.3 METODE PENYAMPAIAN PESAN..........................................................................
III. PENUTUP
2.1 KESIMPULAN............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Dalam al-Quran dan hadits ditemukan cukup banyak istilah- istilah yang terkait dengan ilmu
komunikasi. Diarata istilah tersebut adalah lafadz, qaul, kalam, nuthq, naba’, khabar, hiwar,
jidal, bayan, tadzkir, tabsyir, indzar, tahridh, wa’adz, dakwah, ta’aruf, tawashi, tabligh, dan
irsyad. Makna dari masing- masing kata diatas akan dijelaskan pada saat pembahasan tentang
istilah tersebut didalam bab ini.

Penulis mengelompokkan kata-kata tersebut dalam empat kategori yakni : pertama, jenis
pesan; kedua, kekuatan pesan; ketiga, metode menyampaikan pesan, dan keempat manfaat
pesan. Dari kata-kata diatas yang termasuk dalam jenis pesan adalah lafadz, qaul, kalam, dan
nuthq. Naba’, khabar dan hadist masuk dalam kategori kekuatan pesan. Sedangkan hiwar dan
jidal, bayan, tadzkir, tabsyir, indzar, wa’adz, dakwah, ta’aruf, tawashi, tabligh, irsyad
termasuk metode menyampaikan pesan dengan metode-metode diatas akan berdampak
kepada manfaat pesan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Saja Istilah-Istilah Komunikasi Yang Ada Dalam Al-Qur’an dan
Hadist?
2. Apa Saja Yang Termasuk Di Dalam Pesan Verbal ?
3. Bagaimana Metode Penyampaian Pesan ?

C. Tujuan  
1. Untuk mengetahui istilah-istilah komunikasi dalam al-qur’an dan hadits
2. Untuk mengetahui dan memahami apa itu pesan verbal

BAB II

PEMBAHASAN
1.1 Pesan Verbal

Pesan verbal penulis menemukan paling sedikit ada tiga istilah dalam Al- Qur’an. Tiga istilah
itu adalah lafadz, qaul, dan kalimat.

a) Lafadz

Makna asal dari kata ‘lafadz’ dalam bahasa Arab adalah melempar. Disebut lafadz karena
bunyi yang kita keluarkan dari mulut ibarat bunyi atau symbol yang kita lemparkan dari
mulut kita. Lafadz juga dipahami sebagai pesan paling sederhana yang keluar dari lisan
seseorang yang dapat dipahami maknanya.

b) Qaul

Dalam bahasa Indonesia, ‘qaul’ diartikan kata. Kata qaul disebutkan 1722 kali dalam Al-
Qur’an, 529 kali dalam bentuk qala, 92 dalam bentuk yaqulun, 332 kali dalam bentuk
’qul’, 13 kali dalam bentuk qalu,49 kali dalam bentuk qila, 52 kali dalam bentuk al- qaul,
12 kali dalam bentuk ‘qauluhum’ dan bentuk- bentuk lainnya.

c) Kalimat

kalimat dalam bahasa Arab adalah senyawa dari dua unsure, yaitu lafadz dan ifadah.
Lafadz sudah disebutkan maknanya dalam kajian sebelumnya, sedangkan ifadah artinya
mengandung makna. Jadi kalimat adalah susunan lafadz yang mengandung makna yang
sempurna.

1.2 KEKUATAN PESAN

Pesan yang dikirim oleh seseorang memiliki pengaruh yang berbeda antara satu dengan
yang lain, baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif. Di antara jenis pesan dalam al-
Quran yang memiliki pengaruh luas adalah pesan yang disebut istilah naba’ apakah perintah
itu benar atau salah.

