Anda di halaman 1dari 8

Indikator Persekutuan Perdata Firma CV

Pengertian Suatu perjanjian dimana dua Tiap-tiap perserikatan yang Persekutuan Firma yang
orang atau lebih mengikatkan didirikan oleh dua orang atau mempunyai satu atau beberapa
diri untuk sesuatu ke dalam lebih untuk menjalankan orang sekutu komanditer.
perserikatan dengan maksud perusahaan dengan nama
membagi keuntungan atau bersama. Pengertian Firma
kemanfaatan yang terdapat dalam Pasal 16 KUHD.
diperolehnya. Pengertian
Persekutuan Perdata terdapat
dalam Pasal 1618 BW.
Dasar Hukum Persekutuan Perdata diatur Firma diatur dalam KUHD CV diatur secara khusus dalam
dalam Pasal 1618-1652 BW. pada Pasal 16-35. Disamping Pasal 19-21 KUHD. Disamping
itu, terdapat beberapa ketentuan ketentuan khusus tersebut,
lain yang berkaitan dan relevan terdapat beberapa ketentuan
dengan Firma di dalam BW, umum yang berkaitan dan
yaitu ketentuan tentang relevan dengan CV di dalam
persekutuan perdata dan BW, yaitu ketentuan tentang
perikatan. persekutuan perdata dan
perikatan.
Pendirian Persekutuan Perdata dapat Firma harus didirikan dengan Dalam pendirian CV, harus
didirikan hanya berdasarkan akta otentik, hal ini diatur di melalui pembuatan suatu
perjanjian saja, dan tidak dalam Pasal 22 KUHD. Namun, perjanjian pendirian karena
mengharuskan adanya syarat jika Firma tersebutbtelah melibatkan lebih dari satu orang.
tertulis. Hal tersebut dapat menimbulkan kerugian Dalam hhal pengaturan
diartikan bahwa untuk terhadap pihak ketiga, pendirian mengenai perjanjian, tunduk
mendirikan sebuah Persekutuan tanpa akte notaries pun telah pada aturan hukum perjanjian.
Perdata, dapat dilakukan secara dianggap berdiri. Kemudian Perjanjian kemudian didaftarkan
lisan saja. Jadi, dapat Akta pendirian tersebut harus dan diumumkan.
disimpulkan dalam Pendirian didaftarkan pada kepaniteraan Setelah proses pendirian selesai,
Persekutuan Perdata, tidak Pengadilan Negeri dan pengusaha harus mendaftarkan
memerlukan suatu formalitas diumumkan melalui Berita CV pada Departemen
tertentu. Negara, hal ini diatur di dalam Perindustrian dan Perdagangan
Pasal 23 dan 28 KUHD. sesuai dengan Peraturan
Walaupun pembuatan Firma Perundang-undangan tentang
telah selesai dilakukan, namun wajib daftar perusahaan dan
untuk menjalankan operasi mengurus berbagai macam
bisnisnya, masih perlu perizinan sesuai dengan
dilengkapi beberapa izin ketentuan hukum yang berlaku.
lainnya, seperti daftar
perusahaan ( UU Nomor 3
Tahun 1982, UKL-
UPL/AMDAL (UU Nomor 32
Tahun 2009), dan sebagainya.
Tanggung Jawab Apabila seorang mengadakan Setiap sekutu dalam Firma Di dalam CV terdapat dia
suatu hubungan hukum dengan dapat melakukan perikatan atau macam sekutu aktif yang
pihak ketiga, maka sekutu yang hubungan hukum dengan pihak disamping menanamkan modal
bersangkutan saja yang ketiga untuk dan atas nama ke dalam perusahaan juga
bertanggung jawab atas perseroan, tanpa perlu adanya bertugas mengurus perusahaan
perbuatan hukum yang surat kuasa khusus dari sekutu dan sekutu pasif yang hanya
dilakukan dengan pihak ketiga lainnya, jadi semua sekutu memasukkan modal saja dan
itu, walaupun dia mengatakan bertanggung jawab secara tidak terlibat atas pengurusan
bahwa perbuatannya untuk tanggung-menanggung. Hal ini perusahaan. Akibat dari hal
kepentingan sekutu, kecuali jika didasarkan pada pasal 18 tersebut, tanggung jawab dari
sekutu-sekutu lainnya memang KUHD. sekutu aktif dan sekutu pasif
nyata-nyata memberikan kuasa menjadi berbeda. Sekutu aktif
atas perbuatannya itu. Hal ini bertanggung jawab tidak hany
berdasarkan pada pasal 1642, atas kekayaan CV, tetapi juga
1644 dan 1639 BW. kekayaan pribadi jika
diperlukan. Namun, untuk
sekutu pasif hanya bertanggung
jawab sebatas modal yang
dimasukkan ke dalam CV,
apabila ikut melakukan
pengurusan. Pengaturan
mengenai hal ini terdapat dalam
Pasal 21 KUHD
Modal Modal dalam Persekutuan Tiap-tiap sekutu dalam firma Tiap-tiap sekutu dalam firma
Perdata terdapat pengaturannya diwajibkan memasukkan dalam diwajibkan memasukkan dalam
di dalam Pasal 1619 BW, yaitu: kas persekutuan modal berupa kas persekutuan modal berupa
1. Uang uang, benda atau tenaga. uang, benda atau tenaga.
2. Barang Pemasukkan ini disebut dengan Pemasukkan ini disebut dengan
3. Tenaga/kerajinan inbreng. Pengaturan mengenai inbreng. Pengaturan mengenai
hal ini juga terdapat dalam hal ini juga terdapat dalam Pasal
