Pada 1 Oktober 1965 dini hari, Letkol Untung yang merupakan anggota
Cakrabirawa (pasukan pengawal Istana) memimpin pasukan yang
dianggap loyal pada PKI.
Gerakan ini mengincar perwira tinggi TNI AD Indonesia. Tiga dari enam
orang yang menjadi target langsung dibunuh di kediamannya. Sedangkan
lainnya diculik dan dibawa menuju Lubang Buaya.
Keenam perwira tinggi TNI Angkatan Darat yang menjadi korban dalam
peristiwa ini adalah:
3. Pasca Kejadian
Anggota organisasi yang dianggap simpatisan atau terkait dengan PKI juga
ditangkap. Organisasi-organisasi tersebut antara lain Lekra, CGMI,
Pemuda Rakyat, Barisan Tani Indonesia, Gerakan Wanita Indonesia dan
lain-lain.
Pada akhir 1965, diperkirakan sekitar 500.000 hingga satu juta anggota
dan pendukung PKI diduga menjadi korban pembunuhan. Sedangkan
ratusan ribu lainnya diasingkan di kamp konsentrasi.
Pada tahun 1984, film dokudrama propaganda tentang peristiwa ini yang
berjudul Penumpasan Pengkhianatan G 30 S PKI dirilis. Film ini diproduksi
oleh Pusat Produksi Film Negara yang saat itu dimpimpin Brigjen G.
Dwipayana yang juga staf kepresidenan Soeharto dan menelan biaya Rp
800 juta.
Sejak Presiden Soeharto lengser pada tahun 1998, film garapan Arifin C.
Noer tersebut berhenti ditayangkan oleh TVRI. Hal ini terjadi setelah
desakan masyarakat yang menganggap film tersebut tidak sesuai dengan
kejadian sebenarnya.
Pendapat
Menonton film pengkhianatan G30S/PKI akan menjaga kesadaran kita
bahwa apapun yang terjadi di negara ini, tidak boleh ada sedikitpun ruang
bagi ideologi komunis.
Menyikapi pro kontra yang terjadi di masyarakat akhir-akhir ini tentang
pemutaran kembali film g30 september
Ketua Umum Bang Japar (Kebangkitan Jawara dan Pengacara) itu tidak
rela jika anak-anak muda penerus generasi bangsa lupa akan sejarahnya.
“Anak-anak muda yang akan melanjutkan estafet bangsa ini harus terus
diingatkan bahwa ancaman untuk merusak NKRI dan mengganti Pancasila
akan terus ada selama republik ini berdiri,” katanya lagi.
anak-anak muda Indonesia jangan sampai berbangga diri berdiskusi dan
bicara komunisme sementara nun jauh waktu silam telah terjadi kekejaman
PKI di tanah air tercinta. “Anak-anak muda harus menyerap, dan
mengamalkan nilai-nilai Pancasila, nilai-nilai agama
Peristiwa berdarah dan pembantaian yang kejam terhadap para jenderal
tahun ’65 serta pemberontakan tahun ’49 di Madiun sudah cukup menjadi
dasar ideologi ini harus dilarang sepanjang sejarah Indonesia selama
negara ini masih berdiri tegak dalam kemerdekaan.