1. Naba’

a. Kata naba’ dalam al- Quran

Dalam al-Quran ditemuykan beberapa ayat yang menggunakan kata naba’. Diantara terdapat
dalam Qur’an surah al- Naba’ayat 2. Al- Naba’ dalam ayat ini menggunakan alif lam
ma’rifah (yang berfungsi untuk menidentifikasi suatu kata) dan diberi kata sifat al-adzim.
Surah al-an’am ayat 34 dan 67 diidhafah-kan dengan kata al- mursalin . Surah al- Qasash ayat
3 yaitu Allah menceritakan tentang Musa dan Firaun adalah berita penting yang perlu
mendapatkan perhatian dari semua pihak untuk diambil pelajaran. Surah al- Naml ayat 66
yaitu berita berasal dari burung Hud- Hud yang disampaikan kepada nabi Sulaiman. Surah al-
Naml ayat 27, surah al- Hujarat ayat 2.

b. Naba’ dan Urgensi Pesan


Menurut penulis kitab Taj al-Arus, kata naba’ dan khabar memiliki arti yang sama. Tetapi
sebagian lain mengatakan bahwa dua kata ini memiliki makna yang berbeda. Al- Manawi
umpamanya mengatakan bahwa naba’ adalah khabar yang memiliki manfaat yang besar yang
bisa menghasilkan kualitas berita sampai derajat ilmu (akurat) atau ghalabat al-dzann
(kemungkinan benarnya lebih besar). Naba’ juga bukan sekedar berita, tetapi berita penting
yang akan mendapatkan perhatian luas dari masyarakat.

2. Khabar

Khabar dalam bahasa Indonesia diterjemahkan dengan kabar atau berita. Khabar di satu sisi
memiliki makna yang sama dengan naba’, tetapi ditempat lain khabar berbeda dengan naba’.
Khabar adalah berita yang dipindahkan dari orang lain dan juga bisa bersumber dari diri
sendiri dan mengandung dua kemungkinan, benar atau salah.

Dianta ayat yang menggunakan akar kata Khabar adalah surah al- Zalzalah ayat 4. Dalam
banyak ayat al-Quran menyatakan bahwa Allah adalah Khabir, dzat yang maha mengetahui.
Karena Allah adalah khabir, maka dia adalah sumber berita yang bersumber dari-Nya tidak
mungkin diragukan kebenarannya.

3. Hadits

Kata hadits menurut bahasa Arab berarti berita atau baru. Ungkapan ini disebutkan dalam al-
Quran dibeberapa tempat, diantaranya di surah al Kahf ayat 6, surah Luqman ayat 6, surah al-
Zumar ayat 23, surah al- Najm ayat 59, surah al-Waqi’ah ayat 81, surah al- Qalam ayat 111
dan surah al-Tahrim ayat 3.

Dalam ayat- ayat tersebut kata hadits bisa berarti kabar dari Allah, berita dari rasul, atau
perkataan yang bersumber dari manusia biasa.

Dalam Ilmu Musthalah al-Hadits biasa menyebutkan perbedaan antara hadits Rasulullah dan
Khabar. Kalau orang yang menyibukkan dirinya untuk menggali informasi dari Rasulullah
disebut muhaddits, sedangkan orang yang menggeluti berita sejarah manusia secara umum
maka dia disebut akbari.

1.3 Metode Menyampaikan Pesan

1. Hiwar

Perbedaannya terdapat diantara manusia memiliki sejarah yang panjang. Secara umum
manusia sejak lahir sudah berbeda dengan lainnya, baik warna kulit, lidah, tabiat,
kemampuan memahami, tingkat intelektualitas, dan lain- lain. Perbedaan manusia tidak
hanya dari aspek fisik, tetapi juga perbedaan agama, pendapat, cara pandang, orientasi, dan
tujuan hidup.

Al- Razi mengatakan bahwa yang dimaksud dengan perbedaan disini adalah perbedaan dalam
agama, akhlak dan tingkah laku.
Hiwar menurut bahasa artinya pembicaraan yang langsung diantara dua orang atau lebih.
Hiwar juga berarti bertukar pikiran atau saling mengoreksi dalam pembicaraan. Sedangkan
menurut istilah umum adalah diskusi yang belangsung diantara dua orang atau lebih dengan
tujuan untuk meluruskan pandangan, menampilkan hujjah, menetapkan kebenaran,
menghilangkan syubuhat (keragu- raguan), dan mengembalikan orang yang salah
pemahamannya kepada kebenaran.