Pasal 1619 BW. 1619 BW.
Laba/Rugi Sesuai dengan tujuan dari Mengenai pembagian Pembagian keuntungan dan
Persekutuan Perdata yaitu keuntungan dan kerugian dalam kerugian dalam CV harus
memperoleh keuntungan, maka Firma, diatur dalam Pasal 1633- didasarkan kesepakatan, namun
keuntungan tersebut harus 1635 BW. Pasal-pasal tersebut jika tidak diperjanjikan maka
dibagi diantara para sekutu. mengatur mengenai cara pembagiannya didasarkan pada
Pembagian tersebut didasarkan pembagian keuntungan dan Pasal 1633 BW.
pada Anggaran Dasar. Namun, kerugian yang tidak dipejanjian Berdasarkan ketentuan Pasal 18
jika tidak diperjanjikan di diantara para sekutu. Batasan KUHD, Pasal 1131 dab 1132
dalam Anggaran Dasar, maka ketentuan dari pembagian BW, bagi sekutu komplementer,
penghitungan laba/rugi keuntungan dan kerugian yaitu: beban kerugian tidak terbatas
didasarkan pada 1633 BW. 1. Tidak diperbolehkan bahkan harta pribadinya pun ikut
Maka dari itu sebaiknya cara memberikan seluruh menjadi jaminan bagi seluruh
pembagian keuntungan dan keuntungan pada seorang kerugian persekutuan.
kerugian diatur secara tegas di sekutu saja. Sedangkan sekutu komanditer
dalam perjanjian pendiriannya. 2. Diperbolehkan jika tidak dapat dituntut untuk
Namun di dalam BW dijelaskan membagi kerugian pada menambah pemasukannya guna
bahwa perjanjian tersebut harus salah seorang sekutu saja. menutupi kerugian dan tidak
berdasarkan ketentuan sebagai 3. Penetapan pembagian dapat diminta untuk
berikut: keuntungan oleh pihak mengembalikan keuntungan
1. Tidak diperbolehkan ketiga tidak diperbolehkan. yang telah diterimanya. Hal ini
memberikan seluruh Apabila cara pembagian diatur dalam Pasal 1625 BW
keuntungan pada seorang keuntungan dan kerugian tidak dam 20 ayat (3) KUHD.
sekutu saja. Hal ini diperjanjikan, maka pembagian
berdasarkan pasal 1635 didasarkan pada perimbangan
BW. pemasukan secara adil dan
2. Diperbolehkan berimbang. Mengenai sekutu
membebankan seluruh yang memasukkan berupa
kerugian pada satu orang tenaga, maka bagiannya
tertentu saja. dipersamakan dengan sekutu
3. Apabila cara yang memasukkan uang atau
pembagiannya tidak diatur benda yang paling sedikit.
secara jelas, maka
pembagiannya didasarkan
pada pemasukan dari
masing-masing sekutu. Hal
ini didasarkan pada Pasal
1633 ayat (1) BW.
Sekutu Memiliki 2 macam cara  Dalam Persekutuan Firma, Memiliki 2 jenis sekutu, yakni
mengangkat sekutu, yakni hanya terdapat satu macam Sekutu aktif (Komplementer)
Statuter dan Mandater sekutu, yaitu sekutu dan Sekutu Pasif (Komanditer)
 Statuter : pengangkatan Komplementer/Firmant.
sekutu dengan mengubah Sekutu Komplementer  Sekutu aktif (Komplementer)
anggaran dasar (berdasarkan menjalankan perusahaan dan Sekutu yang menjalankan
perjanjian) mengadakan hubungan perusahaan dan berhak
 Mandater : pengangkatan hukum dengan pihak ketiga melakukan perjanjian atau
sekutu tanpa mengubah sehingga para sekutu hubungan hukum dengan pihak
anggaran dasar (melalui bertanggung jawab secara ketiga atas nama perusahaan.
penunjukkan) pribadi untuk keseluruhan Asrtinya segala kebijakan
 Pasal 1641 BW : bila ada perbuatan hukum Firmanya. perusahaan dijalankan oleh
pihak ke-3 yang ingin  Pasal 17 KUHD sekutu aktif. Sekutu aktif
menjadi sekutu, harus izin Dalam anggaran dasar (AD) sering juga disebut sebagai
terlebih dahulu kepada harus ditegaskan apakah persero kuasa atau persero
sekutu lain diantara para sekutu ada pengurus
yang tidak diperkenankan  Sekutu Pasif (Komanditer)
bertindak keluar untuk Sekutu yang hanya
mengadakan hubungan menyertakan modal dalam
hukum dengan pihak ketiga persekutuan. Jika perusahaan
menderita rugi, mereka hanya
 Pasal 18 KUHD bertanggung jawab sebatas
Meskipun ada salah satu modal yang disertakan dan
atau beberapa sekutu yang begitupula apabila mendapat
dikeluarkan wewenangnya untung, mereka hanya
atau tidak diberi wewenang mendapat profit sebatas modal
untuk mengadakan yang mereka sertakan
hubungan hukum dengan  Status Sekutu Pasif
pihak ketiga, hal ini tidak (Komanditer) dsapat
menghilangkan sifat disamakan dengan seseorang
tanggung jawab pribadi yang menitipkan modal pada
semua sekutu untuk suatu perusahaan, yang hanya
keseluruhan perbuatan menantikan hasil keuntungan
hukum tersebut. dari inbreng yang dimasukkan
dan tidak ikut campur dalam
kepengurusan, pengusahaan,
mauun kegiatan usaha
perusahaan. Sekutu ini sering
juga disebut sebagai persero
diam