2. Jidal

Jidal menurut bahasa artinya memintal benang. Kata ini memberikan inspirasi bahwa jidal
adalah upaya untuk merajut pendapat- pendapat yang berseberangan seperti merajut benang-
benang yang kusut. Kata jidal dengan berbagai jenisnya disebutkan 29 kali dalam al-Quran,
satu kali diantaranya disebut dalam ayat dengan kata hiwar. Secara umum kata jidal
mengandung makna agak negatif, karena memiliki kecenderungan untuk memenangkan
keinginanya bukan untuk mencari kebenaran.

Ibnu Katsir mengatakan bahwa membantah dengan cara yang baik artinya membantah
dengan raut muka yang manis, dengan ucapan yang lembut, dan dengan retorika yang baik.

3. Bayan

Kata bayan dalam berbagai jenisnya disebutkan banyak sekali dalam al-Quran, secara bahasa
bayan berarti jelas atau terang. Sedangkan menurut istilah bayan berarti menjelaskan tujuan
dengan pilihan kata yang paling tepat. Al-Jurjani mengatakan bahwa bayan artinya
menjelaskan maksud kepada orang yang mendengar.

4. Tadzkir

Tadzkir berasal dari kata dzakara yang berarti mengingat. Ketika bangun katanya menjadi
dzakkara –tadzkir artinya berubah menjadi mengingat atau memberikan peringatan.

Kata tadzkir dan tadzakkur dalam berbagai bentuknya disebutkan dibeberapa tempat dalam
al-Quran , diantaranya terdapat dalam surah Al-An’am ayat 70, al-Ra’d ayat 19, Ibrahim ayt
5, Thaha ayat 44, Fathir ayat 37, Al-Zhumar ayat 9, Ghafir ayat 13, al-Dzariyat ayat 49, al-
Nazi’at ayat 35, al-A’la ayat 9 dan 10, al-Ghasyiyah ayat 21 dan al-Fajr ayat 23.

Berdasarkan dari data- data yang dikumpulkan dari ayat al-Quran diatas, maka tadzkir adalah
salah satu metode dalam komunikasi yang sangat bermanfaat untuk memberikan peringatan
dini kepada manusia agar tidak lupa dengan tujuan hidup yang sebenarnya. Ayat- ayat diatas
juga memberikan informasi kepada kita bahwa manusia memiliki kecenderungan lalai
mengambil peringatan dini dan lupa dengan hakikat diri, karena itu diperlukan orang yang
mengingatkannya.

5. Tabligh

Dasar kata tabligh adalah balagha. Kata ini secara umum berarti selesai, berakhir atau sampai,
yang bisa digunakan untuk tempat, massa atau sesuatu yang abstrak. Ketika kata balagha
berubah menjadi ballagha artinya berubah menjadi menyampaikan. Dan saat kata ini
dihubungkan dengan maksud atau tujuan, maka ballagha berarti upaya dari seseorang
pembicara atau pemberi isyarat untuk menyampaikan pesan atau maksud kepada pendengar
atau orang yang diajak berkomunikasi.
BAB III

PENUTUP

2.1 Kesimpulan
Pesan adalah seperangkat lambing bermakna yang disampaikan oleh komunikator. Deddy
Mulyana mengatakan bahwa pesan adalah seperangkat symbol verbal atau non verbal yang
mewakili perasaan, nilai, gagasan atau maksud sumber. Sedangkan dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, pesan diartikan sebagai amanat yang disampaikan lewat orang lain,
perintah atau nasihat yang tidak langsungatau melalui perantara.

2.2 Daftar Pustaka


Hefni, Harjani, Komunikasi Islam, ( Jakarta : Prenadamedia Group , 2015)

Anda mungkin juga menyukai