Pengurus Pada prinsipnya setiap sekutu  Pasal 17 KUHD  Bila akta pendirian (AD)
hanya dapat bertindak untuk Apabila masalah pengurus tidak mencantumkan siapa
mewakili dirinya sendiri. tidak diperjanjikan di dalam yang menjadi pengurus CV,
Artinya, seorang sekutu tidak akta pendirian, maka semua maka semua sekutu
mempunyai hak untuk sekutu berhak mengurus komplementer berhak
melakukan tindakan hukum atas Firma. Namun, apabila telah mengurus persekutuan.
nama persekutuan (Pasal 1642 ada penunjukkan dengan  Pasal 20 KUHD
– 1644 BW) tegas seorang atau beberapa Sekutu komanditer selamanya
sekutu yang menjadi tidak memiliki wewenang
pengurus Firm, maka hanya untuk mewakili CV
sekutu itulah yang berwenang
mewakili Firma.
 Pasal 18 KUHD
Dalam akta pendirian atau
AD ditentukan juga bahwa
pengurus berhak bertindak
keluar atas nama persekutuan
Firma.
 Pemilihan pengurus Firma
dapat dilakukan dengan dua
cara, yakni penunjukkan
dalam AD dan ada yang
tidak didasarkan pada AD
yakni melaui cara
pengangkatan
 Dalam AD ditentukan sekutu
mana yang menjalankan
tugas sebagai pengurus,
apabila belum ditentukan,
pengurus harus ditentukan
dalam akta tersendiri yang
harus didaftarkan ke
kepanitiaan PN tempat Firma
berkedudukan dan
diumumkan dalam Berita
Tambahan Negara. Hal ini
penting dilakukan demi
kepentingan pihak ke-3 agar
dapat mengetahui siapa
pengurus firma yang akan
melakukan “hubungan”
dengannya.
 Kekuasaan tertinggi dalam
persekutuan Firma tetap
berada pada seluruh sekutu
Pembubaran Persekutuan Perdata berakhir  Firma berakhir/bubar apabila  Pasal 1646-1652 BW
apabila (1646 BW) : (1646 BW) :  Pasal 31-35 KUHD
1. Waktu yang ditentukan 1. Waktu yang telah ditentukan  Alasan berakhirnya CV dapat
untuk bekerja telah lampau untuk bekerja telah lampau dikatakan sama dengan
2. Barang yang menjadi objek 2. Barang yang menjadi objek berakhirnya persekutuan Firma
usaha musnah atau usaha usaha musnah atau usaha :
yang menjadi tugas pokok yang menjadi tugas pokok 1. Waktu yang telah ditentukan
selesai selesai untuk bekerja telah lampau
3. Seorang atau lebih sekutu 3. Seorang atau lebih sekutu 2. Barang yang menjadi objek
mengundurkan diri atau mengundurkan diri atau usaha musnah atau usaha
meninggal dunia atau ditaruh meninggal dunia atau ditaruh yang menjadi tugas pokok
di bawah pengampuan atau di bawah pengampuan atau selesai
pailit pailit 3. Seorang atau lebih sekutu
4. Merupakan kehendak dari 4. Merupakan kehendak dari mengundurkan diri atau
beberapa atau seorang sekutu beberapa atau seorang sekutu meninggal dunia atau ditaruh
untuk mengakhiri untuk mengakhiri di bawah pengampuan atau
persekutuan persekutuan pailit
4. Merupakan kehendak dari
 Karena Pemberesan (pasal beberapa atau seorang sekutu
32 KUHD) untuk mengakhiri persekutuan
HUKUM ORGANISASI PERUSAHAAN
Matriks Perbedaan Persekutuan Perdata, Firma, dan CV

FERIN CHAIRYSA
1206209356

Fakultas Hukum Universitas Indonesia


2014

Anda mungkin juga menyukai